Anda di halaman 1dari 2

4 Sehat 5 Sempurna[sunting 

| sunting sumber]
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak
gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika. "Basic
Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung
banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
1.Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini
yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya
akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
2.Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi
sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung
protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
3.Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena
sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi
kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
4.Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh.
Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan
pencernaan.
5.Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap,
dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi
dengan susu.
Gizi seimbang[sunting | sunting sumber]
Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992
di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang
yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi
"Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan
di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai Pedoman Gizi
Seimbang dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, Pedoman
Gizi Seimbang kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah
dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4 sehat 5 sempurna. Baru
pada tahun 2009 secara resmi Pedoman Gizi Seimbang diterima masyarakat,
sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang
menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,
kebersihan, dan berat badan ideal.[2]
Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang
divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara
menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan
setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai
“bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para
pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII)
bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi
piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan
nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi
Seimbang” . Tumpeng Gizi Seimbang dirancang untuk membantu setiap orang
memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai
kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan
sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).
Tumpeng Gizi Seimbang meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang:

 Aneka ragam makanan sesuai kebutuhan


 Kebersihan
 Aktivitas fisik
 Memantau berat badan ideal.
Tumpeng Gizi Seimbang terdiri atas beberapa potongan tumpeng:

 Satu potongan besar


 Dua potongan sedang
 Dua potongan kecil
 Satu potongan terkecil di puncak.

Anda mungkin juga menyukai