Anda di halaman 1dari 7

Koralogi

makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar
Perikanan dan Ilmu Kelautan

dosen :

disusun oleh :

Della Mariam Yolanda

230210190068

Universitas Padjadjaran

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................


1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................................... 1
1.3. Tujuan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

2.1. Sudut Istimewa 0-360 ............................................................................................. 3


2.2. Persamaan Sinus...................................................................................................... 4
2.3. Persamaan Cosinus.................................................................................................. 10
2.4. Persamaan Tangen................................................................................................... 16

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................ 23

3.1. Kesimpulan ............................................................................................................. 23


3.2. Saran ....................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 23


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini,
diantaranya :
 Apa perbedaan antara terumbu karang dan karang
 Apa peranan karang dan terumbu karang bagi kehidupan
 Apa saja jenis-jenis karang
 Bagaimana struktur dan cara reproduksi karang
 Bagaimana cara melestarikan karang dan terumbu karang
1.3 Tujuan
 Mengetahui perbedan terumbu karang dan karang
 Mengetahui peranan karang dan terumbu karang bagi kehidupan
 Mengetahui jenis-jenis karang
 Mengatahui struktur dan cara reproduksi karang
 Mengetahui cara melestarikan karang dan terumbu karang
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Karang dan Terumbu Karang


Terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang di dalamnya terdapat
karang, ikan, alga, molusca dan biota laut lainnya. Dalam istilah ”terumbu”
berarti batuan sedimen kapur di laut dan “karang” berarti sekelompok hewan dari
ordo Scleractinia yang menghasilkan kapur. Maka terumbu karang dapat
diartikan sebagai terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang
itu sendiri.
Karang merupakan binatang tak bertulang belakang yang termasuk dalam
Filum Coelenterata atau Cnidaria yang dapat menghasilkan kapur. Untuk
bertahan hidup karang memakan makanan yang berasal dari tiga sumber, yaitu
plankton, nutrisi organik dari air, dan senyawa organik dari zooxanthellae.
Zooxanthellae sendiri adalah jenis alga yang hidup di polip karang.
Pada kenyataanya tidak semua karang bisa membentuk bangunan kapur
atau terumbu. Ada jenis karang ahermatifik, yaitu jenis karang yang tidak dapat
membentuk karang dan ada jenis karang hermatifik yang dapat membentuk
terumbu. Proses pembentukan terumbu tidak hanya mengandalkan karang
hermatifik tetapi dibantu juga oleh zooxanthellae. Antara karang dan
zooxanthellae memiliki hubungan simbiosis mutualisme, sama seperti halnya
hubungan manusia dengan tumbuhan. Karang membutuhkan nutrisi dan oksigen
untuk pembentukan terumbu dan zooxanthellae membutuhkan karbon dioksida,
fosfat, dan nitrogen untuk fotosintesis. Mereka memenuhi kebutuhannya dari satu
sama lain, karang menghasilkan kebutuhan zooxanthellae dan begitupun
sebaliknya.
Diantara karang dan terumbu karang tentulah sangat berbeda, karang dan
terumbu karang merupakan satu kesatuan tapi diantara keduanya tidak sama.
Karang merupakan binatang yang tinggal dan menyusun terumbu karang sendiri,
sedangkan terumbu karang merupakan sedimentasi kapur dari karang, tempat
dimana karang dan biota laut lainnya hidup (Ekosistem). Sehingga terumbu
karang sering disebut sebagai “Ekosistem terumbu karang”, tempat dimana biota
laut bisa menetap sementara atau selamanya.
2.2 Peran Terumbu Karang

Sebagai suatu ekosistem terumbu karang memiliki peran yang sangat


penting dalam menjaga keseimbangan kehidupan di bawah laut. Terumbu karang
berfungsi sebagai tempat tinggal biota laut dan tempat berlindung hewan laut.
Berbagai jenis makhluk hidup laut yang ukurannya kecil dapat hidup dan tinggal
di terumbu karang, bahkan berbagai jenis ikan kecil ada yang meletakan telur dan
melahirkan anak-anaknya di terumbu karang. Selain itu untuk ikan kecil, terumbu
karang ini bisa menjadi tempat persembunyian yang aman dari pemangsanya atau
bahkan bisa menjadi tempat bermain-main para ikan kecil. Tanpa kita sadari
terumbu karang juga menjadi tempat hidup para biota laut yang langka
ditemukan, oleh karena itu terkadang terumbu karang menjadi sarana penelitian
para oceanographer.

Terumbu karang sendiri dapat berfungsi sebagai objek wisata, keindahan


terumbu karang dan ikan-ikan yang ada di sekitarnya menjadi daya tarik manusia
untuk berlomba-lomba melihatnya . Banyak orang yang berdatangan ke laut
hanya untuk melihat bahkan memotret keindahan terumbu karang. Hal ini dapat
menjadi poin penting, bahwa terumbu karang juga memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Dengan adanya para wisatawan maka akan ada lapangan kerja dan uang
yang dihasilkan untuk pengelola maupun negara.

Melihat strukturnya yang keras, kuat dan kokoh terumbu karang juga
dapat berfungsi sebagai pelindung ekosistem di pantai dari gelombang laut dan
badai. Ketika gelombang datang menuju pantai maka hempasannya akan sedikit
terhambat oleh adanya terumbu karang, sehingga resiko abrasi pantai bisa sedikit
bahkan bisa berkurang.

Selain dari beberapa hal yang disebutkan di atas, terumbu karang pun
dapat bermanfaat dalam bidang medis. Beberapa makhluk hidup yang hidup di
terumbu karang ternyata ada yang berpotensi memiliki bahan bioaktif untuk
dijadikan obat-obatan. Contohnya beberapa jenis sponges yang dapat digunakan
untuk penyembuhan kanker, bintang karang yang dapat digunakan dalam
pengobatan tulang rapuh karena kandungan kalsium karbonatnya, dan masih
banyak manfaat terumbu karang di bidang medis yang sedang menjadi penelitian.
2.3 Struktur dan Perkembangbiakan Karang
2.3.1 Struktur Karang
Berdasarkan rangkanya karang dibedakan menjadi karang keras dan
karang lunak. Karang keras (Hard coral) biasanya memiliki ciri tentakel
berjumlah 6, tidak memiliki siphonoglyph, ototnya lemah, hidup berkoloni, dan
terdapat di laut hangat (Jasin, 1992). Sementara untuk karang lunak (Soft coral)
memiliki ciri tentakel berjumlah 8, berduri, memiliki satu siphonoglyph, memiliki
endoskeleton, dan hidup berkoloni.
Dalam tubuh karang terdiri dari mulut yang dikelilingi oleh tentakel yang
berfungsi untuk menangkap mangsa dan alat pertahanan diri, rongga tubuh yang
berfungsi sebagai saluran pencernaan, dan gastrodermis sebagai perbatasan
dengan saluran pencernaan. Dalam lapisan gastrodermis akan terdapat epidermis
yang akan menghasilkan material untuk membentuk rangka luar karang.

2.3.2 Perkembangbiakan Karang


Sama seperti hewan lainnya, karang mempunyai kemampuan untuk
bereporoduksi secara seksual dan aseksual. Proses reproduksi ini dilakukan
tentunya sama tujuannya seperti makhluk hidup lain, yakni untuk memperbanyak
diri agar keberadaanya terus ada. Dari dulu beberapa ahli telah meneliti mengenai
bagaimana cara karang bereproduksi, baik reproduksi seksual maupun
aseksualnya. Mereka juga menyimpulkan beberapa kelebihan dan kekurangan
dari dua jenis reproduksi itu.
Reproduksi aseksual karang merupakan reproduksi tanpa melibatkan
pertemuan sel gamet jantan dan betina. Dalam reproduksi ini polip/koloni karang
akan membentuk polip/koloni karang baru dan memisahkan diri. Cara yang
digunakan reproduksi ini diantaranya pertunasan, fragmentasi, polip boilout dan
partenogenesis. Untuk proses pertunasan dan fragmentasi mungkin sudah tidak
asing lagi, namun yang menjadi asing adalah proses polip boilout dan
partenogenesis. polip boilout adalah tumbuhnya jaringan baru dari karang yang
sudah mati, sementara partogenesis adalah proses dimana larva karang tumbuh
dari telur yang tidak mengalami fertilisasi.
Selanjutnya reproduksi seksual karang yang merupakan cara
bereproduksi dengan melibatkan pertemuan sel gamet jantan dan betina. Siklus
reproduksi ini meliputi telur&sperma dilepas ke air, fertilisasi terjadi di air, zygot
berkembang menjadi larva planula dan mengikuti pergerakan air, larva planula
menenpel di dasar, planula tumbuh menjadi polip, terjadi kalsifikasi, terbentuklah
koloni karang, tetapi untuk jenis karang soliter tidak membentuk koloni.
Setelah melakukan reproduksi karang akan tumbuh dan terus tumbuh
hingga menjadi karang dewasa dan dapat bereproduksi kembali. Pertumbuhan
karang akan baik jikaditunjang dengan faktor biotik dan abiotik yang baik. Faktor
abiotiknya berupa intensitas cahaya, lama penyinaran, suhu, sedimentasi, dan
nutrisi. Sedangkan faktor biotiknya seperti predasi, kompetisi, agresi karang lain
dan lainnya.

2.4 Jenis Terumbu Karang


Karang sangat banyak sekali jenisnya, maka dari itu sangatlah perlu
untuk mengelompokan karang berdasarkan kesamaanya ataupun kekerabatannya.

Anda mungkin juga menyukai