Stambuk : A22116070
Kelas :C
Jawab :
2. ilmu limnologi memiliki banyak fungsi dalam mengelola perairan daratan. Salah
satunya adalah pengelolaan dalam bidang perikanan terpadu serta pengaruhnya
dalam lingkungan perairan darat. Manfaat mempelajari ilmnologi adalah dapat
mengetahui komponen biologi, fisika, dan kimia di suatu perairan darat serta
pengaruh langsung terhadap kehidupan manusia sehingga limnologi termasuk ke
dalam ilmu terapan. Oleh karena itu limnologi menggunakan banyak disiplin ilmu
lain untuk membantu dalam menjelaskan fenomena-fenomena terkait dengan
limnologi, Salah satu spesifikasi dari limnologi itu sendiri, yaitu Manajemen
Kualitas Air. Dalam hal ini dipelajari bagaimana cara memanajemen air agar
mempunyai kualitas yang baik untuk organisme atau kultivan yang dibudidayakan,
baik air yang berada di tempat budidaya maupun yang berasal dari sumber air yang
dialirkan sampai ke tempat budidaya. Sehingga dengan itu semua diharapkan akan
dapat meningkatkan produktivitas kultivan tersebut.
Jawab :
3. Faktor pembatas adalah suatu yang dapat menurunkan tingkat jumlah dan
perkembangan suatu ekosistem. Keterbatasan dan toleransi di dalam ekosistem
Pertumbuhan organisme yang baik dapat tercapai bila faktor lingkungan yang
mempengaruhi pertumbuhan berimbang dan menguntungkan.
Sungai merupakan salah satu sumber air tawar yang sangat penting untuk
kehidupan manusia. Kualitas dari sungai itu sendiri sangat ditentukan oleh faktor-
faktor pembatasnya seperti suhu, pH, alkalinitas, CO2 , DO, kecepatan arus,
densitas plankton, dan diversitas plankton. Sehingga peranan dari faktor pembatas
sebagai pembeda sifat-sifat air.
Jawab :
5. Tuliskan pembagian zona serta peranannya secara ekologis pada perairan lotik
dan lentik ?
Jawab :
Zona pertama yang ada di ekosistem sungai adalah zona air deras. Zona air deras
merupakan wilayah sungai yang cenderung dangkal. Pada zona ini kita akan
mendapati aliran arus air yang deras atau sangat tinggi. Biasanya zona ini berada di
bagian hulu sungai (atau lebih tepatnya di pegunungan). Aliran sungai yang deras
ini mengakibatkan bagian dasar sungai menjadi bersih dari berbagai macam
endapan serta materi- materi yang mengendap lainnya. Hal ini juga menyebabkan
bagian dasar dari zona ini cenderung terasa padat. Di zona air deras ini kita akan
menemukan bentos dan juga organisme ferifitik yang mempunyai kemampuan
untuk melekat dan berpegang pada dasar yang bersifat keras atau padat, atau bisa
juga pada ikan yang bisa berenang dengan kuat.
Zona kedua yang terdapat dalam ekosistem sungai adalah zona aliran tenang.
Berbeda dengan zona yang pertama, zona ini merupakan zona yang sedikit lebih
dalam dan arus sungai tidak terlalu deras seperti zona yang pertama. Zona ini
biasanya berada di wilayah yang landai. Di zona ini kita juga akan menemukan
lumpur dan juga bahan endapan lainnya yang mengendap di dasar sungai. Karena
banyaknya bahan endapan yang mengendap ini maka menjadikan dasar sungai
terasa lunak dan tidak sesuai lagi dengan bentos. Zona aliran tenang ini lebih sesuai
bagi nekton dan plankton yang mempunyai kebiasaan menggali dasar sungai.
Daerah litoral
Daerah limnetik
Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat
ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk
ganggang dan sianobakteri.
Daerah profundal
Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.
Daerah bentik (daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-
sisa organisme mati)