Anda di halaman 1dari 20

Laporan Tetap Praktikum

PENGETAHUAN LINGKUNGAN
ACARA I
“EKOSISTEM PANTAI”

OLEH :
NAMA : HANI ARDIYANTINI
NIM : 200104073
SEMESTER/KELAS : II/C

LABORATORIUM TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MATARAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tetap Praktikum ”Pengetahuan Lingkungan” Ini Disusun Menjadi Salah Satu
Syarat Untuk Mengikuti Praktikum Selanjutnya.

Mataram, 05 Juni 2021

Disahkan Oleh:

Laboran Co.Assisten

(Yuliatin S.Pd) (M. Ilham Hafizi)


NIM: 190204096

ii
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan Puji Syukur kehadirat AllahSWT yang telah
melimpahkan Nikmat dan Karunianya sehingga saya selaku penulis dapat melakukan
aktivitas dengan baik dalam menyelesaikan laporan praktikum pengetahuan lingkungan
tentang ”Ekosistem Pantai” ini tepat pada waktu yang telah dijadwalkan meski jauh dari
kata sempurna.
Shalawat dan Salam tak lupa kita haturkan kepada jujungan Alam Nabi Besar
Muhammad SAW,yang telah membawa ummat nya dari zaman jahiliyah menuju zaman
islamiyah yang masyaallah penuh kemuliaan. Adapun Laporan ini,yang telah saya
usahakan semaksimal mungkin,dan tentunya bantuan dari beberapa pihak,sehingga
memperlancar pembuatan laporan ini.
Namun tak lepas dari semua hal tersebut,,saya selaku penyusun menyadari
sepenuhnya bahwa akan ada kekurangan,baik dari segi penulisan,bahasa dan lain
sebagainya. oleh karena itu saya berharap pembaca untuk menyampaikan saran atau
kritik yang membangun demi terciptanya laporan yang lebih baik lagi. Saya ucapkan
terima kasih sebanyak-banyak nya untuk Dosen, Co.Assisten, dan teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan laporan ini.

Mataram, 05 Mei 2021

Hani Ardiyantini

iii
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................. 3
BAB III METEDOLOGI ............................................................................................................ 5
A. Pelaksanaan ....................................................................................................................... 5
B. Alat dan Bahan ................................................................................................................. 5
C. Cara kerja .......................................................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................................. 6
A. Hasil pengamatan .............................................................................................................. 6
B. Analisis prosedur ............................................................................................................. 11
C. Analisa hasil...................................................................................................................... 11
BAB V PENUTUP......................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem pesisir pantai sejatinya mempunyai potensi sumber
daya alam yang sangat besar dalam sumber daya alam yang dapat
diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui, kekayaan sumber
daya alam ini tersebar disepanjang pantai atau wilayah pesisir.
Disepanjang pantai tersebut memiliki keanekaragaman yang sangat
tinggi dengan berbagai tipe ekosistem yang mempunyai ciri dan sifat
yang khas, ekosistem pesisir letaknya berbatasan dengan ekosistem
darat, laut dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi
oleh siklus harian pasang surut air laut.
Ekosistem pesisir dan laut merupakan ekosistem alamiah yang
produktif, mempunyai nilai ekologis dan nilai ekonomis yang
tinggi. Selain menghasilkan bahan dasar untuk pemenuhan
kebutuhanpangan, keperluan rumah tangga dan industri. Ekosistem
pesisirdan laut juga memiliki fungsi-fungsi ekologis penting antara lain
sebagai penyedia nutrien, sebagai tempat pemijahan, tempat
pengasuhan dan tumbuh besar sertatempat mencari makanan bagi
beragam biota laut. Di samping itu ekosistem pesisir dan laut
berperan pula sebagai pelindung pantai atau penahan abrasi bagi
wilayah daratan yangberada di belakang ekosistem.
Ekosistem juga menyimpan keanekaragaman suatu komunitas dan
lingkungannya yang berfungsi sebagai suatau satuan ekologi di alam,
komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan bersama
habitatnya, keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme lain dan
komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling
berinteraksi. Lalu terdapat pendefinisian pantai yaitu tepi laut atau pesisir
dan juga merupakan perbatasan antara daratan dengan laut. Pantai juga
tempat hidup beberapa organisme, selain itu juga sebagai sarana wisata
dan sebagai sarana memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat setempat,
jadi keseluruhan nya ekosistem pantai merupakan suatu komunitas yang
menjadi habitat beberapa organisme yang hidup di daerah sekitar pantai.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud komponen biotik dan abiotik yang terdapat di
dalam ekosistem pantai serta kedudukan nya bagi kebutuhan manusia?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui komponen biotik dan abiotik yang terdapat di
dalam ekosistem pantai dan kedudukan nya dalam kebutuhan manusia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang ada di wilayah perbatasan
antara air laut dan daratan, yang terdiri dari komponen biotik dan komponen
abiotik. Komponen biotik pantai terdiri terdiri dari tumbuhan dan hewan yang
hidup di daerah pantai, sedangkan komponen abiotik pantai terdiri dari
gelombang, arus, angin, pasir, batuan dan lain sebagainya. Pantai merupakan
salah satu ekosistem yang berada di wilayah pesisir, dan terletak antara garis air
surut terendah dengan air pasang tertinggi, ekosistem ini berkisar dari daerah yang
substrat nya berbatu dan berkerikil (yang mendukung flora dan fauna dalam
jumlah terbatas) hingga daerah pesisir aktif (dimana populasi bakteri, protozoa,
metazoan ditemukan) serta daerah bersubstrat liar dan lumpur (dimana ditemukan
sebagian besar komunitas binatang yang jarang muncul ke permukaan infauna).
Pantai yang terbuka biasanya memiliki kondisi lingkungan yang kurang baik,
yakni kondisi fisik yang tidak stabil akibat fluktuasi suhu, sanilitas, kelembapan
yang tinggi. (Dahuri, 2003:22-27)
Daerah pesisir merupakan habitat yang menghidupi berbagai tanaman
yang bernilai ekonomis seperti kelapa, pasirnya juga merupakan bahan yang
sangat berharga di beberapa negara untuk pembuatan batu bata semen untuk
keperluan bangunan. Pasir itu juga merupakan bahan penggosok yang berguna
untuk berbagai macam bahan. Sifat vegetasi seperti yang diuaraikan di atas
menunjukan bahwa vegetasi itu sangat membantu mencegah penyusupan laut ke
daratan. (Ewusie, 1990:42)
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan
daerah pasang surut. Ekosistem pantai sangat dipengaruhi oleh siklus harian
pasang air surut, organism yang hidup di pantai memiliki adaptasi structural
sehingga dapat melekat erat pada substrat keras. Pada dasarnya suatu konsep
sentral dalam ekologi adalah ekosistem, oleh karena itu ekosistem adalah tatanan
kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsure lingkungan yang saling
memengaruhi, berdasarkan pengertian tersebut suatu sistem terdiri atas
komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan atas dua

3
penyusun utamanya yaitu komponen biotik dan abiotik yang berinteraksi
membentuk satu kesatuan yang teratur. (Leksono, 2007: 64)
Ekosistem laut dan darat membantu mengatur iklim bumi dengan
menambahkan dan mengurangi efek gas rumah kaca (Greenhouse gas/GHGs)
seperti karbon dioksida (CO2) dari dan ke atmosfer. Rawa pantai, mangrove dan
lamun secara khususnya menyimpan sejumlah besar karbon dalam sedimen, daun,
dan bentuk-bentuk biomassa lainnya. Ekosistem laut mengumpulkan karbon
dalam sedimen, menciptakan penyimpanan jangka panjang yang besar. Dengan
menyimpan karbon, ekosistem laut menjaga CO2 keluar dari atmosfer sehingga
akan berkontribusi pada perubahan iklim. Aktivitas manajemen yang mengubah
tutupan vegetasi pantai, seperti restorasi padang lamun dan membersihkan hutan
bakau, mengubah kemampuan daerah pesisir dan laut untuk menyimpan dan
menyerap karbon (Nelson, 2018:117-119)
Perubahan pantai terjadi apabila proses geomorfologi yang terjadi pada
segmen pantai melebihi proses yang biasa terjadi. Perubahan geomorfologi
merupakan akibat dari sejumlah parameter oseanografi yang berperan sebagai
gelombang, arus dan pasut. Aktivitas manusia di pantai apat mengganggu
kestabilan lingkungan pantai. Gangguan terhadap lingkungan pantai dapat
dibedakan menjadi gangguan yang disenjaga dan gangguan yang tidak di sengaja.
Gangguan yang di sengaja bersifat protektif terhadap garis pantai dan lingkungan
pantai, misalnya dengan membangun jetty, groin,pemecah gelombang atau
reklamasi pantai. Aktivitas manusia yang tidak disengaja menimbulkan gangguan
negatif terhadap garis pantai dan lingkungan pantai, misalnya pembabatan hutan
bakau untuk dikonversi sebagai tambak. (Sutikno, 1993: 59-61)

4
BAB III
METODOLOGI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu/05 Juni 2021
Waktu : 07.30 WITA - Selesai
Tempat : Pantai Cemara Lombok
B. Alat dan Bahan
1. Ekosistem pantai
2. Petunjuk untuk pengenalan taksonomi jenis tumbuhan dan hewan
3. Toples dan kantung plastik untuk koleksi tumbuhan dan hewan
4. Mikroskop
5. Alat tulis menulis
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Menentukan ekosistem pantai yang akan diamati
3. Melakukan inventarisasi mengenai komponen biotik dan abiotik yang
terdapat di dalamnya (koleksi tumbuhan yang belum dikenal jenisnya
sebagai bahan pengamatan di laboratorium, masukkan contoh air
pantai ke dalam toples plastic untuk mengamati hewan-hewan
invertebrate dengan mikroskop di laboratorium).
4. Menentukan kelengkapan komponen ekosistem, peranan dari setiap
individu yang teramati dalam ekosistem tersebut.
5. Kemudian, menentukan juga sumber energi yang digunakan oleh
masing-masing komponen yang terdapat dalam ekosistem tersebut.

5
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Gambar hasil pengamatan
a. Komponen Biotik
No Gambar Keterangan
1 Sargassum horneri

2 Carex arenaria (Rumput)

3 Ochrama pyramidae
(Bombacaceae)

4 Beach morning

5 Cemara

6
6 Pandanus tecrorius (Pandan
berduri)

7 Pohon kelapa

8 Kerang

9 Manusia

10 Semut

11 Tarum

7
12 Yerba mate

b. Komponen Abiotik
No Gambar Keterangan
1 Pasir

2 Bak sampah

3 Plastik

4 Berugak

8
5 Batu

2. Tabel hasil pegamatan


No Lokasi Komponen dalam ekosistem
pengamatan Biotik Manfaat Abiotik Manfaat
1 Pantai Sargassum Terdapat Pasir Obat alami
cemare horneri senyawa pantai yang dapat
metabolit meluruhkan sel
yang kulit mati pada
dijadikan kaki.
obat bagi
penderita al-
zheimer.
Carex Bisa Bak Tempat
arenaria mengobati sampah membuang
luka hingga sampah.
dijadikan
sebagai
salah satu
bahan obat
kolekstrol.
Ochrama Sebagai Plastik Sebagai bahan
pyramidale bahan utama bakar dan biasa
industry digunakan
produk kayu untuk
berkualitas. campuran
aspal.

9
Yebra Kaya akan Beruga Tempat
mate antioksidan k berteduh dan
dan obat istirahat.
pencegah
infeksi luka.
Beach _ Bambu Bisa digunakan
morning kering sebagai pagar
rumah.
Tarum Saripati
tanamana
ini
digunakan
sebagai
pewarna
tekstil alami
batik.
Pandanus Daun nya
tecrorius sebagai
pewarna
alami
makanan.
Pohon Hampir
kelapa semua
bagian
pohon
kelapa
bermanfaat
seperti
batangnya
digunakan

10
membuat
kerajinan.
kerang Cangkang
dimanfaatka
n sebgai
limbah
hiasan
interior
rumah.
B. Analisis Prosedur
Pertama-tama kami menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan untuk pengamatan, seperti 2 buah botol C1000 dan 2 buah
toples sosis. Kemudian, menentukan ekosistem pantai yang akan diamati.
Kemudian melakukan inventarisasi mengenai komponen biotik dan abiotik
yang terdapat didalamnya (koleksi tumbuhan yang belum dikenal jenisnya
sebagai bahan pengamatan dilaboratorium, memasukkan contoh air pantai
kedalam toples plastik untuk mengamati hewan-hewan invertebrata
dengan mikroskop di laboratorium),lalu menentukan berdasarkan
kelengkapan komponen ekosistem, peranan dari setiap individu yang
teramati dalam ekosistem tersebut, kemudian selanjutnya menentukan
sumber energi yang digunakan oleh masing-masing komponen yang
terdapat dalam ekosistem tersebut.
C. Analisis Hasil
Pada praktikum yang kelompok kami lalukan pada 5 juni
2021dengan tema ekosistem pantai yang diadakan di pantai Cemara kami
memperoleh beberapa jenis komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup.
Adapun menemukan banyak sekali komponen biotik diantaranya yaitu,
Sargassum horneri, Carex arenaria, Ochrama pyramidale, Yerba mate,
Beach morning, Pohon cemara, Pohon kelapa, Pandan berduri, dan banyak
spesies kerang-kerang kecil di sekitar pesisir pantai tersebut. Kemudian

11
komponen Abiotik yang dimana artinya adalah komponen yang terdiri atas
benda-benda mati kami menemukan beberapa benda mati di sekitar pantai
tersebut diantaranya yaitu ada pasir pantai, plastik, bambu-bambu kering,
bak sampah, dan juga ada berugak yang digunakan pengunjung sebagai
tempat berteduh.
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem khusunya di
daerah pesisir sangat mempengaruhi komponen biotik pada daerah
tersebut. Seperti yang kami amati masih banyak sampah plastik yang
berserakan yang secara lansung mengganggu pemandangan ekosistem
pesisir tersebut dan apabila sampah-sampah plastik tersebut sampai
mencemari air laut bukankah akan sangat berdampak negatif bagi
kehidupan satwa laut di dalamnya. Namun dibalik hal tersebut juga
sebernarnya komponen biotik dan abiotik itu sama-sama saling dibutuhkan
dengan syarat harus dijaga keseimbangan nya, jika tidak ada komponen
abiotik, maka komponen biotik pun akan sulit dijumpai, jadi kedua
komponen tersebut saling ketergantungan kita bisa contohkan tumbuhan-
tumbuhan hijau yang banyak kita temukan di pesisir pantai cemare
tersebut memerlukan cahaya mathari untuk melakukan proses fotosintesis.
Sebagai bahan fotosintesis tumbuhan memerlukan karbon dioksida, air dan
garam mineral. Sebaliknyatumbuhan melepaskan oksigen ke udara sebagai
salah satu hasil fotosintesis. Jadi dalam hal ini berhubungan timbal balik
dengan lingkungannya.

12
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekosistem pantai diartikan sebagai ekosistem yakni sebuah
kesatuan komponen baik biotik maupun abiotik yang berada di sekitar
pantai dan saling berinteraksi antara satu dengan lainnya, serta saling
mempengaruhi dan terbentuknya sebuah aliran energi.Beberapa
komponen biotik yang berada di lingkungan pantai yang kita temukan
antara lain Sargassum horneri, Carex arenaria, Ochrama pyramidale,
Yerba mate, Beach morning, Pohon cemara, Pohon kelapa, Pandan
berduri, dan banyak spesies kerang-kerang kecil di sekitar pesisir
pantai tersebut.
Kemudian komponen abiotikdiantaranya yaitu ada pasir pantai,
plastik, bambu-bambu kering, bak sampah, dan juga ada berugak yang
digunakan pengunjung sebagai tempat berteduh., serta saling
mempengaruhi dan terbentuknya sebuah aliran energi. Selain
membentuk suatu energi, interaksi antara komponen- komponen
tersebut juga membentuk sebuah struktur biotik dan juga siklus materi.
Meskipun berupa benda tak hidup, namun keberadaan komponen-
komponen ini dapat mempengaruhi kelangsungan hidup makhluk
hidup yang ada di sekitar ekosistem pantai tersebut. Oleh karena itulah
beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem pantai ini
antara lain adalah pasir dan batu, beberapa komponen baik itu
komponen abiotik maupun biotik memiliki kedudukan dalam
kebutuhan manusia.
B. Saran
Untuk mencapai praktikum yang lebih baik waktu harus
dipergunakan sebaik-baiknya serta keaktifan para praktikan dalam
melakukan praktikum harus diperhatikan, dan untuk para praktikan
agar mempersiapkan materi-materi yang akan di praktikkan agar dalam
kegiatan praktikum tidak terjadi dan tidak lupa kami ucapkan terima

13
kasih kepada kakak co’ass atas kesabaran nya membimbing kami
dalam penyusunan laporan ini semoga menjadi lebih baik lagi
kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri R. 2003. “Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan

Berkelanjutan Indonesia”. PT Gramedia Pustaka Utama

Ewusie, J. Yanney. 1990. Pengantar: Ekologi Tropika. Terjemahan Oleh

Tanuwidjaja. ITB: Bandung

Leksono, Amin Setyo. 2007. Ekologi: Pendekatan Deskriptif dan Kuantitatif.

Bayumedia Publishing: Malang.

Nelson, Yoseph A. 2018. “Hydrological Niches In Terrestial Plant

Communicaties: A Review”. Journal Of Ecology. No.103. Hal.93-96

Sutikno, 1993. “Karakteristik Bentuk dan Geologi Pantai di Indonesia. DIKLAT

PU WIL III. Dirjen Pengairan Pepartemen PU”. Yogyakarta. Hal.51


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai