Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN

“ PENGEMBANGAN MAKANAN FORMULA RUMAH SAKIT“

DISUSUN OLEH

MAHASISWA GIZI PRODI DIV SEMESTER VI

KELOMPOK

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MEDAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam penyusunan tugas makalah ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Formula Makanan Dan Modifikasi
dalam membimbing makalah ini dan semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah
ini. Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat
menambah wawasan kita mengenai “pengembangan formula rumah sakit” .

Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi peningkatan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya. Atas bantuan, arahan, dan motivasi yang senantiasa diberikan selama ini,
dengan segala kerendahan hati kami menghaturkan segenap ucapan terima kasih.

Lubuk Pakam, 25 Januari 2020

Penulis
MAKANAN FORMULA RUMAH SAKIT
Formula Makanan merupakan kombinasi dari berbagai bahan yang memungkinkan
penambahan kekurangan sesuatu zat gizi dalam sesuatu bahan dalam bahan lain sehingga
menjadi sesuatu bahan yang mengandung zat-zat gizi dalam jumlah cukup sesuai dengan
kebutuhan.

Sebagai seorang ahli gizi , harus mampu membuat dan mengembangkan suatu formula
baru yang manfaatnya dapat mengimbangi atau bahkan melebihi formula enteral komersial,
yang harganya relative lebih mahal, sehingga dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan
masyarakat. Tugas ahli gizi dalam pengembangan formula adalah menentukan komposisi zat
gizi dalam suatu produk, untuk mewujudkan svastha aheran yaitu sehat melalui makanan.

Dalam setting klinis, formulasi produk gizi terlihat dari munculnya medical foods, baik
yang berupa nutritionally complete/incomplete, formula penyakit metabolik dan larutan rehidrasi
oral. Beberapa jenis formula enteral dapat diadopsi dibuat di rumah sakit (hospital made).
Adopsi teknologi ini sangat penting mengingat situasi dan kondisi setempat yang harus
menyesuaikan dengan kondisi sosial ekonomi pasien sebagai konsumen dan menurunkan
keberpihakan kepada industri pabrikan, dan terlebih penting untuk meningkatkan pamor
pelayanan gizi paripurna.
PENGOLAHAN PENGEMBANGAN FORMULA MAKANAN RUMAH SAKIT

A. MAKANAN CAIR JERNIH RUMAH SAKIT

GAMBARAN UMUM

Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu
ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakkan dalam
wadah bening. Jenis cairan yang diberikan tergantung pada keadaan penyakit atau jenis
operasi yang dijalani.

TUJUAN DIET

Tujuan diet makanan cair jernih adalah :

1. Memberikan makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang
mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa.
2. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.

SYARAT DIET

Syarat-syarat diet makanan cair jernih adalah sebagai berikut

1. Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang


2. Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat
3. Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap
4. Sangat rendah sisa.
5. Diberikan hanya selama 1-2 hari.
6. Porsi kecil dan diberikan sering.

INDIKASI PEMBERIAN

Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan
mual dan muntah, dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna. Nilai
gizinya sangat rendah karena hanya terdiri dari sumber karbohidrat.

BAHAN MAKANAN YANG BOLEH DIBERIKAN


Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain the, sari buah, sirup, air gula, kaldu jernih,
serta cairan mudah cerna seperti cairan yang mengandung maltodekstrin. Makanan dapat
ditambah dengan suplemen energy tinggi dan rendah sisa.

Contoh pengembangan formula makanan cair jernih untuk penderita melena ialah

Pagi Snack Siang Snack Malam


Sirup Air jeruk Air sayur bayam Air kacang hijau Air sup
Air kaldu ayam - Jus melon saring - Air kacang merah
Air jagung kacang - - - -

B. MAKANAN CAIR PENUH RUMAH SAKIT

A. GAMBARAN UMUM

Makanan cair penuh adalah makanan yang berbentuk cair atau semi cair pada suhu ruang
dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandang bila diletakkan dalam wadah
bening. Jenis makanan yang diberikan bergantung pada keadaan pasien. Makanan ini dapat
langsung diberikan kepada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan cair jernih ke
makanan cair kental.

B. TUJUAN DIET

Tujuan diet makanan cair penuh adalah:

1. Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang hanya memenuhi
kebutuhan gizi.

2. Meringankan kerja saluran cerna

C. SYARAT DIET

Syarat-syarat diet makanan cair penuh adalah sebagai berikut:

1. Tidak merangsang saluran cerna

2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein.
3. Kandungan energi minimal 1 kk/ml. Konsentrasi cairan dapat diberikan secara bertahap
dari ½ , ¾, sampai penuh.

4. Berdassarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa,
formula dengan asam lemak rantai sedang ( MCT, formula dengan protein yang terhidrolisa,
formula tanpa susu, formula dengan serat, dan sebagainya).

5. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambahan fero sulfat,
vitamin B kompleks, vitamin C.

6. Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml

D. MACAM MAKANAN DAN INDIKASI PEMBERIANNYA

Makanan cair penuh diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah,
menelan atau mencerna makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau tenggorokan dan
kesadaran munurun. Makana ini dapt diberikan melalui oral, piipa atau enterak (Naso Gastric
Tube = NGT) secara bolus atau drip tetes. Ada dua golongan makana cair penuh yaitu formula
rumah sakit (FRS) dan formula komersial (FK).

1. Formula Rumah Sakit

a. Dgn susu (whole/skim) : lambung, usus halus dan kolon bekrja normal

Yang dianjurkan yaitu susu penuh, maizena, telur ayam, margarin, minyak, gula dan sari buah.

b. Makanan blender : memerlukan tambahan makanan berserat

Yang dianjurkan yaitu nasi tim, telur ayam, daging giling, ikan, tahu, tempe, wortel, labu kuning
dan sari buah

c. Rendah laktosa : tidak tahan terhadap laktosa (lactosa intolerance)

Yang dianjurkan yaitu susu rendah laktosa, maizena, telur ayam, margari, minyak, gula dan sari
buah

d. Tanpa susu : tidak tahan protein susu

Yang dianjurkan yaitu kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah, telur dan tepung serealia
Contoh pengembangan formula makanan cair penuh ialah makanan cair berbasis tepung tempe
sebagai alternative makanan enteral tinggi protein.

Bahan bahan diantaranya tepung tempe, susu skim, gula pasir, maltodekstrin, minyak kanola,
dan vanilla ditambahkan air matang sampai volume 200 mL setelah itu disaring dengan
menggunakan saringan stainless steel ukuran rumah tangga kemudian direbus lagi dengan api
sedang dengan suhu 70-800C.

C. MAKANAN CAIR KENTAL RUMAH SAKIT

A. GAMBARAN UMUM

Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semipadat pada
suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan. Menurut
keadaan penyakit, makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan saring.

TUJUAN DIET

Tujuan diet makanan cair kental adalah memberikan makanan yang tidak membutuhkan proses
mengunyah, mudah ditelan, dan mencegah terjadinya aspirasi yang memenuhi kebutuhan gizi.

SYARAT DIET

Syarat-syarat diet makanan cair kental adalah

1. Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna


2. Cukup energy dan protein
3. Diberikan bertahap menuju ke makanan lunak
4. Porsi diberikan kecil dan sering (tiap 2-3 jam)

INDIKASI PEMBERIAN

Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan,
serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk kedalam saluran napas) seperti pada penyakit
yang disertai peradangan, ulkus peptikum, atau gangguan structural atau motoric pada rongga
mulut. Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.

BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN


Golongan bahan makanan Bahan makanan
Sumber karbohidrat Kentang, gelatin, tapioca dibuat pudding
Sumber protein Susu, es krim, yoghurt, telur ayam, tahu giling
Sumber lemak Margarin, mentega
Sayuran Sayuran dibuat jus dan dikentalkan dengan
gelat
Buah-buahan Buah dibuat jus, jeli dan pure
Bumbu Garam, bawang merah, gula,kecap

CONTOH MAKANAN CAIR KENTAL RUMAH SAKIT

Pagi Snack Siang Snack Malam Snack


Sup krim Jus alpukat Sup kentang Jus mangga Pudding maizena Sonde
macaroni strawberry

D. NGT (Naso Gastic Tube)

NGT diberikan kepada pasien yang tidak memiliki gangguan pada lambung dan usus.
Keuntungan penggunakan NGT diantaranya lebih ekonomis, jalur termudah untuk memasukkan
tabung ke dalam alat pencernaan, dan juga menjaga kenormalan fungsi usus, sedangkan
kerugian penggunaan NGT adalah meningkatkan resiko aspirasi paru-paru (Dietitians
Association of Australia, 2015).

NGT merupakan Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah
lambung.

B. Tujuan:

Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses memberikan melalui
saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

2. Mempertahankan fungsi usus


3. Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna

4. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan

5. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna

C. Dilakukan pada :

1. Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar

2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya
klien dengan gangguan jiwa.

3. Klien yang muntah terus-menerus

4. Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat

5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature, dismature

D. Indikasi:

1. Perdarahan GI (Gastrointestinal)

2. Trauma multiple, pada dada dan abdomen

3. Pemberian Obat-obatan, cairan makanan

4. Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang. Operasi abdomen

5. Obstruksi saluran cerna

6. Bilas lambung

7. Pemeriksaan analisis getah lambung

8. Dekompresi

CONTOH MAKANAN FORMULA NGT PADA PASIEN STROKE

Bahan:

1. 200 gram wortel 5. 40 gr tepung susu/kedelai


2. 80 gram tahu putih atau 2 buah. 6. 2 sdm minyak sayur
3. 1 butir telur 7. air 500+500ml/250 ml
4. 60 gram tepung beras

E. MAKANAN LUNAK

GAMBARAN UMUM

Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan
dicerna dibandingkan makanan biasa. Makanan ini mengandung cukup zat-zat gizi, asalkan
pasien mampu mengkonsumsi makanan dalam jumlah cukup. Menurut keadaan penyakit,
makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau sebagai perpindahan dari
makanan saring ke makanan biasa.

TUJUAN DIET

Memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan
gizi dan keadaan penyakit.

SYARAT DIET

1. Energy, protein, dan zat gizi lain cukup.


2. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan penyakit
dan kemampuan makan pasien.
3. Makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali makan
selingan.
4. Makanan mudah dicerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang tajam.

INDIKASI PEMBERIAN

Makanan lunak diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu, pasien dengan penyakit
infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, serta sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.

Contoh pengembangan formula makanan lunak ialah pudding maizena saus jambu biji merah
untuk penyakit hati

Bahan puding maizena :

1. 200 ml air 4. 20 gr gula pasir


2. 40 gr tepung maizena 5. 4 sdm tepung susu skim
3. 5 gr agar-agar

Bahan saus biji merah :

1. 100 gr jambu biji merah dijus 3. 10 gr tepung susu skim


2. 50 gr tepung maizena 4. 2 sdm gula pasir

Proses pengolahan :

Pengolahan pudding maizena

Campur jadi satu air, tepung maizena, gula, tepung susu skim, beserta bahan lainnya hingga
mendidih dan kental. Diamkan sejenak hingga agak dingin, lalu tuangkan kedalam mangkuk
pudding.

Pengolahan bahan saus biji merah

Jus jambu biji merah, Masukkan bahan-bahan lainnya seperti tepung maizena, tepung susu
skim, dan gula pasir. Campurkan menjadi satu. Tunggu hingga mendidih dan kental.

F. MAKANAN SARING

GAMBARAN UMUM

Makanan saring adalah makanan semipadat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada
makanan lunak, sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit,
makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari
makanan cair kental ke makanan lunak.

TUJUAN DIET

Memberikan makanan dalam bentuk semipadat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi
pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses terhadap bentuk makanan yang lebih padat.

SYARAT DIET

Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi
kebutuhan gizi terutama energy dan tiamin.

Rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender

Diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
INDIKASI PEMBERIAN

Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi
akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien dengan kesulitanmengunyah dan
menelan, atau sebagai perpindahan dari makanan cair kental ke makanan lunak. Karena
makanan ini kurang serat dan vitamin Cmaka sebaiknya diberikan untuk jangka waktu yang
pendek yaitu selama 1-3 hari.

Contoh pengembangan formula makanan saring ialah smoothies susu tempe merah

Bahan-bahan :

1. 200 ml susu tempe ( disaring ) 4. 2 sdm makan susu kental manis


2. 50 gr pisang ambon 5. 2 sdm yoghurt
3. 200 gr jambu biji merah

Pengolahan :

Haluskan semua bahan dengan blender menjadi satu, lalu saring. Sajikan segera

G. MAKANAN BIASA

GAMBARAN UMUM

Makanan biasa sama dengan makanan sehari-hari yang beraneka ramag, bervariasi dengan
bentuk, tekstur dan aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada pola menu
seimbang dan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat.
Makanan biasa diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan
makanan khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya
diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran cerna.

TUJUAN DIET

Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi kerusakan
jaringan tubuh.

SYARAT DIET

1. Energy sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan istirahat.
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energy total
3. Lemak 10-25% dari kebutuhan energy total
4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energy total
5. Cukup mineral, vitamin dan kaya serat
6. Makanan tidak merangsang saluran cerna
7. Makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi

INDIKASI PEMBERIAN

Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan diet khusus yang berhubungan
dengan penyakitnya.

Contoh pengembangan formula makanan biasa ialah tahu sakura

Bahan-bahan :

1. 450 gr tahu putih 3. 150 gr wortel, potong dadu


2. 100 gr bihun 4. 5 butir telur puyuh

Pengolahan :

1. Bihun direndam diair mendidih, setelah lunak potong-potong.


2. Haluskan tahu, masukkan bihun yang sudah dipotong-potong, aduk rata
3. Masukkan wortel, irisan bawang lainnya. Aduk rata tambahkan satu butir telut.
4. Sendokkan adonan tahu kedalam cetakan. Taruh telur puyuh ditengahnya, kukus lebih
kurang 25 menit.
5. Dinginkan dan lepaskan dari cetakan
6. Celupkan kedalam bahan pencelup. Goreng hingga kuning keemasan.
DAFTAR PUSTAKA

http://meliyuliani21.blogspot.com/2016/05/makalah-diet-bentuk-makanan-cair-penuh.html?m=1

http://semuaperawat.blogspot.com/2014/12/sap-pemberian-makan-melalui-ngt.html?m=1

buku penuntun diet, DR. Sunita Almatsier, M.Sc

https://www.scribd.com/document/378374452/MODIFIKASI-RESEP-PENGFOR

bppsdmk.kemkes.go.id.pengembangan-kuliner

https://www.academia.edu/23826678/Pemberian_Nutrisi_Melalui_Selang_NGT

https://www.slideshare.net/uweschaeruman/3-modul-gizi-kb-1-3

id.scribd.com.pengembangan-formula

https://id.scribd.com/doc/304176137/Makalah-Makanan-Formula

Anda mungkin juga menyukai