Anda di halaman 1dari 5

Nama: Amitha Rizky Siregar

Nim: 2011102010006s
Prodi: Budidaya Perairan
M.K: Dasar-dasar Budidaya Perairan 01
Fakultas: Kelautan dan Perikanan

PEMIJAHAN IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Pemijahan adalah proses perkawinan antara ikan jantan dan ikan betina yang
mengeluarkan sel telur dari betina, sel sperma dari jantan dan terjadi di luar tubuh ikan
(eksternal). Dalam budidaya ikan, teknik pemijahan ikan dapat dilakukan dengan tiga macam
cara, yaitu: Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia,
terjadi secara alamiah (tanpa pemberian rangsangan hormon); Pemijahan secara semi intensif,
yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat
kematangan gonad, tetapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam; Pemijahan ikan
secara intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk
mempercepat kematangan gonad serta proses ovulasinya dilakukan secara buatan dengan teknik
stripping atau pengurutan (Gusrina, 2008).
Tehnik pemijahan ikan mas menggunakan hormon ovaprim. Hormon merupakan suatu
senyawa yang ekskresikan oleh kelenjar endokrin, dimana kelenjar endokrin adalah kelenjar
buntu yang tidak memiliki saluran. Kelenjar endokrin pada ikan terdapat beberapa organ antara
lain pituitari, pineal, thymus, jaringan ginjal, jaringan kromaffin, interregnal. Di habitat aslinya,
ikan mas memijah di awal musim hujan. Proses pemijahan ikan mas dirangsang oleh bau tanah
kering yang tersiram air hujan. Dalam budidaya pembenihan, ikan mas bisa dipijahkan sepanjang
tahun tidak mengenal musim.

Ciri indukan matang gonad


Indukan betina dan jantan harus dipelihara di kolam terpisah sebelum dipijahkan.
Pemeliharaan dilakukan hingga indukan memasuki masa matang gonad. Indukan matang gonad
adalah indukan ikan yang telah masuk masa subur dan siap untuk melakukan pembuahan. Secara
umum indukan ikan mas betina yang ideal untuk dipijahkan berumur 1,5-2 tahun dengan bobot
tubuh 2-3 kg. Sedangkan untuk ikan mas jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad, yaitu
pada umur 10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg.
Ciri-ciri indukan ikan mas betina matang gonad:
 Perut bagian bawah lunak, bentuknya buncit dan membulat.
 Alat genital kemerahan dan mengembang agak terbuka.
 Bagian anus terlihat menonjol seperti membengkak
Ciri-ciri indukan jantan ikan mas matang gonad:
 Bila perut bagian bawah ditekan akan mengeluarkan sperma, cairan berwarna putih.
 Tubuh ramping dan gesit.
Pemberokan indukan ikan
Sebelum dipijahkan lakukan pemberokan pada indukan jantan dan betina. Pemberokan
yang dimaksud adalah pemeliharaan indukan jantan dan betina dalam kolam terpisah, tanpa
diberi makan selama 1-2 hari. Tujuan pemberokan untuk menghilangkan lemak disekitar
kantong telur. Lemak yang menyelubungi kantong telur akan menghambat pelepasan sel telur
ketika memijah. Selain itu pemberokan juga bertujuan untuk menahan sementara keinginan
memijah indukan. Dengan begitu saat waktunya dipijahkan kedua indukan saling tertarik dan
melakukan pembuahan.

Menyiapkan kolam pemijahan


Kolam tanah paling cocok untuk melakukan pemijahan ikan mas. Persiapan yang harus
dilakukan adalah penjemuran kolam, pengolahan tanah, pengapuran, pemupukan dan pengairan.
Setiap indukan betina yang akan memijah membutuhkan luasan kolam 6 m2 per kg bobot tubuh,
dengan kedalaman air kolam 60-80 cm. Misalnya, untuk indukan seberat 5 kg dibutuhkan kolam
seluas 30 m2. Jadi, kolam seluas 100 m2 kira-kira bisa diisi oleh 3 indukan. Hal lain yang harus
dipersiapkan adalah kakaban. Fungsi kakaban dalam pemijahan ikan mas memberikan tempat
untuk meletakkan telur-telur yang telah dibuahi. Kakaban dibuat dari ijuk yang dijepit dengan
bilah bambu dan dikasih pemberat agar tenggelam dalam air.
Lebar kakaban biasanya 40 cm, panjangnya bervariasi bisa dibuat 1-2 meter. Cara membuat
kakaban adalah sebagai berikut:
 Ijuk disisir rapi dengan sisir kawat, diletakkan berjejer hingga sepanjang panjang
kakaban.
 Kemudian siapkan dua bilah bambu untuk menjepit ijuk tersebut. Bagian yang dijepit
adalah tengah, lihat gambar dibawah.
 Paku kedua bilah bambu tersebut agar menjepit ijuk dengan kuat.

Bentuk kakaban dari Ijuk.


Kebutuhan kakaban untuk pemijahan ikan mas tergantung pada ukuran dan jumlah indukan.
Untuk kakaban berukuran 40×100 cm dibutuhkan 5-6 kakaban per kg induk ikan mas. Misalnya,
indukan sebesar 5 kg membutuhkan 25-30 kakaban. Selanjutnya pasang kakaban di dasar kolam.
Ikatkan kakaban pada patok yang menancap ke dasar kolam sehingga kakaban dalam posisi
melayang. Tidak mengapung di atas air sekaligus juga tidak tenggelam di dasar kolam. Kira-kira
berada dibawah permukaan air sekitar10-25 cm.

Pemijahan ikan mas


Secara umum terdapat dua cara pemijahan ikan mas, yakni dengan proses alami dan
proses buatan. Proses pemijahan alami yaitu mengawinkan indukan dengan meletakkan ikan
jantan dan betina dalam satu kolam, sehingga mereka melakukan perkawinan sendiri. Sedangkan
proses buatan yaitu indukan betina dibuahi dengan bantuan manusia dengan cara penyuntikan
hipofisa atau hormon dan pembuahan dilakukan secara in vitro.
Pemijahan buatan dengan penyuntikan hipofisa atau hormon dilakukan pada ikan-ikan
yang sulit memijah. Ikan mas merupakan ikan yang mudah memijah. Pemijahan ikan mas buatan
biasanya dilakukan oleh petani pembenihan yang menyediakan benih ikan secara kontinyu dan
jumlahnya banyak. Ada berbagai teknik pemijahan ikan mas secara alami. Biasanya masing-
masing daerah punya kekhasan tersendiri. Salah satu yang terkenal adalah cara Sunda. Cara ini
banyak dilakukan para pembudidaya di daerah Jawa Barat. Berikut ini langkah-langkahnya:
 Kakaban ijuk dipasang melayang dalam air, sekitar 10-15 cm dibawah permukaan air.
Ikat kakaban pada patok yang menancap kuat agar tidak bergeser oleh aktivitas ikan saat
memijah.
 Masukkan indukan betina dan jantan bersama-sama. Perbandingan bobot indukan betina
dan jantan 1:1, sedangkan dari jumlahnya bisa 2:1 atau 3:1.
 Pelepasan induk biasanya berlangsung pada sore hari sekitar pukul 16.00-17.00. Proses
pemijahan akan berlangsung dini hari sekitar pukul 01.00-06.00. Ditandai dengan ikan
saling berkejaran dan bau amis menyelimuti air kolam.
 Amati kakaban setelah 24 jam sejak indukan dilepaskan di kolam pemijahan. Dalam
tempo ini seharusnya kakaban sudah dipenuhi telur yang menempel. Kakaban yang sudah
berisi telur digoyang-goyangkan agar bersih dari lumpur. Kemudian diangkat untuk
dipindahkan ke kolam penetasan atau hapa. Kolam atau tempat penetasan harus sudah
disiapkan setidaknya sehari sebelum proses pemijahan.

Kolam pemijahan ikan mas

Penetasan telur

Penetasan telur hasil pemijahan ikan mas bisa dilakukan di berbagai tempat atau wadah.
Tempat yang biasa digunakan adalah bak semen, kolam terpal, akuarium, bak fiber atau kolam.
Apabila kita ingin menetaskan telur di kolam, misalnya di kolam pemijahan harus dilengkapi
dengan hapa. Hapa adalah jaring halus berukuran 1 mm atau lebih kecil dari ukuran telur yang
diletakkan di dalam kolam. Bentuk hapa seperti jaring apung yang ada di waduk-waduk. Setelah
proses pemijahan selesai, segera pindahkan kakaban yang dipenuhi telur ke tempat pemijahan.
Bersihkan terlebih dahulu kakaban dari lumpur dengan digoyang-goyangkan secara lembut.
Kemudian angkat dan pindahkan ke kolam penetasan atau ke dalam hapa. Tempat penetasan
sebaiknya terlindung dari air hujan dan panas yang berlebihan.
Untuk mencegah tumbuhnya jamur, air di kolam penetasan bisa diberikan methylen blue.
Sedangkan untuk penetasan di hapa, kakaban bisa rendam terlebih dahulu dalam air yang sudah
dicampur methylen blue. Kemudia letakan kakaban sekitar 5-10 cm dibawah permukaan air.
Pada suhu ideal yaitu 28-30oC, telur akan menetas dalam 1-3 hari. Setelah menetas menjadi
larva, tidak perlu langsung dikasih pakan. Karena larva masih membawa nutrisi yang terdapat
dalam kuning telur. Setelah berumur 2-3 hari, larva bisa diberi pakan. Salah satu jenis pakan
yang bisa diberikan untuk larva adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian dilumat, satu
butir kuning telur dicampur dengan satu liter air lalu diberikan ke benih ikan. Pemberian makan
sehari dua kali setiap pagi dan sore. Pemeliharaan di kolam penetasan berlangsung sampai larva
berumur satu minggu. Ukuran larva mencapai 1-2 cm. Selanjutnya larva dipindahkan ke kolam
pendederan untuk proses pembesaran benih.
DAFTAR PUSTAKA

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan untuk SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Budi Santoso. 1993. Petunjuk praktis budidaya ikan mas. Kanisius, Yogyakarta.

Kamus pertanian umum. 2013. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai