BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Produktivitas
Berbicara mengenai produktivitas kerja, maka hal ini akan selalu dikaitkan
dengan pengertian efektif dan efisien kerja. Produktivitas kerja sering kali
didefinisikan dengan efisiensi dalam arti suatu rasio antara keluaran (output) dan
masukan (input). Rasio keluara dan masukan ini dapat juga untuk mengetahui usaha
yang dilakukan oleh manusia sebagai ukuran efisiensi atau produktivitas kerja
manusia. Rasio tersebut umumnya berbentuk keluaran yang dihasilkan dalam
aktivitas kerja dibagi dengan jam kerja (man hour) yang dikontribusikan sebagai
sumber masukan dengan nilai uang atau unit produksi lainnya sebagai dimensi tolak
ukurnya.
12
13
Takt time aktual adalah takt time yang dihiting dengan produksi waktu
kerja murni, tetapi jika tidak dapat dihindarkan seperti untuk pengangkutan,
maka ada juga takt time yang di set dengan waktu yang tidak fixed.
14
15
16
Menunggu (muda)
Trouble Shouting
48
36
F
24
D
B
12
0
Mr.
Mr.
Mr.
Mr.
17
Dengan tabel ini, urutan kerja dan berapa waktu kerja tersebut berlangsung
akan mudah dimengerti, dipergunakan juga untuk menemukan point-point yang
diperlukan untuk melakukan kaizen pekerjaan.
SH
LH
GH
NA MA PART
CA MSHA FT
NOMOR MESIN / PA RT
TYPE TR
TAKE TIME
11 Februari 2010
REVISI KE
3
NO
M A N UA L
A UT O
3. 4. 4. 3.
Check bari
1. 1 . 1. 1.
3, 11, 19, 27
Penggerindaan Cam
5. 4.
AUTO
J A LA N
10
Mengambil Cam #1 dari Box
1, 9, 17, 25
20
30
Bari tori CS
NAMA PROSES
MANUAL
URUTAN PEKERJA AN
Finishing
NAMA LOKASI
50"
40
WAKTU KERJA
50
T.T 50"
60
JALAN ORANG
70
#
80
90
C/T 78"
2, 10, 18, 26
4.
4,12, 20, 28
1. 1. 1. 1
5, 13, 21, 29
4. 4. 3. 3
6, 14, 22, 30
Check bari
1. 1. 1. 1
7, 15, 23, 31
Penggerindaan Cam
4.4.4.3
8, 16, 24, 32
1 1 1 1
33
34
35
Dorong Box
18
Adalah pekerjaan yang memberikan nilai tambah. Yaitu pekerjaan yang dianggap
sebagai sesuatu yang utama, yang memiliki peranan utama di dalam produksi.
3) Pekerjaan tambahan ( incidental job )
Adalah pekerjaan yang tidak mempunyai nilai tambah. Pekerjaan yang timbul
biasanya pada sebelum atau sesudah pekerjaan utama. Yaitu pekerjaan yang
diperlukan untuk membuat agar pekerjaan utama bisa terlaksana dengan baik.
4) Pekerjaan Irregular ( Muda )
Adalah pekerjaan yang tidak termasuk ke dalam area yang manapun baik itu
pekerjaan persiapan, pekerjaan utama, maupun pekerjaan irregular.
Toyota Production System (2006 : 80 - 81)
Pekerjaan utama biasa disebut dengan Valuable Work, sedangkan pekerjaan
persiapan, incidental, dan irregular masuk kedalam kategori Non Valuable Work.
2.8 Standard Operation Procedure ( SOP )
Adalah standard kerja yang mencantumkan langkah pekerjaan, kontrol item dan
kontrol point, serta aspek kualitas maupun keselamatan dari masing masing langkah
pekerjaan tersebut.
SOP sebagai pedoman melakukan pekerjaan oleh pekerja dan digunakan
pimpinan dalam melakukan pengawasan kerja.
19
PLANT
SUNTER 2
TITLE / PROCESS
DEPARTMENT
PRESS PRODUCTION
SOP NO.
AREA
FINISHING LINE
DATE
NO
PROCEDURE
KEY POINT
1 Lihat andon
APPROVED
CHECKED
CHAIDIR R.
BADRI
PREPARED
SAFETY POINT
SUPRIYADI
1.1
2.1.1
SUBROTO EDI
ILLUSTRATION / ATTACHMENT
2.1
Taruh di store
3.1.1
4.1.1
4.1.2
7.1.1
8.1.1
9.1.1
Ambil 1 pallet
3.1
4.1
6.1
5.1
NO
DATE
ITEM
REVISE
APPROVED
9.1
10.1
CHECKED
WORKING TOOLS
NO
1 Forklift
2
3
PREPARED
1
2
SAFETY TOOLS
1.
2.
3.
4.
5.
3
4
6. MASKER
SAFETY SHOES
SARUNG TANGAN
HELMET
APRON KAIN
COVER NADI
Model
1
t
2 Pengencangan
all model
999
Target
1
3
2002 / 2Waktu
/ 26
Waktu
Aktual
standar
R
Jm
Posisi
kerja
Item penting
3
4
8.
QC Sheet No
7.
Skill Cerificate
2 2 XX-XJig /
6 5.
Type alat
BOXspesial
250M
standarnilai
40Step 1
Pengencangan sementara
depan bagian bawah
Step 2-1
Step 2-2
2. Pengencangan permanen
depan belakang bagian bawah
Step 2-3
3. Pengencangan permanen
bagian atas
N
0
1
2
History
Pertama kali ditulis
Engineering
52N
Tanggal
2002/2/2
DpH
20
aliran proses.
OPERASI
Menandakan langkah-langkah utama dalam suatu proses, metode atau
tata cara, Biasanya bagan bahan atau produk bersangkutan diubah atau
diganti sewaktu operasi berlangsung.
PEMERIKSAAN
Menandakan suatu pemeriksaan terhadap mutu dan pengecekan terhadap
kuantitas.
= TRANSPORTASI
21
dua
operasi
yang
berturutan,
atau
tiap
obyek
yang
22
menjadi efektif dan efisien dengan menghilangkan gerakan yang tidak diperlukan.
Sritomo Wignjosoebroto (2008 : 106).
2.13 Gerakan Fundamental (Therbligs)
Merupakan gerakan-gerakan dasar kerja. Diperlukan untuk mempermudah
penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang akan dipelajari. Frank dan Lilian
Gilberth telah berhasil menciptakan simbol/kode dari gerakan-gerakan dasar kerja
yang dikenal dengan nama THERBLIGH. Disini mereka menguraikan gerakangerakan dasar kerja ke dalam 17 gerakan dasar Therbligh. Sritomo Wignjosoebroto
(2008 : 108).
Secara garis besar masing-masing Therblighs tersebut dapat didefinisikan
sebagai berikut :
Mencari (search)
Memilih (select)
Memegang (Grasp)
Menjangkau / Membawa Tanpa Beban (Transport Empty)
Membawa Dengan Beban (Transport Loaded)
Memegang Untuk Memakai (Hold)
Melepas (release load)
Mengarahkan (Position)
Mengarahkan Awal (Pre-Position)
Memeriksa (Inspection)
Merakit (assembly)
23
24
25
secara tidak langsung dapat dilakukan dengan menggunakan data waktu baku dan
dengan menggunakan data waktu gerakan.
2.14.1 Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti
Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (Stop watch time study) baik
diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulangulang. Dari hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk
menyelesaikan suatu siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan
sebagai standard penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan
melaksanakan pekerjaan yang sama seperti itu.
26
kerja
yang
diukur
dan
dicatat
waktunya
tersebut.
27
7. Sesuaikan
waktu
pengamatan
berdasarkan
performance
yang
28
29
b.
c.
d.
e.
f.
30
g.
h.
i.
2.15.3 7 Tools
2.15.3.1 Diagram Sebab akibat
Diagram sebab-akibat atau juga dikenal sebagai diagram tulang
ikan (Fishbone) digunakan pertama kali oleh Dr. Kaoru Ishikawa, yakni
seorang pengajar di Universitas Tokyo yang pertama kali konsep
manajemen kualitas pada perusahaan perkapalan Kawasaki. Diagram
sebab-akibat adalah suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara
berbagai penyebab dengan suatu akibat. Berkaitan dengan pengendalian
proses statistical, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk menunjukkan
faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang
disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu. Pada dasarnya diagram
sebabakibat dapat dipergunakan untuk kebutuhan sebagai berikut:
1. Membantu mengidentifikasi akar penyebab suatu masalah.
2. Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi masalah.
3. Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut.
31
32
2.15.3.4 Histogram
Dikenal juga sebagai grafik distribusi frekuensi, salah satu jenis
grafik batang yang digunakan untuk menganalisa mutu dari sekelompok
33
34
35
lingkaran, garis dan lain sebagainya. Penggambaran grafik yang tepat akan
memberikan kemudahan dalam membaca data yang ditampilkan, sehingga
memungkinkan untuk penelitian atau analisa lebih lanjut.
4000
3000
2000
1000
0
LLC
WWF
BF
Max. Stock
4000
4000
1000
Std. Stock
2000
2000
600