1. Penurunan massa tubuh (kurus) antara 1% – 2% per tahun dimulai pada usia 30
tahun.
2. Terjadi peningkatan jaringan adiposa, lemak berkurang di daerah kaki tetapi
meningkat sekitar organ dan perut. Peningkatan ini terkait erat dengan tingkat
kebugaran lansia dan berat badan.
3. Penurunan cairan tubuh total (penurunan cairan ekstraseluler dan intraseluler).
4. Penurunan densitas tulang.
1. Jaga keseimbangan energi untuk mencapai dan menjaga berat badan normal.
Makan utama dan selingan harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan lansia
sehingga mencukupi kebutuhan gizinya. Kebanyakan lansia tidak mampu
mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dalam sekali makan, sehingga
makanan diberikan porsi kecil namun sering.
Pola makan diutamakan seperti asupan makanan dan minuman padat gizi. Contoh pilih
susu dan hasil olahannya yang rendah lemak, seafood, daging has dan unggas, telur,
kacang-kacangan dan biji-bijian. Perhatikan cara pengolahannya yang disesuaikan
dengan kemampuan dan faktor penyakit lain yang diderita oleh lansia.
2. Batasi konsumsi gula, karbohidrat sederhana : tepung, garam, dan lemak jenuh.
3. Pilih sayuran, buah, biji-bijian dan hasil olahannya sebagai sumber kalium, serat
makanan, kalsium, dan vitamin D. Makan berbagai macam sayuran terutama
yang berwarna hijau, orange.
4. Biasakan mengkonsumsi sumber kalsium untuk menjaga kesehatan dan
kekuatan tulang dan gigi. Lansia dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
kaya kalsium serta vitamin D seperti ikan, susu. Selain itu terpapar sinar
matahari pagi juga dapat membantu pembentukan vitamin D aktif dalam tubuh.
5. Kebutuhan gizi sebaiknya terpenuhi dari asupan makan. Bila dibutuhkan,
makanan yang difortifikasi dan suplemen diperbolehkan pada kondisi khusus
sesuai dengan intruksi medis.
6. Biasakan konsumsi makanan berserat karena lansia sering mengalami sembelit,
selain sayur dan buah lansia dapat mengonsumsi produk whole grain yang tinggi
serat.
7. Minum air putih sesuai kebutuhan. Karena Seiring dengan bertambahnya usia,
sistem hidrasi lansia menurun sehingga kurang peka terhadap kekurangan atau
kelebihan cairan. Sebaiknya lansia mengonsumsi 1500 – 1600 ml sekitar 6 gelas
atau 25 – 30 ml/Kg BB per hari. Ini lebih sedikit daripada anjuran konsumsi air
untuk orang dewasa yang sebanyak 8 gelas per hari.
8. Tetap melakukan aktivitas fisik dan kurangi waktu untuk aktivitas sedenter.
Lansia dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan santai,
bersepeda, berkebun, yoga atau senam lansia.
9. Dari semua rekomendasi yang telah disebutkan tadi, tentunya bahan makanan
yang akan diolah harus disesuaikan dengan penyakit penyerta atau makanan
pantangan masing-masing individu, selain itu pengolahan yang tepat sehingga
makanan dapat diterima dengan baik oleh lansia.
Selain rekomendasi diet gizi seimbang untuk lansia, berikut ini ada beberapa bantuan
terhadap lansia yang dapat dilakukan oleh keluarga saat makan dan minum untuk
mencegah terjadinya malnutrisi :