i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sampah organik yang menumpuk dapat mengganggu penduduk sekitar
dikarenakan bau yang sangat menyengat, bahkan dapat menimbulkan penyakit
bagi masyarakat sekitar.Namun, apabila dikelola dengan benar memiliki dampak
positif pada masyarakat. Pengelolaan sampah organik yang selama ini dilakukan
di berbagai Tempat Pembuangan Akhir (TPA) antara lain sanitary landfill,
incinerasi dan pengomposan(Wahyono 2001).Pola pengelolaan sampah di
Universitas Darussalam Gontor selama ini hanyalah memisahkan sampah yang
layak di daurlang dan tidak. Sampah yang dapat di daur ulang akan dikupulkan
menurut jenisnya lalu di kirim ke pusat daur ulang sampah. Sampah yang tidak
dapat didaur ulang akan dibakar Saat ini terdapat alternatif lain untuk pengolahan
sampah organik yaitu menggunakan agen biokonversi.
Biokonversi merupakan proses perombakan limbah organik menjadi
sumber energi metan melaluiprosesfermentasi yang melibatkan mikro organisme
hidup seperti bakteri, jamur dan larva serangga (Mujahid, Amin, and A. Hariyadi
2017). Larva BSF(Black Soldier Fly)atau yang biasa disebut dengan maggot,
merupakan jenis serangga dari genus hermetia yang mampu mengurangi limbah
organik hingga 56% (Putra and Ariesmayana 2020). Manggot BSF dapat
membantu mengurangi sampah organik dengan cepat. Sekitar 750 larva BSF
dapat menguraikan 2 ton sampah organik dalam waktu 2-3 minggu. Penguraian
sampah organik oleh maggot BSF tidak menimbulkan bau yang menyengat dan
bukan sebagai vektor pembawa penyakit. Hasil samping dari pengelolaan sampah
menggunakan maggot BSF adalah kasgot dan pakan ternak.
Bekas maggot (Kasgot) merupakan hasil dari proses penguraian sampah
organik yang dapat dijadikan sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan.
Selain kasgot, hasil samping pengelolaan sampah organik mengguanakan maggot
BSF yaitu maggot itu sendiri. Maggot BSF (Black Soldier Fly) dapat dijadikan
pakan ternak alternatif berprotein tinggi.
Penanganan sampah yang ada di Universitas Darussalam Gontor dengan
memanfaatkan maggot BSF merupakan solusi dalam menyelesaikan dua dari 17
sustainable development goals. SDGs pertama yaitu Good Health yaitu melalui
pemisahan sampah sejak dari lingkungan rumah tangga, yang ke dua yaitu
Inovation and Infrastructure yaitu pembangunan pengolahan sampah terpadu.
1.3.Tujuan
1. Guna mengetahui penerapan sistem pengelolaan sampah organik
mengguanakan maggot BSF.
2
1.4.Luaran
Luaran dari program ini adalah yaitu sebagai berikut ;
tidak lama setelah bertelur dan llat BSF jantan mati setelah kawin. Tahap-tahap
siklus hidup tersebut dapat dilihat padagambar dibawah ini.
Pemanfaatan
Pegelolaan
Kasgot dan
sosialisasi sampah organik Evaluasi
maggot untuk
oleh maggot BSF
pakan ternak
Pengambilan
Pengambilan telur Pemberian sampah
prepupa/pupa dan
BSF dan penetasan organik kepada
dipindahkan ke
. aggot bsf
kandang lalat.
8
3.4.Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan mengumpulakan data-data yang telah didapat
selama sebulan sekali guna mengetahui perkembangan program yang telah
dijalankan dan mengetahui tingkat pemahaman mitra dalam pengolahan sampa
menggunakan maggot BSF
9
4.1.Anggaran Biaya
No JenisPengeluaran Biaya (Rp)
1 PeralatanPenunjang Rp2.295.000
2 BahanHabisPakai Rp6.833.000
3 Perjalanan Rp200.000
4 Lain-lain Rp650.000
Jumlah Rp9.978.000
4.2.Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Dortmans, Bram, Stefan Diener, Bart Verstappen, and Christian Zurbrugg. 2017.
Proses Pengolahan Sampah Organik Dengan Black Soldier Fly (BSF).
Mujahid, M. R. F., A. Amin, and A. Hariyadi. 2017. “Biokonversi Tandan
Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Trichoderma Sp . Dan Larva Black
Soldier Fly Menjadi Bahan PakanUnggas.” J. Ilmu Produksi Dan Teknol.
Has. Peternak. 5(1):5–10.
Nursaid, Aulia Arief, Yebi Yuriandala, and Fina Binazir Maziya. 2019.
“PENGOLAHAN SAMPAH BUAH DENGAN LARVA BLACK SOLDIER
FLY ( Hermetia Illucens ).” (2004):1–9.
Putra, Yongki, and Ade Ariesmayana. 2020. “EFEKTIFITAS PENGURAIAN
SAMPAH ORGANIK MAGGOT (BSF).” Jurnalis 3(1):11–24.
Rachmawati, Damayanti Buchori, Purnama Hidayat, Saurin Hem, and Melta R.
Fahmi. 2010. “Perkembangan Dan Kandungan Nutrisi Larva Hermetia
Illucens (Linnaecus)(Diptera:Stratiomyidae) Pada Bungkil Kepala Sawit.” J.
Entomol. Indon 7(1):28–41.
Wahyono, Sri. 2001. “Pengolahan Sampah Organik Dan Aspek Sanitasi.” Jurnal
Teknologi Lingkungan 2(2):113–18.
Widowati, Hari. 2019. “Komposisi Sampah Di Indonesia Didominasi Sampah
Organik.” Retrieved February 12, 2021
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/01/komposisi-sampah-
di-indonesia-didominasi-sampah-organik).
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN