Anda di halaman 1dari 8

GENETIKA POPULASI I:

8
Prinsip Kesetimbangan Hardy-Weinberg
BW2104 GENETIKA HUTAN

❑ Frekuensi genotipe dan alel


❑ Prinsip keseimbangan Hardy-Weinberg
❑ Sistem perkawinan pohon hutan
❑ Inbreeding dan depresi inbreeding
Pustaka :
White, TL. Adams, W.T, Neale D.B. 2009. Forest Genetics.
Cromwell Press Group, Trobridge. UK.

Reiner, F. (2005): Introduction to forest genetics. Institute of


Forest Genetics and Forest Tree Breeding, Georg-August-
University Göttingen Büsgenweg 2, D-37077 Göttingen.
Prinsip kesetimbagan Hardy -Weinberg
2

• Suatu populasi organisme diploid yang besar, jika frekuensi alel A1 = p dan
frekuensi alel A2 =q, (p+q) = 1, dan setelah satu generasi berkawin acak ,
maka frekuensi genotipe akan tetap tidak berubah dari generasi ke generasi
berikutnya.
Genotipe Frekuensi

A1A1 p2

2pq
A1A2

q2
A2A2
(p2+2pq+q2)=1
Prinsip kesetimbagan Hardy -Weinberg
3

• Syarat yang harus dipenuhi:


1. Ukuran populasi harus besar
2. Populasi berkawin acak (random mating)
3. Alel tidak mengalami mutasi
4. Tidak ada seleksi
5. Tidak ada migrasi

• Rumus untuk menguji kesetimbangan:

(𝑜−𝐸)2
X2 = ∑
𝐸

Keterangan
O= data yang diamati,
E= data yang diharapkan
Prinsip kesetimbangan Hardy -Weinberg
4
Prinsip kesetimbagan Hardy -Weinberg
5

• Implikasi prinsip Hardy-Weinberg dalam populasi nyata


1. Konservasi dan Restorasi variasi genetik
Kawin acak dalam populasi besar akan melindungi variabilitas genetik
dalam populasi tersebut.
2. Pembawa Heterozygot (heterozygote carriers)
Homosigot mengekspresikan kerentanan terhadap penyakit karena hilangnya
alel resesif. Munculnya alel jarang (rare alleles) seringkali terdapat pada
heterozygot.
3. Memelihara muatan genetik
Pengaruh negatif dari alel resesif akan terus ada untuk beberapa generasi
di dalam populasi alam.
4. Pembawa resesif pada populasi breeding
Sangat sulit membuat alel dominan tetap konstan dalam suatu program
pemuliaan (breeding) karena saat alel dominan meningkat alel resesif
menjadi jarang khususnya pada heterozigot
Contoh soal:
6

1. Di suatu Desa yang berpenduduk 420 orang, dijumpai 137 orang


bergolongan darah M, 196 orang bergolongan darah MN, dan 87
orang bergolongan darah N. Dari data golongan darah ini,
a. Berapa frekuensi alel M dan frekuensi alel N?, serta frekuensi
masing-masing genotipe golongan darah jika populasi tersebut
berada dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg?
b. Lakukan uji Chi-kuadrat, apakah apakah proporsi yang
diharapkan sesuai dengan proporsi yang diamati? Atau apakah
populasi tersebut memenhui prinsip kesetimbangan Hardy
Wienberg? (catatan nilai X2 tabel (α0,05 db-1) = 3,84
Jawaban
7

1. Diketahui:
Total N = 420, Gol darah MM= 137; MN=196, NN = 87
2. Ditanya ?
a. Frekuensi alel M : f(M) =...?
b. Frekuensi alel N : f(N) = ...?,
c. Frekuensi genoipe (MM), MN dan NN ? dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg?
d. Lakukan uji Khi-kuadrat, apakah apakah proporsi yang diharapkan sesuai dengan proporsi yang diamati? Atau
apakah populasi tersebut memenhui prinsip kesetimbangan Hardy Wienberg? (catatan nilai X 2 tabel (α0,05 db-1) =
3,84
3. Jawaban :
a. f (M) = 137/420 + ½ (196/420) =0.56
b. f (N) = 1-0.56 =0.44
c. f (MM) = p2=(0.56)2= 0.314; f (MN) = 2pq = 2 (0.56) (0.44) = 0.493 ; f (NN) = q2 = (0.44)2 = 0.193
d. Uji Khi_kuadrat:

Genotipe Yang diamati Yang Diharapkan (O-E)2/E


MM 137 132 0.189
MN 196 207 0.584
NN 87 81 0.444
total 420 420 1.217 (=nilai X2)
Karena nilai X2 hasil perhitngan (1.217) lebih kecil dari nilai X2 (3.84) maka populasi tersebut memenuhi prinsip kesetimbangan
H&W
8

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai