0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Sepuluh pedoman gizi seimbang mencakup pola makan beragam, batasi makanan berlemak dan manis, lakukan aktivitas fisik, konsumsi protein tinggi, cuci tangan, sarapan, minum air, makan buah dan sayur, baca label makanan, dan nikmati makanan.
Sepuluh pedoman gizi seimbang mencakup pola makan beragam, batasi makanan berlemak dan manis, lakukan aktivitas fisik, konsumsi protein tinggi, cuci tangan, sarapan, minum air, makan buah dan sayur, baca label makanan, dan nikmati makanan.
Sepuluh pedoman gizi seimbang mencakup pola makan beragam, batasi makanan berlemak dan manis, lakukan aktivitas fisik, konsumsi protein tinggi, cuci tangan, sarapan, minum air, makan buah dan sayur, baca label makanan, dan nikmati makanan.
• Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak • Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal • Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi • Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir • Biasakan sarapan pagi • Biasakan minum air putih yang cukup dan aman • Banyak makan buah dan sayur • Biasakan membaca label pada kemasan pangan • Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan
Pola makan
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat
mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini Isi piringku
Secara umum, "Isi Piringku" menggambarkan porsi makan
yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein. Kampanye "Isi Piringku" juga menekankan untuk membatasi gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari. Dalam perkembangan ilmu gizi yang baru, pedoman "4 Sehat 5 Sempurna" berubah menjadi pedoman gizi seimbang yang terdiri dari 10 pesan tentang menjaga gizi. Dari 10 pesan tersebut, dikelompokkan lagi menjadi empat pesan pokok yakni pola makan gizi seimbang, minum air putih yang cukup, aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, dan mengukur tinggi dan berat badan yang sesuai untuk mengetahui kondisi tubuh
APA SIH PERBEDAAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA DAN GIZI SEIMBANG?
Konsep Empat Sehat Lima Sempurna yang dipopulerkan
Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo sekitar tahun 1952 sudah tidak lagi digunakan, kini sudah berkembang dan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Ada empat perbedaan utama konsep lama empat sehat lima sempurna, dengan konsep terkini yang dinamakan pedoman gizi seimbang, yaitu: 1. Penekanan Pesan
Seperti kita ketahui konsep Empat Sehat Lima Sempurna
menekankan pada konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah dan memandang susu sebagai bahan pangan yang menyempurnakan. Sementara konsep Gizi Seimbang dimaknai sebagai susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu, PGS memperhatikan 4 prinsip, yaitu: Membiasakan makan makanan yang beraneka ragam, Menjaga pola hidup bersih, Pentingnya pola hidup aktif dan olah raga, dan pantau berat badan.
2. Susu Bukan Penyempurna
Di dalam konsep Empat Sehat Lima Sempurna, susu
menjadi manakan/minuman yang dikelompokkan tersendiri dan dianggap sebagai penyempurna. Sedangkan di dalam konsep PGS, susu termasuk kedalam kelompok lauk-pauk dan bukan makanan penyempurna dan dapat digantikan dengan jenis makanan lainnya yang sama nilai gizinya. Kandungan gizi dalam susu adalah protein dan beragam mineral (Kalsium, Fosfor, Zat Besi). Sementara dalam PGS, jika sudah cukup dan beragam konsumsi sumber protein seperti telur dan daging, daging dan ikan, tidak mengonsumsi susu juga tidak apa-apa.
3. Penjelasan Mengenai Porsi
Dalam konsep Empat Sehat Lima Sempurna tidak
menyertakan informasi jumlah yang harus dikonsumsi dalam sehari. Sedangkan konsep PGS tidak hanya ada atau tidak, juga memasukkan penjelasan tentang kuantitas atau jumlah (porsi) yang harus dimakan setiap hari untuk setiap kelompok makanan. Seperti diketahui, setiap hari tubuh membutuhkan asupan protein nabati 2-3 porsi, protein hewani 2-3 porsi, makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5 porsi, buah 3-5 porsi dan minum air mineral minimal 8 gelas. Dalam PGS jika pola makan kita tinggi karbohidrat, tinggi lemak, sedikit protein, sedikit sayur dan buah, maka pola tersebut tidak bisa dikatakan sehat. Berbeda pada 4 sehat 5 sempurna, pola makan tersebut dihitung meski protein, sayur dan buah porsinya sedikit.
4. Pentingnya Minum Air Mineral
Konsep Empat Sehat Lima Sempurna tidak
menggambarkan bahwa tubuh perlu minum air mineral secara cukup, aman, dan bersih. Sementara konsep PGS sudah menjelaskan pentingnya mencukupi kebutuhan minum air mineral minimal 2 liter, atau lebih kurang 8 gelas per hari.