Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wilman Shobara

Npm : 230210130045

Pengaruh Suhu Terhadap Membuka dan Menutupnya pada Operkulum Ikan

Landasan teori
Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan
metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi
(Fujaya,1999).
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas
berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung
tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang
kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam
(Susanto,2007).
Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto, 2007) sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Species : (Cyprinus carpio L )

Suhu
Suhu menurut Kangingan (2007:52-53) adalah suatu besran yang menyatakan ukuran
derajat panas atau dinginnya suatu benda.
Suhu menunjukkan derajat panas benda.n Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu
benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk
perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Suhu juga disebut
temperatur.Benda yang panas memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin.
Suhu juga disebut temperatur . Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
Namun dalam kehidupan sehari-hari, untuk mengukur suhu masyarakat cenderung menggunakan
indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer
untuk mengukur suhu dengan valid.

Perubahan suhu lingkungan pada ikan itu sangat mempengaruhi laju konsumsi oksigen
pada ikan tersebut, dalam suhu kamar kebutuhan oksigen lebih optimal sehingga gerakan
membuka serta menutupnya operculum stabil.
Kenaikan suhu pada suatu peraiaran menyebabkan kelarutan oksigen (DO) Dissolve Oksigen di
peraiaran tersebut akan menurun, sehingga akan kebutuhan organisme air terhadap oksigen
semakin bertambah dengan pergerakan operculum yang semakin cepat.
Penurunan suhu pada suatu perairan dapat menyebabkan kelarutan oksigen dalam perairan itu
meningkat sehingga kebutuhan organisme dalam air terhadap oksigen semakin berkurang, hal ini
menyebabkan jarangnya frekuensi membuka serta menutupnya overculum pada ikan tersebut
makin lambat.

Anda mungkin juga menyukai