Syarat diet :
1. Energi sesuai kebutuhan normal orang
dewasa sehat dalam keadaan istirahat
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi
total
5. Cukup mineral, vitamin, dan kaya serat
6. Makanan tidak merangsang saluran cerna
7. Makanan beraneka ragam dan bervariasi
Makanan yang tidak dianjurkan
Makanan yang merangsang, spt makanan
merangsang
yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu
berbumbu, dan minuman beralkohol.
Nilai gizi
Energi 2146 kkal Kalsium 622 mg
Protein 76 g Besi 20,8 mg
Lemak 59 g Vitamin A 3761 RE
Karbohidrat 331 g Vitamin C 237 mg
Tiamin 1,0 mg
MAKANAN LUNAK (ML)
Tujuan diet
Memberikan makanan dalam beantuk lunak
yang mudah ditelan dan dicerna sesuai
kebutuhan gizi dan keadaan penyakit
Syarat diet
1. Energi, protein, dan zat gizi lain cukup
2. Makanan diberikan dalam bentuk cincang
atau lunak, sesuai dengan keadaan
penyakit dan kemampuan makan pasien.
3. Makanan diberikan dalam porsi sedang,
yaitu 3 kali makan lengkap dan 2 kali
merangsang
selingan
4. Makanan mudah cerna, rendah serat, dan
tidak mengandung bumbu yg tajam
Indikasi pemberian
Pasien sesudah operasi tertentu, pasien
dengan penyakit infeksi dengan kenaikan
suhu tubuh tidak terlalu tinggi, pasien dengan
kesulitan mengunyah dan menelan, serta
sebagai perpindahan dari MS ke MB.
Contoh menu sehari
Nilai gizi
Energi 2097 kkal Besi 21,8 mg
Protein 78 g Vitamin A 3660 RE
Lemak 61 g Tiamin 1,0 mg
Karbohidrat 311 g Vitamin C 162 mg
Kalsium 871 mg
MAKANAN SARING (MS)
merangsang
Makanan semi padat yang mempunyai
tekstur lebih halus daripada ML, lebih
mudah ditelan dan dicerna
Tujuan diet
Memberikan makanan dalam bentuk semi
padat sejumlah yang mendekati gizi pasien
untuk jangka waktu pendek sebagai proses
adaptasi terhadap bentuk makanan yang
lebih padat
Syarat diet MS
1. Hanya diberikan untuk jangka waktu
singkat selama 1-3 hari, karena kurang
memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi
dan tiamin
2. Rendah serat, diberikan dalam bentuk
disaring atau diblender
3. Diberikan dalam porsi kecil dan sering 6-8
kali sehari
Indikasi pemberian
Pasien sesudah mengalami operasi tertentu,
pada infeksi akut termasuk infeksi saluran
cerna, pasien dengan kesulitan mengunyah
dan menelan, atau sebagai perpindahan dari
MC kental ke ML. MS kurang serat dan
vitamin C maka sebaiknya diberikan 1-3 hari
saja.
Contoh menu sehari
Pagi
merangsang
Siang Malam
Nilai gizi
Tujuan diet
a. Memberikan makanan dalam bentuk cair,
yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh
yang mudah diserap dan hanya sedikit
meninggalkan sisa.
b. Mencegah dehidrasi dan menghilangkan
rasa haus.
Syarat diet
1. Makanan diberikan dalam bentuk cair
jernih yg tembus pandang
2. BM hanya terdiri dari sbr karbohidrat
3. Tidak merangsang saluran cerna dan
mudah diserap
4. Sangat rendah sisa
5. Diberikan hanya selama 1-2 hari
6. Porsi kecil dan diberikan sering
Pagi
merangsang
Siang Malam
Tujuan diet
a. Memberikan makanan dalam bentuk cair
dan setengah cair yang memenuhi
kebutuhan gizi
b. Meringankan kerja saluran cerna
Syarat diet MCP
1. Tidak merangsang saluran cerna
2. Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat
memenuhi kebutuhan energi dan protein
3. Kandungan energi minimal 1 kkal/ml.
Konsentrasi cairan dapat diberikan secara
bertahap dari ½, 3/4, sampai penuh.
4. Berdasarkan masalah pasien, dapat
diberikan formula rendah atau bebas
laktosa, formula dengan MCT, formula
dengan protein yang terhidrolisa, formula
tanpa susu, formula dengan serat, dsb.
5. Untuk memenuhi kebutuhan V dan M dapat
diberikan tambahan ferosulfat, B kompleks,
dan vit C.
MCP diberikan kepada pasien yang
mempunyai masalah untuk mengunyah,
menelan, atau mencernakan makanan padat,
misalnya pada operasi mulut atau
tenggorokan, dan/atau pada kesadaran
menurun.
MCP :
a. Formula rumah sakit (FRS)
b. Formula komersial (FK)
Jenis FRS :
1. Makanan cair dengan susu penuh/skim
Bahan : susu penuh, maizena, telur ayam,
Tujuan diet
Memberikan makanan yang tidak
membutuhkan proses mengunyah, mudah
ditelan, dan memenuhi kebutuhan gizi
Syarat diet :
1. Mudah ditelan dan tidak merangsang
saluran cerna
2. Cukup energi dan protein
3. Diberikan bertahap menuju ke makanan
lunak
4. Porsi diberikan kecil dan sering (tiap 2-3
jam)
Indikasi pemberian
Pasien yang tidak mampu mengunyah dan
menelan, serta untuk mencegah aspirasi,
seperti pada penyakit yang disertai
peradangan, ulkus peptikum, gangguan
struktural atau motorik pada rongga mulut.
Makanan ini dapat mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh.
Contoh menu sehari
Pukul 07.00
merangsang
Pukul 12.00 Pukul 18.00
TERIMAKASIH