DISUSUN OLEH
KELOMPOK
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penyusunan tugas makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Formula Makanan Dan Modifikasi
dalam membimbing makalah ini dan semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah
ini. Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai “pengembangan formula rumah sakit” .
Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi peningkatan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya. Atas bantuan, arahan, dan motivasi yang senantiasa diberikan selama ini,
dengan segala kerendahan hati kami menghaturkan segenap ucapan terima kasih.
Penulis
MAKANAN FORMULA RUMAH SAKIT
Formula Makanan merupakan kombinasi dari berbagai bahan yang memungkinkan
penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam sesuatu bahan dalam bahan lain sehingga
menjadi sesuatu bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah cukup sesuai dengan
kebutuhan.
Sebagai seorang ahli gizi , harus mampu membuat dan mengembangkan suatu formula
baru yang manfaatnya dapat mengimbangi atau bahkan melebihi formula enteral komersial,
yang harganya relative lebih mahal, sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan
masyarakat. Tugas ahli gizi dalam pengembangan formula adalah menentukan komposisi zat
gizi dalam suatu produk, untuk mewujudkan svastha aheran yaitu sehat melalui makanan.
Dalam setting klinis, formulasi produk gizi terlihat dari munculnya medical foods, baik
yang berupa nutritionally complete/incomplete, formula penyakit metabolik dan larutan rehidrasi
oral. Beberapa jenis formula enteral dapat diadopsi dibuat di rumah sakit (hospital made).
Adopsi teknologi ini sangat penting mengingat situasi dan kondisi setempat yang harus
menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi pasien sebagai konsumen dan menurunkan
keberpihakan kepada industri pabrikan, dan terlebih penting untuk meningkatkan pamor
pelayanan gizi paripurna.
PENGOLAHAN PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN RUMAH SAKIT
GAMBARAN UMUM
Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu
ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan dalam
wadah bening. Jenis cairan yang diberikan tergantung pada keadaan penyakit atau jenis
operasi yang dijalani.
TUJUAN DIET
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang
mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa.
2. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.
SYARAT DIET
INDIKASI PEMBERIAN
Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan
mual dan muntah, dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna. Nilai
gizinya sangat rendah karena hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
Contoh pengembangan formula makanan cair jernih untuk penderita melena ialah
A. GAMBARAN UMUM
Makanan cair penuh adalah makanan yang berbentuk cair atau semi cair pada suhu ruang
dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam wadah
bening. Jenis makanan yang diberikan bergantung pada keadaan pasien. Makanan ini dapat
langsung diberikan kepada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan cair jernih ke
makanan cair kental.
B. TUJUAN DIET
1. Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang hanya memenuhi
kebutuhan gizi.
C. SYARAT DIET
2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein.
3. Kandungan energi minimal 1 kk/ml. Konsentrasi cairan dapat diberikan secara bertahap
dari ½ , ¾, sampai penuh.
4. Berdassarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa,
formula dengan asam lemak rantai sedang ( MCT, formula dengan protein yang terhidrolisa,
formula tanpa susu, formula dengan serat, dan sebagainya).
5. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan fero sulfat,
vitamin B kompleks, vitamin C.
Makanan cair penuh diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah,
menelan atau mencerna makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau tenggorokan dan
kesadaran munurun. Makana ini dapt diberikan melalui oral, piipa atau enterak (Naso Gastric
Tube = NGT) secara bolus atau drip tetes. Ada dua golongan makana cair penuh yaitu formula
rumah sakit (FRS) dan formula komersial (FK).
a. Dgn susu (whole/skim) : lambung, usus halus dan kolon bekrja normal
Yang dianjurkan yaitu susu penuh, maizena, telur ayam, margarin, minyak, gula dan sari buah.
Yang dianjurkan yaitu nasi tim, telur ayam, daging giling, ikan, tahu, tempe, wortel, labu kuning
dan sari buah
Yang dianjurkan yaitu susu rendah laktosa, maizena, telur ayam, margari, minyak, gula dan sari
buah
Yang dianjurkan yaitu kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah, telur dan tepung serealia
Contoh pengembangan formula makanan cair penuh ialah makanan cair berbasis tepung tempe
sebagai alternative makanan enteral tinggi protein.
Bahan bahan diantaranya tepung tempe, susu skim, gula pasir, maltodekstrin, minyak kanola,
dan vanilla ditambahkan air matang sampai volume 200 mL setelah itu disaring dengan
menggunakan saringan stainless steel ukuran rumah tangga kemudian direbus lagi dengan api
sedang dengan suhu 70-800C.
A. GAMBARAN UMUM
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semipadat pada
suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan. Menurut
keadaan penyakit, makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan saring.
TUJUAN DIET
Tujuan diet makanan cair kental adalah memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses
mengunyah, mudah ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi yang memenuhi kebutuhan gizi.
SYARAT DIET
INDIKASI PEMBERIAN
Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan,
serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk kedalam saluran napas) seperti pada penyakit
yang disertai peradangan, ulkus peptikum, atau gangguan structural atau motoric pada rongga
mulut. Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
NGT diberikan kepada pasien yang tidak memiliki gangguan pada lambung dan usus.
Keuntungan penggunakan NGT diantaranya lebih ekonomis, jalur termudah untuk memasukkan
tabung ke dalam alat pencernaan, dan juga menjaga kenormalan fungsi usus, sedangkan
kerugian penggunaan NGT adalah meningkatkan resiko aspirasi paru-paru (Dietitians
Association of Australia, 2015).
NGT merupakan Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah
lambung.
B. Tujuan:
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses memberikan melalui
saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
C. Dilakukan pada :
2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya
klien dengan gangguan jiwa.
D. Indikasi:
1. Perdarahan GI (Gastrointestinal)
6. Bilas lambung
8. Dekompresi
Bahan:
E. MAKANAN LUNAK
GAMBARAN UMUM
Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan
dicerna dibandingkan makanan biasa. Makanan ini mengandung cukup zat-zat gizi, asalkan
pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup. Menurut keadaan penyakit,
makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan dari
makanan saring ke makanan biasa.
TUJUAN DIET
Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan
gizi dan keadaan penyakit.
SYARAT DIET
INDIKASI PEMBERIAN
Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit
infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, serta sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Contoh pengembangan formula makanan lunak ialah pudding maizena saus jambu biji merah
untuk penyakit hati
Proses pengolahan :
Campur jadi satu air, tepung maizena, gula, tepung susu skim, beserta bahan lainnya hingga
mendidih dan kental. Diamkan sejenak hingga agak dingin, lalu tuangkan kedalam mangkuk
pudding.
Jus jambu biji merah, Masukkan bahan-bahan lainnya seperti tepung maizena, tepung susu
skim, dan gula pasir. Campurkan menjadi satu. Tunggu hingga mendidih dan kental.
F. MAKANAN SARING
GAMBARAN UMUM
Makanan saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada
makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit,
makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari
makanan cair kental ke makanan lunak.
TUJUAN DIET
Memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi
pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
SYARAT DIET
Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi
kebutuhan gizi terutama energy dan tiamin.
Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
INDIKASI PEMBERIAN
Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi
akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitanmengunyah dan
menelan, atau sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. Karena
makanan ini kurang serat dan vitamin Cmaka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu yang
pendek yaitu selama 1-3 hari.
Contoh pengembangan formula makanan saring ialah smoothies susu tempe merah
Bahan-bahan :
Pengolahan :
Haluskan semua bahan dengan blender menjadi satu, lalu saring. Sajikan segera
G. MAKANAN BIASA
GAMBARAN UMUM
Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ramag, bervariasi dengan
bentuk, tekstur dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada pola menu
seimbang dan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat.
Makanan biasa diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan
makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya
diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna.
TUJUAN DIET
Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.
SYARAT DIET
1. Energy sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat.
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energy total
3. Lemak 10-25% dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energy total
5. Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
6. Makanan tidak merangsang saluran cerna
7. Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi
INDIKASI PEMBERIAN
Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus yang berhubungan
dengan penyakitnya.
Bahan-bahan :
Pengolahan :
http://meliyuliani21.blogspot.com/2016/05/makalah-diet-bentuk-makanan-cair-penuh.html?m=1
http://semuaperawat.blogspot.com/2014/12/sap-pemberian-makan-melalui-ngt.html?m=1
https://www.scribd.com/document/378374452/MODIFIKASI-RESEP-PENGFOR
bppsdmk.kemkes.go.id.pengembangan-kuliner
https://www.academia.edu/23826678/Pemberian_Nutrisi_Melalui_Selang_NGT
https://www.slideshare.net/uweschaeruman/3-modul-gizi-kb-1-3
id.scribd.com.pengembangan-formula
https://id.scribd.com/doc/304176137/Makalah-Makanan-Formula