Anda di halaman 1dari 3

Konservasi dan Pemanfaatan Wisata Alam di Taman Nasional Kepulauan

Spermonde, Sulawesi Selatan

Ahmad Rayhan1, Putri Lestari Taufik2


Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Kampus UNM Parangtambung Jl. Daeng Tata, Makassar.
020-5534-5552. geografi@unm.ac.id.

Pendahuluan

Taman Nasional Kepulauan Spermonde adalah gugusan pulau berjejer yang terletak di
Selat Makassar, Sulawesi Selatan. Pulau-pulau ini masih asri dan memiliki perairan yang jernih.
Namun, kondisi ekosistem laut di Spermonde rusak parah, terutama akibat dari berbagai aktivitas
yang tidak ramah lingkungan, seperti penangkapan ikan tak ramah, penambangan karang, dan
pemanfaatan sumberdaya laut yang open access. Ekosistem terumbu karang di Spermonde terus
berkurang dan rusak, terutama karena penambangan karang yang menyebabkan abrasi yang
sangat tinggi. Keadaan ini menunjukkan ada mata rantai terganggu karena ekspolitasi berlebihan.
Awaluddinnoer, seorang pengkaji, menarik persoalan tentang upaya konservasi komprehensif
yang mencakup semua aspek, termasuk pengasuhan, pembesaran dan mencari makan berbagai
jenis biota laut (Jalil et al., 2020).
Pentingnya konservasi dan pemanfaatan wisata di Taman Nasional Spermonde terkait
dengan perlindungan keanekaragaman hayati di kawasan tersebut. Menjaga ekosistem yang sehat
sangat penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang dapat menikmati manfaat alam.
Namun, tanpa upaya konservasi yang tepat, kerusakan lingkungan dapat terjadi dengan cepat
( Yusuf, M. S., 2020 ).
Tujuan utama konservasi dan pengelolaan wisata di Taman Nasional Spermonde adalah
untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan penduduk dan perlindungan lingkungan. Upaya-
upaya ini harus diarahkan pada kegiatan yang dapat memberikan manfaat ekonomi kepada
masyarakat lokal tanpa merusak ekosistem alam. Oleh karena itu, penelitian diperlukan untuk
mengidentifikasi solusi yang tepat ( Suparman, S.,2019 ).
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa peningkatan jumlah orang dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan, seperti peningkatan kerusakan karang, hilangnya
habitat, dan peningkatan polusi. Oleh karena itu, harus ada strategi khusus dan jangka panjang
untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan di luar ruangan.

Pengetahuan yang lebih banyak tentang sikap dan tindakan masyarakat terhadap
konservasi lingkungan dan satwa liar juga penting dalam penelitian ini. Dengan memahami
perspektif lokal, kita dapat mengembangkan program konservasi yang lebih efektif dan
berjangka panjang, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya perlindungan
lingkungan.
Penelitian yang terfokus pada Taman Nasional Spermonde di Sulawesi Selatan akan
memberikan lebih banyak informasi mengenai pentingnya konservasi dan pemanfaatan wisata di
daerah tersebut. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi para
pembuat kebijakan dan praktisi dalam mengembangkan strategi pengelolaan yang efektif dan
melindungi hak asasi manusia di Taman Nasional Spermonde.

Metode Penelitian
Metode Kajian Literatur adalah metode penelitian yang mengumpulkan data dari
berbagai sumber pustaka, seperti buku, majalah, dan dokumentasi, untuk mencari informasi yang
berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Peneliti menggunakan metode pengumpulan
data yang berhubungan dengan kajian yang diteliti, dan melakukan observasi terhadap data
pustaka, yang umumnya adalah sumber sekunder dan bukan data asli dari tangan pertama. Data
pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, dan peneliti menggunakan sumber data non
manusia, seperti informasi dari literatur lainnya. Studi literatur memiliki beberapa ciri, seperti
bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Peneliti harus memiliki wawasan yang luas
terkait objek yang akan diteliti, dan membuat catatan, kutipan, atau informasi yang disusun
secara sistematis (Melfianora, 2019).

Hasil
Taman Nasional Kepulauan Spermonde merupakan salah satu kawasan konservasi yang
kaya akan keanekaragaman hayati di Indonesia. Terletak di perairan Sulawesi Selatan, taman
nasional ini menawarkan gambaran yang kaya akan spesies-spesies unik yang mendiami
ekosistemnya. Secara umum, keanekaragaman hayati di Taman Nasional Kepulauan Spermonde
mencakup berbagai jenis flora dan fauna. Kawasan ini dikenal dengan kekayaan terumbu
karangnya yang menakjubkan, yang menyediakan habitat bagi berbagai spesies ikan, moluska,
dan invertebrata lainnya. Selain itu, hutan bakau yang luas di pulau-pulau di sekitar taman
nasional ini juga menjadi tempat hidup bagi berbagai jenis burung, reptil, dan mamalia, termasuk
spesies endemik. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal "Biodiversity and Conservation" (Conti
et al., 2019) menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di Taman Nasional Kepulauan
Spermonde memiliki nilai ekologis dan konservasi yang tinggi, memperlihatkan pentingnya
menjaga kawasan ini sebagai salah satu tujuan konservasi utama di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai