Anda di halaman 1dari 7

EKOSISTEM PERAIRAN Dapat dibedakan menjadi tiga tipe

Ekosistem laut dengan salinitas berkisar 17 – 35 o/ooEkosistem payau dengan salinitas berkisar 0,5
– 17Ekosistem perairan tawar dengan salinitas kurang dari 0,5Habitat perairan tawar dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni:Perairan tenang (lentik, asal kata lenis yang artinya tenang)
yang mencakup danau, waduk, rawa, kolam, genangan air lain.Perairan mengalir (lotik, asal kata
lotus yang artinya tercuci) yang mencakup sungai, mata air, selokan, terusan dan lain-lain.

4  Tujuan : Pengenalan komponen penyusun ekosistem perairan tergenang


Mempelajari interaksi antara komponen penyusun ekosistem perairan tergenang

5  Situ buatan wadah genangan air di atas permukaan yang airnya bersal dari permukaan yang
cenderung berfubfsi sebagai pengendali banjir. Contohnya situ leutik.SituSitu alami wadah
genangan air di atas permukaan yang terbentuk secara alami yang airnya bersumber dari tanah
atau permukaan. Contohnya Situ Gede, Situ Burung, dan lain-lain

6  Manfaat situ Sumber keanekaragaman hayati dan plasma nutfah.


Sebagai reservoir untuk irigasi, sumber air baku, dan pengendali banjirSebagai unsur alami yang
memepengaruhi iklim mikro

7  Komponen ekosistem perairan tergenang


Komponen Biotik (hidup)Autotrof (produsen) merupakan tanaman hijau dan mikroorganisme
kemosintetik, contohnya tumuhan air dan fitoplankton.Heterotrof (konsumen makro) seperti
herbivora, zooplankton, predator, parasit, bentos, dan nekton.Saprotroph (konsumen mikro atau
pengurai) seperti bakteri air, flagelata-flagelata dan cendawan tersebar di seluruh kolam terutama
dilapaisan antara lumpr –air diseluruh dasar dimana terkumpul tumbuh-tumbuhan dan binatang
yang telah mati.B. Komponen Abiotik (tidak hidup) : air, lumpur, tanah, dan lain-lain

8  KARAKTERISTIK DASAR EKOSISTEM PERAIRAN TERGENANG


Arus yang stagnan (bahkan hampir tidak ada arus)Organismenya tidak terlalu membutuhkan
adaptasi khususAda stratifikasi suhuSubstrat dasar umunya berupa lumpur halusResidence time
relatif lebih lama

9  PERAIRAN TENANGProfundal

10  Tiga zona tersebut ialah zona litoral, limnetik dan profundal.


Zona litoral merupakan wilayah perairan yang dangkal, dimana penetrasi cahaya mencapai dasar
perairanDaerah ini tipikal ditempati oleh tumbuhan berakarZona limnetik mencakup zona perairan
yang terbuka sampai kedalaman efektif penetrasi cahaya yang disebut lapisan kompensasiLapisan
kompensasi merupakan kedalaman dimana fotosintesis seimbang dengan respirasi. Secara umum
lapisan ini berada pada kedalaman dimana intensitas cahaya sekitar 1% dari intensitas penuh
cahaya suryaZona litoral dan limnetik sering dikatakan sebagai zona eufotik yang mengacu kepada
lapisan yang tersinari totalZona profundal merupakan daerah yang dalam dan dasar yang terletak di
bawah lapisan kompensasi, daerah ini sering tidak terdapat pada kolam

11  Biologis---organisme perairan
Organisme dapat digolongkan menurut relung utama yang didasarkan pada posisinya dalam rantai
makanan, yakni ototrof (produser), fagotrof (konsumer-makro), dan saprotrof (konsumer-mikro atau
dekomposer).Ototrof mencakup tumbuhan hijau dan mikroorganisme khemosintetik.Fagotrof
(konsumer-makro) mencakup konsumer primer, sekunder dan seterusnya; atau herbivor, omnivor,
carnivor, parasit dan lain-lain.Saprotrof dapat dipisahkan lagi sesuai dengan substrat organik yang
diuraikan sesuai dengan bentuk kehidupan atau kebiasaan hidupnya yang didasarkan pada cara
hidup mereka. Atas dasar ini organisme dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yakni bentos,
perifiton (aufwuch), plankton, nekton, dan neuston.

12  TIPE RANTAI MAKANAN PADA EKOSISTEM PERAIRAN TERGENANG


Rantai makanan perumputan (Grassing Food Chain) merupakan rantai makanan yang diawali dari
dasar tumbuh-tumbuhan hijau ke herbivora yang merumput (yakni organisme yang makan
tumbuhan hidup) dan terus ke karnivora (yakni pemakan binatang)

13  Bentos (singkatan dari benthic organism) adalah organisme yang menempel atau istirahat pada
dasar atau yang hidup pada sedimen dasar perairan. Bentos dapat dipilah menjadi zoo-bentos
(hewan) dan fitobentos (tumbuhan)Perifiton adalah organisne yang menempel pada substrat, seperti
kayu, batu, substrat dan tumbuhan air.Plankton adalah organisme yang bergerak tidak bebas di
kolom perairan. Pergerakannya tergantung oleh arus. Plankton terdiri dari fitoplankton dan
zooplankton.Nekton adalah organisme yang mampu bergerak bebas di kolom perairan, seperti
ikanNeuston adalah organisme yang hidup di permukaan air

17  Macrophytes

19  Alga

21  blue-green algae(cyanobacteria)Biodidacgreen algae(chlorophyta)Diatoms

22  Zooplankton

23  BENTOS

24  NeustonOdonataEphemeropteraPlecopteraTricoptera

25  PARAMETER-PARAMETER Parameter Fisika Warna perairan Kecerahan Suhu


KedalamanTipe substrat perairanParameter kimiapHParameter
BiologiPlanktonPerifitonBentosNeustonNekton

26  Pengambilan Sampel

27  Pengambilan sampel air danau atau waduk dapat dilakukan di tempat air masuk (inlet), di
tengah, di tempat penyadapan air untuk pemanfaatan, ataupun di tempat keluarnya air.

28  Parameter BiologiPlanktonPerifitonBentosNektonNeston

29  Pengambilan planktonPlankton Net

31  Perifiton

32  Perifiton – Sampling methods


33  Sampling PerifitonMateri dari batu atau substrat. berupa macro dan micro invertebrata, detritus,
fungi, bakteri, dan algaDiawetkan dengan menggunakan lugol

34  Pengambilan bentos Alat yang digunakan : Ekman grap Peterson Ponar


Quantitative corersBox corersParalon

36  Pengambilan Nekton

37  Pengukuran panjang ikan

38  Parameter fisika Warna perairan Kecerahan Suhu Kedalaman


Tipe substrat perairanArus

39  Temperatur  diukur dengan termometer


WarnaWarna asliWarna air disebabkan oleh bahan-bahan terlarut.Ditentukan setelah air
disentrifuseWarna tampakWarna air ketika kita melihat suatu badan perairan.Disebabkan oleh
partikel terlarut dan tersusoensi.Metode yang biasa digunakan adalah visual comparation method3.
Aroma dan RasaMetode yang sering digunakan chemical senses. Langsung dirasakan dengan indra
penciuman dan indra perasa

40  4. KecerahanDiukur dengan menggunakan Secchi disk5. KekeruhanDiukur dengan


menggunakan alat turbidimeter6. KedalamanDiukur dengan papan ukur atau paralon7. Tipe
subratDiukur dengan menggunakan Ekman grap atau paralon8. ArusDiukur dengan menggunakan
Current meter

41  Termometer

42  Kecerahan Perairan

45  Parameter Kimia Dissolved oxygen (DO)  DO Meter BOD  Analisis lab


COD  Analisis labpH  Kertas LakmusSalinitas  Salinometer/

46  Alat dan bahan lainnya Formalin 40% Lugol Kantong Plastik


Botol Film 9 BuahTransek 1x1 mEmber 5 L

KARAKTERISTIK LENTIK Arus


Arus membuat kehidupan Lentik dan Lotik menjadi sangat berbeda.Tekanan OksigenUmumnya
tidak merata dan terjadi stratifikasi thermal maupun kimiawi.

4  PerairanDaratanSistem
terbukaMengalirAlamiSungaiPermanenIntermitenEpisodikBuatanKanalTergenangDangkalRawaDar
atPasutDalamDanauTektonikVulkanikWadukLapanganIrigasiSebagunaSistem
tertutupKolamLautanEstuarinPesisir

5  KOLAMKolam merupakan perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia
agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya, dan target produksi (Susanto
1992)Lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat dipergunakan
untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya (Puspita et al. 2005)Forel (1982) mengatakan
bahwa kolam adalah danau yang dangkalTambak adalah lahan basah buatan berbentuk kolam,
berisi air payau atau air laut di daerah pesisir yang digunakan untuk membudidayakan hewan-
hewan air payau (terutama ikan dan udang) (Wibowo et al. 1996)

7  PERAIRAN MENGGENANG (LENTIK)


Perairan Lentik terdiri dari perairan alami (rawa, danau) dan perairan buatan (waduk).Karakteristik
FisikRawaDanauWadukTebing/pinggiran badan airlandaicuramCuramKedalaman (m)< 10> 10010-
100Daerah tangkap hujan (Catchment area)SempitPaling sempitTerluasFluktuasi permukaan air
tahunan (m)2-51-25-25Daerah “derodon” (drawn-down area)Sangat luasGaris
pantaiPanjangPendekTerpanjangTelukKurangSedikatBanyakMasa simpan air (water retention
time)LamaPaling lamaSingkatPengeluaran airAir atasAir bawah

10  DANAUMenurut Welch (1952), danau adalah suatu badan air yang memiliki tepian gundul (tidak
bervegetasi) yang disapu oleh gelombang. Bagi Welch, keberadaan tumbuhan air tingkat tinggi
dianggap pentingMenurut Kusnadi (2010), danau adalah sebuah cekungan di muka bumi dimana
jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang keluar.Forel (1982) mengatakan bahwa danau
adalah kolam yang dalam.Goldman dan Horne (1983) mengatakan bahwa pada danau terjadi
percampuran air yang di dominasi oleh angin, sedangkan pada kolam percampuran konveksi lebih
mendominasi.

11  Tipe-Tipe Danau Berdasarkan Pembentukanannya


Tektonik VulkanikOksbowTektonikTipe-Tipe Danau Berdasarkan
PembentukanannyaVulkanikMorain/gletserPaparan Banjir

12  Karakteristik FisikDanauDaerah tangkap hujan (Catchment area)Paling sempitDaerah “derodon”


(drawn-down area)SempitGaris pantaiPendekTelukSedikatMasa simpan air (water retention
time)Paling lamaPengeluaran airAir atas

13  Klasifikasi Danau Berdasarkan Ukuran


Klasifikasi Danau Berdasarkan KedalamanKlasifikasiLuas (km2)Volume (juta m3)Besar–Medium100
–Kecil1 – 100Sangat Kecil<1NoKategoriKedalaman (m)1Sangat Dangkal<102Dangkal10 –
503Medium50 – 1004Dalam100 – 2005Sangat Dalam>200

14  WadukWaduk merupakan perairan menggenang akibat pembendungan secara sengaja


beberapa sungai untuk kepentingan tertentu.Berdasarkan pada tipe sungai yang dibendung dan
fungsinya, dikenal tiga tipe waduk, yaitu waduk irigasi, waduk lapangan dan waduk
serbaguna.Waduk irigasi berasal dari pembendungan sungai intermiten, memiliki luas antara 10 –
500 Ha dan difungsikan untuk kebutuhan irigasi.Waduk lapangan berasal dari pembendungan
sungai episodik dengan luas kurang dari 10 ha, dan difungsikan untuk kebutuhan sehari-hari
masyarakat di sekitar waduk, seperti pembuatan telaga di wonosari.Waduk serbaguna berasal dari
pembendungan sungai yang permanen dengan luas lebih dari 500 ha, dan digunakan untuk PLTA,
Irigasi, Air minum, dll

16  Zona mengalir (riverine)


Zona transisiZona Tergenang (Lakustrin)

17  RawaRawa adalah lahan genangan air pada cekungan dangkal yang terbentuk secara alami
atau buatan di daratan baik yang berair tawar, payau maupun asin yang terjadi terus-menerus atau
musiman akibat drainase yang terhambat atau air yang tidak bergerak (static) (Wibowo dan Suyatno
1997), serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis (Wikipedia 2011), ditandai
dengan luas penutupan vegetasi ≥ 10% (Wibowo et al. 1996), baik berhutan ataupun ditumbuhi
tanaman semak (Davis et al. 1995)

18  Sumber airPenetrasi CahayaTumbuhan airDasarTebingKedalaman

19  Berdasarkan karakter fisik perairannya, rawa dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu:
“Swamp”“Marsh”“Bog”Rawa Lebak“Fed”

20  “Swamp”“Swamp” adalah istilah umum untuk rawa, wilayah cekungan lahan, atau area yang
secara permanen selalu jenuh air, permukaan air tanahnya dangkal, atau tergenang air dangkal
hampir sepanjang waktu dalam setahun.Air umumnya tidak bergerak, atau tidak mengalir (stagnant),
dan bagian dasar tanah berupa lumpur.Dalam kondisi alami, swamp ditumbuhi oleh berbagai
vegetasi dari jenis semak-semak sampai pohon- pohonan, dan di daerah tropika biasanya berupa
hutan rawa.

22  “Bog”“Bog” atau rawa gambut adalah rawa yang tergenang air dangkal, dimana permukaan
tanahnya tertutup lapisan vegetasi yang melapuk, khususnya lumut spaghnum sebagai vegetasi
dominan, yang menghasilkan lapisan gambut (ber-reaksi) masam.Ada dua macam bog, yaitu
"blanket bog”, dan "raised bog”.Blanket bog adalah rawa yang terbentuk karena kondisi curah hujan
tinggi, membentuk deposit gambut tersusun dari lumut spaghnum, menutupi tanah seperti selimut
pada permukaan lahan yang relatif rata.Raised bog adalah akumulasi gambut masam yang tebal,
disebut “hochmoor", yang dapat mencapai ketebalan 5 meter, dan membentuk lapisan (gambut)
berbentuk lensa pada suatu cekungan dangkal

24  “Fed”“Fed” atau rawa berkapur adalah rawa yang tanahnya jenuh air, ditumbuhi rumputan rawa
sejenis “reeds”, “sedges”, dan “rushes”, tetapi air tanahnya ber-reaksi alkalis, biasanya mengandung
kapur (CaCO3), atau netral.Umumnya membentuk lapisan gambut subur yang ber-reaksi netral,
yang disebut “laagveen” atau “lowmoor”

25  “Rawa Lebak”Rawa lebak, rawa yang airnya berasal dari luapan banjir besar (tahunan) yang
secara periodik menggenangi wilayah ini selama musim hujan.Selama musim hujan, rawa lebak
selalu digenangi air kemudian secara berangsur-angsur air banjir akan surut sejalan dengan
perubahan musim hujan ke musim kemarau tahun berikutnyaBerdasarkan lamanya genangan dan
tingginya genangan, lahan rawa lebak umumnya dibagi menjadi tiga tipe (tipologi), yaitu : Lebak
Pematang, Lebak Tengahan, dan Lebak Dalam

26  “Rawa Lebak”Lebak Pematang, disebut juga sebagai Lebak Dangkal adalah lahan lebak yang
tinggi genangan airnya kurang dari 50 cm selama kurang dari 3 bulan. Lahan ini umumnya
mempunyai kesuburan tanah yang lebih baik, karena adanya proses penambahan unsur hara dari
luapan air sungai yang membawa lumpur dari daerah huluLebak Tengahan, adalah lahan lebak
yang tinggi genangan airnya cm selama 3-6 bulan. Pada lokasi tertentu dimana sirkulasi air sangat
jelek, maka akan terjadi pemasaman air akibat dari hasil pembusukan bahan organik yang dikenal
sebagai air bacam atau air bangai, yang ditandai oleh air yang berwarna coklat kehitaman, berbau
busuk yang menyengat, pH air sekitar 2,5Lebak Dalam adalah lahan lebak yang tinggi genangan
airnya lebih dari 100 cm selama lebih dari 6 bulan. Pada musim kemarau dengan kondisi iklim yang
normal, umumnya lahan masih digenangi air dan ini ditumbuhi oleh beragam gulma terutama dari
jenis rumput Paspalidium yang tumbuh subur pada kondisi lahan berair. Sehingga wilayah ini
merupakan reservoir air dan sumber bibit ikan perairan bebas
28  “Marsh”“Marsh” atau rawa pasang surut adalah rawa yang genangan airnya bersifat tidak
permanen, namun mengalami genangan banjir dari sungai atau air pasang dari laut secara periodik,
debu dan liat sebagai muatan sedimen sungai seringkali diendapkan.Tanahnya selalu jenuh air,
dengan genangan relatif dangkal.Biasanya ditumbuhi berbagai tumbuhan akuatik berupa “reeds”
(sejenis gelagah, buluh atau rumputan tinggi, seperti Phragmites sp.), “sedges” (sejenis rumput rawa
berbatang padat, tidak berbuluh, seperti famili Cyperaceae), dan “rushes” (sejenis rumput rawa,
seperti purun, atau “mendong”).Marsh dibedakan menjadi "rawa pantai" (coastal marsh, atau
saltwater marsh), dan "rawa pedalaman" (inland marsh, atau fresh water marsh)

29  STRATIFIKASI SUHUPerbedaan kepadatan (berat jenis) air yang disebabkan perbedaan suhu
dapat menghasilkan STRATIFIKASI (lapisan massa air) yang akan mempengaruhi POLA
SIRKULASI AIR.Stratifikasi Danau adalah:- Epilimnion. Lapisan atas, suhu air relatif hangat, tidak
lebih sampai kedalaman 6m, konsentrasi DO tinggi- Thermocline. Perubahan suhu relatif cepat,
kandungan oksigen berkurang seiring penurunan kedalaman, terpisah antara lapisan atas dan
bawahnyaHypolimnion. Perairan dalam, kandunganoksigen sangat rendah, suhu air relatif dingin

30  Stratifikasi Thermal Danau Daerah Moderat/4 musim


Musim Panas: Periode stagnasiAir di bagian atas menjadi lebih panas daripada air bagian bawah,
sehingga air tidak bercampur. Terdapat 3 lapisan massa air, yaitu:Epilimnion (suhu
hangat)Thermoklin (suhu menurun drastis dengan bertambahnya kedalaman)Hipolimnion (suhu
dingin)Lapisan thermoklin berada di bawahjangkauan penetrasi cahaya matahariefektif, sehingga
pasokan O2 kehipolimnion terputus karena terhalangoleh STRATIFIKASI

31  Musim Gugur: Periode pengembalian (turn over)


Suhu epilimnion turun sehingga samadengan suhu hypolimnionTerjadi sirkulasi massa air dan O2
dapatmencapai kedalaman hipolimnionMusim Dingin: Periode membekuSuhu permukaan kurang
dari 4°C, air mengembang dan menjadi lebih dingin sehingga tetap berada di permukaan dan
membekuTerjadi stratifikasi musim dingin.O2 tidak berkurang karena kegiatan bakteri & respirasi
rendah. Selain itu O2 lebih banyak larut dalam air pada suhu rendahBila salju menutupi es maka
akanmenghalangi fotosintesis yang dapatmenyebabkan kekurangan O2 di seluruhdanau dan
mengakibatkan kematian ikandi musim dingin

32  Musim Semi: Periode pengembalian (turn over)


Suhu mulai hangat dan es mencair sehinggaair permukaan menjadi lebih berat dantenggelamBila
suhu permukaan naik sampai 4°C, danautersirkulasi dan O2 dapat tercampur.

34  Stratifikasi suhu dan DO Waduk Jatiluhur


(Sidauruk et al. 2006)

35  Pembagian Zona di Perairan Tawar


Zona LitorialMerupakan daerah tepi yang kebanyakan berupa perairan dangkal dengan penetrasi
cahaya sampai ke dasar.Pada zona ini merupakan tempat tumbuh berbagai macam tumbuhan yang
akarnya menempel pada dasar perairan dengan daun yang mengapung, contoh: Elodea, Chara. 
Selain itu juga banyak terdapat jenis plankton dan ganggang.Pada Zona litorial tersebar berbagai
jenis hewan misal udang, serangga, siput, katak ikan.

36  2. Zona LimnetikMerupakan daerah perairan terbuka yang pada kedalaman tertentu masih
dapat ditembus sinar matahari sampai kedalaman penetrasi cahaya efektif (intensitas 1%), sehingga
proses fotosintesis masih dapat terjadi.Merupakan daerah tingkat kompensasi cahaya atau daerah
dengan kondisi kegiatan fotosintesa seimbang dengan respirasi.Pada zona limnetik banyak terdapat
fitoplankton, ganggang biru-hijau, zooplankton, nekton dan terkadang neuston.Zona ini tidak
dijumpai pada perairan dangkal

37  3. Zona ProfundalMerupakan daerah yang kurang mendapat cahaya matahari sehingga
kegiatan fotosintesis tidak dapat terjadi.Pada zona proundal biasa hidup dekomposer dan pemakan
dentritus. Beberapa bentos dan plankton secara teratur naik ke zona limnetik pada waktu malam
hari dan turun ke dasar pada siang hariZona ini merupakan pensuplai nutrisi atau bahan organik
yang telah di daur ulang oleh arus atau organisme yang pindah zona dan sangat penting bagi
komunitas yang ada di zona lainnya.Zona ini tidak dijumpai pada perairan dangkal

40  FotikLitoralEpilimnionAfotikLimnetikThermoclineKompensasiProfundalHipolimnion

Anda mungkin juga menyukai