Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI BIOLOGI

MODUL VI: TERUMBU KARANG

Disusun sebagai laporan dalam pelakasanan praktikum mata kuliah


Oseanografi Biologi (OS2104)

Dosen Pengampu :
Dr. Susanna Nurdjaman, M.T.

Asisten :
Nabila Putri Rahmatika 12919023

Disusun Oleh :
Riyadh Fajar Arrafah 12919024

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021

i
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................ii


DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2. Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II TEORI DASAR........................................................................................................... 2
2.1. Karang dan Klasifikasinya .......................................................................................... 2
2.2. Coral Bleaching dan Penentuan Kesehatan karang ..................................................... 3
BAB III METODOLOGI ........................................................................................................ 5
3.1. Metode......................................................................................................................... 5
3.2. Alat dan Bahan ............................................................................................................ 5
3.3. Langkah Kerja ............................................................................................................. 5
3.3.1. Langkah kerja luring ................................................................................................ 5
3.3.2. Langkah Kerja Daring ............................................................................................. 6
BAB IV HASIL DAN ANALISIS ........................................................................................... 7
4.1. Hasil dan Pembahasan ................................................................................................. 7
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 10
5.1. Kesimpulan................................................................................................................ 10
5.2. Saran .......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Terumbu Karang ..................................................................................................................... 2
Gambar 2 Karang .................................................................................................................................... 3
Gambar 3 Tipe Karang............................................................................................................................. 3
Gambar 4 Coral Bleaching....................................................................................................................... 3
Gambar 5 Parameter Kesehatan Karang ................................................................................................ 4
Gambar 6 Youtube .................................................................................................................................. 5
Gambar 7 Pengerjaan Excel .................................................................................................................... 6
Gambar 8 Distribusi Tipe Karang ............................................................................................................ 7
Gambar 9 Distribusi Warna Karang......................................................................................................... 8

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Hasil Pengamatan Karang........................................................................................................... 7
Tabel 2 Klasifikasi Karang ........................................................................................................................ 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Indonesia mempunyai beragam ekosistem perairan yang tersebar diseluruh


pelosok negeri. Samudera yang menutupi sebagian permukaaan bumi berperan dalam
mengatur iklim bumi, atmosfer dan tempat berlangsungnya siklus mineral. Di dalam
samudra terdapat banyak organisme dengan variasi yang cukup tinggi. Ekosistem
perairan dibagi dalam tiga kategori utama yaitu ekosistem air tawar, esturia dan
ekosistem air laut. Ekosistem air laut sangat penting bagi kehidupan manusia.

1.2. Tujuan

1. Praktikan dapat mengidentifikasi dan menganalisis tipe karang berdasarkan


bentuknya
2. Praktikan mampu menganalisis kondisi kesehatan karang dan penyebabnya

1
BAB II
TEORI DASAR

2.1. Karang dan Klasifikasinya

Karang adalah bagian dari anthozoa, kelas organisme terbesar dalam filum Cnidaria.
Karang terdiri dari lebih dari 6.000 spesies yang dikenal, beberapa jenis diantaranya
adalah termasuk kipas laut, pansy laut, dan anemon. Terumbu karang terdiri dari
kalsium karbonat, atau batu kapur. Komponen-komponen di atas diserap dari air oleh
koloni polip karang dan alga koral. Sebagian besar fondasi dasar terumbu terdiri dari
lapisan demi lapisan kerangka karang. Terumbu karang hidup dibangun di atasnya,
oleh polip karang kecil yang menambahkan batu kapur baru ke struktur dasar yang
besar.

Gambar 1 Terumbu Karang

Kebanyakan karang memiliki hubungan imbiosis dengan alga yang disebut


zooxanthellae, di dalam sel gastrodermalnya. Karang menyediakan alga lingkungan
yang dilindungi dan senyawa yang diperlukan untuk fotosintesis. Seperti karbon
dioksida, yang dihasilkan oleh respirasi karang, dan nutrisi anorganik seperti nitrat,
dan fosfat, yang merupakan produk sisa metabolisme karang. Sebagai imbalannya,
ganggang menghasilkan oksigen dan membantu karang untuk membuang limbah.
Yang paling penting, mereka memasok karang dengan produk organik fotosintesis.
Senyawa-senyawa tersebut, termasuk glukosa, gliserol, dan asam amino,
dimanfaatkan oleh karang sebagai bahan penyusun dalam pembuatan protein, lemak,
dan karbohidrat, serta sintesis kalsium karbonat (CaCO3).

2
Gambar 2 Karang

Karang berdasarkan bentuknya dapat diklasifikasikan menjadi empat


jenis yaitu boulder, braching, plate, dan soft. Karang berbentuk boulder
memiliki bentuk seperti bola yang memiliki keriput/ otak. Karang
berbentuk braching memiliki bentuk seperti ranting pohon yang keras
dan bercabang. Karang plate memiliki bentuk seperti meja atau piringan
yang lebar. Sedangkan karang soft, memiliki tubuh yang lunak dan
bentuknya cenderung beragam.

Gambar 3 Tipe Karang

2.2. Coral Bleaching dan Penentuan Kesehatan karang

Coral bleaching terjadi didorong oleh suhu laut yang menghangat. Saat suhu perairan
menghangat, maka alga yang hinggap pada karang akan pergi. Alga ini adalah
mikroorganisme yang memberi warna pada karang. Sehingga saat alga hilang, maka
warna karangnya akan memutih.

Gambar 4 Coral Bleaching

3
Indonesia terakhir dilanda peristiwa coral bleaching massal pada tahun 1997-1998, di
mana kematian mencapai 90% di beberapa tempat. Efek pemutihan karang meluas
dan berpotensi merusak ekosistem dan kehidupan masyarakat yang bergantung
padanya. \ Memahami efek dan implikasi pemutihan karang, dan mengidentifikasi
strategi untuk mengurangi stres dan mengurangi dampak, merupakan tantangan
mendesak bagi konservasi dan pengelolaan terumbu karang di Indonesia dan di
seluruh dunia.
Salah satu parameter kesehatan yang paling mudah diamati adalah dengan melihat
warnanya. Salah satunya adalah grafik kesehatan karang yang dibuat oleh coralwatch.
Data coralwatch secara efektif dapat mengidentifikasi tingkat coral bleaching dari
variasi warna karang normal. Pada grafik ini etiap kotak warna sesuai dengan
konsentrasi simbion yang terkandung dalam jaringan karang. Konsentrasi simbion
secara langsung terkait dengan kesehatan karang. Pengambilan data coralwatch yang
dilakukan di lapangan juga dapat digunakan untuk memvalidasi data yang diambil
dengan teknik penginderaan jauh

Gambar 5 Parameter Kesehatan Karang

4
BAB III
METODOLOGI
3.1. Metode

Pengamatan terhadap karang akan dilakukan secara daring dengan cara


mencocokkan warna pada gambar dokumentasi terumbu karang pada daerah
kajian tahun tertentu dengan tabel warna CoralWatch.
Tautan dai video yang menjadi kajian praktikum ini adalah
https://www.youtube.com/watch?v=bghZ2KHMjGI&t=1106s. Video ini diambil di
Laut Flores, dengan koordinat -8.21395036806272, 119.159701742198

Gambar 6 Youtube

3.2. Alat dan Bahan

a. GPS
b. Tali sepanjang 5 m dan 10 m
c. Logbook yang telah delaminating
d. Alat tulis
e. Papan jalan
f. Peralatan snorkling
g. Kamera underwater
h. Internet
i. Smartphone
j. Aplikasi youtube
3.3. Langkah Kerja
3.3.1. Langkah kerja luring

1.Tentukan koordinat daerah kajian dengan GPS.

2.Suhu air aut diukur dengan termometer.

3.Suhu air laut dicatat dan koordinat daerah kajian pada logbook.

5
4.Luasan karang daerah kajian diukur dan dibagi menjadi beberapa grid untuk
mempermudah pengamatan.

5. Jumlah indivudu karang per-grid ditentukan

6. Cocokkan warna per-individu karang dengan tabel warna coralwatch


lalu karang di dokumentasikan.

7. Catat hasil yang diperoleh

3.3.2. Langkah Kerja Daring

1. Buka sheet pengolahan data karang yang telah disediakan.


2. Perhatikan sheet ‘Dropdown list’ untuk membantu dalam pengisian
dataselanjutnya.
3. Isi tabel ‘META DATA’ pada sheet ‘Data Entry’ dengan nama,
institusi,dan informasi daerah kajian. Data yang tidak diketahui dapat
dikosongkan (kedalaman dan suhu).

Gambar 7 Pengerjaan Excel

4. Foto/catatan yang didapatkan dilapangan atau dokumentasi di internet


dicocokkan dengan tabel warna. (langkah ini tidak perlu dilakukan
apabila sudah mencatat/mencocokkan warna dilapangan).
5. Masukkan data bentuk karang dan warna kedalam tabel
‘CORALWATCH SURVEY DATA’.
6. Salin data pada langkah 4 ke sheet ‘Tables & Graphs’ lalu hitung rata-
rata skala warna per individu karang.
7. Data yang di-input akan secara otomatis diolah di file Excel dan grafik
coral colour distribution dan coral type distribution dapat langsung
diperoleh.

6
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS

4.1. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1 Hasil Pengamatan Karang

Darkest
Lightest Lightest Darkest Average
Type of colour
Coral number colour colour colour colour score
coral (number
(letter) (number (letter) per coral
)
1 Branching B 3 B 4 3.5
2 Plate B 2 B 6 4
3 Branching C 2 C 4 3
4 Soft E 4 E 4 4
5 Branching C 3 C 5 4
6 Boulder C 2 C 3 2.5
7 Branching C 1 C 3 2
8 Branching D 1 D 5 3
9 Plate E 1 E 6 3.5
10 Plate B 2 B 5 3.5
11 Soft E 1 E 6 3.5
12 Branching B 1 B 3 2
13 Boulder E 4 E 5 4.5
14 Boulder C 2 C 3 2.5
15 Plate C 1 C 5 3
16 Branching B 2 B 4 3
17 Branching D 5 D 5 5
18 Soft E 2 E 4 3
19 Plate C 1 C 2 1.5
20 Soft C 2 C 5 3.5

Gambar 8 Distribusi Tipe Karang

Berdasarkan data pada tabel, terlihat bahwa jumlah karang yang berwarna merah
adalah 8. Jumlah karang berwarna hijau dan kuning adalah 5, dan terakhir jumlah

7
karang berwarna coklat adalah 2. Sementara itu dari tipenya yang paling dominan
adalah branching type. Karang dengan tipe branching memenuhi sebanyak 40% dari
keseluruhan tipe karang. Lalu di urutan selanjutnya adalah karang dengan tipe plate.
Dua terakhir tipenya adalah boulder dan soft. Hasil di atas dapat dikatakan wajar.
Karena tipe karang yang paling umum di dunia adalah koral dan branch. Genus karang
yang paling banyak di dunia sendiri adalah Acropora.

Gambar 9 Distribusi Warna Karang

Gambar di atas menunjukan distribusi warna karang di perairan Laut Flores.


Distribusinya menunjukan bahwa nilai yang paling dominan pada perairan ini adalah
4. Dimana hasil tersebut masih tergolong baik dan tidak terancam. Warna DARi
karang di sekitar Laut Flores masih tergolong baik mungkin karena lokasinya yang
termasuk terpencil. Sehingga lautnya tidak tercemar dan menglalami peningkatan
suhu. Namun tentu saja kesehatan karang akan memburuk jika suhu laut di perairan
sekitar memanas.
Berdasarkan jurnal-jurnal yang ada, dan juga disertai Reef Health Monitoring Report
Komodo Island. Masalah utama yang dihadapi karang di sekitar laut flores (termasuk
Kawasan Taman Nasional Pulau Komodo) adalah pengeboman ikan. dijumpai bahwa
sebagian besar site berada dalam kondisi tutupan karang keras hidupdibawah 50 %
dan Di beberapa site ditemukan tingginya kemunculan patahan-patahan karang, yang
umumnya disebakan oleh aktifitas fisik seperti penangkapan ikan dengan bom dan
pengguunaan jangkar.

8
Tabel 2 Klasifikasi Karang

Kingdom: Animalia
Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Mussidae
Genus: Colpophyllia
Kingdom: Animalia
Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Acroporidae
Genus: Acropora
Species: A. palmata
Kingdom: Animalia
Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order: Scleractinia
Family: Acroporidae
Genus: Acropora
Species: A. hyacinthus
Kingdom: Animalia
Phylum: Cnidaria
Class: Anthozoa
Order:Alcyonacea
Family: Alcyoniidae
Genus: Sarcophyton

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

1. Identifikasi dan analisis karang secara fisik dapat dilihat pada BAB IV
2. Analisis kondisi kesehatan karang dapat dilihat pada BAB IV

5.2. Saran

1. Pengerjaan perlu dilakukan jauh-jauh hari agar tidak tertekan

10
DAFTAR PUSTAKA

Giyanto, dkk. (2017). Status Terumbu Karang Indonesia 2017. Jakarta: Pusat Penelitian
Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Herwata, M.I. (2013). Laporan Monitoring Kesehatan Karang Taman Nasional Pulau
Komodo. Kampus Marine Centre, Universitas Diponegoro. Semarang
Rahmatika, Nabila Putri. (2020). Modul VI Praktikum Oseanografi Biologi: Terumbu Karang.
Bandung: Program Studi Oseanografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut
Teknologi Bandung.

11
12

Anda mungkin juga menyukai