ABSTRAK
PT. SPINDO (Steel Pipe Industry of Indonesia) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
penghasil produk pipa besi, tiang besi, dan pipa stainless steel. PT. SPINDO mengalami kesulitan dikarenakan
seringnya terjadi kerusakan pada mesin ERW/Mill. Untuk mengatasi hal ini, PT. SPINDO telah membuat dan
melakukan penjadwalan perawatan mesin pada ERW/Mill. Kerusakan pada mesin memang tidak dapat
diketahui secara pasti kapan terjadinya sehingga perawatan mesin yang telah dibuat tidak selalu berjalan tiap 3
dan 4 bulan sekali, sehingga perlu dilakukan perbaikan penjadwalan perawatan mesin. Data waktu kerusakan
yang diolah menjadi waktu antar kerusakan dicari ditribusinya dengan menggunakan software statfit.
Dari software tersebut, fungsi keandalan dan MTTF dapat diketahui. Interval jadwal pergantian dicari
berdasarkan tingkat downtime yang minimum. Dengan diketahuinya interval pergantian yang optimal, maka
jadwal perawatan untuk mesin ERW 3, jadwal pergantian untuk submesin uncoiler adalah sebagai berikut:
komponen air cylinder diganti setiap 129 hari, komponen bearing dan as diganti setiap 18 hari, komponen
solenoid valve diganti 201 hari, komponen rem diganti 170 hari. Dengan adanya preventive maintenance,
terjadi penghematan biaya pada submesin uncoiler adalah sebagai berikut: air cylinder penghematan biayanya
41,48%, bearing dan as penghematan biayanya 94,62%, solenoid valve penghematan biayanya 7,45%, rem
penghematan biayanya tidak ada.
³ f (t )dt ;
tx
f (t ) adalah fungsi probabilitas
6) Distribusi Lognormal
1 log t P 2
waktu kerusakan. 1 2
(
V
)
f(t) = e (15)
Karakteristik kegagalan pada suatu peralatan Vt 2S
tidak sama untuk:
§ log t P ·
x Peralatan yang tidak sama R(t)= 1 I ¨ ¸ (16)
x Peralatan yang sama tapi dioperasikan © V ¹
dalam lingkungan yang berbeda MTTF=µ (17)
1) Distribusi Exponential
7) Distribusi Normal
f (t) = O e Ot (1) ª 1 § t P ·2 º
Ot « ¨ ¸ »
R(t) = e (2) 1 «¬ 2 © V ¹ »¼
f (t) = e (18)
1 V 2S
MTTF= (3)
O §t P ·
2) Distribusi Hyper-Exponential R(t)= 1 I ¨ ¸ (19)
© V ¹
f(t)=2 k 2 O e ( 2 kOt ) +2 O (1-k) 2 e ( 2 ( i k ) Ot )
MTTF= µ (20)
(4)
R(t)=kexp(-2k Ot )+(1-k)exp(-2(1-k) Ot ) (5) 8) Distribusi Uniform
V 2
1
MTTF= exp( P ) (6) f(t) = (21)
2 b a
f (t ) b t
h(t) = (7) R(t)= (22)
R (t ) b a
3) Distribusi Weibull b a
MTTF= (23)
( Ot ) k
f (t) = k O 2
k k 1
t e (8)
( Ot ) k
Keputusan penggantian
R(t) = e (9) Di dalam keputusan penggantian, variabel
1 §1· keputusan dapat berupa waktu penggantian
MTTF= *¨ ¸ (10)
Ok © k ¹ (umur peralatan) maupun interval
Keterangan: penggantian[3]. Tujuan optimasi keputusan
D : parameter scale penggantian dapat berupa:
1. Minimum total biaya perawatan
104
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
105
WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (103-116)
METODE PENELITIAN
Penyusunan dari penelitian ini dilakukan
sesuai dengan langkah-langkah penelitian yang
telah disusun menjadi flowchart sebagaimana
disajikan pada Gambar 1.
106
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
107
WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (103-116)
108
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
109
WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (103-116)
110
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA
Tabel 6. Perbandingan waktu preventive maintenance dengan waktu perbaikan kerusakan komponen mesin
ERW 3
111
WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (103-116)
112
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA 113
maintenance dapat dihitung biaya total yang maintenance, perbandingan biaya antara
dikeluarkan perusahaan untuk proses pergantian corrective maintenance dapat dilakukan.
komponen. Perhitungan tersebut dibandingkan Dari hasil tabel merupakan tabel
dengan preventive maintenance tanpa perbandingan preventive maintenance dan
penggabungan. Perhitungan perbandingan biaya corrective maintenance dari bulan Januari
total preventive maintenance setelah dilakukan sampai bulan Desember. Pada mesin ERW 3
penggabungan jadwal dengan preventive terjadi penghematan sebesar Rp. 1,489,131,414.
maintenance tanpa penggabungan dapat dilihat Faktor-faktor yang mempengaruhi
dibawah ini. Dengan adanya penggabungan penghematan biaya yaitu sebelum adanya
jadwal maka terjadi penghematan biaya yaitu penjadwalan, komponen yang mengalami
dari Rp. 1,421,394,842 juta menjadi Rp. kerusakan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
1,361,693,014 juta. Dengan adanya Proses perbaikan membutuhkan waktu yang
penggabungan jadwal ini, biaya dan pekerjaan lama sehingga mesin akan kehilangan banyak
menjadi lebih efisien dan membantu karyawan jam produksi. Dengan adanya jadwal pergantian
dalam mempermudah pekerjaannya untuk komponen, waktu yang dibutuhkan untuk
proses pergantian komponen sesuai dengan perbaikan mesin lebih cepat sehingga mesin
jadwal yang telah disusun. Dengan adanya tidak kehilangan keuntungan yang besar.
penggabungan jadwal untuk preventive
WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (103-116)
Tabel 11. Perbandingan Preventive Maintenance Tanpa Penggabungan dan Penggabungan Jadwal
Berikut ini tabel perbandingan total biaya keuntungan dari selisih penjadwalan awal
antara penjadwalan awal dengan penjadwalan dengan usulan.
usulan. Dari hasil tabel diatas, terjadi KESIMPULAN
penghematan biaya sebesar Rp. 56,812,862. Dari hasil pengolahan data dan analisis maka
Dengan adanya penjadwalan usulan ini diambil kesimpulan sebagai berikut:
perusahaan dapat menambah keuntungan dari 1. Hasil pemilihan komponen kritis dengan
selisih penjadwalan awal dengan usulan. metode FMEA pada mesin ERW 3 adalah
mengalami kerusakan dilakukan perbaikan sebagai berikut:
terlebih dahulu. Proses perbaikan (i). Mesin Uncoiler Komponen yang
membutuhkan waktu yang lama sehingga terpilih adalah Air cylinder, Bearing
mesin akan kehilangan banyak jam produksi. dan as, Solenoid Valve, Rem.
Dengan adanya jadwal pergantian komponen, Komponen yang terpilih adalah Air
waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan mesin cylinder, Bearing dan as, Solenoid
lebih cepat sehingga mesin tidak kehilangan Valve, Rem.
keuntungan yang besar.Berikut ini tabel (ii) Mesin Forming dan Sizing. Komponen
perbandingan total biaya antara penjadwalan yang terpilih adalah DC Motor, Gear
awal dengan penjadwalan usulan. Dari hasil Box, Chain Coupling, Sprocket, Spey.
tabel diatas, terjadi penghematan biaya sebesar
Rp. 56,812,862. Dengan adanya penjadwalan
usulan ini perusahaan dapat menambah
114
Lukmandani: PENJADWALAN PERAWATAN DI PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA 115
Tabel 12. Perbandingan Preventive Maintenance Tanpa Penggabungan dan Penggabungan Jadwal
Tabel 13. Perbandingan biaya antara penjadwalan Tabel 13. Perbandingan biaya antara penjadwalan
awal dengan usulan awal dengan usulan (lanjutan)
.
WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (103-116)
116