Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ORGANISME EKOSISTEM PANTAI

OLEH KELOMPOK 1:

ADRIAN LUANGKALY

AGNES .A. TJOLLY

CELSITA DODOWOR

CERIL TUTU

ANJELI ARIHI

DOLVIANI LESSO

DERFINA LUMA

DEVITA DJUGALA

YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN GMIH

SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN DIAN HALMAHERA

KABUPATEN HALMAHERA BARAT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah
tentang "Organisme-organisme Ekosistem Pantair". Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada:

1. Bapak Julius Alfin Marwa, S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Kristen Dian
Halmahera yang penuh bijaksana dan tanggung jawab memimpin SMA Kristen
Dian Halmahera

2. Bapak Amon Ennoh, S.Pd sebagai Wakasek Kurikulum SMA Kristen Dian
Halmahera

3. Bapak Melkis Doge, S.Pd sebagai Wakasek Kesiswaan SMA Kristen Dian

Halmahera

4. Bapak Ferdinan Tony, S.Pd sebagai pendamping dalam study tour

5. Ibu Trisna Boky, S.Pd sebagai pendamping dalam study tour

6. Ibu Erlyna Amo, S.Pd sebagai pendamping dalam study tour

7. Ibu Tresya Bunga, S.Pd sebagai pendamping dalam study tour

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan praktikum ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan laporan praktikum ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan

i
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2

1.3 Tujuan Praktikum......................................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Ekosistem Pantai.....................................................3

2.2 Apa Saja Biota Laut..................................................................................................3

BAB II METODE PENILITIAN...........................................................................................6

3.1 Waktu Dan Tempat...................................................................................................6

3.2 Alat Dan Bahan..........................................................................................................6

3.3 Prosedur Kerja...........................................................................................................6

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN.....................................................7

4.1 Hasil Pengamatan....................................................................................................7

4.2 Pembahasan.............................................................................................................8

BAB V PENUTUP.............................................................................................................9

5.1 Kesimpulan...............................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................10

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Biologi laut, yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu
cepat untuk mengungkap rahasia kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah
jenisnya luar biasa besarnya dan keanekaragaman jenisnya luar biasa
tingginya.Tingginya, keanekaragaman jenis biota di laut barangkali hanya dapat
ditandingi oleh keanekaragaman jenis biota di hutan hujan tropik di darat. Tidak kurang
dari 833 jenis tumbuh-tumbuhan dilaut (alga, lamun dan mangrove), 910 jenis karang
(Coelenterata), 850 jenis spon (Porifera), 2500 jenis kerang dan keong (Mollusca), 1502
jenis udang dan kepiting (Crustacea), 745 hewan berkulit duri (Echinodermata), 2000
jenis ikan ( Pisces), 148 jenis burung laut (Aves), dan 30 jenis hewan menyusui
(Mammalia), diketahui hidup di laut. Di samping itu tercatat juga tujuh jenis penyu dan
tiga jenis buaya (Reptilia). (Romimohtarto, 2005).

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan terdiri dari 13.667 pulau besar dan kecil,
dengan luas daratannya 2.027.087 km2 (terdiri dari laut teritorial dan laut nusantara).
Nyabakken (1992), Ekosistem Mangrove adalah sebutan umum yang digunakan untuk
menggambarkan suatu varietas dari komunitas pantai tropik yang didominasi oleh
beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai
kemampuan untuk tumbuh dan bertahan di dalam perairan asin atau laut.

Laut seperti halnya daratan, dihuni oleh berbagai jenis biota yakni tumbuhan-tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut menghuni hampir seluruh permukaan laut
sampai ke dasar laut. Pemanfaatan biota laut yang semakin hari semakin meningkat
dan juga kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya tentang
kehidupan laut dan berbagai jenis biotanya yang terapung dalam ilmu pengetahuan
alam laut yang disebut Biota Laut.

Ekosistem di dasar laut tropis penyusun utamanya adalah biota laut penghasil kapur
seperti kerang batu (Coral), Alga berkapur, Mollusca, Sponge, Crustacea dan
Polyhchaeta yang berasosiasi dengan biota-biota lain didalamnya seperti jenis ikan
karang, Alga,Echinodermata dan Plankton.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan ekosistem pantai?

b. apa saja biota laut?

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah supaya siswa dapat mengetahui berbagai jenis
organisme yang hidup di laut. Selain itu siswa dapat secara langsung mengamati
organisme laut itu sendiri. Dengan pengamatan dan proses identifikasi.

Manfaat praktikum adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan praktikan,


untuk mendapatkan data dan informasi mengenai organisme laut terutama yang hidup
di daerah pantai.

2
BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Ekosistem Pantai

Pantai adalah daerah pertemuan antara daerah darat dan daerah laut. Pantai
merupakan suatu wilayah peralihan yang mempertemukan antara wilayah darat dengan
wilayah laut (Wibisono, 2005). Wilayah pesisir yang menuju ke daratan, memiliki kondisi
lingkungan kering dan juga terdapat kondisi yang terendam air. Kondisi tersebut dengan
kata lain, pada wilayah pantai dipengaruhi sifat-sifat seperti pasang surut air laut, angin
kencang dan kondisi tanah berpasir (Sugiarto & Ekariyono, 1996). Menurut Tuwo (2011),
sebagai wilayah peralihan, ekosistem pantai memiliki struktur komunitas yang khas
dibandingkan dengan ekosistem lainnya. Berbagai macam pola interaksi secara
fungsional terjadi di wilayah pantai, sehingga membentuk suatu sistem ekologi yang
sangat unik.

2.2 Jenis jenis biota laut

1. Rumput Laut

Gulma laut, ganggang laut,[1] atau rumput laut merupakan salah satu sumber daya
hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Istilah "rumput laut" adalah rancu
secara botani karena dipakai untuk dua kelompok "tumbuhan" yang berbeda. Dalam
bahasa Indonesia, istilah rumput laut dipakai untuk menyebut baik gulma laut dan
lamun.

Gulma Laut merupakan anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga
("ganggang"). Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi
dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup
di atas substrat pasir dan karang mati. Di beberapa daerah pantai di bagian selatan
Jawa dan pantai barat Sumatra, gulma laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang
terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Di pantai selatan Jawa Barat dan
Banten misalnya, gulma laut dapat ditemui di sekitar pantai Santolo dan Sayang
Heulang di Kabupaten Garut atau di daerah Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang.
Sementara di daerah pantai barat Sumatra, gulma laut dapat ditemui di pesisir barat
Provinsi Lampung sampai pesisir Sumatra Utara dan Aceh

3
Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis gulma laut juga banyak dibudidayakan oleh
sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis gulma laut yang banyak
dibudidayakan di antaranya adalah Euchema cottonii dan Gracilaria spp. Beberapa
daerah dan pulau di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha
budidaya gulma laut ini di antaranya berada di wilayah pesisir Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Lombok, Sulawesi, Maluku dan Papua.

2. Terumbu Karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis
tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis
filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri
dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya
dibedakan secara asal-usul. Morfologi dan Fisiologi.

Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam bentuk
sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh seperti
tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel. Namun
pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang menjadi banyak
individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa
serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai
spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum
diketahui.

Habitat Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih
terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe
terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun
terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk
karang.

Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif
terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi,
Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan
perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis
pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti
dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-
rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di atas suhu normal.

4
3. Ikan

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan
bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka
ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan
tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan;
biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk
lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies
termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes).
Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak

Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari hiu paus yang berukuran 14 meter (45 ft)
hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch). Ada beberapa
hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung,
yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.

5
BAB III METODE PENILITIAN

3.1 WAKTU DAN TEMPAT

Praktikum Biologi ini lakukan pada hari Selasa, pada tanggal 21 Januari 2023 mulai
pukul 11.00 WIT sampai selesai. Sedangkan tempat praktikum ini di adakan adalah di
Pantai Rapa pelangi, Desa Bobanehena, Kabupaten Halmahera Barat , Provinsi Maluku
Utara

3.2 ALAT DAN BAHAN

Alat: Toples plastik, Kamera, HP

3.3 LANGKAH KERJA

1. Kumpulkan organisme - organisme yang anda jumpai di pantai dan masukan di dalam
toples, foto dan video.

2. Kumpulkan jenis-jenis karang yang anda jumpai di pantai dan masukan di dalam
toples, foto dan video

3. Deskripsikan apa itu ekosistem pantai

6
BAB IV HASIL PENGAMATAN

7
PEMBAHASAN

Dari Hasil Pengamatan kami, kami mendapatkan Rumput laut, Karang, Bia sirih, Dan
Ikan. Dan masih banyak lagi biota laut yang hidup di pantai rapa pelangi desa
Bobanehena.

8
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ekosistem pantai memiliki bentuk daratan yang beragam dan dapat dikenali seperti
teluk, muara, bakau, rawa asin, dan lahan basah serta pantai, tebing serta terumbu
karang yang sangat rentan terhadap gangguan. Wilayah pesisir mewakili beberapa
wilayah keanekaragaman hayati tertinggi di bumi. Namun degradasi garis pantai
menyebabkan kerusakan habitat dan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, apalagi
menjadi perbatasan pertama dengan ombak lautan, ekosistem ini semakin terancam
oleh abrasi. Padahal, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ekosistem pesisir dan
laut dapat menyimpan hingga sepuluh kali lipat jumlah karbon per satuan luas
dibandingkan dengan hutan darat.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Gulma_laut

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang

 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ikan

 http://diyanmanurung.blogspot.com/2012/06/laporan-praktikum-lapangan-
biologi-laut.html?m=1

10

Anda mungkin juga menyukai