Anda di halaman 1dari 21

Curiculum vitae

Nama : Fiastuti Witjaksono


Tempat/tanggal lahir: Jogjakarta/7 Februari 1954
Pekerjaan:
Staf Departemen Ilmu Gizii FKUI RSCM
Dokter Spesialis Gizi pada RS MRCCC
Riwayat organisasi :
Pengurus PDGKI Jaya (Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia Jakarta)
Ketua PEROSI (Perhimpunan Osteoporosis Indonesia)
Pengurus POI (Perhimpunan Onkologi Indonesia)
Riwayat pendidikan :
Doktor Ilmu Gizi FKUI 2012
Spesialis Gizi Klinik 2004
Magister Science Gizi FKUI 2001
Magister Science Public Health FKMUI 1991
Dokter FKUI 1980
Pola Makan Pasien Kanker,
Fakta atau Mitos?
F I A S T U T I W I TJ A K S O N O
D E PA R T E M E N I L M U G I Z I FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S I N D O N E S I A /
R U M A H S A K I T C I P TO M A N G U N K U S U M O
8 F E B R UA R I 2 0 2 0
D E PA R T E M E N R A D I OT E R A P I R S C M
Pendahuluan
Berbagai Info yang sering dianjurkan pada pasien kanker
• Pasien kanker tidak boleh makan cukup, karena akan memberi makan pada sel kankernya
• Pasien kanker tidak boleh mengonsumsi ikan laut, ikan air tawar, daging merah, ayam broiler,
telur, susu dan produk susu
• Pasien kanker sebaiknya hanya mengonsumsi sayur dan buah
• Pasien kanker sebaiknya mengonsumsi makanan khusus seperti kulit manggis, daun sirsak,
kencur putih, buah merah, sarang semut untuk melawan kankernya
Pendahuluan

Pasien kanker mempunyai kebutuhan nutrisi khusus


Nutrisi merupakan bagian penting dari terapi
Nutrisi yang tepat sebelum, selama dan setelah terapi dapat
membantu pasien merasa lebih nyaman dan dapat menjalani
terapi dengan optimal.
Masalah nutrisi pada pasien dengan kanker
Gangguan menelan
Cepat merasa kenyang
Penurunan asupan makan
Penurunan berat badan
Penurunan masa otot, masa lemak (Wasting)
Penurunan kapasitas fungsional (Lemah)
Tatalaksana nutrisi
Kebutuhan energi
Komposisi makronutrien
Jalur pemberian nutrisi
Modifikasi nutrisi
Nutrisi spesifik
Kebutuhan nutrisi pada pasien kanker
Perhitungan kebutuhan energi
◦ Non-ambulatory: 25 – 30 kal/kg BB
◦ Hiper-metabolik/Butuh peningkatan berat badan/
anabolik: 30 - 35 kal/kg BB
◦ Menjaga agar pasien mempunyai berat badan normal
◦ Menjaga agar tidak terjadi penurunan berat badan
Kebutuhan nutrisi pada pasien kanker
Kebutuhan Protein :
Kebutuhan protein: 1.5 – 2 g/kg BB/ 15-20% dari kalori total
Kebutuhan lemak: 30% dari kalori total bisa lebih
Kebutuhan karbohidrat: 45-60 % dari kalori total
Nutrisi spesifik : Asam lemak esensial (EPA), Asam amino rantai cabang
(BCAA)
Vitamin dan mineral dibutuhkan untuk kasus2 kesulitan makan (dosis
sesuai RDA)

Grant, B.Krause’s, Nutrition & Diet Therapy 2007


Karbohidrat
45-60% dari kalori total
Merupakan sumber tenaga
Karbohidrat kompleks : nasi, roti, oat, kentang, buah dan
sayur
Serat dianjurkan 14g/ 1000 kal/hari
Konsumsi sayur dan buah 5 porsi perhari
Pemilihan protein
Kebutuhan protein minimum15-20 % dari kalori total atau
1,5-2 gram/KgBB perhari (2x lipat dibandingkan kebutuhan
orang normal)
Sebaiknya protein adalah gabungan protein hewani dan
protein nabati.
Sumber protein hewani sebaiknya dari putih telur, ikan,
ayam, setelah itu daging sapi, kerbau, kambing
Sumber protein nabati yaitu kedele, kacang2an, tempe dan
tahu
Lemak

⚫ Kebutuhan lemak minimal 30% dari kalori total


⚫ Harus mengandung ke 3 jenis lemak
⚫ Fungsi lemak adalah sumber tenaga, membantu
penyerapan vitamin, pertumbuhan sel.
Nutrisi spesifik
EPA (Eicosa Penta Enoic Acid):
Salah satu lemak esensial yang merupakan derivat omega-3
(lemak yang dibutuhkan tubuh dan harus didapat dari diet)
Bahan makanan sumber adalah ikan laut
Tidak mudah dipenuhi
Dapat dipenuhi dari formula komersial
Asam amino rantai cabang (BCAA)
Asam amino esensial
Bahan makanan sumber daging, susu, produk susu, kacang2an
Porsi makanan
Cara pemberian nutrisi
Oral
Enteral: NGT, NJT
Tube Permanen: PEG, PEJ
Enteral+Parenteral
Total parenteral nutrition
Nutrisi oral
• Pilihan pertama
• Harus di monitor apakah nutrisi dapat mencukupi kebutuhan pasien
• Bila nutrisi tidak mencukupi kebutuhan pasien, harus dipikirkan jalur lain
•Sering terhambat oleh mual, muntah, disfagia, gangguan pengecapan
• Dapat dipenuhi dengan merubah konsistensi, suplementasi dalam bentuk liquid, peningkatan
densitas, porsi kecil dan sering
- diatur kepadatannya
- diberikan secara small frequent
Nutrisi enteral
Bila pemberian oral tidak adekuat, tetapi saluran cerna masih berfungsi
baik maka pemberian nutrisi enteral merupakan pilihan
Bersifat “forced feeding”
Nutrisi enteral dapat merupakan pilihan pada pasien yang mengalami
mual dan tidak nafsu makan
Nutrisi enteral memungkinkan saluran cerna berfungsi normal
Pemberian nutrisi enteral bersifat tidak invasif
Nutrisi enteral juga dapat merupakan pilihan pada pasien yang berobat
jalan, untuk menghemat biaya terapi
Nutrisi enteral
• Pemberian nutrisi enteral jangka pendek:
NGT: non invasif, tidak nyaman, formula polimerik
NJT : hanya dapat diberikan formula oligomerik
Dapat menggunakan pipa kecil (fr12), sehingga lebih nyaman
Kelemahannya hanya dapat diberikan makanan formula cair atau
formula komersial

• Tube permanen: lambung, duodenum, jejunum (PEG, PEJ)


Lebih nyaman
Distal obstruksi, reseksi
Menekan rasa mual dan muntah
Nutrisi parenteral

• Nutrisi enteral tidak dapat diberikan secara adekwat


• Fungsi usus untuk penyerapan nutrisi tidak adekwat
• Pasien tidak dapat mentoleransi nutrisi enteral
karena mual, muntah, diare, obstruksi atau
malabsorbsi
Meningkatkan asupan makanan
Tidak ada batasan makanan
Pilih makanan yang disukai pasien
Makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Makanan dengan kandungan protein bernilai biologis tinggi
Cairan harus cukup
Pemilihan formula
Makanan natural
Kombinasi makanan natural dan makanan formula komersial
Formula standart : - 1cc = 1kal
Formula padat kalori : - 1cc > 1 kal
Formula enteral yang tersedia : dapat disesuaikan dengan kebutuhan
◦ Formula dengan komposisi seimbang
◦ Formula tinggi kalori dan tinggi protein, terutama untuk pasien dengan malnutrisi atau penurunan
asupan makan
◦ Formula dengan nutrient spesifik : tinggi EPA, tinggi BCAA, protein siap serap, terutama untuk
pasien kanker, pasien gangguan saluran cerna
◦ Formula khusus untuk gangguan hati, ginjal, diabetes
◦ Protein utuh, karbohidrat kompleks , bebas laktosa, tinggi serat, nutrien spesifik

Anda mungkin juga menyukai