Anda di halaman 1dari 12

SOAL UJIAN KANKER DARAH DAN LIMFOID

1. Etiologi leukimia tidak didapat hubungan epidemilogik dengan keadaan tersebut di bawah
ini :
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 9
a. Sindroma Down
b. Anemia Fanconi
c. Paparan radiasi
d. Paparan bahan kimia
e. Herediter
2. Gambaran sumsum tulang tersebut di bawah ini khas pada leukimia akut
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 14
a. Gambaran dominasi/monoton sel blas yang mengalami keganasan
b. Gambaran hiperseluler sel immature, intermediate, dan sel mature
c. Ditemukan hiperseluler normoblastik
d. Banyak megakariosit
e. Gambaran perlemaka
3. Gambaran laboratorium yang disebutkan di bawah ini menunjukkan prognosis jelek dari
leukimia limfoblstik akut
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 26
a. Morfologi sel L1
b. Jumlah leukosit 80.000/mm3
c. Trombositopenia
d. Common all
e. Hb rendah
4. Klasifikasi limfoma Malignum berdasarkan jenis prekusor sel B REAL I, prekusor sel T REAL III
dan limfoma Malignum Hodgkin REAL V, dapat dikenal sebagai
Dr. Poppy Lintong, Limfoma Maligna Slide 30/ Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 41
WHO use R.E.A.L classification
a. Klasifikasi REAL
b. Klasifikasi Kiel
c. Klasifikasi Lukes-Collins
d. Klasifikasi Rapaport
e. Working formulation
5. Pada jaringan sumsum tulang normal dapat ditemukan, KECUALI
Dr. Poppy Lintong, Limfoma Maligna Slide 35
Karakteristik utama Limfoma Hodgkin adalah identifikasi sel-sel Reed Sternberg
a. Sel megakariosit
b. Sel mast
c. Sel Reed-Stenberg
d. Sel eosinofil
e. Sel makrofag
6. Organ prekusor, dari neoplasma limfoma limfoblastik sel T ialah
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 24
a. Bone marrow
b. Thymus
c. Kelenjar getah bening
d. Lien
e. Hati (liver)
7. Penilaian selularitas sumsum tulang yang abnormal, bila ditemukan pada jaringan sumsum
tulang gambaran selulernya sebagai berikut
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 6
Normal: Usia dekade I: 79% kemudian menurun
a. 30% pada orang usia 80 tahun
b. 60% pada usia 30 tahun
c. 80% pada anak usia 12 tahun seharusnya <79%
d. 70% pada orang usia 60 tahun
e. 50% pada orang usia 40 tahun
8. Pada kebanyakan kasus leukimia akut, sumsum tulang menunjukkan
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 11
a. Hipoplastik SST
b. Normoseluler SST
c. Hiperseluler SST
d. Aplastik SST
e. Hiposeluler SST
9. Pada leukimia myeloid kronik (CML) dapat terjadi hiperseluleritas di sumsum SEBAB pada
CML ini terjadi peningkatan megakariosit dan granulosit (A)
Dr. Poppy Lintong, Limfoma Maligna Slide 73/ Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 14
10. Tujuan rehabilitasi medik adalah semua pernyataan di bawah ini, KECUALI
a. Mempersingkat masa perawatan
b. Pasien lebih cepat keluar dari tempat tidur
c. Mencegah komplikasi tirah baring lama
d. Mencegah kecacatan primer
e. Psikologik lebih baik
11. Pasien pada leukimia yang masih dalam perawatan sehingga tidak dapat melakukan aktivitas
hidup sehari-hari, dimasukkan dalam tahap kecacatan
Dr. Lidwina Sengkey, Peran RM Slide 20
a. Impairment
b. Disabilitas
c. Handicap
d. Fatique
e. Muscle weakness
12. Pasien anak dengan leukimia dimana kondisi tubuh yang lemah sehingga tidak dapat lagi
pergi ke sekolah, kondisi ini dimasukkan dalam kecacatan
Dr. Lidwina Sengkey, Peran RM Slide 21
a. Impairment
b. Disabilitas
c. Handicap
d. Fatique
13. Tanda-tanda leukimia, KECUALI
Dr. Lidwina Sengkey, Peran RM Slide 26
a. Panas, mual, muntah
b. Pucat mendadak tanpa diketahui pasti
c. Gagal ginjal, nyeri
d. Semua salah
e. Semua benar
14. Karnofsky performance scale digunakan untuk
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 34
a. Menentukan kepekaan sel kanker
b. Dosis kemoterapi yang akan diberikan
c. Menentukan prognosa penyakit
d. Keadaan umum pasien
e. Semua salah
15. Siklus paling sulit kemoterapi memenuhi kanker apabila sel berada pada
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 15
a. M
b. S
c. G0
d. G1
e. G2
16. Strategi mencapai efek maksimum kemoterapi yaitu
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 21
1. Pemberian dalam dosis besar
2. Pemberian kombinasi
3. Pemberian sistemik
4. Mengoptimalisasikan jadwal pemberian obat
17. Hambatan penggunaan kemoterapi pada penderita kanker terjadi akibat
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 10
1. Toksisitas pada sel normal
2. Tumor solid sangat berespon
3. Kesulitan diagnose
4. Sel kanker tidak harus mati 100%
18. Hal-hal yang berhubungan dengan kepekaan anti kanker
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 8-9
1. Tidak peka pada sel kanker yang mempunyai growth factor rendah
2. Sumsum tulang mempunyai growth fraction rendah
3. Growth fraction tumor solid rendah
4. Growth fraction kanker deseminated rendah
19. Keuntungan menggunakan obat antikanker kombinasi yaitu
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 24
1. Mengurangi resisten obat
2. Meningkatkan daya mematikan
3. Mengurangi kerusakan sel normal
4. Mempercepat kesembuhan
20. Bilogic response modifiers bukan saja digunakan untuk obat antikanker, termasuk
didalamnya
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 48
1. Busulfan
2. T hietepa
3. Cipastin
4. Interferon alfa-2a
21. Obat kanker mitotic inhibitor adalah golongan yang paling sering dugunakan, termasuk di
dalamnya
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 45
1. Vinblastin
2. Docetaxel
3. Vincristine
4. Paclitaxel
22. Obat antikanker yang digolongkan dalam metabolit yaitu
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 42
Adanya antimetabolites, salah semua?
Salah atau benar semua jawaban tetap E
1. Cytarabine
2. Fluorouracil
3. Floxuridine
4. Methotrexate
23. Nitrogen mustrad merupakan antikanker pertama kali digunakan dalam klinik, termasuk
didalamnya
Prof. dr. Jimmy Posangi, Prinsip-Prinsip Dasar Penggunaan Kemoterapi pada Kanker Slide 40
1. Cyclophospamide
2. Chlorambucil
3. Isofamide
4. Carmustine
24. Gejala klinis suatu leukimia akut yang disebutkan dibawah ini menunjukkan prognosis jelek,
yaitu
a. Anemia
b. Nyeri tulang
c. Hipertrofi gingival
d. Sering panas
e. Kejang
25. Dalam pengobatan leukimia, tercapainya REMISI ditandai dengan, KECUALI
Prof. Dr.dr. Max Mantik, Leukimia
Sel blast normalnya ditemukan hanya pada sutul
a. Hb normal
b. Hanya ditemukan 1-2 sel blas dalam darah tepi
c. Pemeriksaan fisik normal
d. Sel blas <5% dalam sutul
e. Ditemukan cukup megakariosit dalam sutul
26. Insiden leukimia yang paling sering ditemukan pada anak usia 15 tahun adalah
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 6
a. CML
b. ALL
c. CLL
d. AML
e. JCML
27. Tujuan pengobatan tahap maintenance pada penderita kanker adalah
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 34
a. Menurunkan sel leukimia serendah mungkin
b. Membunuh sel kanker pada daerah sanctuary site
c. Mencegah sel kanker muncul kembali
d. Memberantas sel leukimia dalam SSP
e. Mencegah terjadinya infeksi
28. Insiden leukimia pada anak < 15 tahun adalah
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 6
a. 4,1 per 100.000 anak
b. 1 per 100.000
c. 2,5 per 100.000
d. 3 per 100.000
e. 10 per 100.000
29. Yang merupakan sanctuari site penyebaran sel leukimia akut adalah
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 33
a. Testis dan SSP
b. Hati dan limfa
c. Tulang
d. Ginjal
e. Paru
30. Tahap pengobatan induksi pada leukimia akut bertujuan untuk
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukimia Slide 34
a. Membunuh sel kanker yang berada pada daerah sanctuary site
b. Mencegah infeksi
c. Suatu tindakan suportif
d. Menurunkan sel kanker sedini mungkin
e. Menjaga agar sel kanker tidak muncul lagi
31. Diagnosis pasti dari mielofibrosis adalah dengan pemeriksaan
Penyakit Mieloproliferatif (2011) Slide 9
a. Darah lengkap
b. Pemeriksaan sutul baik aspirasi maupun biopsi
c. Foto tulang belakang
d. CT scan kepala
e. Foto kepala
32. Polisitemia vera disebut juga
Modul Gangguan Hemapoiesis dan Hemastasis, Prof. dr. Linda Rotty
a. Penyakit vasques
b. Polisitemia relatif
c. Polisitemia absolut
d. Polisitemia karena obat-obatan
e. Polisitemia sekunder
33. Pada polisitemia vera biasanya saturasi oksigen
Modul Gangguan Hemapoiesis dan Hemastasis, Prof. dr. Linda Rotty
a. Normal
b. Menurun
c. Meningkat
d. Tidak berubah
e. Tergantung keadaan pasien
34. Terdapat berbagai macam pengobatan untuk polisitemia vera, yang pertama dilakukan
adalah
Modul Gangguan Hemapoiesis dan Hemastasis, Prof. dr. Linda Rotty
a. Operasi
b. Kemoterapi
c. Lebotomi
d. Sinar radioaktif
e. Sinar gamma
35. Terjadinya DIC lebih sering pada leukimia meloblastik akut jenis
Prof. dr. Linda Rotty, Limfoma Maligna Slide 14
a. Leukimia promieloblastik
b. Leukimia monoblastik
c. Eritroleukimia
d. Leukimia mielomonoblastik
e. Leukimia eritroblastik
36. Pengobatan kuratif dari suatu leukimia mielositik kronik adalah
a. Operasi
b. Kemoterapi
c. Radiasi
d. Transplantasi sumsum
e. Transplantasi tulang
37. Leukimia tidak berhubungan dengan ledakan bom atom adalah
Prof. dr. Linda Rotty, Leukimia Limfositik Kronik Slide 4
1. Leukimia mieloblastik akut
2. Leukimia limfoblastik akut
3. Leukimia mieloblastik kronik
4. Leukimia limfositik kronik
38. Diagnosis pasti limfoma maligna adalah
Prof. dr. Linda Rotty, Limfoma Maligna Slide 12
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan laboratorium
4. Pemeriksaan histologis
39. Multiple mieloma adalah keganasan dari sel
Prof. dr. Linda Rotty, Multiple Myeloma Slide 2
1. Leukosit
2. Eosinofil
3. Trombosit
4. Plasma
40. Gejala dari suatu multiple mieloma adalah
Prof. dr. Linda Rotty, Multiple Myeloma Slide 8
1. Nyeri tulang
2. Kelemahan umum
3. Panas
4. Perdarahan
41. Bila ada pemeriksaan patologi anatomi, ditemukan sel Reed-Stenberg dan populasi sel
limfosit, makrofag, eosinofil, dan sel plasma maka secara histopatologik merupakan
gambaran khas dari
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 33
a. Limfoma malignum non hodgkin
b. LM small limfositik
c. LM fotikular
d. LM difuse
e. LM hodgkin
42. Limfoma malignum large cell, imunoblastik merupakan gambaran khas dari
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 39
Atau Hodgkin Lymphoma in Children Slide 47
a. Low grade
b. Intermediate grade
c. High grade
d. Reaksi radang
e. Neoplasma benibn
43. Limfoma malignum, difuse small cleaved cell merupakan keganasan dengan derajat
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 38
Atau Hodgkin Lymphoma in Children Slide 47
a. Low grade
b. Intermediate grade
c. High grade
d. Reaksi radang
e. Neoplasma jinak
44. Mycosis fungoides merupakan kelainan
Dr. Poppy Lintong, Kanker Darah & Limfoma (2011) slide 39
a. Radang
b. Infeksi jamur
c. Neoplasma jinak
d. Limfoma maligna jenis lainnya
e. Limfoma maligna hodgkin
45. Pernyataan di bawah ini sesuai untuk kanker darah dan limfoid, KECUALI
a. Insidens terbanyak pada usia dewasa
b. Mengenai darah, sumsum tulang, sistem limfatik, dan lien
c. Penyebab terbanyak adalah faktor genetik
d. Sering disertai splenomegali
e. Tipe leukimia limfositik akut terbanyak pada anak
46. Sel leukemik yang infiltrasi ke organ tubuh dapat memberikan gejala berupa
a. Anemi
b. Perdarahan
c. Infeksi
d. Fatique
e. Nyeri
47. Tipe kanker darah dan limfoid yang terbanyak didapatkan pada anak adalah
a. Leukimia limfosit akut
b. Leukimia mieloblastik akut
c. Leukimia limfositik kronik
d. Leukimia mielositik kronik
e. Lielosis eritremik
48. Pada kondisi pembengkakan sendi pasien dengan leukimia akut, latihan yang dianjurkan
adalah
Dr. Lidwina Sengkey, Peran RM Slide 39/ Revisi Kuliah Pakar RM (2011) Slide 20
a. Latihan pasif ROM
b. Latihan aktif ROM
c. Latihan bicycle
d. Latihan jogging
e. Latihan di hidroterapi
49. Terapis yang melatih aktivitas kehidupan sehari-hari untuk penyandang cacat adalah
Dr. Lidwina Sengkey, Peran RM Slide 48
a. Fisioterapis
b. Okupasi terapis
c. Psikolog
d. Social medik
e. Ortotik prostetik
50. Untuk mencegah komplikasi tirah baring lama tindakan yang diberikan
Dr. Lidwina Sengkey, Peran RM Slide 39
a. Latihan pernapasan
b. Latihan lingkup gerak sendi
c. Mengatur posisi yang benar
d. A dan b benar
e. A + b + c benar
51. Gejala yang perlu diwaspadai untuk kanker darah dan limfoid adalah
1. Muka pucat
2. Demam sumer-sumer
3. Nyeri tulang
4. Pembengkakan perut

52. Penyebab kematian oleh kanker di AS menempati urutan


Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 2
a. Ke 1
b. Ke 2
c. Ke 3
d. Ke 4
e. Bukan salah satu di atas
53. Kegiatan yang termasuk dalam secondary prevention adalah
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 5
a. Pendidikan kesehatan
b. Imunisasi
c. Lingkungan dan sanitasi
d. Konsul genetika
e. Screening
54. Kegiatan yang termasuk di dalam tertiary prevention adalah
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 5
a. Rumah perawatan jompo
b. Pengendalian rokok
c. Konsul genetika
d. Semua salah
e. Semua benar
55. Prinsip pencegahan adalah
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 8
a. Mencegah terjadi sakit
b. Mencegah adanya paparan/exposure
c. Melindungi populasi yang rentan
d. Mencegah transmisi
e. Semua benar
56. Tahap pasca patogenesis dapat berlanjut menjadi
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 13
a. Sembuh
b. Berlangsung kronik
c. Cacat
d. Mati
e. Semua benar
57. Penanganan penderita kanker darah biasanya terlambat, anak yang ditangani sudah berada
pada stadium lanut. Sekitar berapa persen ditemukan terlambat?
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 16
a. 50%
b. 60%
c. 70%
d. 80%
e. 90%
58. Angka kejadian Ca pada anak relatif jarang dari seluruh Ca pada manusia
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 18
a. 1%
b. 2%
c. 3%
d. 4%
e. 5%
59. Pencegahan penyakit kanker antara lain
Dr. dr. Grace Kandou, Upaya Pencegahan PTM (Kanker) Slide 19
a. Konsumsi vitamin A
b. Konsumsi vitamin C
c. Konsumsi buah dan sayur
d. Semua benar
e. Semua salah
60. Faktor resiko kanker adalah
Prof. dr. Linda Rotty, Keganasan Hematologi Slide 5
a. Genetika/keturunan/herediter
b. Lingkungan, infeksi
c. Bahan kimia/obat
d. Radiasi, makanan, dsb
e. Semua benar
61. Penanda CD34 ditemukan positif pada sel berikut ini
dr. Arthur Mongan, Leukemia Laboratory Diagnosis Slide 24
1. Mieloblas
2. Neutrofil
3. Monoblas
4. Metamielosit
62. Morfologi pada sel LLA sesuai klasifikasi FAB yang sesuai dengan tipe L3 adalah
dr. Arthur Mongan, Leukemia Laboratory Diagnosis Slide 22
1. Ukuran sel kecil
2. Bentuk inti reguler, kromatin inti halus terkadang bergerombol
3. Anak inti samar-samar, jumlah (amount) sitoplasma sedikit, sitoplasma kurang biru
(slight basophilia)
4. Vakuolisasi sitoplasma menonjol
63. (onko) gen yang berhubungan dengan penyebab LLA sel B adalah
dr. Arthur Mongan, Leukemia Laboratory Diagnosis Slide 27
1. TC-2, TCR-1
2. C-myc
3. TCR-1
4. Ig-H

Kasus
Seorang dosen laki-laki 34 tahun suku Minahasa memiliki riwayat status kesehatan yang
prima sebelumnya. Namun sejak 2 minggu yang lalu mengeluh nyeri tenggorokan hebat dan
berobat di poliklinik UNSRAT dan dokter memberikan obat penisilin. Sang dosen merasa
baikan keesokan harinya dan mulai bekerja kembali, sebagai tutor, seperti biasanya. Sejak 4
hari yang lalu sering mengeluh hematoma (biru-biru di kulit, perdarahan kulit seperti dicubit
setan) tanpa didahului trauma sekecilpun. Ia mengaku tidak pernah mimisan (epistaxis),
perdarahan gusi, atau petechiae (bintik-bintik merah di kulit). Pada kunjungannya di
poliklinik penyakit dalam RSUP hari ini, sang dosen diharuskan untuk rawat inap agar dapat
dievaluasi lebih lanjut, berhubung hasil laboratorium sebagai berikut :

Jumlah eritrosit : 3,2 x 1012/L, Hb 9,7 g/dl, Hct 0,31 L/L.

Jumlah trombosit : 31 x 109/L, jumlah leukosit 36,2 x 109/L dengan diferential pada evaluasi
sediaan hapusan darah tepi (SHDT) : ditemukan promielosit 79%, mielosit 9%, limfosit 12%.
Morfologi eritrosit normositik-normokrom. Evaluasi sediaan hapus sumsum tulang
ditemukan hiperseluler (predominasi) dengan konfigurasi inti sering berlekuk atau lobulasi.
Granulasi sitoplasma berat dengan multiple Auer rod pada beberapa sel imature tersebut.
Pada pewarnaan sitokimia sel-sel imature ini menunjukkan reaksi positif kuat terhadap
Sudan-Black, juga estarase spesifik positif dan estarase non spesifik positif dengan inhibisi
fluorid sedikit.

Myeloperoxidase or sudan black (SBB) reactions are most useful in establishing the identity
of AML and distinguishing it from ALL.

The nonspecific esterase (NSE) stain is used to identify a monocytic component in AMLs and
to distinguish a poorly differentiated monoblastic leukemia from ALL.

Prof. Dr. dr. Max Mantik, Leukemia Slide 22

(no 64-66)

64. Berdasarkan morfologi dan pewarnaan sitokimia sel-sel imature di atas, diagnosis yang
paling mungkin
Prof. dr. Linda Rotty, Keganasan Hematologi Slide 50-53
Auer Rod M1-M3
a. AML-M2 (LMA dengan maturasi)
b. AML-M3 Acute Promyelocytic Leukemia
c. AML-M4
d. AML-M5
e. AML-M6
65. Komplikasi paling sering pada leukimia jenis ini adalah
Prof. dr. Linda Rotty, Keganasan Hematologi Slide 53
a. Gangguan sistem saraf pusat
b. Leukopenia berat
c. Kegagalan sumsum tulang
d. DIC (koagulasi intravaskuler dimana-mana)
e. Ascites
66. Abnormalitas kromosom apa yang paling mungkin terjadi pada leukimia ini
Prof. dr. Linda Rotty, Keganasan Hematologi Slide 53
a. T(15,17)
b. Inv(16)
c. T(18,21)
d. T(9,11)
e. T(9,11)
67. Klasifikasi FAB untuk AML didasarkan pada
Prof. dr. Linda Rotty, Keganasan Hematologi Slide 48
a. Abnormalitas sitogenetik
b. Sitokimia dan morfologi sel blas
c. Analisis imunofenotip sel blas
d. Abnormlitas genetika molekular
e. Gejala dan tanda klinis
68. Bila pada kasus leukimia akut ditemukan kesulitan menentukan (diferensiasi) morfologi sel
blas, juga hasil sitokimia konvensional negatif, maka kesimpulan yang dapat dilakukan
adalah
Prof. dr. Linda Rotty, Keganasan Hematologi Slide 49
a. Diklasifikasikan sebagai leukimia akut tanpa diferensiasi (undifferentiated acute
leukimia)
b. Diklasifikasikan sebagai leukimia akut tipe mieloid atau natural killer
c. Diklasifikasikan sebagai leukimia akut yang memiliki 2 jenis alur sel atau 2 fenotipe
d. Diklasifikasikan sebagai leukimia limfositik akut tanpa diferensiasi
e. Diklasifikasikan sebagai leukimia mielositik akut tanpa diferensiasi M0
69. Bila ada pemeriksaan sediaan hapusan darah tepi (SHDT) /blood smear atau sediaan
hapusan sumsum tulang/evaluasi bone marrow punction/aspirasi (BMP) pada kasus leukimia
akut ditemukan batang Auer (Auer rod) pada sitoplasma sel blast (blastosit) maka jenis
leukimia yang paling mungkin adalah
Prof. Dr. dr. Max Mantik, Acute Myeloblastic Leukemia (2011) Slide 27
a. Leukimia tak berdiferensiasi
b. Leukimia limfositik sel B
c. Leukimia limfositik sel T
d. Leukimia mielositik
e. Limfoma malignum
70. Berikut ini adalah jenis leukimia kronik tipe limfoid
dr. Arthur Mongan, Leukemia Laboratory Diagnosis Slide 14
a. Leukimia mielomonositik
b. Leukimia eritrositik AML-M6
c. Leukimia megakariositik AML-M7
d. Leukimia sel rambut
e. Leukimia promielositik AML-M3

Anda mungkin juga menyukai