Ayah saya divonis dokter Dr. dr Parlindungan Siregar, SpPD-KGH, FINASIM dari
Rumah Sakit Siloam, Karawaci, Tangerang, mengalami penyakit ginjal stadium 2 dan
setelah keluar opname dari rumah sakit maka ayah saya diwajibkan melakukan diet
ketat yang diberi nama Diet Rendah Kalium
DIET RENDAH KALIUM diberikan kepada penderita gagal ginjal yang mengalami
oliguri (cairan urin sehari kurang dari biasanya) juga untuk penderita gagal ginjal yang
mendapat terapi pengganti hemodialisa.
Sumber Karbohidrat : Nasi, Spagheti, Macaroni, Roti. Gula, Jam, Jelly, Madu
(tidak untuk Diabetes Melitus)
Sumber Protein Hewani : Daging, Ikan, Ayam, Telur
Sumber Protein Nabati : TIDAK DIANJURKAN
Lemak (Porsi Sedang) : Mentega, Margarin, Minyak Sayur
Sayuran : Asparagus, Terong, Ketimun, Wortel, Kol, Kacang Panjang, Buncis
(kacang-kacangan tidak dianjurkan untuk penderita Asam Urat)
Buah (Porsi Sedang) : Apel, Pear, Rambutan, Kiwi, Nanas, Sawo (direbus/kukus
dulu)
Susu : Semua susu dan hasil produknya
Minuman : Teh Encer
Bumbu : Garam, Lada, Semua bumbu segar
SUSU UNTUK PENDERITA GINJAL
NEPHRISOL
Nephrisol adalah nutrisi khusus untuk gangguan ginjal yang dapat membantu
memenuhi kebutuhan nutrisi serta menjaga kadar nitrogen darah. Kelebihan Nephrisol :
Maltodextrin
Minyak Nabati
Sukrosa
Asam amino Essensial dan Non Essensial
Whey Protein Konsentrat
Kalsium Kaseinat
Vitamin
Mineral
Postingan ini spesial dibuat untuk ayah saya tercinta, Eddy Marpaung. I L VEYO
U
Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan,
kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh Chadian
gizi agar dapat menikmati hidup dalam keadaan sehat.
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi.
Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat. Pola makan
yang baik adalah berpedoman pada Gizi Seimbang.
Pedoman Gizi Seimbang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955.
Pedoman tersebut menggantikan slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang telah
diperkenalkan sejak tahun 1952 dan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam bidang gizi serta masalah dan
tantangan yang dihadapi. Tahun 1990 an kita sudah punya Pedoman Umum Gizi
Seimbang (PUGS). Lebih dari 15 tahun lalu Pedoman Gizi Seimbang telah dikenalkan
dan disosialisasikan kepada masyarakat, namun masih banyak masalah dan kendala
dalam sosialisasi Gizi Seimbang sehingga harapan untuk merubah perilaku gizi
masyarakat ke arah perilaku gizi seimbang belum sepenuhya tercapai. Konsumsi
pangan belum seimbang baik kuantitas maupun kualitasnya, dan perilaku hidup
bersih dan sehat belum memadai. Memperhatikan hal diatas telah tersusun
Pedoman Gizi Seimbang yang baru, pada tanggal 27 Januari 2014 lalu telah
diselenggarakan workshop untuk mendapat masukan dari para pakar pemerintah
serta non pemerintah, lintas sektor, lintas program dan organisasi profesi.
6) Biasakan Sarapan;
10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa stunting pada Balita dan prevalensi Penyakit
Tidak Menular (PTM) makin meningkat. Perhatian terhadap masalah gizi ganda juga
perlu lebih ditingkatkan, disamping masih banyak yang kekurangan gizi, tmasalah gizi
lebih juga meningkat. laporan Riskesdas 2013 sejumlah 32,9% wanita dewasa dan 19,7%
pria dewasa mengalami obesitas (IMT >25,0) yang berisiko terhadap berbagai gangguan
kesehatan atau penyakit.
Apakah kita sudah menerapkan Gizi Seimbang hari ini? Makan beranekaragam, Hidup bersih
dan sehat, lakukan aktifitas fisik dan pantau Berat Badan anda secara berkala agar tubuh sehat
dan hidup kita akan lebih produktif
PGS yang baru ini dilengkapi pula dengan pesan visualisasi untuk konsumsi kita sehari-hari yang
digambarkan Tumpeng, dan konsumsi makanan untuk sekali makan digambarkan Piring
makanku panduan sekali makan.