BIOLOGI REPRODUKSI
IKAN MUJAIR (Orheochromis mossambicus)
Disusun Oleh:
laporan yang berjudul “Biologi Reproduksi”. Saya menyadari dalam penulisan laporan
ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya baik materi maupun teknik
penyusunannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan pengalaman yang saya
miliki.
Oleh karena itu, saya berharap adanya kritikan, dan saran yang bersifat
bimbingan, petunjuk dan saran dalam penyelesaian laporan ini. Semoga kedepannya
Khususnya bagi saya dan umumnya bagi semua pembaca laporan ini. Pepatah bijak
mengatakan “ Tidak Ada Gading Yang Retak”, tidak ada sesuatu yang sempurna.
Praktikan
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
LAMPIRAN .............................................................................................................. 12
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat...............................................................................................................4
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Perhitungan Berat Gonad ........................................................................12
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Analisis data...........................................................................................11
Lampiran 2. Dokumentasi..........................................................................................12
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi perikanan sebagai dasar ilmu mengenai semua aspek-aspek yang berhubungan
dengan studi biologi ikan. Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan selama
juga yang terjadi pada ikan, pertumbuhan tersebut dapat diamati secara fisik atau
musim ikan memijah serta memperoleh informasi mengenai aspek reproduksi dari ikan
tongkol. Sebagai acuan pada penangkapan ikan yang lestari dalam pengelolaan
populasi ikan tongkol agar tidak terjadi kepunahan, maka dari itu perlu dilakukannya
ikan seperti yang digunakan oleh proses penentuan tingkat kematangan gonad ini
dilihat dari warna, bentu, ukuran, serta perkembangan isi gonad (Pertiwi, 2015).
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pemijahan. Umumnya pertambahan gonad pada ikan betina sebesar 10-25% dari berat
tubuh dan pada ikan jantan sebesar 5–10%, dalam biologi perikanan pencatatan
tingkat kematangan gonad (TKG) akan didapatkan informasi, kapan satu jenis ikan
memijah, baru memijah atau sudah selesai memijah. Tiap-tiap spesies ikan pada waktu
pertama kali gonadnya menjadi masak tidak sama ukuranya, demikian pula ikan yang
sama spesiesnya, apalagi spesies tersebut tersebar pada lintang yang perbedaanya lebih
Kematangan gonad dilakukan dengan kedua cara, yang pertama cara histologi
dilakukan dilaboratorium dan dapat pula dilakukan di lapangan, dari penelitian secara
histologi akan diketahui anatomi perkembangan gonad tadi lebih jelas dan mendetail,
sedangkan hasil pengamatan secara morfologi tidak akan sedetail cara histologi,
namun cara morfologi ini banyak dilakukan para peneliti. Dasar yang dipakai untuk
menentukan tingkat kematangan gonad dengan cara morfologi ialah bentuk, ukuran
panjang dan berat, warna dan perkembangan gonad ikan betina lebih banyak
diperhatikan dari pada ikan jantan karena perkembangan diameter telur yang terdapat
dalam gonad lebih mudah dilihat dari pada sperma yang terdapat di dalam testes (Uma,
2012).
dan sesudah ikan itu berpijah. Tingkat kematangan gonad tertinggi akan didapatkan
2
pada saat pemijahan akan tiba. Tingkat kematangan gonad secara kuantitatif dapat
dinyatakan dengan suatu indeks kematangan gonad atau disebut juga indeks gonad
spesiesnya, begitu pula ikan. Sistem reproduksi mahluk hidup terbagi menjadi
beberapa bagian, ikan khususnya ikan nila memiliki sistem reproduksi bioseksual yang
artinya pembuahan terjadi dengan bertemunya sel sperma dan sel ovum dari individu
yang berbeda. Individu yang memiliki sel sperma bersifat jantan sedangkan yang
Perubahan yang terjadi dalam gonad secara kuantitatif dapat dinyatakan dalam
suatu indeks yang disebut indeks kematangan gonad (IKG). Indeks ini menunjukan
perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan termasuk gonad yang dinyatakan
dalam persen. Indeks ini akan meningkat nilainya dan akan mencapai batas maksimum
pada waktu akan terjadi pemijahan. Pada ikan betina nilai IKG lebih besar
(IKG) merupakan salah satu aspek yang memiliki peran penting dalam biologi
perikanan, dimana nilai IKG digunakan untuk memprediksi kapan ikan tersebut akan
siap melakukan pemijahan. Dengan begitu penangkapan pada waktu ikan mencapai
IKG maksimum dapat ditekan agar keberlangsungan dan ketersedian ikan tersebut
sebagai upaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Untuk dapat melakukan
reproduksi maka harus ada gamet jantan dan betina. Penyatuan gamet jantan dan betina
akan membentuk zigot yang selanjutnya berkembang menjadi generasi baru (Yushinta
Fujaya, 2011).
3
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini telah dilaksanakan pada hari senin tanggal 28 Oktober 2021 pada
pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Biologi Laut, Fakultas
Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Sampel ikan diperoleh
(Orheochromis mossambicus)
4
3. Dicari gonad ikan tersebut
Testis Ovari
tampak.
III Matang Mengisi dua per tiga dari Mengisi dua per tiga dari
5
telah tampak butiran
yang transparan.
IV Sangat matang Mengisi dua per tiga dari Mengisi dua per tiga
telur-telur berwarna
mengalami disentegrasi
akibat penyerapan.
6
3.4 Analisa Data
3.4.1 Indek Kematangan Gonad
𝐵𝐺
𝐼𝐾𝐺 = 𝑥 100
𝐵𝐼 − 𝐵𝐺
Keterangan :
BG = Berat gonad
BI = Berat ikan
a. Fekunditas Total
𝑊𝑡
𝐹𝑇 = 𝑛.
𝑊𝑠
b. Fekunditas Relatif
𝑊𝑡
𝐹𝑅 = 𝑛. 𝑊𝑠
𝐵𝑊
Keterangan :
FT = Fekunditas total
FR = Fekunditas relatif
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
TL WG Fekunditas Fekunditas
No. WI (g) Ws (g) n
(mm) (g) total Relatif
0,05 105
0,05 158
4.2 Pembahasan
Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunanya
sebagai supaya untuk melestarikan jenisnya atau kelompoknya. Tidak setiap individu
8
sebagian besar individu yang hidup dipermukaan bumi ini. Kegiatan reproduksi pada
setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan, ada yang
Gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur
pada ikan betina dan sperma pada ikan jantan. Ikan pada umumnya mempunyai
sepasang gonad dan jenis kelamin umumnya terpisah. Ikan memiliki ukuran dan
jumlah telur yang berbeda, tergantung tingkah laku dan habitatnya. Sebagian ikan
memiliki jumlah telur banyak, namun berukuran kecil sebagai konsekuensi dari
kelangsungan hidup yang rendah. Sebaliknya, ikan yang memiliki jumlah telur sedikit,
Umumnya pertambahan bobot gonad ikan betina pada saat stadium matang
gonad dapat mencapai 10-25 persen dari bobot tubuh dan pada ikan jantan 5-10 persen.
Bahwa semakin meningkat tingkat kematangan gonad, diameter telur yang ada dalam
gonad akan menjadi semakin besar. Bahwa kematangan seksual pada ikan dicirikan
oleh perkembangan diameter rata-rata telur dan melalui distribusi penyebaran ukuran
telurnya.
9
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
2. Gonad adalah bagian dari organ reproduksi pada ikan yang menghasilkan telur
3. Ikan jantan adalah ikan yang dapat menghasilkan spermatozoa, sedangkan ikan
betina adalah ikan yang dapat menghasilkan sel telur atau ovum.
5.2 Saran
Tidak ada saran dalam praktikum ini karena praktikum sudah berjalan dengan
lancar dan sesuai dengan prosedur. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN
1. Ikan Jantan
IKG = BG/(BI-BG)x100
= 0,5/(244,4-0,5)x100
= 0,205
2. Ikan Jantan
IKG = BG/(BI-BG)x100
= 0,3/(240,7-0,3)x100
= 0,125
3. Ikan Jantan
IKG = BG/(BI-BG)x100
= 0,4/(238,9-0,4)x100
= 0,167
4. Ikan Betina
IKG = BG/(BI-BG)x100
= 2,3/(198,4-2,3)x100
= 1,173
12
5. Ikan Jantan
IKG = BG/(BI-BG)x100
= 0,8/(196,5-0,8)x100
= 0,409
FT = n. (Wt/Ws)
= 119. (198,4/0,05)
= 119 x 3968
= 472.192
FR = (n.Wt/Ws)/BW
= 2.380
Lampiran 2. Dokumentasi
13