PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHA!AN
3
menyemarakan kualitas umat islam dalam mengabdi kepada allah, sehingga
partisipasi dan tanggung jawab umat islam terhadap pembangunan bangsa akan
lebih besar. Singkatnya Mesjid adalah tempat dimana diajarkan, dibentuk,
ditumbuhkan dan dikembangkan dunia pikiran dan dunia rasa islam.
Masjid tidak bisa dilepaskan dari masalah shalat. !erdasarkan sabda Nabi
S'V. iatas, setiap #rang bisa melakukan Shalat dimana saja"di rumah, di kebun,
di jalan, di kendaraan dan di tempat lainnya. Selain itu, masjid merupakan tempat
#rang berkumpul dan melakukan shalat se$ara berjamaah, dengan tujuan
meningkatkan s#lidaritas dan silahturrahmi di kalangan kaum muslimin. i
masjid pulalah tempat terbaik untuk mela
ngsungkan shalat jum3at.
imasa Nabi S'V. 'taupun dimasa sesudahnya, masjid menjadi pusat
atau sentral kegiatan kaum muslimin. 0egiatan di bidang pemerintahan pun
men$akup, ide#l#gy, p#litik, ek#n#mi, s#$ial, peradilan , dan kemiliteran dibahas
dan di pe$ahkan di lembaga Masjid. Masjid juga berfungsi sebagai pusat
pengembangan kebudayaan Islam terutama saat gedung"gedung khusus untuk itu
belum didirikan. Masjid juga merupakan ajang halaWah atau diskusi, tempat
mengaji, dan memperdalam ilmu"ilmu pengetahuan agama ataupun umum.
Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini juga termasuk upaya memaksimalkan
fungsi kebudayaan yang diemban masjid.
0alau saja tidak ada kewajiban Shalat, tentu tidak ada yang namanya
Masjid di dalam Islam. Memang, shalat sudah di syariatkan pada awal kelahiran
islam sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di s#re hari. Penetapan
Shalat menjadi lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi
Lijrah ke Madinah. Sampai saat itu, ibadah shalat dilakukan dirumah"rumah.
Xiadanya usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam yang
sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makkah begitu ganasnya.
Penduduk Makkah tampak belum siap menerima ajaran Nabi S'V. Valau telah
%) tahun dakwah dilan$arkan.
4
2.2 $eu#a%aan #alam "slam
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan karena Islam bukan hasil dari
pemikiran dan $iptaan manusia. 'gama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan
#leh 'llah SVX kepada Rasulullah S'V yang mengandung peraturan"peraturan
untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Xetapi
agama"agama (yang telah banyak mengalami perubahan2 selain Islam memang
kebudayaan, sebab agama"agama tersebut adalah hasil $iptaan dan daya pemikiran
manusia. Valaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mend#r#ng,
bahkan turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. 'gama Islam
mend#r#ng umatnya berkebudayaan dalam semua aspek kehidupan termasuk
dalam bidang ibadah.
Y#nt#hnya dalam ibadah sembahyang, dalam 'l"Zur[an ada perintah
Xerjemahnya 4 Dirikanlah sembahyang (Al-Baqarah: !"
Perintah itu bukan kebudayaan karena ia adalah wahyu daripada 'llah
SVX. Xetapi apabila kita hendak melaksanakan perintah \dirikanlah sembahyang\
maka timbullah daya pemikiran kita, bagaimana hendak bersembahyang, dimana
tempat untuk melaksanakannya dan lain"lain. an dari pemikiran tersebut
terwujudlah usaha atau tindakan yang akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan.
Seperti keterangan sebelumnya yang mengatakan bahwa kebudayaan bisa
melahirkan kemajuan, maka jika kita bisa melaksanakan arahan]perintah lain
dalam agama Islam ini, nis$aya lahirlah kebudayaan dan kemajuan dalam
kehidupan kita. 0emajuan yang di$etuskan karena d#r#ngan agama Islam itulah
yang dikatakan kebudayaan dalam Islam. an suatu budaya yang di$etuskan suatu
bangsa tanpa meniru bangsa lain itulah yang dinamakan kebuadayaan bangsa itu.
!erbeda, jika suatu bangsa meniru kebudayaan bangsa lain, maka bangsa tersebut
dikatakan bangsa yang yang berkebudayaan bangsa lain. Sama halnya jika #rang
Islam melakukan atau meniru kebudayaan di luar kebudayaan Islam, maka dia
dikatakan #rang Islam yang berkebudayaan bangsa lain.
Perbuatan seperti ini terjadi juga dalam urusan membuat masjid.
Y#nt#hnya dapat dilihat pada mesjid Y#rd#a Spany#l yang tempat
sembahyangnya dibuat dengan tidak mengikut $ara Islam karena disalut dengan
5
emas. Ini tidak dibenarkan sama sekali #leh ajaran Islam. Maka ini bukan
kebudayaan Islam tetapi kebudayaan #rang Islam.
^adi apa sebenarnya kebudayaan Islam -mumnya suatu yang di$etuskan
itu bersih dengan ajaran Islam baik dalam bentuk pemikiran ataupun sudah berupa
bentuk, sikap atau perbuatan, dan ia did#r#ng #leh perintah wahyu. Itulah yang
benar"benar dinamakan kebudayaan (tamadun2 Islam. ^ika ajaran agama Islam ini
diamalkan seungguh"sungguh, umat Islam akan jadi maju. an dengan kemajuan
yang dihasilkan itu, lahirlah kebudayaan atau tamadun. Semakin banyak umat
Islam mengamalkan hukum Islam, semakin banyak kemajuan dihasilkan dan
semakin banyak pula kebudayaan atau tamadun Islam yang lahir.
6
amal sese#rang. ^ika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, dan
sebaliknya. apat dikatakan bahwa peran utama masjid dalam membentuk
mahasiswa adalah melalui aktiitas ibadah, terutama shalat.
7
kepada mahasiswa yang membutuhkan. engan pr#gram itu _azis bisa
melakukan pengkadearan terhadap mahasiswa"mahasiwa penerima dengan
berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan hardskill$ so#tskill dan integritas
mereka. emikian pula melalui pr#gram beasiswa adik asuh _azis bisa melakukan
pembimbingan"pembimbingan terhadap para adik asuh, sehingga ketika mereka
tumbuh menjadi dewasa dan menjadi mahasiswa mereka akan menjadi mahasiswa
yang berkepribadian luhur dan berintegritas.
8
pegangan hidup bagi para angg#ta masyarakat (jamaahnya2, guna menghadapi
masalah p#k#k dalam pers#alan hidup.
Masjid dan _anggar (surau2 yang hidup dan dinamis, berperan sebagai
pusat bimbingan untuk menaikkan jiwa umat (mendinamisirnya2 untuk men$apai
taraf kemakmuran hidup lebih baik.Masjid yang hidup sebagai pusat pembinaan
umat, akan meng" hidupkan jiwa jamaahnya supaya terpelihara J I))ahK,
kepribadian umat yang sedang berke$impung dalam masyarakat ramai dari
berbagai $#rak,, ibarat ikan ditengah air laut yang hidup, tetap dapat memelihara
dagingnya tetap segar dan tawar walaupun terus menerus berendam dalam air
asin.
^amaah umat Islam dapat saling berl#mba dengan masyarakat lainnya
dalam menegakkan kebenaran dan keadilan se$ara bersama"sama guna
menyuburkan kebajikan untuk masyarakat umum. !egitulah fungsi Masjid se$ara
hakiki.
0ewajiban -mat J embina *amaah melalui asjid” ini tidak b#leh dilalaikan
(di ku+a&aikan2 dalam keadaan bagaimanapun. ,idupkan asjid kembali. Dari
masjid yang hidup akan terpan+ar ji&a yang meman+arkan $ahaya hidup kepada
umat disekelilingnya. Inilah pr#gram umatisasi.
Masjid adalah sumber kekuatan umat Islam masa lalu, sekarang dan di masa
depan. 'langkah meruginya -mat Islam, bila mereka tidak kunjung mengenal dan
mempergunakan m#dal kekayaan tak ternilai jumlahnya yang dapat dijadikan
sumber kekuatannya ini.
0epada -mat Muhammad S'V, di amanatkan, Masjid yang hidup
berfungsi untuk 'men+etak” manusia yang hidup yang tidak kenal gentar selain
hanya kepada Allah.. 'pakah kita sudah lupa bahwa, hanya yang akan
memakmurkan masjid-masjid Allah 4
J #rang"#rang yang beriman kepada 'llah,
J dan kepada hari kemudian,
J serta menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat,
J dan tidak takut melainkan (hanya2 kepada 'llah,
9
J maka mudah-mudahan , mereka termasuk #rang yang terpimpinK (S..$at-
/aubah:01".
Ini tuntutan yang mesti di terima -mat Islam dari Syariat Islam yang tidak dapat
disangkal wajib berlakunya atas pemeluknya di negeri ini. 0embali ke Masjid.
engan tidak ditetapkan satu strategi yang khusus #leh Nabi dalam melakukan
dakwah, maka pengikutnya dapat berkreasi untuk men$iptakan dan menerapkan
berbagai strategi yang sesuai dengan mad3u. Pertimbangan dasar yang perlu
diperhatikan dalam menentukan dan menerapkan strategi dakwah, yaitu4 tujuan
dakwah, kemampuan dan keahlian da3i atau pelaksana dakwah, k#ndisi dan situasi
dakwah dan mad3u, sarana dan prasarana pendukung. engan memperhatikan
pertimbangan dasar tersebut tentunya strategi dakwah untuk anak"anak akan
berbeda dengan strategi yang digunakan kepada para pemuda. !egitu juga,
strategi yang diterapkan kepada pemuda berbeda dengan strategi yang diterapkan
kepada #rang dewasa.Se$ara umum ada dua strategi besar yang dapat diterapkan
dalam pembinaan kepada pemuda yaitu4 strategi internal"pers#nal dan strategi
eternal"instituti#nal.
Strategi internal"pers#nal ber#rientasi pada upaya peningkatkan
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari
10
dalam diri pemuda itu sendiri. Sedangkan strategi eternal"instituti#nal diarahkan
pada penguatan #rganisasi yang dimiliki #leh pemuda.
alam mengaplikasikan strategi internal"pers#nal, pengurus masjid tidak hanya
memberikan tempat dan pendanaan untuk berkembangnya #rganisasi pemuda
masjid. Pengurus masjid hendaknya memberikan bimbingan, arahan dan k#ntr#l
terhadap pelaksanaan ajaran Islam pada generasi muda. 'pakah dalam kegiatan"
kegiatan yang mereka lakukan tidak menyimpang dari ajaran Islam, bagaimana
shalat berjama3ah mereka, tadarus al"Zur3an mereka dan bagaimana kepeduliaan
serta keterlibatan pemuda dengan pers#alan kemasyarakatan. Semua itu tentunya
dilakukan dengan $ara"$ara yang bijak dan dem#kratis. Xidak bisa pengurus
masjid memaksakan paham, ide#l#gi dan kepentingan masjid kepada pemuda.
Intinya, penerapan strategi ini lebih pada pembinaan kepribadian pemuda tersebut
atau dalam bahasa sekarang dikenal dengan pembangunan karakter ($hara$ter
building2 pemuda. Lal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan #leh akiah
aradjat JPembinaan kehidupan beragama tidak dapat dilepaskan dari pembinaan
kepribadian se$ara keseluruhan. 0arena kehidupan beragama adalah bahagian dari
kehidupan itu sendiriK.
Sedangkan aplikasi strategi eternal"instituti#nal, pengurus masjid harus
memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan diri dalam
#rganisasi remaja (pemuda2 masjid dan setiap masjid harus mengupayakan
terbentuknya #rganisasi pemuda masjid.
alam praktek di lapangan, kedua strategi besar di atas jangan dipisahkan atau
dipertentangkan. 0ita tidak bisa hanya mengandalkan strategi internal" pers#nal
saja atau sebaliknya hanya menerapkan strategi eternal"instituti#nal saja. Lindari
juga anggapan yang menyatakan bahwa membina mental remaja hanya menjadi
tugas dari #rang tua saja, sedangkan masyarakat hanya berpangku tangan atau
sebaliknya. `rganisasi dapat melakukan pembinaan mental sekaligus dapat
melatih mereka dalam ber#rganisasi. emikian juga, #rang tua melatih mental
remaja sekaligus mendukung remaja untuk aktif di #rganisasi
BAB III
11
Penutu&
3.1 $es"m&ulan
ari sekian banyak uraian yang kami kemukakan, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa4
a. Masjid mempunyai dua arti, yaitu arti umum dan arti khusus. alam arti umum,
masjid adalah semua tempat yang digunakan untuk sujud, sedangkan dalam arti
khusus masjid adalah tempat yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah,
terutama shalat berjamaah.
b. Masjid mempunyai banyak fungsi diantaranya yaitu sebagai tempat
menjalankan ibadah shalat, sebagai tempat musyawarah, dan sebagai tempat
pengaduan masyarakat dalam menuntut keadilan.
3.2 !aran
12
DA+TAR PU!TA$A
13