MAKALAH KELOMPOK 2
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Geografi Politik
oleh:
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Fundamental Geografi Politik............................................................ 3
2.2 Pendekatan Geografi Politik............................................................................ 9
2.3 Perkembangan Pendekatan Geografi Politik................................................... 11
2.4 Skopa Geografi Politik.................................................................................... 13
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................................ 17
i
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas penulis menarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1.2.1 Apa konsep fundamental geografi politik?
1.2.2 Bagaimana metode pendekatan geografi politik?
1.2.3 Bagaimana perkembangan pendekatan geografi politik?
1.2.4 Apa skopa geografi politik?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah geografi
politik. Adapun tujuan lain dari pembuatan makalah ini adalah:
1.3.1 Untuk mengetahui konsep fundamental geografi golitik
1.3.2 Untuk mengetahui bagaimana metode pendekatan geografi politik
1.3.3 Untuk mengetahui bagaimana perkembangan pendekatan geografi politik
1.3.4 Untuk mengetahui skopa geografi politik
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1.4.1 Makalah ini dapat memberikan informasi kepada pembaca agar mengerti hal-hal
yang berhubungan dengan pendekatan dan skopa geografi politik.
1.4.2 Makalah ini juga dapat dijadikan sebagai bahan diskusi bersama dalam proses
pembelajaran dalam mata kuliah geografi politik.
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Nation
Bangsa adalah suatu komunitas etnik yang cirri-cirinya adalah: memiliki nama,
wilayah tertentu, mitos leluhur bersama, kenangan bersama, satu atau beberapa budaya
yang sama dan solidaritas tertentu. Bangsa juga merupakan doktrin etika dan filsafat, dan
merupakan awal dari ideology nasionalisme. Berikut pendapat beberapa para ahli tentang
pengertian bangsa:
a. Ernest Renan (Perancis)
Bangsa adalah suatu nyawa, suatu akal yang terjadi dari 2 hal, yaitu rakyat yang
harus hidup bersama-sama menjalankan satu riwayat, dan rakyatyang kemudian
harus mempunyai kemauan atau keinginan hidup untuk menjadi satu.
b. Otto Bauer (Jerman)
Bangsa adalah kelompok manusia yag memiliki kesamaan karakter. Karakteristik
tumbuh karena adanya persamaan nasib.
c. F. Ratzel (Jerman)
Bangsa terbetuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa
kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik).
2.1.3 State
Pengertian tentang negara terus berkembang seperti dikemukakan oleh F. Iswara,
yaitu bahwa “negara adalah suatu organisasi politik teritorial suatu bangsa yang mempunyai
kedaulatan”. Pendapat lain yang dikemukakan oleh Martin Ira Glassner (1993), dalam
bukunya Political Geography, menyatakan bahwa “negara adalah suatu tempat dan atau
suatu konsep yang diwakili oleh sejumlah simbol tertentu yang menuntut kesetiaan dari
orang-orang yang menempatinya”.
Lokasi, luas dan bentuk wilayah, merupakan faktor-faktor yang penting di dalam
menganalisa suatu negara, sebagaimana dikemukakan oleh Carlson (1960:24-25) bahwa
“Space is the intergrating factor in Geography”. Faktor lokasi adalah yang paling penting,
sebab dapat memberikan gambaran kepada kita tentang keadaan suatu negara,
kemungkinan-kemungkinan, serta perkembangannya. Abdurachmat dalam bukunya
Pengantar Geografi Politik mengatakan ada empat cara kita memandang lokasi geografis
suatu negara yaitu :
Lokasi Astronomis adalah lokasi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Lokasi Vicinal adalah lokasi yang berdasarkan posisi lingkungan atau lokasi suatu
negara dalam hubungan dengan negara tetangga di sekitarnya yang berbatasan
langsung.
Lokasi Strategis, Lokasi Sentral dan Lokasi Peripherai adalah lokasi wilayah suatu
negar baik sebagian atau seluruhnya, yang dapat memberikan keuntungan-
keuntungan strategis, baik secara militer maupun ekonomi.
Van Valkenburg dalam Abduracmat (1987) membagi negara menjadi tujuh kategori
berdasarkan luas wilayahnya, yaitu :
Giant size: negara dengan luas wilayah antara 7.000.000 km2 sampai 9.000.000
km2; Rusia, Canada, Amerika Serikat, Brazil dan Australia.
Very large size: negara dengan luas wilayah rata-rata 2.000.000 km2 seperti India,
Argentina, Aljazair, Arab Saudi, dan Indonesia.
Large size: negara dengan luas wilayah sekitar 1.000.000 km2 seperti Mesir,
Ethiopia, Lybia, Perancis.
Medium size: Inggris, Jerman, Rumania, Kamboja, Laos, Vietnam.
Small size: Netherland, Belgia, Denmark, Taiwan, Swiss.
Very small size: Libanon, Luxemberg, Qatar, Kuwait.
Miniature size: Bahrein, San Marino, Monaco, Andora, dan Vatikan.
Bentuk wilayah negara berbeda-beda. Berikut adalah negara berdasarkan bentuk
wilayahnya :
Compact, yaitu bentuk negara yang solid artinya tidak terpisah oleh wilayah
lautan dan atau diselingi oleh wilayah negari lain. Seperti Swiss, Rumania,
Hongaria, dan India.
Circular, yaitu negara yang bentuknya hampir bulat, seperti Perancis dan
Polandia.
Long-narrow, yaitu bentuk negara yang panjang dan pipih, seperti Chile dan
Vietnam.
Divided or separated, yaitu negara yang terpisah oleh wilayah laut dan atau
sepotong oleh negara lain, seperti Mesir, Turki, Malaysia, Amerika Serikat, dan
semua negara kepulauan.
5
2.1.4 Electoral geography
Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk
memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat, serta salah satu
bentuk pemenuhan hak asasi warga negara di bidang politik. Pemilu dilaksanakan untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat. Sebab, rakyat tidak mungkin memerintah secara langsung.
Karena itu, diperlukan cara untuk memilih wakil rakyat dalam memerintah suatu negara
selama jangka waktu tertentu. Pemilu dilaksanakan dengan menganut asas langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Geografi pemilihan umum merupakan kajian geografi politik yang sangat khas dan
banyak manfaatnya untuk membekali seseorang dalam meraih kemenangan dalam
pemilihan umum. Sesuai teori demokrasi klasik pemilu adalah sebuah “Transmission of
Belt” sehingga kekuasaan yg berasal dari rakyat bisa bergeser menjadi kekuasaan negara
yang kemudian berubah bentuk menjadi wewenang pemerintah untuk melaksanakan
pemerintahan dan memimpin rakyat. Kegiatan analisis korelatif dalam pemilu akhir-akhir
ini telah dibantu dengan teknologi SIG yang akan membantu dalam membentuk peta
politik. Dengan peta pemilihan umum, orang-orang partai sangat bernafsu untuk merubah
arsiran dalam peta-peta politik. Untuk menjadi sebuah region yang stabil harus memiliki
dasar homogenitas yang tinggi.
7
2.1.6 Environmental Politc
Salah satu bidang, yang semakin menarik perhatian adalah politik lingkungan
(environmental politics). Politik lingkungan mulai berkembang pada akhir tahun 1960-an
dan awal tahun 1970-an (Daugverne, 2005). Apa kaitan antara politik dan lingkungan dan
apa itu politik lingkungan? Apa konsep dan praktek politik lingkungan? Politik lingkungan
kadang dicampur-adukan atau berkaitan dengan dan mencakup politik ekologi (ecological
politics atau politics of ecology) dan ekonomi politik penguasaan sumber daya alam yang
mempunyai implikasi dan dampak pada lingkungan.
Politik lingkungan biasanya berkaitan dengan politik penguasaan dan pemilikan
sumberdaya alam dan perdagangan produknya. Politik di sini beraitan dengan kekuatan
dan kekuasan pasar. Selain itu juga strategi dan kebijakan pemerintah mengalokasikan
sumberdaya alam bagi masyarakat ataukah berpihak pada swasta dan pasar yang berkaitan
dengan kekuatan politik atau untuk kepentinganpolitik?
Politik lingkungan juga berkaitan dengan peranan politik para pihak dalam
memperjuangkan keadilan dan kelestarian lingkungan. Salah satu ekspresi politik adalah
dalam bentuk partai politik atau institusi yang bisa mempengaruhi keputusan politik
pemerintah. Di dalam bahasa internasional biasa disebut dengan partai hijau (green party) .
Misalnya pembentukan partai hijau di Jerman, New Zealand, Swiss dan Inggeris pada awal
tahun 1970-an atau di Denmark awal tahun 1980-an yang memperjuangkan persoalan
lingkungan, pembangunan berpusat pada orang miskin dan pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan pembangunan di tingkat akar rumput. Walaupun partai-partai ini tidak
banyak berhasil di parlemen atau pemimpin negara banyak upaya yang dilakukan.
Berkembang pemikiran tentang politik hijau atau greening of politics/green politics, green
governance dan sebagainya (Park, 1997).
Politik lingkungan juga menganalisis peran institusi atau pihak-pihak yang
berkepentingan dengan sumberdaya alam dan lingkungan. Disini peran masyarakat,
pemerintah, swasta, organisasi bukan pemerintah, lembaga pembangunan, pendidikan
dan penelitian juga dianalisis. Politik lingkungan menganalisis persoalan kerusakan
lingkungan yang disebabkan oleh pasar namun tidak dapat dikontrol oleh pasar. Pasar
dan swasta biasanya memiliki kekuasaan dan kontrol walaupun tidak memiliki
kewenangan atas sumberdaya alam. Akibat dari perilaku dan tindakan pasar terjadi
eksternalitas yang kemudian membutuhkan intervensi pemerintah atau bentuk tata kelola
(governance) lain untuk menanganinya.
2.2 Pendekatan Geografi Politik
2.2.1 Pendekatan historis
Mengkaji negara berdasarkan asal mula dan perkembangan suatu negara.
Pendekatan ini bermanfaat untuk mempelajari negara sebagai indivisual case. Contohnya:
mempelajari Indonesia dari asal mulanya mulai dari pulau-pulau menjadi kesatuan.
13
hukum perkembangan (The Seven Laws of The Expansion af State) menurut Alexander
dalam Abdurachmat (1987), yaitu:
1. The space of states grows with the growth of culture.
2. The growth of states follows otheraspects of development, such as commerce,
ideas, and missionary activity.
3. States grows through the amalgamation and absorption of smaller units.
4. The frontier is the peripheral organ of the state and reflects the growth, the
strength and the changes in the state.
5. In the process of growth the state seeks to include politically valuable areas, such
as coastlines, river valleys, plain, and regions which are rich in resources.
6. The first impetus for territorial growth comes to a primitive state from be borders,
from a higher civilization.
7. The generaltrend toward amalgamation transmits the tendency forexpans state to
state and increase the tendency in the process of transmission words, the process
of amalgamation what the appetite for gre aterexpansi.
Hukum Perkembangan pertama menerangkan bahwa pertumbuhan keruangan
negara bersamaan dengan pertumbuhan kebudayaan. Hokum perkembangan kedua
menyebutkan pertumbuhan negara diikuti oleh perkembangan aspek lain seperti
perdagangan, ideologi dan aktivitas keagamaan. Hukum Perkembangan ketiga
menyebutkan bahwa negara tumbuh melalui penggabungan dan penyerapan unit negara
terkecil. Hukum Perkembangan keempat menyebutkan bahwa garis perbatasan adalah
organ lingkungan suatu negara yang menggambarkan pertumbuhan, kekuatan dan
perubahan dalam suatu negara. Hukum Perkembangan kelima dalam proses
pertumbuhan suatu negara, negara akan mencari wilayah politik yang berharga seperti
garis pantai, lembah sungai, dataran dan daerah yang kaya akan sumber daya alam.
Hokum Perkembangan keenam menyebutkan bahwa dorongan pertama untuk
pertumbuhan teritorial datang dan sebuah negara yang primitif di luar dari perbatasan,
berasal dan peradaban yang lebih tinggi. Hukum yang terakhir menyebutkan gejala
umum terhadap penggabungan cenderung sebagai ekspansi dan satu negara ke negara
lain dan cenderung menambah proses penyebaran, dengan kata lain hasrat proses
penggabungan untuk ekspansi selalu meningkat dan akan lebih besar.
2.5.3 Political region. Pada awal abad 20 para ahli geografi mulai meninggalkan konsep
national power dalam membahas negara karena dinilai kurang objektif. Konsep
political region menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat teoritis seperti dasar, tujuan,
dan ruang lingkup geografi politik serta pengorganisasian keruangan. Konsep political
region membahas tentang pembagian wilayah administrasi, batas negara dan masalah
yang berhubungan dengan pengawasan wilayah kekuasaan negara.
15
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Geografi politik adalah ilmu yang mempelajari relasi antara kehidupan dan aktivitas
politik dengan kondisi-kondisi alam dan suatu negara, atau dengan kata lain mempelajari the
states and its natural environment. Dalam pembahasan makalah ini, geografi politik memiliki
4 pendekatan yang meliputi pendekatan historis, factual, relationship, dan fungsional. Dalam
perkembangannya pendekatan geografi politik tersebut banyak mengalami perubahan,
bahkan pendekatan tersebut sempat disalahgunakan menjadi asas berpolitik Jerman.
Pembahasan terakhir dalam makalah ini adalah skopa/ruang lingkup geografi politik dibagi
menjadi tiga bahan kajian pokok, yaitu mengkaji tentang evironmrnetal relationship,
national power, dan political region.
DAFTAR RUJUKAN
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir,
Laporan Penelitian. Edisi kelima, 2010. Malang: Universitas Negeri Malang.
Daldjoeni, N. 1991. Dasar-dasar Geografi Politik. PT. Citra Aditya Bakti: Bandung.
Shovia, Vivi Nurul. Pengenalan Geograpi Politik – Ruang, Tempat dan Politik. (Online),
(https://id.scribd.com/document/183500810/Pengenalan-Geografi-Politik-docx), diakses
tanggal 9 September 2016.
Wahyani, Novia Pujalestari. 2015. Geografi Politik: Geografi Pemilihan Umum. (online),
(https://noviafujalestariwahyani.wordpress.com/2015/06/14/makalah-geografi-politik-
judul-geografi-pemilihan-umum/), diakses tanggal 18 September 2016.
17