Anda di halaman 1dari 9

PENUNTUN PRAKTIKUM

OSEANOGRAFI FISIKA

DISUSUN OLEH

Heron Surbakti

dan

Tim Assisten Praktikum Oseanografi Fisika

LABORATORIUM OSEANOGRAFI

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015
1 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-
Universitas Sriwijaya
PRAKTIKUM-8

GELOMBANG LAUT DALAM

Tujuan Instruksional Khusus:


Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa mampu meramalkan tinggi gelombang
laut dalam berdasarkan data angin.

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Memperoleh data angin dari berbagi sumber.
2. Menganalisis data angin.
3. Mengitung tinggi dan periode gelombang laut dalam berdasarkan data angin
4. Menganalisis hasil perhitungan tinggi dan periode gelombang laut dalam.

Pendahuluan
Gelombang yang paling umum dikaji dalam bidang teknik pantai adalah gelombang
yang dibangkitkan oleh angin dan pasang surut (Triatmodjo 1999). Gelombang tersebut
membawa/memiliki energi untuk membentuk pantai, arus dan transpor sedimen dalam arah
tegak lurus dan sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada
bangunan pantai. Gelombang merupakan salah satu faktor utama dalam penentuan
morfologi dan komposisi pantai serta penentuan proses perencanaan dan desain
pembangunan pelabuhan, terusan (waterway), struktur pantai, alur pelayaran, proteksi
pantai dan kegiatan pantai lainnya (CERC 1984)..
Tiga faktor yang menentukan karakteristik gelombang yang dibangkitkan oleh
angin (Davis 1991) yaitu : (1) lama angin bertiup atau durasi angin, (2) kecepatan angin
dan (3) fetch (jarak yang ditempuh oleh angin dari arah pembangkitan gelombang atau
daerah pembangkitan gelombang). Semakin lama angin bertiup, semakin besar jumlah
energi yang dapat dihasilkan dalam pembangkitan gelombang. Demikian halnya dengan
fetch, gelombang yang bergerak keluar dari daerah pembangkitan gelombang hanya
memperoleh sedikit tambahan energi. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang kadang-

2 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
kadang sangat berpengaruh misalnya lebar fetch, kedalaman air, kekasaran dasar, stabilitas
atmosfir dan sebagainya (Yuwono 1984).

PROSEDUR PRAKTIKUM:
1. Memperoleh Data Angin
Prosedur ini dapat anda lihat kembali pada penuntun praktikum meteorologi,
Program Studi Ilmu Kelautan (http://laboseanografi.mipa.unsri.ac.id/wp-
content/uploads/2012/04/PRAKTIKUM-2-EXTRACT-DATA.pdf)

2. Ekstraksi Data Angin


Prosedur ini dapat anda lihat kembali pada penuntun praktikum meteorologi,
Program Studi Ilmu Kelautan (http://laboseanografi.mipa.unsri.ac.id/wp-
content/uploads/2012/04/PRAKTIKUM-2-EXTRACT-DATA.pdf)

3. Koreksi Data Angin


Dalam perhitungan tinggi dan periode gelombang, data angin yang diperoleh perlu
dikoreksi. Adapun koreksi yang dilakukan adalah (USACE 2003a):
Koreksi ketinggian
Koreksi kecepatan angin rata-rata untuk durasi 1 jam
Koreksi pengukuran kecepatan angin di darat ke laut
Koreksi stabilitas

a. Koreksi ketinggian
Jika kecepatan angin diukur pada ketinggian bukan pada 8 - 12 m, maka perlu
dikoreksi ke ketinggian 10 m dengan menggunakan menggunakan persamaan
(USACE, 2003):
1/ 7
10
U10 Uz
z
dimana :
U10 = kecepatan angin pada ketinggian 10 meter

3 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
Uz = kecepatan angin pada ketinggian z

b. Koreksi durasi
Koreksi ini dilakukan untuk memperoleh kecepatan angin dengan durasi satu jam.
Koreksi ini dilakukan dengan menggunakan persamaan (USACE, 2002):

dimana:
t = waktu (detik)
Ut = kecepatan angin dengan durasi waktu t
Ut=3600 = kecepatan angin dengan durasi 1 jam

c. Koreksi pengukuran angin dari darat ke laut


Koreksi ini dilakukan untuk data angin yang diukur di darat. Koreksi pengukuran
angin dari darat ke laut dilakukan dengan menggunakan Gambar untuk fetch cukup
panjang (lebih besar dari 10 mile). Sedangkan untuk fetch yang lebih kecil dari 10
mile, maka kecepatan angin yang diamati dikoreksi dengan menggunakan
persamaan UW = 1.2 UL

4 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
d. Koreksi stabilitas
Untuk fetch yang lebih besar dari 10 mile, maka diperlukan koreksi stabilitas. Karena
dalam penelitian ini perbedaan temperatur air laut dan udara tidak diketahui, maka
diasumsikan sebagai kondisi tidak stabil dan menggunakan nilai RT = 1.1

Uc = kecepatan angin terkoreksi (m/detik)

4. MENGHITUNG FETCH EFEKTIF


Panjang fetch merupakan salah satu factor yang menentukan karakteristik
gelombang yang dibangkitkan oleh angin (Davis 1991). Fetch merupakan jarak yang
ditempuh oleh angin dari arah pembangkitan gelombang atau daerah pembangkitan
gelombang. Apabila panjang fetch yang diperoleh lebih dari 200 km, maka panjang
fetch maksimum yang digunakan adalah 200 km. Gelombang yang bergerak keluar
dari daerah pembangkitan gelombang hanya memperoleh sedikit tambahan energi.

5 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
Adapun langkah-langkah dalam
- Tentukan titik lokasi
- Membuat garis-garis lurus yang ditarik dari titik lokasi sampai daratan
terdekat tiap sudut 5 dalam delapan arah mata angin utama.

- Tentukan arah angin.


- Menghitung panjang jari-jari di titik peramalan sampai titik dimana jari-jari
tersebut memotong daratan (Xi)
- Panjang fecth dihitung melalui persamaan :

dimana:
Sp = Skala peta
Selanjutnya lengkapi table berikut ini.

6 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
Panjang Fetch efektif dihitung dengan persamaan berikut:

Dimana:

Perhitungan Tinggi dan Periode Gelombang


Prediksi tinggi (Ho) dan periode gelombang (Tp) di laut lepas berdasarkan data
kecepatan angin dan fetch dilakukan dengan menggunakan persamaan (USACE,
2003a):
1
u2
gF 2
H o 4.13x10 2 *
2
g u*

7 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
1
u* gF 3
Tp 0.651 2
g u*
dimana:
Ho = Tinggi gelombang di laut lepas (m)
Tp = Periode gelombang (detik)
g = Percepatan gravitasi (m/det)
F = panjangnya fetch (m),
Uc = kecepatan angin terkoreksi (m/detik)
u *2 = velositas friksi, yang diberikan oleh

u*2 C DU c2

C D 0.001(1.1 0.035U c )

TUGAS PRAKTIKUM
1. Pilihlah satu lokasi (daerah pantai) kemudian lakukan ekstraksi data angin
satu tahun pada lokasi tersebut
2. Gambarkan windrose pada masing-masing bulan dari data angin tersebut
3. Untuk melengkapi table berikut gunakan data angin maksimum pada masing-
masing bulan di lokasi tersebut
Arah
Panjang Angin Uz U10 t Ut=3600 Uw RT Uc
Month Ut/Ut=3600 RL
Fetch
(m/s) (m/s) (s) (m/s) (m/s)
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec

8 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya
U2* Ho Tp
Month CD
(m/s) (m) (s)
Jan
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec

4. Gambarkan grafik tinggi dan periode gelombang seperti pada gambar berikut.

3.0 20.0

15.0

Wave Period (s)


Wave Hight (m)

2.0
10.0
1.0
5.0

0.0 0.0
Jan-96

Jul-96

Oct-96

Dec-96
Aug-96

Nov-96
Apr-96
Mar-96

May-96

Jun-96
Feb-96

Sep-96

Hmo (m) (m) T (s)

5. Berikan pembahasan anda berdasarkan hasil tinggi dan periode gelombang


yang diperoleh serta keterkaitannya dengan data angin yang digunakan.

9 Lab. Oseanografi - Program Studi Ilmu Kelautan-


Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai