Lansia
Postur tubuh
Iklim/Suhu udara
Lingkungan
Penyebab Perubahan Perilaku
Makan Pada Lansia
Penurunan produksi air ludah
Penurunan sensitivitas indera
sehingga mulut terasa kering
pembau, perasa, pengecap
PROTEIN
Protein akan diubah menjadi asam amino di dalam tubuh yang berfungsi untuk
membangun dan memelihara sel-sel tubuh. Protein banyak terdapat pada
bahan makanan hewani seperti ikan, unggas, daging sapi, telur ayam, susu
rendah lemak, dan bahan makanan nabati seperti tahu dan tempe.
LEMAK
Lansia disarankan mengurangi konsumsi lemak, terutama lemak jenuh,
karena total kebutuhan energinya telah menurun. Kontribusi energi dari
lemak sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total kebutuhan energi per hari.
CAIRAN
Kebutuhan cairan dapat dipenuhi dari air minum dan air dalam makanan. Air
putih lebih disarankan daripada kopi, teh, minuman ringan atau sirup. Minuman
seperti kopi, teh manis, minuman ringan, dan sirup kurang disarankan dan
sebaiknya dihindari terutama bagi lansia yang mempunyai penyakit tertentu
seperti diabetes, hipertensi, obesitas maupun penyakit jantung.
SERAT
Konsumsi serat penting bagi lansia. Ketiadaan serat mengakibatkan
terjadinya susah buang air besar (sembelit), hemoroid (ambeien), kanker usus
besar, diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
KOLESTEROL
Bila kadar kolesterol dalam tubuh cukup, maka sangat berguna bagi
tubuh untuk menjalankan fungsi beberapa organ tubuh seperti hormon
dan empedu
1 Tingkat aktivitas dan kondisi kesehatan.
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Pada Penyajian makanan (cara menyajikan makanan, waktu
3
Penyusunan Menu Lansia
Menyajikan makanan dan jenis makanan yang
4 disajikan) sesuai dengan kondisi fisiologis dan
psikologis lansia.
Pemberian Makan untuk Lansia