Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN

KARTOGRAFI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


ANANDA TRYO KUSUMA
220109500002

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Laporan praktek lapangan Mata
Kuliah Kartografi.
Penulisan Laporan praktek lapang mata kuliah Kartografi ini adalah
merupakan salah satu tugas dan merupakan persyaratan setelah mahasiswa
melakukan observasi ke beberapa titik di Lengkeses kabupaten gowa Sulawesi
selatan.
Dalam Penulisan Laporan ini, penulis mengakui masih banyak kekurangan
baik pada sudut pandang secara teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan Laporan ini untuk kedepannya.
Dan akhirnya penulis berharap dengan selesainya laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Makassar, 3 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

1. LATAR BELAKANG

Praktek Kuliah Lapangan pada Program Studi Pendidikan Geografi


mempunyai pengertian yang sama dengan Studi Lapangan (Field Study) yang
merupakan salah satu metode pengajaran di dalam pendidikan geografi. Geografi
mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya, --
termasuk lingkungan alamnya--, maka untuk memahaminya diperlukan kuliah
lapangan. Banyak konsep atau teori di dalam pendidikan geografi yang tidak dapat
dipahami dengan jelas oleh mahasiswa tanpa melihat langsung di lapangan, misalnya
bagaimana berbagai bentuk morfologi bentang lahan, wujud patahan, pengangkatan,
meander, igir, dan sebagainya, termasuk berbagai usaha manusia dalam berinteraksi
dan ”menguasai” lingkungannya pada daerah tertentu.

Kartografi merupakan bagian dari ilmu geografi yang berhubungan dengan


pemetaan dan penggunaan alat dalam lapangan sehingga dapat mengetahui jarak,
arah, dan posisi tempat yang kita inginkan. Pelaksanaan praktikum mata kuliah ini
pada program semester genap yang mengharuskan adanya praktek lapangan pada
mata kuliah ini. Pada praktik lapangan kartografi ini yang dilakukan di malino yakni
praktik dalam mengukur arah jalan dengan menggunakan alat optic maupun alat non
optic. Praktik ini merupakan salah satu penunjang dalam mata kuliah kartografi dasar.
Pelaksanaan kuliah lapang ini wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang memrogram
mata kuliah kartografi dasar.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Agar mahasiswa dapat memahami dan menganalisis hubungan dan

keterkaitan antara fenomena fisis dan fenomena sosial yang ada di lapangan dengan:
a. mengenali indikator dasar identifikasi dan pengukuran fenomena fisik dan

sosial, serta potensi sumberdaya wilayah

b. menerapkan metode dan teknik analisis dalam rangka identifikasi dan

pengukuran fenomena fisik dan sosial suatu wilayah serta struktur

keruangan

c. mengenali struktur keruangan dari hasil identifikasi, pengamatan,

pengukuran fenomena fisik dan sosial serta potensi sumberdaya wilayah

3. ALAT
1. Total station
2. Theodolite
3. Waterpass
4. GPS hand
5. Kompas Bidik
6. Klinometer
7. Roll Meter
8. Mistar Bak
9. Tripod Statif
4. METODE

Kajian ini menggunakan data yang berlokasi di Malino. Lokasi ini pilih karena
wilayahnya yang memilki dataran yang tidak rumit sehingga memudahkan dalam
pengukuran. Data yang digunakan yaitu dari hasil total station, waterpass, theodolite,
dan beberapa alat lainnya, berikut ini beberapa penganalan alat disertai dengan
Langkah-langkah cara menggunakannya:

BAB I PENGGUNAAN ALAT DAN TEHNIK PENGAMBILAN DATA


1. Total Station

Gambar 1.1 Total Station 1

Adalah alat pengukur jarak dan sudut (sudut horisontal dan vertikal) secara
otomatis. TS dilengkapi dengan chip memori, sehingga data pengukuran sudut dan
jarak dapat disimpan untuk kemudian didownload dan diolah. Total station
merupakan semacam teodolit yang terintegrasi dengan komponen pengukur jarak
elektronik atau biasa disebut sebagai Electronic Distance Meter (EDM) untuk
membaca jarak dan kemiringan dari instrumen ke titik tertentu. Secara
sederhana total station (TS) adalah gabungan kemampuan antara theodolit elektronik
dengan alat pengukur jarak elektronik dan pencatat data elektronik. Alat ini dapat
membaca dan mencatat sudut horisontal dan vertikal bersama-sama dengan jarak
miringnya.
Fungsi dasar total station yaitu mengukur permukaan tanah / situasi, Topografi,
mengukur gedung dan bangunan, dan memetakan kembali hasil pengukuran tersebut.
Bagian – bagian Alat Total Station yaitu :

1. Handle/ Pegangan :
2. Tempat Baterai dan Memori :
3. Tanda Batas Tinggi :
4. Teleskop :
5. Sekrup Gerak Horizontal :
6. Optical plummet :
7. Panel Operasi :
8. pengunci tribrach:
9. Nivo bulat :
10. Nivo Tabung :
11. Sekrup Penyeimbang :

PEMASANGAN ALAT TOTAL STATION

Dirikan tripod (kaki tiga) pada permukaan tanah yang diinginkan dengan cara
rapatkan semua kaki tripod dalam keadaan berdiri, buka sekrup pengunci kaki tripod,
angkat bidang level atau kepala statif setinggi dada.

 Kunci kembali ketiga sekrup pengunci kaki, buka ketiga kaki tripod agar
melebar dan sesuai dengan medan yang akan ditempati mengukur. Usahakan
bidang level atau kepala statif relative datar

 Pada Total Station usahakan sekrup ABC dalam keadaan datar atau sama-
sama dalam posisi paling bawah setelah itu Total Station sudah bisa di
dudukan diatas tripod, kunci tripod dan Total station menggunakan sekrup
pengunci pada bagian bawa kepala statif
 Lakukan centing pada Total Station dengan mengatur sekrup ABC maupun
kaki Total Station dengan memperhatikan nivo mata sapi dan nivo tabung
pada alat.

 Ukur tinggi Total Station menggunakan mistar bar.

 Arahkan teropong ke arah bidikan yang dimana terdapat mistar bar yang telah
didirikan pada titik tersebut.

1. Baca batas tengah selurus dengan tinggi Total Station yang diarahkan ke
mistar bar, baca penanda benang atas,benang tengah dan benang bawah
kemudian catat

2. Theodolith

Gambar 2.1 Thedolite 1

Theodolith adalah instrumental/alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu


sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang
dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut-sudut tersebut berperan dalam
penentuan jarak mendatar dan jerak tegak diantara dua buah titik lapangan. Beberapa
kegunannya sebagai berikut:
 Bisa digunakan sebagai Pesawat Penyipat Datar jika ukuran sudut
vertikalnya adalah 90 derajat.

 Dalam pekerjaan bangunan, biasanya dipakai untuk menentukan sudut


siku-siku saat mengerjakan bowplank agar sudut ruangan menjadi bagus.

 Untuk pembuatan pondasi, theodolite ini biasanya dipakai untuk


mengukur ketinggian bangunan bertingkat.

BAGIAN-BAGIAN THEODOLITH

Theodolit sendiri terdiri dari bebarapa bagian:

1. Handel : untuk membawa dan mengangkat.

2. Pembidik : menentukan sasaran.

3. Teleskop : menentukan sasaran secra lebih presisi.

4. pengunci vertikal : mengunci gerak sumbu vertikal.

5. pengatur vertikal : memutar secara halus gerak vertikal setelah dikunci.

6. layar display : menampilkan informasi hasil pengukuran.

7. pengunci horisontal : mengunci gerak horisontal.

8. pengatur horisontal : memutar secara halus gerak horisontal setelah


dikunci.

9. pengatur posisi : pengatur posisi theodolit sampai tanda gelembung (nivo)


padakedudukan seimbang à terdapat dua tanda gelembung; batang dan
bulat di bagian bawah teleskop.
1. PEMASANGAN ALAT THEODOLITH
 Dirikan tripod (kaki tiga) pada permukaan tanah yang diinginkan
dengan cara rapatkan semua kaki tripod dalam keadaan berdiri, buka
sekrup pengunci kaki tripod, angkat bidang level atau kepala statif
setinggi dada.

 Kunci kembali ketiga sekrup pengunci kaki, buka ketiga kaki tripod
agar melebar dan sesuai dengan medan yang akan ditempati
mengukur. Usahakan bidan level atau kepala statif relative datar

 Pada Theodolith usahakan sekrup ABC dalam keadaan datar atau


sama-sama dalam posisi paling bawah setelah itu Theodolith sudah
bisa di dudukan diatas tripod, kunci tripod dan Total station
menggunakan sekrup pengunci pada bagian bawa kepala statif

 Lakukan centing pada Theodolith dengan mengatur sekrup ABC


maupun kaki Theodolith dengan memperhatikan nivo mata sapi dan
nivo tabung pada alat.

 Ukur tinggi Theodolith menggunakan mistar bar.

 Arahkan teropong ke arah bidikan yang dimana terdapat mistar bar


yang telah didirikan pada titik
tersebut.

 Baca batas tengah selurus


dengan tinggi Theodolith yang
diarahkan ke mistar bar, baca
penanda benang atas,benang
tengah dan benang bawah
kemudian catat

3. Waterpass
Gambar 3.1 Waterpass 1 Gambar 3.2 Waterpass 2

Waterpass adalah alat yang digunakan mengukur perbedaan ketinggian


dari satu titik acuan ke acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi denngan
kaca dan gelembung kecil di dalamnya. Untuk mengecek apakah sudah
terpasang dengan benar, perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat.
Jika gelembung tepat berada ditengah, itu artinya waterpass telah terpasang
dengan benar, tredapat lensa untuk melihat sasaran bidik.

Meskipun tersedia dalam berbagai merk di pasaran, namun waterpass hadir


dengan fitur yang sama. Berikut adalah beberapa fungsi dari alat tersebut:

 Alat ini berfungsi untuk memperlihatkan level sejajar maupun tegak lurus
sebuah benda terhadap suatu permukaan.
 Dalam konstruksi, alat ini memastikan pondasi yang dibangun tidak miring
dan sesuai sketsa.
 Menjadi kunci dalam pembangunan konstruksi karena absennya penggunaan
alat ini akan menyebabkan kemiringan pada bangunan atau bagian-bagiannya.
 Memastikan bangunan berdiri dengan nilai estetik dan mencegah perombakan
karena kemiringan yang perlu biaya mahal.
BAGIAN-BAGIAN WATERPASS

1. Nivo Kotak merupakan bagian waterpass yang dipakai untuk mengetahui


tingkat kedataran pesawat.
2. Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo
kotak.
3. Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar
sehingga berlangsung lebih cepat.
4. Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk
memperjelas bacaan sudut horisontal dengan membesarkannya.
5. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang
dibidik.
6. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang
dibidik.
7. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif
dari pancaran sinar matahari langsung.
8. Nivo Kotak merupakan bagian waterpass yang dipakai untuk mengetahui
tingkat kedataran pesawat.
9. Cermin membantu mempermudah pembacaan hasil pengukuran nivo
kotak.
10. Visier juga membantu proses pembidikan suatu objek secara kasar
sehingga berlangsung lebih cepat.
11. Lensa Pembacaan Sudut Horisontal memiliki peranan untuk
memperjelas bacaan sudut horisontal dengan membesarkannya.
12. Lensa Okuler mempunyai kegunaan untuk mengamati objek yang
dibidik.
13. Lensa Objektif adalah bagian yang berfungsi menerima objek yang
dibidik.
14. Pelindung Lensa Objektif bermanfaat untuk melindungi lensa objektif
dari pancaran sinar matahari langsung.

2. PEMASANGAN ALAT WATERPASS


 Dirikan tripod (kaki tiga) pada permukaan tanah yang diinginkan
dengan cara rapatkan semua kaki tripod dalam keadaan berdiri, buka
sekrup pengunci kaki tripod, angkat bidang level atau kepala statif
setinggi dada.

 Kunci kembali ketiga sekrup pengunci kaki, buka ketiga kaki tripod
agar melebar dan sesuai dengan medan yang akan ditempati
mengukur. Usahakan bidan level atau kepala statif relative datar

 Pada Waterpass usahakan sekrup ABC dalam keadaan datar atau sama-
sama dalam posisi paling bawah setelah itu Waterpass sudah bisa di
dudukan diatas tripod, kunci tripod dan Total station menggunakan
sekrup pengunci pada bagian bawa kepala statif

 Lakukan centing pada Waterpass dengan mengatur sekrup ABC


maupun kaki Waterpass dengan memperhatikan nivo mata sapi dan
nivo tabung pada alat.

 Ukur tinggi Waterpass menggunakan mistar bar.

 Arahkan teropong ke arah bidikan yang dimana terdapat mistar bar


yang telah didirikan pada titik tersebut.

 Baca batas tengah selurus dengan tinggi Waterpass yang diarahkan ke


mistar bar, baca penanda benang atas,benang tengah dan benang
bawah kemudian catat

4. GPS (Global Positioning System)


GPS (Global Positioning System) merupakan sebuah alat, sistem serta navigasi
berbasis satelit yang dapat digunakan untuk menginformasikan lokasi penggunanya di
permukaan bumi. Agar dapat menentukan posisi kita pada peta, penerima
membutuhkan minimal 4 sinyal satelit.Setiap satelit mendapat informasi jarak
penerima. Kemudian dari hasil pengukuran 4 satelit akan mendapatkan posisi
penerima. Ada Hal yang dapat mengganggu sinyal GPS dan Keakurasiannya yaitu
1. Refleksi kaca dapat menunda sinyal GPS
2. Ketebalan Gedung
3. Benda benda yang tinggi seperti pohon, Menara listrik, tiang listrik, kabel
listrik, dan stasiun listrik.

Oleh sebab itu lebih dianjurkan untuk menggunakan GPS pada area yang terbuka

BAGIAN-BAGIAN GPS HAND

Gambar 4.1 GPS Hand 1

5. Kompas Bidik
Kompas bidik yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah
medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Berikut
gambar pada bagian-bagian Kompas:

Gambar 5.1 Kompas Bidik 1

6. Klinometer

Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis
datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut
dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk
mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi.
Dengan kata lain fungsi atau kegunaannya adalah untuk menentukan besar sudut
elevasi dalam mengukur tinggi obyek secara tidak langsung.
Gambar 5.1 Klinometer handphone 1

7. Rollmeter

Gambar 6.1 Roll Meter 1

Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai
Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung atau di rol. Ketelitian
pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm.
8. Mistar Bak
Gambar 7.1 Mistar Bak 1

Rambu ukur berfungsi sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi dengan
menggunakan pesawat sifat datar, rambu ukur biasanya teridiri dari beberapa jenis,
antara lain rambu interval 10 dan beberapa rambu interval lainnya. Penggunaan alat
ini cukup sederhana cukup meletakkannya di suatu tempat yang ingin diketahui
jaraknya ataupun perbedaan ketinggian dari titik pertama dan penempatan alat ini
juga harus dalam keadaan tegak lurus untuk menghasilkan data yang lebih akurat.
9. Tripod Statif/

Tripod berfungsi untuk menyangga alat total station, Digital Theodolite, waterpass,
maupun prisma polygon untuk berdiri tegaknya alat ukur dengan tinggi kaki tripod
yang dapat disesuaikan dan diatur. Fungsi utama tripod statif adalah untuk
menstabilkan alat yang di pasang, dengan pengaturan yang tepat akan diperoleh statif
yang stabil (Torhis, 2013).
Tripod terbuat dari kayu atau aluminium. Terdiri dari sebuah kepala kaki
tiga,tempat alat diletakkan . Tiga buah kepala kaki tiga terbuat dari kayu atau
logamyang bersendi pada kepala kaki tiga.'ungsinya sebagai dasar atau penampang
yang menyangga alat survey dan menjaga agar tetap stabil tertancap di tanah
(SriWidodo,2012).
Cara penggunaan statif atau tripod yaitu dengan cara membuka tali pengikat
statif atau tripod dan dipasangkan sedemikian rupa sehingga ketiga kakinya terbuka
(untuk berdiri dengan bailk). Pemasangan atau penyetelan statif atau tripod harus
sesuai dengan tinggi dada orang yang membidik / mengukur, jangan terlalu tinggi
atau terlalu rendah (Sriwidodo, 2012).

BAB II HASIL PENGUKURAN

BAB III GAMBAR HASIL PENGUKURAN

Anda mungkin juga menyukai