Ekosistem laut dengan salinitas berkisar 17 – 35 o/ooEkosistem payau dengan salinitas berkisar 0,5
– 17Ekosistem perairan tawar dengan salinitas kurang dari 0,5Habitat perairan tawar dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni:Perairan tenang (lentik, asal kata lenis yang artinya tenang)
yang mencakup danau, waduk, rawa, kolam, genangan air lain.Perairan mengalir (lotik, asal kata
lotus yang artinya tercuci) yang mencakup sungai, mata air, selokan, terusan dan lain-lain.
5 Situ buatan wadah genangan air di atas permukaan yang airnya bersal dari permukaan yang
cenderung berfubfsi sebagai pengendali banjir. Contohnya situ leutik.SituSitu alami wadah
genangan air di atas permukaan yang terbentuk secara alami yang airnya bersumber dari tanah
atau permukaan. Contohnya Situ Gede, Situ Burung, dan lain-lain
9 PERAIRAN TENANGProfundal
11 Biologis---organisme perairan
Organisme dapat digolongkan menurut relung utama yang didasarkan pada posisinya dalam rantai
makanan, yakni ototrof (produser), fagotrof (konsumer-makro), dan saprotrof (konsumer-mikro atau
dekomposer).Ototrof mencakup tumbuhan hijau dan mikroorganisme khemosintetik.Fagotrof
(konsumer-makro) mencakup konsumer primer, sekunder dan seterusnya; atau herbivor, omnivor,
carnivor, parasit dan lain-lain.Saprotrof dapat dipisahkan lagi sesuai dengan substrat organik yang
diuraikan sesuai dengan bentuk kehidupan atau kebiasaan hidupnya yang didasarkan pada cara
hidup mereka. Atas dasar ini organisme dapat dibedakan menjadi lima kelompok, yakni bentos,
perifiton (aufwuch), plankton, nekton, dan neuston.
13 Bentos (singkatan dari benthic organism) adalah organisme yang menempel atau istirahat pada
dasar atau yang hidup pada sedimen dasar perairan. Bentos dapat dipilah menjadi zoo-bentos
(hewan) dan fitobentos (tumbuhan)Perifiton adalah organisne yang menempel pada substrat, seperti
kayu, batu, substrat dan tumbuhan air.Plankton adalah organisme yang bergerak tidak bebas di
kolom perairan. Pergerakannya tergantung oleh arus. Plankton terdiri dari fitoplankton dan
zooplankton.Nekton adalah organisme yang mampu bergerak bebas di kolom perairan, seperti
ikanNeuston adalah organisme yang hidup di permukaan air
17 Macrophytes
19 Alga
22 Zooplankton
23 BENTOS
24 NeustonOdonataEphemeropteraPlecopteraTricoptera
26 Pengambilan Sampel
27 Pengambilan sampel air danau atau waduk dapat dilakukan di tempat air masuk (inlet), di
tengah, di tempat penyadapan air untuk pemanfaatan, ataupun di tempat keluarnya air.
28 Parameter BiologiPlanktonPerifitonBentosNektonNeston
31 Perifiton
36 Pengambilan Nekton
41 Termometer
42 Kecerahan Perairan
4 PerairanDaratanSistem
terbukaMengalirAlamiSungaiPermanenIntermitenEpisodikBuatanKanalTergenangDangkalRawaDar
atPasutDalamDanauTektonikVulkanikWadukLapanganIrigasiSebagunaSistem
tertutupKolamLautanEstuarinPesisir
5 KOLAMKolam merupakan perairan buatan yang luasnya terbatas dan sengaja dibuat manusia
agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya, dan target produksi (Susanto
1992)Lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat dipergunakan
untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya (Puspita et al. 2005)Forel (1982) mengatakan
bahwa kolam adalah danau yang dangkalTambak adalah lahan basah buatan berbentuk kolam,
berisi air payau atau air laut di daerah pesisir yang digunakan untuk membudidayakan hewan-
hewan air payau (terutama ikan dan udang) (Wibowo et al. 1996)
10 DANAUMenurut Welch (1952), danau adalah suatu badan air yang memiliki tepian gundul (tidak
bervegetasi) yang disapu oleh gelombang. Bagi Welch, keberadaan tumbuhan air tingkat tinggi
dianggap pentingMenurut Kusnadi (2010), danau adalah sebuah cekungan di muka bumi dimana
jumlah air yang masuk lebih besar dari air yang keluar.Forel (1982) mengatakan bahwa danau
adalah kolam yang dalam.Goldman dan Horne (1983) mengatakan bahwa pada danau terjadi
percampuran air yang di dominasi oleh angin, sedangkan pada kolam percampuran konveksi lebih
mendominasi.
17 RawaRawa adalah lahan genangan air pada cekungan dangkal yang terbentuk secara alami
atau buatan di daratan baik yang berair tawar, payau maupun asin yang terjadi terus-menerus atau
musiman akibat drainase yang terhambat atau air yang tidak bergerak (static) (Wibowo dan Suyatno
1997), serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis (Wikipedia 2011), ditandai
dengan luas penutupan vegetasi ≥ 10% (Wibowo et al. 1996), baik berhutan ataupun ditumbuhi
tanaman semak (Davis et al. 1995)
19 Berdasarkan karakter fisik perairannya, rawa dibagi kedalam beberapa kelompok, yaitu:
“Swamp”“Marsh”“Bog”Rawa Lebak“Fed”
20 “Swamp”“Swamp” adalah istilah umum untuk rawa, wilayah cekungan lahan, atau area yang
secara permanen selalu jenuh air, permukaan air tanahnya dangkal, atau tergenang air dangkal
hampir sepanjang waktu dalam setahun.Air umumnya tidak bergerak, atau tidak mengalir (stagnant),
dan bagian dasar tanah berupa lumpur.Dalam kondisi alami, swamp ditumbuhi oleh berbagai
vegetasi dari jenis semak-semak sampai pohon- pohonan, dan di daerah tropika biasanya berupa
hutan rawa.
22 “Bog”“Bog” atau rawa gambut adalah rawa yang tergenang air dangkal, dimana permukaan
tanahnya tertutup lapisan vegetasi yang melapuk, khususnya lumut spaghnum sebagai vegetasi
dominan, yang menghasilkan lapisan gambut (ber-reaksi) masam.Ada dua macam bog, yaitu
"blanket bog”, dan "raised bog”.Blanket bog adalah rawa yang terbentuk karena kondisi curah hujan
tinggi, membentuk deposit gambut tersusun dari lumut spaghnum, menutupi tanah seperti selimut
pada permukaan lahan yang relatif rata.Raised bog adalah akumulasi gambut masam yang tebal,
disebut “hochmoor", yang dapat mencapai ketebalan 5 meter, dan membentuk lapisan (gambut)
berbentuk lensa pada suatu cekungan dangkal
24 “Fed”“Fed” atau rawa berkapur adalah rawa yang tanahnya jenuh air, ditumbuhi rumputan rawa
sejenis “reeds”, “sedges”, dan “rushes”, tetapi air tanahnya ber-reaksi alkalis, biasanya mengandung
kapur (CaCO3), atau netral.Umumnya membentuk lapisan gambut subur yang ber-reaksi netral,
yang disebut “laagveen” atau “lowmoor”
25 “Rawa Lebak”Rawa lebak, rawa yang airnya berasal dari luapan banjir besar (tahunan) yang
secara periodik menggenangi wilayah ini selama musim hujan.Selama musim hujan, rawa lebak
selalu digenangi air kemudian secara berangsur-angsur air banjir akan surut sejalan dengan
perubahan musim hujan ke musim kemarau tahun berikutnyaBerdasarkan lamanya genangan dan
tingginya genangan, lahan rawa lebak umumnya dibagi menjadi tiga tipe (tipologi), yaitu : Lebak
Pematang, Lebak Tengahan, dan Lebak Dalam
26 “Rawa Lebak”Lebak Pematang, disebut juga sebagai Lebak Dangkal adalah lahan lebak yang
tinggi genangan airnya kurang dari 50 cm selama kurang dari 3 bulan. Lahan ini umumnya
mempunyai kesuburan tanah yang lebih baik, karena adanya proses penambahan unsur hara dari
luapan air sungai yang membawa lumpur dari daerah huluLebak Tengahan, adalah lahan lebak
yang tinggi genangan airnya cm selama 3-6 bulan. Pada lokasi tertentu dimana sirkulasi air sangat
jelek, maka akan terjadi pemasaman air akibat dari hasil pembusukan bahan organik yang dikenal
sebagai air bacam atau air bangai, yang ditandai oleh air yang berwarna coklat kehitaman, berbau
busuk yang menyengat, pH air sekitar 2,5Lebak Dalam adalah lahan lebak yang tinggi genangan
airnya lebih dari 100 cm selama lebih dari 6 bulan. Pada musim kemarau dengan kondisi iklim yang
normal, umumnya lahan masih digenangi air dan ini ditumbuhi oleh beragam gulma terutama dari
jenis rumput Paspalidium yang tumbuh subur pada kondisi lahan berair. Sehingga wilayah ini
merupakan reservoir air dan sumber bibit ikan perairan bebas
28 “Marsh”“Marsh” atau rawa pasang surut adalah rawa yang genangan airnya bersifat tidak
permanen, namun mengalami genangan banjir dari sungai atau air pasang dari laut secara periodik,
debu dan liat sebagai muatan sedimen sungai seringkali diendapkan.Tanahnya selalu jenuh air,
dengan genangan relatif dangkal.Biasanya ditumbuhi berbagai tumbuhan akuatik berupa “reeds”
(sejenis gelagah, buluh atau rumputan tinggi, seperti Phragmites sp.), “sedges” (sejenis rumput rawa
berbatang padat, tidak berbuluh, seperti famili Cyperaceae), dan “rushes” (sejenis rumput rawa,
seperti purun, atau “mendong”).Marsh dibedakan menjadi "rawa pantai" (coastal marsh, atau
saltwater marsh), dan "rawa pedalaman" (inland marsh, atau fresh water marsh)
29 STRATIFIKASI SUHUPerbedaan kepadatan (berat jenis) air yang disebabkan perbedaan suhu
dapat menghasilkan STRATIFIKASI (lapisan massa air) yang akan mempengaruhi POLA
SIRKULASI AIR.Stratifikasi Danau adalah:- Epilimnion. Lapisan atas, suhu air relatif hangat, tidak
lebih sampai kedalaman 6m, konsentrasi DO tinggi- Thermocline. Perubahan suhu relatif cepat,
kandungan oksigen berkurang seiring penurunan kedalaman, terpisah antara lapisan atas dan
bawahnyaHypolimnion. Perairan dalam, kandunganoksigen sangat rendah, suhu air relatif dingin
36 2. Zona LimnetikMerupakan daerah perairan terbuka yang pada kedalaman tertentu masih
dapat ditembus sinar matahari sampai kedalaman penetrasi cahaya efektif (intensitas 1%), sehingga
proses fotosintesis masih dapat terjadi.Merupakan daerah tingkat kompensasi cahaya atau daerah
dengan kondisi kegiatan fotosintesa seimbang dengan respirasi.Pada zona limnetik banyak terdapat
fitoplankton, ganggang biru-hijau, zooplankton, nekton dan terkadang neuston.Zona ini tidak
dijumpai pada perairan dangkal
37 3. Zona ProfundalMerupakan daerah yang kurang mendapat cahaya matahari sehingga
kegiatan fotosintesis tidak dapat terjadi.Pada zona proundal biasa hidup dekomposer dan pemakan
dentritus. Beberapa bentos dan plankton secara teratur naik ke zona limnetik pada waktu malam
hari dan turun ke dasar pada siang hariZona ini merupakan pensuplai nutrisi atau bahan organik
yang telah di daur ulang oleh arus atau organisme yang pindah zona dan sangat penting bagi
komunitas yang ada di zona lainnya.Zona ini tidak dijumpai pada perairan dangkal
40 FotikLitoralEpilimnionAfotikLimnetikThermoclineKompensasiProfundalHipolimnion