Anda di halaman 1dari 28

KULIAH

MODIFIKASI DAN PERESEPAN DIET

Dwi Rahayu,dr.,M.Gizi
Surakarta, November 2018
Learning Objectives

1. Mahasiswa mampu mendefinisikan berbagai


macam diet dan modifikasinya berdasarkan
konsistensi, komposisi, dan jalur pemberian.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan
modifikasi diet
3. Mahasiswa mampu menentukan cara
modifikasi yang paling tepat berdasarkan
tujuan dan kondisi pasien
PEDOMAN DIET

• Diet adalah pengaturan jumlah dan jenis


makanan yang dimakan setiap hari agar
seseorang tetap sehat

1. Pedoman umum
2. Pedoman RS
PEDOMAN UMUM

 Untuk masyarakat
luas
 Ditetapkan
pemerintah per 5
tahun (Widya
Karya Nasional
Pangan dan Gizi)
PEDOMAN DIET KHUSUS (DIET RS)

 Bersifat khusus dan individual


 Berbeda tiap RS
STANDART MAKANAN DI RS

1. Standart makanan umum


(berdasarkan konsistensi)
2. Standart makanan khusus
(berdasarkan jenis penyakit)
MODIFIKASI DIET

Modifikasi diet merupakan pengubahan dari makanan


biasa (normal) untuk tujuan tertentu.
Pengubahan dapat berupa:
- perubahan dalam konsistensi
- meningkatkan/menurunan nilai energi
- membatasi jenis atau kandungan makanan tertentu
- menyesuaikan komposisi zat gizi (protein, lemak, KH,
cairan dan zat gizi lain)
- mengubah jumlah ,frekuensi makan dan rute makanan.
KAPAN PERLU MODIFIKASI DIET

• Modifikasi diet perlu dilakukan apabila:


1.Terjadi perubahan kebutuhan nutrisi akibat suatu keadaan
tertentu
2.Terjadi perubahan metabolisme tubuh akibat suatu keadaan
tertentu
3.Terjadi perubahan kemampuan tubuh dalam mengasup
dan/atau mencerna zat gizi akibat suatu keadaan tertentu
4.Terjadi gangguan dalam sistem pencernaan sehingga
dibutuhkan penyesuaian agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi
MODIFIKASI DIET BERDASARKAN KONSISTENSI

A.Makanan biasa
B. Makanan lunak
C. Makanan saring
D.Makanan cair/ enteral
MAKANAN BIASA

Adalah makanan yang tidak berbeda dengan makanan


sehari-hari dengan variasi dan tekstur yang normal.
• Pola gizi seimbang
• 1100-2500 kkal/hari
• Mudah dicerna dan tidak merangsang saluran cerna

Indikasi pemberian: pasien yang tidak memerlukan


diet khusus
MAKANAN BIASA

Syarat makanan biasa


a. Energi sesuai kebutuhan
b. Protein 10-15%
c. Lemak 25-35%
d. Karbohidrat 55-65%
e. Cukup vitamin dan mineral
f. Tidak merangsang saluran pencernaan
g. Bervariasi
h. Diberikan 3 porsi makanan lengkap dan 2-3 kali makanan
selingan
MAKANAN BIASA

Contoh menu makanan biasa


Pagi Siang Sore
Nasi goreng Nasi Nasi
Telur dadar Sate daging Nugget ikan
Ketimun/ tomat Tempe goreng Pepes tahu
Teh manis Sayur bayem Sup sayuran
Pepaya Pisang
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
Bubur kacang hijau Puding Susu

Cara memesan makanan: Makanan Biasa (MB)…….kkal


MAKANAN LUNAK

Adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah dan


ditelan.
• Pola gizi seimbang
• 900-1900 kkal/hari
• Mudah ditelan dan dicerna sesuai kebutuhan gizi dan penyakit
• Dapat merupakan makanan transisi dari makanan saring ke
makanan biasa

Indikasi pemberian: pasien sesudah operasi, pasien dengan


penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh, pasien dengan
kesulitan mengunyah.
MAKANAN LUNAK

Contoh menu makanan lunak


Pagi Siang Sore
Nasi tim/bubur Nasi tim/bubur Nasi tim/bubur
Telur dadar Perkedel daging Semur ayam
Tumis buncis Tahu pepes Tempe bumbu kuning
Teh manis Capcay kuah Sup krim bayam
Pepaya Pisang
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
Bubur kacang hijau Puding Susu

Cara memesan makanan: Makanan Lunak (ML)…….kkal


MAKANAN LUNAK

Tidak dianjurkan:
 Sumber energi: nasi goreng, ketan, ubi, singkong
 Sumber zat pembangun: daging berlemak, gorengan
 Sumber zat pengatur: sayur dan buah yang
menimbulkan gas dan berserat banyak
 Bumbu: cabe, merica
 Minuman: bersoda
MAKANAN SARING

Adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih


halus daripada makanan lunak sehingga mudah di telan dan
dicerna.
• Pemilihan bahan makanan terbatas
• 900-1700 kkal/hari
• Dapat merupakan makanan transisi dari makanan cair ke
makanan lunak

Indikasi pemberian: post operasi, adanya infeksi saluran


pencernaan, tetanus dan kesulitan menelan
MAKANAN SARING

Syarat makanan saring


a. Mudah dicerna, rendah serat, tidak merangsang
saluran cerna
b. Semi padat dengan cara disaring/ diblender
c. Jangka waktu singkat 1-3 hari
d. Diberikan dalam porsi kecil dan sering 6 kali sehari
MAKANAN SARING

Contoh menu makanan saring


Pukul 07.00 Pukul 12.00 Pukul 18.00
Bubur sumsum gula Bubur tepung beras Bubur tepung beras
merah Daging saring Daging giling
Telur rebus Sup wortel tomat saring Perkedel tahu
Susu Jus pepaya Sup bayam saring
Sari jeruk
Pukul 10.00 Pukul 15.00 Pukul 21.00
…….. ……. …….

Cara memesan makanan: Makanan Saring (MS)…….kkal


MAKANAN SARING

Tidak dianjurkan:
 Sumber energi: nasi goreng, ketan, ubi, singkong
 Sumber zat pembangun: daging berlemak, gorengan
 Sumber zat pengatur: sayur dan buah yang
menimbulkan gas dan berserat banyak
 Bumbu: cabe, merica
 Minuman: bersoda
MAKANAN CAIR/ENTERAL

Adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair.


• Tanpa susu/ dengan susu
• 1000 kkal/1000 ml
• Jalur oral/pipa

Indikasi pemberian: pre-post operasi, penurunan


kesadaran, demam tinggi, gizi buruk, kesulitan
menelan, pasien dengan asupan makanan padat<75%
dalam 10 hr
MAKANAN CAIR

Syarat makanan cair


a. Jumlah disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan
energi
b. Konsistensi dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
melalui pipa
c. Osmolaritas <400 mOsm/L
d. Diberikan dalam porsi kecil dan sering 6-8 kali sehari
MAKANAN CAIR

 Sumber energi: maizena, tepung beras, sagu, gula,


margarin, minyak sawit, dll
 Sumber zat pembangun: susu sapi, sari kedelai, telur,
tahu, tempe
 Sumber zat pengatur: sari buah jeruk, tomat, pepaya,
sari bayam, wortel
 Cairan: air putih, kaldu

Cara memesan makanan: MakananCair (MC) dengan susu/tanpa susu…….kkal x …


ml/hr
MAKANAN CAIR

Penyimpanan
Dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, disimpan dalam
lemari pendingin.
Sebelum diberikan dihangatkan 32-37 C
Tidak boleh dalam susu kamar > 4 jam
Harus dihabiskan dalam 2 jam

Cara memesan makanan: MakananCair (MC) dengan susu/tanpa susu…….kkal x …


ml/hr
MODIFIKASI DIET BERDASARKAN KOMPOSISI
ZAT TERTENTU

• Pada umumnya, modifikasi suatu zat gizi tertentu dilakukan karena


kondisi-kondisi kesehatan yang khusus, misalnya:
• Pembatasan garam pada pasien hipertensi dan penyakit ginjal
• Pembatasan asupan protein pada pasien dengan gangguan ginjal
• Pembatasan asupan karbohidrat (simpleks) pada pasien diabetes
mellitus
• Diet bebas gluten pada anak dengan ADHD
• Pembatasan lemak pada pasien dengan dislipidemia
• Penambahan asupan protein pada atlet
• Glucose-loading pada atlet
MAKANAN KHUSUS (BERDASARKAN PENYAKIT)
• Jenis-jenis diet di RS:
- Diet Diabetes Mellitus (DM I-VIII)
- Diet Hepar
- Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)
- Diet Rendah Garam (RG)
- Diet Rendah Protein (RP)
- Diet Rendah Lemak (RL)
- Diet Rendah Karbohidrat (RK)
CONTOH BROSUR DIET KHUSUS

Diet Diabetes Mellitus

Diet Hipertensi

Diet Rendah Lemak dan Kolesterol


REFERENSI

• Penuntun diet anak. 2015. Editor Nasar SS,


Djoko S, Hartati SAB. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI
• Andri Hartono. 2006. Terapi gizi dan diet
rumah sakit. Jakarta:EGC
• Web Kementerian Kesehatan RI, Direktorat
Bina Gizi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai