Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi
dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar
porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah
sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika
pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging
dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap
sehat.
Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang menekankan pula
proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan
kebutuhan tubuh. Pedoman Gizi Seimbang pun memperhatikan aspek kebersihan makanan,
aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain.
Kedua
Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu
banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas
masalah gizi.[4] Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur,
ikan dan daging.
Oleh karena itu di dalam Pedoman Gizi Seimbang, susu ditempatkan dalam satu kelompok
dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih
baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu.
Ketiga
Slogan 4 sehat 5 sempurna dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti
halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4 sehat 5 sempurna pada
masa itu, namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki
pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit degeneratif terkait
gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for
Balance Diet" dengan visual piramida.
Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi Pedoman Gizi Seimbang
yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku
untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia Pedoman Gizi Seimbang berlaku sejak bayi dengan
memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.