Anda di halaman 1dari 25

Hello!

Parenteral nutrition

Hi!
PENGERTIAN
• Nutrisi parenteral merupakan pemberian nutrsi
melalui pembuluh darah vena, apabila dengan
nutrisi enteral atau oral keadaan gizi adekuat tidak
bisa dicapai.
• Nutrisi parenteral adalah bentuk pemberian nutrisi
secara intravena untuk memenuhi kebutuhan
nutrsi dan kalori bagi pasien yang tidak menerima
makanan melalui cerna
tujuan!
Pemberian dukungan nutrisi yang adekuat,
bertujuan untuk mencegah dan mengatasi kondisi
manultrisi serta mencukupi kebutuhan kalori
pasien
Beberapa jenis parenteral

 ASERING
 KIDMIN
 KABIVEN
 KLINIMIKS
 CLINOLEIC
 AMINOFLUID
 AMINOFUSIN
 FUTROLID
Alasan pemberian nutrisi parenteral
adalah
adanya kegagalan fungsi atau
kontraindikasi pemberian nutrisi melalui
saluran cerna. Kegagalan fungsi saluran
cerna menyebabkan penyerapan
makronitrien dan mikronutrien kurang
dari jumlah yang diperlukan
Komposisi&formulasi
nutrisi parenteral mengandung makronutrien(protein,karbohidrat, elmusi
lemak)

Protein/asam amino karbohidrat


Untuk mempertahankan Sumber kalori utama parenteral 1 gram glukosa
akan menghasilkan 4 kkal.
keseimbangan nitrogen,dengan tujuan Karbohidrat pada orang dewasa 4-5 g/kg/hari
mencegah otot 1 gram protein Kecepatan infus glukosa adalah
menghasilkan energi 4 kkal <5mg/kg/menit untuk mengurai resiko
perubahan metabolik

Elmusi lemak
1 gram menghasilkan 9kkal. Mengurangi risiko
hiperglikemi kususnya pada pasien dengan
resistensi insulin lemak pada dewasa 0,5-2,5
g/kg/bb/hari Kadar trigliserida 350-
400mg/dl
indikasi

 indikasi pemberian nutrisi parenteral adalah untuk pasien


malnutrisi dan berisiko mengalami malnutrisi yang
kontraindikasi/ tidak dapat menerima makanan melalui
saluran cerna. Selain itu, juga bagi pasien yang
kebutuhan nutrisinya tidak dapat tercukupi hanya dengan
pemberian nutrisi melalui saluran cerna.. Beberapa
kondisi yang berisiko mengalami malnutrisi dan mungkin
memerlukan nutrisi secara intravena antara lain
NUTRISI DIBERIKAN KARENA

• Puasa 24 jam “cadangan glikogen dalam hati


dan otot
• Glukoneogenesie “liposis (katabolisme lemak)
• Proteolisis
• Albumin dalam tubuh
• Imunoglubulin
• Daya tahan tubuh –penyembuh luka lebih lama-
infeksi-edema
Beberapa kondisi mengalami manultrisi

Pasien kritis Gangguan Pasien


motalitas kanker
Gangguan Obtruksi usus Pembatasan
penyerapan mekanisme asupan oral
Waktu pemberian nutrisi parenteral

● Dewasa

○ Pemberian nutrisi parenteral dapat mulai


pada pasien dengan status gizi baik, stabil,
namun tidak dapat menerima asupan oral
atau enteral secara signifikan (>50% dari
jumlah kebutuhan)

○ Mulai dalam 3-5 hari pada pasien yang


berisiko mengalami malnutrisi dan tidak
dapat mencapai standar asupan oral atau
enteral.

○ Lakukan nutrisi parenteral segera pada


pasien dengan malnutrisi sedang-berat
yang tidak cukup atau tidak
memungkinkan menerima asupan oral
atau enteral.

○ Penundaan pemberian awal nutrisi


parenteral pada pasien dengan kondisi
metabolik yang tidak stabil hingga kondisi
pasien membaik.
anak bayi
Nutrisi parenteral dapat Pada bayi dengan BBLR sangat
Pemberian nutrisi parenteral
dimulai dalam 1-3 hari rendah (<1500 gram) nutrisi
dapat berhenti secara bertahap
parenteral dapat mulai diberikan
pada anak usia <1 tahun setelah kelahiran, namun tidak
seiring peningkatan asupan
dan dalam waktu 4-5 hari enteral atau oral. Apabila asupan
ada data yang memadai terkait
enteral atau oral dapat terpenuhi
pada anak atau remaja waktu pemberian nutrisi
sebanyak 65-75% dari kalori
yang tidak dapat menerima parenteral yang ideal pada bayi
yang ditetapkan, asupan dapat
asupan secara oral/enteral prematur atau bayi dengan
dihentikan
dalam jangka panjang. kondisi kritis .
Akses pemberian

• Osmolaritas dan pH
larutan nutrisi parenteral
• Akses vena
• Kondisi pasien
• Komposisi dan jumlah
kalori larutan nutrisi
parenteral yang akan
diberikan
Komplikasi Pemberian Nutrisi Parenteral

 Mekanis
 Infeksi
 Metabolik
 Hiperglikemia
 Hipertrigliseridemia
 Refeeding syndrome

Hello!
 INDIKASI PEMBERIAN

-. Indikasi nutrisi parenteral ( NPE )


- Intravenous nutrition
- Sal cerna tersumbat
- Sal cerna terlalu pendek
- Fistula Git
- Ginjal tdk berfungsi normal
- Kesadaran rendah
- Post operasi berat
Hello!
Pasca Bedah Mulut, Esopagus, Lambung, Sal.Empedu, Kolon

 Anorexsia Depresi Berat


 Luka Bakar Cukup Luas
 Sepsis
 Cancer
 Pasien yg memerlukan perawatan lama habis operasi
 Beberapa infeksi usus
 Kebutuhan kalori ekstrim

Pelaksanaan nutrisi parenteral 4 tepat 1 W


 Tepat pasien
Hello!  Tepat indikasi
 Tepat subtrat
 Tepat waktu
 Waspada efek samping
RS. Grandmed
RM:06d/rev-3/2020
Nama :xxxxxx
Jl. Medan 66 Lubuk Pakam 20514
Tgl. Lahir:xx L/P
Telp.: 061-7955114 Fax. 061-79549
Email: rsgrandmedistra@gmail.com

ASUHAN GIZI
NAMA : Ny.D NO. RM : 03.01.31

USIA : 30 tahun RUANGAN/KLS : 437/ 4D

JENIS KELAMIN : Perempuan TANGGAL MASUK : 28 September 2021

DIAGNOSA MEDIS : SOL DOKTER : dr. Ricard, Sp.Bs

TANGGAL : 29 September JAM PENGKAJIAN : 16.00 wib


PENGKAJIAN 2021
ASESMEN GIZI

Antropometri

Berat Badan : 60 Kg

Tinggi Badan : 155 cm

Berat Badan Ideal : 49.5 Kg

IMT : 25 Kg/m²

Status Gizi : Normal


Biokimia/Laboratorium
Hemoglobin 11.0 g/dl
Eritrosit 5.68 ul
Hematokrit 38.8 %
Leukosit 11.95 ul
Trombosit 367 ul
Ureum 25.6 mg/dl
Creatinine 0.81 mg/dl
KGD AD RANDOM 144 mg/dl
Natrium 148.8 mEq
Kalium 5.4 mEq
Klorida 105.9 mEq
 
Fisik Klinis
Pasien datang ke IGD dengan keluhan kejang, nyeri kepala , mengalami mual
muntah, tampak pucat dan lemas, pasien 8 bulan lalu post op sc
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
HR : 82 x/m
RR : 22 x/m
Suhu : 36.8
Riwayat Gizi
 
Pasien sebelum masuk RS suka mengkonsumsi makanan yang pedas dan
merangsang, pasien sering telat makan , setelah kami Recall pasien suka
mengkonsumsi yang bening-bening dalam satu hari full , pasien tidak suka
mengkonsumsi lauk hewani. Sesudah kami Recall dan memasukkan di nutrisurvei
energi per hari nya 477,1 kkal
 
 
Komponen Gizi Kebutuhan Zat Gizi Satuan

Energi 1.941,69 (Kcal)

KH 291,25 (gr)

Lemak 43,14 (gr)

Protein 97,08 (gr)


DIAGNOSA GIZI
 

N.B pola makan yang salah yang berkaitan sering


telat makan dan suka mengkonsumsi makanan pedas
di tandai dengan penyakit yang diderita

N.I makanan dan minuman tidak adekuat berkaitan


dengan sakit yang diderita ditandai dengan mual
muntah.

 
INTERVENSI GIZI
 

a. Tujuan
Untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak memberatkan
lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang
berlebihan

b. Intervensi
Pasien saat ini puasa, pasien saat ini mendapat Nutrisi Parentral KABIVEN.
Setelah pasien tidak puasa lagi, kita anjurkan diet lambung

Konseling/Edukasi Gizi
- menjelaskan diet lambung kepada pasien dan keluarga pasien
- menjelaskan makan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
 
MONITORING DAN EVALUASI GIZI

Monitoring

Pasien mengalami mual muntah

Nafsu makan menurun

Evaluasi

Tidak ada mual muntah, Nafsu makan meningkat

Daya terima diet yang diberikan

Keluhan umum dan asupan makanan


Syarat- syarat diet penyakit lambung
 Mudah dicernah,porsi kecil dan sering diberikan
 Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk menerimanya
 Lemak rendah,yaitu 10-15% dari kebutuhan total
 Rendah serat terutama serat tidak larut air
 Cairan cukup,terutama bila ada muntah
 Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam
 Laktosa rendah,bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak
 Makan secara perlahan
 Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48 jam
untuk memberi istirahat pada lambung
Terimakasih Hi!

Anda mungkin juga menyukai