Anda di halaman 1dari 17

VAKSINASI COVID-19 PADA ANAK

PENTINGNYA VAKSINASI DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA


ANAK

Oleh:

SILVIA RISMAWATI
P07120421060N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2021
VAKSINASI COVID-19 PADA ANAK

PENTINGNYA VAKSINASI DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA


ANAK

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Tugas Materikulasi


Keperawatan Anak pada Dosen Keperawatan Moh. Arip, S.Kp.,M.Kes

Oleh:

SILVIA RISMAWATI

P07120421060N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS TAHUN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas seluruh kurunia-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan sebuah makalah dengan tema “PENTINGNYA
VAKSINASI DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA ANAK”. Kami telah
berusaha sebaik mungkin untuk menyempurnakannya. Namun, saya
menyadari masih dalam proses belajar sehingga masih banyak yang
harus diperbaiki.

Oleh sebab itu, bimbingan dan arahan dari dosen, saya harapkan
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Saya mempersembahkan
karya ini untuk semua teman saya, untuk kedua orang tua saya, untuk
dosen saya, dan untuk kepentingan bersama dalam menciptakan tenaga-
tenaga perawat profesional ke depannya.
Makalah ini diharapkan dapat menambah referensi dan wawasan
mengenai PENTINGNYA VAKSINASI DI MASA PANDEMI COVID-
19 PADA ANAK bagi orang tua &
masyarakat, sehingga dapat meminimalisir kasus covid- 19 dan dapat
meninngkatkan kesadaran akan protokol kesehatan.
Berhubungan dengan hal tersebut, saya mengucapkan terima kasih
atas semua pihak yang berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
semoga makalah yang sederhana ini dapat dijadikan pedoman dalam
proses pembelajaran keperawatan kedepannya.
Manfaat
1. Bagi penulis

Makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis untuk meningkatkan wawasan


tentang VAKSINASI DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA ANAK
2. Pembaca

Makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yang dapat


bermanfaat dan menambah kepustakaan serta bacaan bagi mahasiswa/I
untuk melakukan asuhan keperawatan.

Kritik dan Saran senantiasa dinantikan agar makalah ini menjadi


lebih baik dimasa mendatang.
Mataram, Agustus 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar
Belakang

Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa


mikroorganisme atau zat yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga aman dan
jika diberikan kepada seseorang akan membuat kekebalan tubuh secara aktif
terhadap suatu penyakit tertentu. Pemerintah terus mengupayakan pelaksaan
suntik vaksin Covid-19 untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Mulai dari awal
tahun 2021 hingga saat ini vaksin Covid-19 tengah didistribusikan ke seluruh
masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin ini merupakan solusi yang dianggap
paling tepat untuk mengurangi dan memutus rantai penularan Covid-19.
Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap suatu
penyakit tertentu sehingga jika suatu saat terpapar penyakit tersebut maka hanya
akan mengalami gejala yang ringan. Sebaliknya, apabila tidak melakukan
vaksinasi maka tidak akan memiliki kekebalan tubuh yang spesifik terhadap
penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin tersebut.
Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata, maka akan terbentuk suatu
kekebalan kelompok (herd immunity). Selain itu, vaksinasi Covid-19 juga dapat
menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi. Vaksinasi
Covid-19 dilakukan setelah kepastian keamanan dan keampuhannya ada.
Kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 saat ini adalah tenaga
kesehatan yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, lansia (>50 tahun), dan
orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular. Kemudian vaksinasi
akan dilanjutkan ke kelompok penerima lainnya, mulai dari masyarakat usia 18
tahun keatas. Berdasarkan rekomendasi terbaru dari Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI), saat ini penyintas Covid-19 harus segera
mendapatkan vaksin Covid-19 dengan rentang waktu 3 bulan setelah dinyatakan
bebas Covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terinfeksi Covid-19
untuk kedua kalinya tetapi dengan varian yang berbeda.
Pandemi Covid-19 secara global sangat berpengaruh terhadap pelayanan
kesehatan. Di Indonesia, pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi seluruh
pelayanan kesehatan utamanya pelayanan kesehatan dasar termasuk pelayanan
imunisasi. Terjadi penurunan angka cakupan imunisasi rutin dasar dan lanjutan
di berbagai daerah di Indonesia. Beban penyakit-penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I) di
Indonesia masih sangat tinggi, sehingga pelayanan imunisasi menjadi sangat
penting terutama di masa pandemi. Berbagai rekomendasi pelayanan imunisasi
selama pandemi Covid-19 dikeluarkan untuk memastikan pelayanan imunisasi
tetap menjadi prioritas
pada bayi dan anak kurang dari 24 bulan dalam rangka pencegahan kejadian luar
biasa.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pentingnya vaksinasi di masa pandemi covid – 19 pada anak?

2. Bagaimana upaya memaksimalkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi di


masa pandemi covid – 19 pada anak?
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Dapat memahami pentingnya vaksinasi di masa pandemi covid – 19 pada anak

2. Tujuan Khusus

Mengantisipasi lonjakan kasus covid – 19 pada anak.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Vaksinasi

Mengutip penjelasan World Health Organization, vaksinasi adalah langkah


paling sederhana, aman, dan sederhana untuk melindung manusia dari penyakit
berbahaya, sebelum mereka melakukan kontak langsung dengan virus tersebut.
Vaksin membuat pertahanan tubuh manusia lebih kebal terhadap infeksi dari
virus tertentu. Sehingga, vaksin juga membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat.
Vaksin melatih sistem imun dalam membuat antibodi, dengan cara yang sama
ketika antibodi berhadapan langsung dengan penyakit. Oleh karena vaksin
mengandung virus yang sudah dilemahkan, penyuntikan vaksin ke dalam tubuh
tidak akan membuat Anda terinfeksi virus atau membahayakan kesehatan.
B. Pentingnya Vaksinasi Untuk Melindungi Diri di Era Pandemi Covid-19

Dalam menanggulangi pandemi Covid-19, upaya vaksinasi dilakukan tidak


hanya menjadi satu-satunya upaya untuk melindungi masyarakat dari penularan
Covid-19. Selama belum mencapai kekebalan kelompok (herd immunity), maka
pencegahan yang efektif saat ini adalah mematuhi protokol kesehatan 5M yaitu
dengan double mask dengan masker medis dilapisi bagian luarnya dengan
masker kain agar menutupi rongga dari masker medis tersebut, menjaga jarak,
mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, menjauhi kerumunan, dan
membatasi mobilitas.
Seperti vaksin pada umumnya, vaksin Covid-19 berpotensi mengakibatkan
efek samping bagi penerimanya. Efek samping seperti lengan pegal, meriang,
mual dan sebagainya sangat wajar dialami setelah menerima vaksin. Hal tersebut
pertanda bahwa vaksin sedang bekerja dan tubuh sedang membangun antibody
untuk melawan virus yang mungkin akan menginfeksi di masa yang akan datang.
Efek samping biasanya berlangsung selama kurang lebih 3 hari saja dan akan
hilang dengan sendirinya. Namun, untuk beberapa kasus vaksin dapat
menyebabkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI berbeda dengan efek
samping biasa, sehingga perlu penanganan khusus bagi yang mengalaminya.
KIPI dapat terjadi dengan tanda atau kondisi yang berbeda-beda setiap
orangnya. Mulai dari gejala efek samping ringan hingga reaksi tubuh yang serius
seperti alergi yang parah terhadap kandungan vaksin. Gejala KIPI yang ringan
dapat bersifat lokal berupa rasa yang nyeri, kemerahan serta pembengkakan di
area yang mengalami infeksi setelah diberikan imunisasi. KIPI ringan biasanya
terjadi sesaat setelah disuntik vaksin dan dapat membaik dengan cepat setelah
diberikan pengobatan untuk mengurangi gejala. Sedangkan KIPI berat cenderung
langka terjadi, pada umumnya disebabkan oleh respon
system imun terhadap vaksin dan menyebabkan reaksi alergi berat terhadap
bahan vaksin, menurunkan trombosit, menyebabkan kejang, dan hipotania.
Semua gejala KIPI berat dapat diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya
dampak jangka panjang.
Terlepas dari berbagai risiko yang dapat ditimbulkan, proses vaksinasi
merupakan prosedur yang aman. KIPI merupakan suatu kasus yang dipengaruhi
oleh berbagai faktor, misalnya kondisi dan kesehatan seseorang serta proses
vaksinasi itu sendiri. Gejala KIPI yang benar-benar disebabkan substansi vaksin
cenderung ringan dan dapat hilang dalam waktu yang singkat. KIPI juga
merupakan kasus yang jarang terjadi dan kebanyakan tidak membahayakan.
Risiko munculnya KIPI masih lebih ringan dibandingkan risiko terjangkitnya
penyakit serius yang tentu lebih mengancam nyawa.

C. Pentingnya vaksinasi di masa covid – 19 bagi anak

Kini, di masa pandemi, vaksin menjadi salah satu langkah paling penting untuk
mencegah penularan penyakit dan virus. Hari ini, terdapat beragam jenis vaksin
yang bisa melindungi manusia dari kurang lebih 20 jenis penyakit. Contohnya
seperti difteri, tetanus, influenza, campak, dan pertusis atau lebih dikenal batuk
rejan.
Setiap tahun, vaksin-vaksin tersebut menyelamatkan nyawa manusia dari
infeksi penyakit tersebut. Maka dari itu, WHO menilai bahwa saat manusia
divaksin, dirinya tidak hanya menyelamatkan diri sendiri. Tapi juga berperan aktif
dalam menyelamatkan dan melindungi komunitas. Masyarakat.
Selama pandemi COVID-19, vaksinasi menjadi salah satu hal yang penting
dan dibutuhkan masyarakat. Seperti diketahui, pandemi mengakibatkan
penurunan jumlah anak yang menerima imunisasi. Yang pada jangka panjang,
bisa berdampak pada penurunan daya tahan tubuh anak terhadap penyakit
tertentu.
Oleh karena itu, WHO pun menyerukan agar negara-negara memastikan
proses vaksinasi berjalan lancar. Sekalipun tantangan akibat pandemi terus ada.
Pandemi Covid-19 telah berdampak besar pada seluruh aspek kehidupan
manusia. Kondisi ini juga menyebabkan penurunan cakupan vaksinasi dan
penurunan jumlah vaksin yang diberikan. Akibatnya, anak-anak kehilangan
kesempatan untuk divaksinasi. Padahal, bayi dan balita yang tidak mendapatkan
imunisasi dasar lengkap bisa memicu wabah berbagai penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3-I) yang akan mengakibatkan sakit berat, cacat,
atau meninggal. Sejak tahun 2000, vaksinasi untuk mencegah penyakit menular
telah menyelamatkan 37 juta jiwa di negara berpendapatan rendah dan
menengah. Berdasarkan data penelitian di Tongji Hospital (Wuhan, China), kasus
koinfeksi influenza dan Covid 19, memiliki risiko lebih tinggi untuk timbulnya
gangguan jantung dan peradangan serta. Hal tersebut juga menyebabkan
gangguan organ yang lebih berat pada pasien Covid 19 yang terinfeksi
bersamaan dengan influenza.
Pentingnya vaksinasi Sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan vaksin
rutin untuk dewasa, seperti vaksin flu, hepatitis A, hepatitis B, meningitis, Tdap,
dan PCV. Berdasarkan rekomendasi WHO, vaksinasi dapat menyelamatkan
jutaan nyawa dan secara luas diakui sebagai salah satu intervensi kesehatan
yang paling sukses sekaligus hemat biaya. Sayangnya, pandemi Covid 19
mengakibatkan risiko terganggunya kegiatan imunisasi rutin karena adanya
pembatasan mobilitas yang berdampak pada sistem kesehatan dan penurunan
pelaksanaan vaksinasi. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, ketua umum Perhimpunan
Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) menyebutkan, pengendalian penyakit
menular melalui vaksinasi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan angka
harapan hidup. "Padahal, sejak tahun 2000, vaksinasi untuk mencegah penyakit
menular telah menyelamatkan 37 juta jiwa di negara berpendapatan rendah dan
menengah," tambahnya. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk tetap
melakukan imunisasi sesuai dengan jadwal dan rekomendasi dokter meski
sedang pandemi. Sebab, semua itu perlu dilakukan demi melindungi diri dari
penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit yang mematikan.
"Selain itu, keberhasilan dalam meningkatkan cakupan imunisasi dewasa akan
berdampak pada penurunan angka kematian dan kesakitan serta biaya
pengobatan," tambah dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kementerian Kesehatan RI. Vaksin
adalah salah satu kisah sukses terbesar dalam kesehatan masyarakat. Melalui
penggunaan vaksin, kita telah memberantas cacar dan hampir memberantas virus
polio liar. Alhasil, jumlah orang yang mengalami dampak buruk dari penyakit
menular yang dapat dicegah seperti campak, difteri, dan batuk rejan menurun
drastis. Saat ini, sudah banyak fasilitas kesehatan yang telah menyesuaikan
praktik mereka dan menerapkan solusi baru untuk meminimalisasi risiko
penularan Covid 19. Misalnya, tersedianya pendaftaran awal atau pre-booking
registration dan area yang terpisah antara pasien sakit dan vaksinasi. Bahkan,
saat ini beberapa rumah sakit atau klinik juga sudah menyediakan layanan
vaksinasi di rumah dan layanan vaksinasi drive thru. Dengan begitu, masyarakat
dapat langsung menanyakan pada rumah sakit atau klinik terdekat untuk
mengetahui lebih lanjut mengenai layanan vaksinasi untuk mencapai kekebalan
kelompok.
Pada anak akan berdampak negatif karena dapat menurunkan daya
konsentrasi dan meningkatkan Pelayanan imunisasi merupakan salah satu
pendekatan kepada kesehatan masyarakat yang tepat dan praktis yang dapat
mencegah penyakit menular. Jumlah cakupan imunisasi mengalami penurunan
diberbagai negara diakibatkan karena dampak pandemi Covid-19 yang menyita
fokus layanan kesehatan khususnya pelayanan imunisasi dasar. Penelaahan
tentang pelayanan imunisasi di masa covid-19 dilakukan dengan kajian literatur
dari Pubmed dan google scholar. Pencarian literatur menggunakan
kata kunci “layanan imunisasi saat pandemi Covid-19, efek covid-19 terhadap
imunisasi, progress on child immunization during Covid-19” dengan empat
publikasi literatur dari tahun 2019-2020. Hasil dari litertur review ini adalah
gambaran kondisi layanan imunisasi di masa pandemi covid-19 dan faktor yang
mempengaruhinya. Terjadi penurunan cakupan imunisasi dengan melakukan
perbandingan antara tahun 2019 dan 2020 dengan perbedaan yang signifikan.
Faktor yang mempengaruhinya adalah pemberlakuan lockdown, Phisical-social
distancing, isolasi mandiri, terhambatnya distribusi penyediaan vaksin dan akses
ke fasilitas kesehatan karena pembatasan sistem transportasi umum.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Vaksinasi Covid-19 memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk diri


sendiri tetapi juga untuk banyak orang. Vaksin Covid-19 aman dan halal, hal
ini disampaikan oleh Komisi Fatwa MUI Pusat bahwa sudah memberikan
fatwa bahwa vaksin Covid- 19 halal dan suci. Oleh karenanya, meskipun
masih banyak beredar isu atau hoax mengenai vaksin yang belum jelas
kebenarannya, masyarakat tidak perlu ragu dan khawatir untuk melakukan
vaksinasi Covid-19 guna kepentingan bersama.

Selama pandemi COVID-19, vaksinasi menjadi salah satu hal yang


penting dan dibutuhkan masyarakat. Seperti diketahui, pandemi
mengakibatkan penurunan jumlah anak yang menerima imunisasi. Yang pada
jangka panjang, bisa berdampak pada penurunan daya tahan tubuh anak
terhadap penyakit tertentu.

Oleh karena itu, WHO pun menyerukan agar negara-negara


memastikan proses vaksinasi berjalan lancar. Sekalipun tantangan akibat
pandemi terus ada.

B. SARAN

Dalam menanggulangi pandemi Covid-19, upaya vaksinasi dilakukan


tidak
hanya menjadi satu-satunya upaya untuk melindungi masyarakat dari
penularan Covid-19. Selama belum mencapai kekebalan kelompok (herd
immunity), maka pencegahan yang efektif saat ini adalah mematuhi protokol
kesehatan 5M yaitu dengan double mask dengan masker medis dilapisi
bagian luarnya dengan masker kain agar menutupi rongga dari masker medis
tersebut, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.
DAFTAR PUSTAKA

Republik kementrian kesehatan republik indonesia, 2021. Vaksin covid – 19.


https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/FAQ_VAKSINA
SI_COVID c all_center.pdf. Tanggal 25 Agustus 2021 jam 15.00 wita

Republik kementrian kesehatan republik indonesia, 2021. Vaksin Covid-19: Halal dan
Thoyyib. https://www.uii.ac.id/vaksin-covid-19-halal-dan-thoyyib/, Tanggal 25
Agustus 2021
jam 16.00 wita

Republik kementrian kesehatan republik indonesia, 2021.Mengupas KIPI dan Efek


Samping Vaksin Covid-19. https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/mengupas-
kipi-dan-efek-samping- vaksin-covid-19, Tanggal 25 Agustus 2021 jam 17.00
wita

Republik kementrian kesehatan republik indonesia. 2021. Vaksin pada kehamilan


https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210702103807-255-
662179/kehamilan-yang- aman-dapat-vaksin-covid-19-menurut-dokter.
Tanggal 25 Agustus 2021 jam 17.00 wita

Anda mungkin juga menyukai