Anda di halaman 1dari 5

TUGAS DAN TIKET MASUK M8

PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN


“GENETIKA POPULASI”

Disusun Oleh:
Nama : Dimas Ilfan Rizqulloh
NIM : 215040201111222
Kelas :N
Asisten : Andi Muhtadin Dwi Putra Ikbal

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Nama : Dimas Ilfan Rizqulloh
NIM : 215040201111222
Kelas : N
Asisten: Andi Muhtadin Putra Dwi Ikbal
TUGAS TM8
Review Video
Seorang ahli matematika dan dokter menyatakan bahwa frekuensi alel dan
genotip suatu populasi adalah konstan kecuali ada beberapa jenis gaya evolusioner
yang bekerja padanya. Populasi dalam hal ini adalah sekelompok organisme yang
semuanya spesies yang sama dan dapat berkembang biak dengan masing-masing
lain dan memiliki keturunan yang subur. Terdapat variasi di antara populasi karena
mereka bukan klon satu sama lain tetapi berdasarkan keseimbangan hardyweinberg,
frekuensi alel dan genotipe populasi akan tetap konstan jika tidak ada gaya evolusi
yang bekerja pada mereka.
Populasi yang berkembang dapat dibandingkan dengan populasi yang tetap
konstan tanpa gaya evolusi yang bekerja padanya dan sekarang ada dua persamaan
dalam keseimbangan hardy-weinberg yang dimulai dengan yang pertama p
ditambah q sama dengan 1. Dimana p adalah frekuensi alel dominan dalam populasi
dan q adalah frekuensi alel resesif dalam populasi. Dengan cara keseimbangan
hardy-weinberg tidak berarti bahwa p harus sama dengan q dan frekuensi alel
dominan pada populasi mana pun tidak harus lebih besar dari frekuensi alel resesif
dalam suatu populasi. Itu adalah kesalahpahaman karena alel dominan tidak selalu
merupakan alel yang lebih umum dari persamaan tersebut. Katakan bahwa
frekuensi alel dominan dan frekuensi alel resesif harus sama dengan 1. Persamaan
keseimbangan hardy-weinberg yaitu p² + 2pq + q² = 1. Jadi p² adalah frekuensi
dominan homozigot frekuensi GG, lalu 2pq adalah frekuensi heterozigot Gg.
Frekuensi g dalam hal ini q² adalah frekuensi resesif homozigot begitu sedikit g
frekuensi g kecil.
Bentuk persamaan keseimbangan hardy-weinberg:
1. P+q = 1
Dalam persamaan ini, P adalah frekuensi alel dominan dalam populasi dan q
adalah alel resesif frekuensi dalam populasi. Kesetimbangan Hardy Weinberg
tidak berarti bahwa p harus bersama dengan q. Persamaan ini menjelaskan
bahwa frekuensi alel dominan dan frekuensi alel resesif harus sama dengan
1. Contoh jika suatu katak memiliki 60% alel G ( alel dominan dan 40% alel
g ( alel resesif ) maka nilai G adalah 0,6 dan g adalah 0,4 jika dijumlahkan
hasilnya 1 maka persamaan ini sesuai dengan p+q=1 untuk frekuensi alel
tersebut.
2. p² + 2pq + q² = 1
p² adalah frekuensi dominan homozigot (GG) 2pq merupakan frekuensi
heterozigot (Gg) dan q² adalah frekuensi resesif homozigot (gg)
Prinsip utama dalam genetik populasi adalah menduga bahwa dalam kondisi
tertentu, frekuensi alel dan genotipe akan tetap konstan dalam suatu populasi dan
keduanya saling berhubungan satu sama lain. Menurut Dewi dan Wahyuni (2020),
kondisi tertentu yang dimaksud dalam prinsip Hardy-Weinberg ini meliputi :
1) kawin secara seksual dan acak,
2) tidak ada seleksi alam,
3) kejadian mutasi diabaikan,
4) tidak ada individu yang masuk atau keluar dari suatu populasi,
5) ukuran populasi yang cukup besar. Jika kondisi-kondisi ini terpenuhi oleh suatu
populasi, maka populasi tersebut disebut sebagai populasi yang berada dalam
keseimbangan Hardy-Weinberg (Hardy-Weinberg Equilibrium). Penyimpangan
dari keseimbangan HardyWeinberg ini merupakan dasar untuk mendeteksi
kejadian inbreeding, fragmentasi populasi, migrasi, dan seleksi.
6) Meiosis normal, peluang yang menjadi faktor operatif ada pada gametogenesis.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, R. K., dan Wahyuni. 2020. Dasar Pemuliaan Ternak. Lamongan: Litbang
Pemas Unisla
Nama : Dimas Ilfan Rizqulloh
NIM : 215040201111222
Kelas : N
Asisten: Andi Muhtadin Putra Dwi Ikbal
TUGAS M8
GENETIKA POPULASI
1. Terdapat 3 (tiga) alel dalam suatu populasi; yaitu A1, A2, dan A3. Dalam
populasi tersebut kita dapat menggunakan simbol p =A1; q =A2 dan r = A3.
Jika dalam populasi terjadi perkawinan acak, frekuensi alel A1=0,3; A2=0,6;
A3=0,1, berapa frekuensi genotipenya? (Petunjuk: persamaannya yang
digunakan : p + q + r = 1, dengan distribusi genotipenya adalah (p+q+r)² = 1
atau (p²+ 2pq+q²+2pr+2qr+r² =1)
Jawab:
Diketahui:
p = alel A1 = 0,3
q = alel A2 = 0,6
r = alel A3 = 0,1
Ditanya:
Frekuensi genotipe?
Dijawab:
 Frekuensi genotipe
(p+q+r)2 = 1
p2 + 2pq+q2+2pr+2qr+r2 =1
(0,3)2 + 2(0,3)(0,6) + (0,6)2 + 2(0,3)(0,1) + 2(0,6)(0,1) + (0,1)2 = 1
 Frekuensi homozigot
= (p² + q² + r²)
= (0,09 + 0,36 + 0,01)
= 0,46 atau 46%
 Frekuensi heterozigot
= (2pq + 2pr + 2qr)
= (0,36 + 0,06 + 0,12)
= 0,54 atau 54%
2. Apa yang saudara ketahui tentang Frekuensi Genotipe, dan Hukum
Keseimbangan Hardy- Weinberg. Sertakan sumber literatur!
Menurut saya, frekuensi genotipe merupakan suatu proporsi genotipe tertentu
dalam populasi gen. Menurut Permatasari et al. (2015), frekuensi genotipe
merupakan rasio dari jumlah genotipe terhadap jumlah populasinya. Sedangkan,
keseimbangan Hardy-Weinberg merupakan suatu ketetapan yang menyatakan
bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe pada suatu populasi akan konstan
yang artinya berada dalam kesetimbangan dari satu generasi ke generasi yang
berikutnya kecuali jika terdapat pengaruh tertentu yang mengganggu
(Panggabean, 2016). Hal yang mempengaruhi kesetimbangan tersebut
diantaranya seleksi alam, mutasi, migrasi, perkawinan yang tidak acak, aliran
gen, penyimpangan genetik acak.
3. Apa yang saudara ketahui tentang populasi Mendelian. Sertakan sumber
literatur!
Populasi Mendelian merupakan suatu kelompok organisme yang genetiknya
saling berkerabat dekat seperti spesies, subspesies, strain, varietas, dan galur
yang melakukan kegiatan reproduksi secara aseksual, mendiami batasan
geografik yang jelas, dan terjadi inbreeding. Adapun menurut Irmawati (2021),
adapun gamet-gamet yang dihasilkan dalam suatu populasi Mendelian dianggap
sebagai unit-unit genetik sebagai sumber munculnya generasi baru atau generasi
berikutnya yang kemudian disebut dengan gene pool.

DAFTAR PUSTAKA
Irmawati, S.P. (2021). Buku Genetika Populasi Ikan. Penerbit Andi.
Panggabean, T. N. (2016). Analisis Tingkat Optimasi Algoritma Genetika Dalam
Hukum Ketetapan Hardy-Weinberg pada Bin Packing Problem. CESS
(Journal of Computer Engineering, System and Science), 1(2), 12-18.
Permatasari, P., Sumantri, C., Darwati, S., & Ulupi, N. (2015). Keragaman Gen
Myxovirus (Mx) pada Ayam Kampung Terseleksi Polymorphisms of
Myxovirus Gene in Selected Kampung Chicken. Jurnal Ilmu Produksi dan
Teknologi Hasil Peternakan, 3(1), 4-7.

Anda mungkin juga menyukai