Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Masjid bukan sekedar tempat sujud sebagaimana makna harfiahnya, tetapi
memiliki beragam fungsi. Menurut pakar kebudayaan Islam asal Palestina itu,
sejak zaman Nabi Muhammad
Muhammad Saw.
Saw. masjid tidak hanya berfungsi
berfungsi hanya sebagai
sebagai
tempat ritual murni (ibadah mahdah seperti shalat dan itikaf. Masjid Nabawi juga
 berfungsi sebagai pusat pemerintahan, sentra pendidikan, markas militer dan
 bahkan lahan sekitar masjid pernah dijadikan sebagai pusat perdagangan.
Rasulu
Rasulullah
llah menjad
menjadikan
ikan masjid
masjid sebaga
sebagaii sentra
sentra utama
utama seluru
seluruhh aktii
aktiitas
tas
keumma
keummatan
tan.. !aik
!aik untuk
untuk keg
kegiat
iatan
an pen
pendid
didika
ikann yak
yakni
ni tempat
tempat pembin
pembinaan
aan dan
 pembentukan karakter sahabat maupun aspek"aspek lainnya termasuk p#litik,
strategi
strategi perang hingga
hingga pada bidang ek#n#mi,
ek#n#mi, huku
hukum,
m, s#sial dan budaya. Pendek 
kata, masjid difungsikan selain sebagai pusat kegiatan ibadah rilual juga dijadikan
tempat
tempat untuk melaksanakan
melaksanakan ibadah muamalah
muamalah yang bersifat
bersifat s#sial. Masjid juga
juga
menjadi tempat musyawarah, teutama di kampus tidak sedikit mahasiswa yang
memutuskan masjid sebagai tempat perkumpulannya $#nt#hnya karisma di p#lsri
ini.

1
1.2 Rumusan Masalah

%.&.% 'pa itu pengertian masjid


%.&.& 'pa saja kebudayaan dalam islam
%.&.) 'pa saja peran masjid kampus bagi mahasiswa
%.&.* !agaimana lembaga dalam kepengurusan masjid kampus
%.&.+ !agaimana masjid sebagai media pembinaan
%.&. !agaimana strategi dalam pembinaan generasi muda 

1.3 Tujuan Pemuatan

%.).% -ntuk mengetahui fungsi dan peran masjid kampus dalam


 pengembangan budaya islam.
%.).& -ntuk membantu mahasiswa dalam mengenal fungsi masjid
kampus dalam pengemangan budaya islam.
%.).) -ntuk mengetahui pengertian masjid se$ara umum dan khusus.
%.).* -ntuk mengetahui strategi dalam pembinaan generasi muda

2
BAB II
PEMBAHA!AN

2.1 Pengert"an masj"#


ilihat dari segi harfiyah mesjid adalah tempat sembah"/ang. Perkataan
mesjid berasal dari bahasa arab. 0ata p#k#knya Sujudan, 1iil Madinya  sajada (ia
sudah sujud2. 1i3il madinya sajada diberi awalan Ma, sehingga terjadilah isim
makan. Isim makan ini menyebabkan berubahan bentuk sajada menjadi masjidu,
masjid dari ejaan aslinyanya adalah Masjid (dengan a2 pengambilan alih kata
Masjid #leh bahasa Ind#nesia umumnya membawa pr#ses perubahan bunyi a
menjadi e sehingga terjadilah bunyi Mesjid. Perubahan bunyi ma menjadi me,
disebabkan tanggapan awalan me dalam bahasa Ind#nesia. !ahwa hal ini salah,
sudah tentu kesalahan umum seperti ini dalam  Indonesianisasi  kata"kata asing
sudah biasa. alam ilmu bahasasudah menjadi kaidah, kalau suatu penyimpangan
atau kesalahan dilakukan se$ara umum, ia dianggap benar. Menjadilah ia
keke$ualian
Setiap muslim b#leh melakukan shalat di wilayah manapun di bumi ini
terke$uali dia atas kuburan, di tempat yang bernajis, dan di tempat"tempat yang
menurut ukuran syariat Islam tidak sesuai untuk dijadikan tempat shalat.
Rasullullah bersabda 4
(5678 9:;<2 => ?@ 7A 8B CDB 6 EFG H
G <ABAB:
JSetiap bagian dari bumi Allah adalah tempat sujud (masjid 2.K (LR Muslim2
Pada hadist yang lain Rasulullah besabda pula 4
G <ABAB: CQB B 
B ;B := ?@ 7A 8B H
(5678 9:;<2 :<A GD O A  6 BT@ UG
J telah dijadikan bagi kita bumi ini sebagai tempat sujud dan keadaan nya
bersih.” (LR Muslim2
Sedangkan se$ara umum Mesjid adalah tempat su$i umat islam yang
 berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat kegiatan keagamaan, dan kemasyarakatan
yang harus dibina, dipelihara dan dikembangkan se$ara teratur dan teren$ana.
untuk menyemarakan siar islam, meningkatkan semarak keagamaan dan

3
menyemarakan kualitas umat islam dalam mengabdi kepada allah, sehingga
 partisipasi dan tanggung jawab umat islam terhadap pembangunan bangsa akan
lebih besar. Singkatnya Mesjid adalah tempat dimana diajarkan, dibentuk,
ditumbuhkan dan dikembangkan dunia pikiran dan dunia rasa islam.
Masjid tidak bisa dilepaskan dari masalah shalat. !erdasarkan sabda Nabi
S'V. iatas, setiap #rang bisa melakukan Shalat dimana saja"di rumah, di kebun,
di jalan, di kendaraan dan di tempat lainnya. Selain itu, masjid merupakan tempat
#rang berkumpul dan melakukan shalat se$ara berjamaah, dengan tujuan
meningkatkan s#lidaritas dan silahturrahmi di kalangan kaum muslimin. i
masjid pulalah tempat terbaik untuk mela
ngsungkan shalat jum3at.
imasa Nabi S'V. 'taupun dimasa sesudahnya, masjid menjadi pusat
atau sentral kegiatan kaum muslimin. 0egiatan di bidang pemerintahan pun
men$akup, ide#l#gy, p#litik, ek#n#mi, s#$ial, peradilan , dan kemiliteran dibahas
dan di pe$ahkan di lembaga Masjid. Masjid juga berfungsi sebagai pusat
 pengembangan kebudayaan Islam terutama saat gedung"gedung khusus untuk itu
 belum didirikan. Masjid juga merupakan ajang halaWah atau diskusi, tempat
mengaji, dan memperdalam ilmu"ilmu pengetahuan agama ataupun umum.
Pertumbuhan remaja masjid dewasa ini juga termasuk upaya memaksimalkan
fungsi kebudayaan yang diemban masjid.
0alau saja tidak ada kewajiban Shalat, tentu tidak ada yang namanya
Masjid di dalam Islam. Memang, shalat sudah di syariatkan pada awal kelahiran
islam sebanyak empat rakaat, dua di pagi hari dan dua di s#re hari. Penetapan
Shalat menjadi lima waktu seperti sekarang ini baru disyariatkan menjelang Nabi
Lijrah ke Madinah. Sampai saat itu, ibadah shalat dilakukan dirumah"rumah.
Xiadanya usaha mendirikan masjid karena lemahnya kedudukan umat Islam yang
sangat lemah, sedangkan tantangan dari penduduk Makkah begitu ganasnya.
Penduduk Makkah tampak belum siap menerima ajaran Nabi S'V. Valau telah
%) tahun dakwah dilan$arkan.

4
2.2 $eu#a%aan #alam "slam
Islam tidak bisa dianggap kebudayaan karena Islam bukan hasil dari
 pemikiran dan $iptaan manusia. 'gama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan
#leh 'llah SVX kepada Rasulullah S'V yang mengandung peraturan"peraturan
untuk jadi panduan hidup manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Xetapi
agama"agama (yang telah banyak mengalami perubahan2 selain Islam memang
kebudayaan, sebab agama"agama tersebut adalah hasil $iptaan dan daya pemikiran
manusia. Valaupun bukan kebudayaan tetapi agama islam sangat mend#r#ng,
 bahkan turut mengatur penganutnya untuk berkebudayaan. 'gama Islam
mend#r#ng umatnya berkebudayaan dalam semua aspek kehidupan termasuk 
dalam bidang ibadah.
Y#nt#hnya dalam ibadah sembahyang, dalam 'l"Zur[an ada perintah
Xerjemahnya 4 Dirikanlah sembahyang (Al-Baqarah: !"
Perintah itu bukan kebudayaan karena ia adalah wahyu daripada 'llah
SVX. Xetapi apabila kita hendak melaksanakan perintah \dirikanlah sembahyang\
maka timbullah daya pemikiran kita, bagaimana hendak bersembahyang, dimana
tempat untuk melaksanakannya dan lain"lain. an dari pemikiran tersebut
terwujudlah usaha atau tindakan yang akhirnya menghasilkan sebuah kebudayaan.
Seperti keterangan sebelumnya yang mengatakan bahwa kebudayaan bisa
melahirkan kemajuan, maka jika kita bisa melaksanakan arahan]perintah lain
dalam agama Islam ini, nis$aya lahirlah kebudayaan dan kemajuan dalam
kehidupan kita. 0emajuan yang di$etuskan karena d#r#ngan agama Islam itulah
yang dikatakan kebudayaan dalam Islam. an suatu budaya yang di$etuskan suatu
 bangsa tanpa meniru bangsa lain itulah yang dinamakan kebuadayaan bangsa itu.
!erbeda, jika suatu bangsa meniru kebudayaan bangsa lain, maka bangsa tersebut
dikatakan bangsa yang yang berkebudayaan bangsa lain. Sama halnya jika #rang
Islam melakukan atau meniru kebudayaan di luar kebudayaan Islam, maka dia
dikatakan #rang Islam yang berkebudayaan bangsa lain.
Perbuatan seperti ini terjadi juga dalam urusan membuat masjid.
Y#nt#hnya dapat dilihat pada mesjid Y#rd#a Spany#l yang tempat
sembahyangnya dibuat dengan tidak mengikut $ara Islam karena disalut dengan

5
emas. Ini tidak dibenarkan sama sekali #leh ajaran Islam. Maka ini bukan
kebudayaan Islam tetapi kebudayaan #rang Islam.
^adi apa sebenarnya kebudayaan Islam -mumnya suatu yang di$etuskan
itu bersih dengan ajaran Islam baik dalam bentuk pemikiran ataupun sudah berupa
 bentuk, sikap atau perbuatan, dan ia did#r#ng #leh perintah wahyu. Itulah yang
 benar"benar dinamakan kebudayaan (tamadun2 Islam. ^ika ajaran agama Islam ini
diamalkan seungguh"sungguh, umat Islam akan jadi maju. an dengan kemajuan
yang dihasilkan itu, lahirlah kebudayaan atau tamadun. Semakin banyak umat
Islam mengamalkan hukum Islam, semakin banyak kemajuan dihasilkan dan
semakin banyak pula kebudayaan atau tamadun Islam yang lahir.

2.3 Peran masj"# kam&us ag" mahas"s'a


Pada zaman sekarang, masjid kampus memang hanya sebuah bagian ke$il
dari sebuah kampus. Meskipun begitu, peran masjid kampus dalam membentuk 
mahasiswa berintegritas sangat besar. Masjid kampus tidak saja menjadi tempat
shalat, saat ini masjid menjelma menjadi pusat kegiatan mahasiswa yang memiliki
segudang lembaga dan kegiatan. _embaga"lembaga dan kegiatan yang berada di
 bawah naungan masjid akan lebih maksimal jika di#ptimalkan untuk membentuk 
mahasiswa yang berintegritas. alam perannya membentuk mahasiswa
 berintegritas, masjid kampus sekurang"kurangnya bisa memanfaatkan dua hal
yaitu fungsi spiritual masjid dan lembaga"lembaga yang berada di dalamnya.
Se$ara spiritual, fungsi utama masjid adalah sebagai tempat bersujud.
!ersujud dalam arti melaksanakan penghambaan kepada 'llah. idalamnya
#rang"#rang muslim melaksanakan shalat dan ibadah"ibadah lainnya. `leh sebab
itu masjid kampus tidak pernah sepi. Mahasiswa yang datang ke masjid adalah
mereka yang berupaya untuk menjaga integritas terhadap agamanya. Salah"
satunya untuk melaksanakan shalat (baik shalat berjamaah maupun mun#arid 2.
`rang yang senantiasa menjaga shalatnya berarti ia menjaga integritas terhadap
Xuhannya. Shalat adalah tiang agama. !arang siapa mendirikan shalat berarti
mendirikan agamanya, barang siapa meninggalkan shalat berarti meruntuhkan
agamanya. emikian sabda Sang Nabi Saw. Shalat juga menjadi parameter bagi

6
amal sese#rang. ^ika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, dan
sebaliknya. apat dikatakan bahwa peran utama masjid dalam membentuk 
mahasiswa adalah melalui aktiitas ibadah, terutama shalat.

2.( Lemaga #alam ke&engurusan masj"# kam&us


Masjid kampus memiliki banyak lembaga yang bergerak di bidang s#sial
dan keagamaan. Masjid 0ampus P`_SRI misalnya, Masjid 'th"Xhur#iWi
memiliki lembaga dakwah kampus dan beberapa lembaga s#sial seperti lembaga
'mil zakat Infak dan ShadaWah (_'IS2, dan Perpustakaan Masjid 'th"Xhur#iWi.
_emabaga"lembaga inilah yang berperan dalam pembentukan mahasiswa yang
 berintegritas
_embaga dakwah kampus (_02 merupakan salah"satu pilar paling
 penting dalam membentuk mahasiswa yang berintegritas. Sebagai lembaga
dakwah yang berbasis di masjid, _0 bisa memanfaatkan p#sisi strategis masjid
sebagai tempat berkumpulnya mahasiswa. _0 bisa menawarkan kajian"kajian,
halaWah"halaWah, atau kegiatan kegiatan lain yang bisa meningkatkan integritas
dan spiritualitas mahasiswa. M#del halaqah (f#rum berbentuk lingkaran2 adalah
m#del kajian]diskusi yang $ukup p#pular dikalangan aktiis islam kampus. M#del
ini sudah terkenal sejak masa kejayaan Islam. Saat itu halaWah merupakan m#del
kajian yang begitu trekenal dan efektif di masjid"masjid di seluruh duania Islam
Peran _0 dalam membentuk mahasiswa berintergritas selanjutnya
melalui #rganasasinya. !iasanya, sebagian besar mahasiswa yang bergabung
dengan _0 bertujuan untuk memperbaiki diri dan spiritualitas mereka. Maka
lingkungan _0 yang berisi k#munitas #rang"#rang yang k#nsisten menjaga
spiritualitasnya harus mampu memberikan jawaban dari permasalahan"
 permasalahan mereka, dan pada akhirnya mampu men$etak mahasiswa"
mahasiswa yang berintegritas.
_azis juga memiliki p#tensi strategis dalam membentuk mahasiswa yang
 berintegritas. _azis yang merupakan penghimpun, pengel#la, dan penyalur dana
umat Islam memiliki sejumlah pr#gram yang berperan dalam pembentukan
mahasiswa berintergritas. Misalnya melalui beasiswa pendidikan yang diberikan

7
kepada mahasiswa yang membutuhkan. engan pr#gram itu _azis bisa
melakukan pengkadearan terhadap mahasiswa"mahasiwa penerima dengan
 berbagai kegiatan yang bisa meningkatkan hardskill$  so#tskill  dan integritas
mereka. emikian pula melalui pr#gram beasiswa adik asuh _azis bisa melakukan
 pembimbingan"pembimbingan terhadap para adik asuh, sehingga ketika mereka
tumbuh menjadi dewasa dan menjadi mahasiswa mereka akan menjadi mahasiswa
yang berkepribadian luhur dan berintegritas.

2.) Masj"# seaga" &em"naan


Perpustakaan merupakan salas satu bagian penting dari sebuah masjid
kampus. 0#leksi"k#leksi seperti buku, majalah, maupun k#leksi lainya akan
 berpengaruh terhadap karakter pemba$a. 'da pepatah yang mengatakan J %ou are
&hat you read K, kamu adalah apa yang kamu ba$a. 0#leksi"k#leksi keagamaan
akan berpengaruh terhadap spiritualitas pemba$a. engan demikian perlu adanya
 penambahan k#leksi"k#leksi keagamaan yang relean dengan mahasiswa.
S#sialisasi yang gen$ar, pelayanan yang ramah, dan penataan ruangan yang
nyaman juga akan menambah angka kunjungan ke perpustakaan, yang pada
akhirnya semakin banyak mahasiswa yang bisa memetik manfaat dari
 perpustakaan masjid itu.
'asjid sebagai pusat pembinaan potensi umat” adalah warisan tak ternilai yang
diterima umat Islam dari Rasulullah S'V. Masjid bukan semata"mata tempat
shalat. Masjid adalah untuk menegakkan ibadah dan menyusun umat. Islam tidak 
dapat tegak tanpa jamaah.
'jaran"ajaran Islam adalah jalinan ibadah dan muamalah. /ang satu
Jmu3amalah dengan 0haliW (hablum min 'llah2K, yang lainnya Jmu3amalah
dengan makhluk (hablum min an"naas2K. Ini kaji, yang sudah terang perintah
wajibnya. Masyarakat Islam memikul kewajiban membina masyarakat (jamaah2
karena beban langsung dari agamanya.
Masjid warisan Risalah Islam berfungsi sebagai pangkalan -mat tempat
membina jamaah, menambah pengertian dan wawasan, mempertinggi ke$erdasan,
menanamkan akhlaW, memelihara budi pekerti, mendinamika jiwa, memberikan

8
 pegangan hidup bagi para angg#ta masyarakat (jamaahnya2, guna menghadapi
masalah p#k#k dalam pers#alan hidup.
Masjid dan _anggar (surau2 yang hidup  dan dinamis, berperan sebagai
 pusat bimbingan untuk menaikkan jiwa umat (mendinamisirnya2 untuk men$apai
taraf kemakmuran hidup lebih baik.Masjid yang hidup sebagai pusat pembinaan
umat, akan meng" hidupkan jiwa jamaahnya supaya terpelihara J I))ahK,
kepribadian umat yang sedang berke$impung dalam masyarakat ramai dari
 berbagai $#rak,, ibarat ikan ditengah air laut yang hidup, tetap dapat memelihara
dagingnya tetap segar dan tawar walaupun terus menerus berendam dalam air 
asin.
^amaah umat Islam dapat saling berl#mba dengan masyarakat lainnya
dalam menegakkan kebenaran dan keadilan se$ara bersama"sama guna
menyuburkan kebajikan untuk masyarakat umum. !egitulah fungsi Masjid se$ara
hakiki.
0ewajiban -mat J embina *amaah melalui asjid” ini tidak b#leh dilalaikan
(di ku+a&aikan2 dalam keadaan bagaimanapun.  ,idupkan asjid kembali. Dari
masjid yang hidup akan terpan+ar ji&a yang meman+arkan $ahaya hidup kepada
umat disekelilingnya. Inilah pr#gram umatisasi.
Masjid adalah sumber kekuatan umat Islam masa lalu, sekarang dan di masa
depan. 'langkah meruginya -mat Islam, bila mereka tidak kunjung mengenal dan
mempergunakan m#dal kekayaan tak ternilai jumlahnya yang dapat dijadikan
sumber kekuatannya ini.
0epada -mat Muhammad S'V, di amanatkan, Masjid yang hidup
 berfungsi untuk 'men+etak” manusia yang hidup yang tidak kenal gentar selain
hanya kepada Allah.. 'pakah kita sudah lupa bahwa, hanya yang akan
memakmurkan masjid-masjid Allah  4
J #rang"#rang yang beriman kepada 'llah,
J dan kepada hari kemudian,
J serta menegakkan shalat dan mengeluarkan zakat,
J dan tidak takut melainkan (hanya2 kepada 'llah,

9
J maka mudah-mudahan , mereka termasuk #rang yang terpimpinK (S..$at-
/aubah:01".
Ini tuntutan yang mesti di terima -mat Islam dari Syariat Islam yang tidak dapat
disangkal wajib berlakunya atas pemeluknya di negeri ini. 0embali ke Masjid.

2.* !trateg" #alam &em"naan generas" mu#a

Menurut _arry P#st#n, Nabi tidak pernah bersikeras untuk menentukan


satu strategi khusus dalam melaksanakan dakwahnya. Nabi melakukan berbagai
ma$am strategi dakwah yang disesuaikan dengan situasi dan k#ndisi para
mad3unya. 0etika dakwah pertama kali diturunkan kepada Nabi, !eliau
melakukan strategi dakwah se$ara sembunyi"sembunyi. Selanjutnya, pada saat
dakwah Nabi Muhammad mendapatkan tekanan dan an$aman dari kaum Zuraisy,
 Nabi menerapkan strategi hijrah ke Madinah. !ahkan, Nabi juga melakukan
strategi melalui jalur pernikahan untuk mendapatkan dukungan dan pengikut.
Intinya, strategi dakwah Nabi Muhammad disesuaikan dengan kemampuan,
situasi dan k#ndisi mad3u.

engan tidak ditetapkan satu strategi yang khusus #leh Nabi dalam melakukan
dakwah, maka pengikutnya dapat berkreasi untuk men$iptakan dan menerapkan
 berbagai strategi yang sesuai dengan mad3u. Pertimbangan dasar yang perlu
diperhatikan dalam menentukan dan menerapkan strategi dakwah, yaitu4 tujuan
dakwah, kemampuan dan keahlian da3i atau pelaksana dakwah, k#ndisi dan situasi
dakwah dan mad3u, sarana dan prasarana pendukung. engan memperhatikan
 pertimbangan dasar tersebut tentunya strategi dakwah untuk anak"anak akan
 berbeda dengan strategi yang digunakan kepada para pemuda. !egitu juga,
strategi yang diterapkan kepada pemuda berbeda dengan strategi yang diterapkan
kepada #rang dewasa.Se$ara umum ada dua strategi besar yang dapat diterapkan
dalam pembinaan kepada pemuda yaitu4 strategi internal"pers#nal dan strategi
eternal"instituti#nal.
Strategi internal"pers#nal ber#rientasi pada upaya peningkatkan
 pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran Islam yang bersumber dari

10
dalam diri pemuda itu sendiri. Sedangkan strategi eternal"instituti#nal diarahkan
 pada penguatan #rganisasi yang dimiliki #leh pemuda.
alam mengaplikasikan strategi internal"pers#nal, pengurus masjid tidak hanya
memberikan tempat dan pendanaan untuk berkembangnya #rganisasi pemuda
masjid. Pengurus masjid hendaknya memberikan bimbingan, arahan dan k#ntr#l
terhadap pelaksanaan ajaran Islam pada generasi muda. 'pakah dalam kegiatan"
kegiatan yang mereka lakukan tidak menyimpang dari ajaran Islam, bagaimana
shalat berjama3ah mereka, tadarus al"Zur3an mereka dan bagaimana kepeduliaan
serta keterlibatan pemuda dengan pers#alan kemasyarakatan. Semua itu tentunya
dilakukan dengan $ara"$ara yang bijak dan dem#kratis. Xidak bisa pengurus
masjid memaksakan paham, ide#l#gi dan kepentingan masjid kepada pemuda.
Intinya, penerapan strategi ini lebih pada pembinaan kepribadian pemuda tersebut
atau dalam bahasa sekarang dikenal dengan pembangunan karakter ($hara$ter 
 building2 pemuda. Lal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan #leh akiah
aradjat JPembinaan kehidupan beragama tidak dapat dilepaskan dari pembinaan
kepribadian se$ara keseluruhan. 0arena kehidupan beragama adalah bahagian dari
kehidupan itu sendiriK.
Sedangkan aplikasi strategi eternal"instituti#nal, pengurus masjid harus
memberikan kesempatan kepada pemuda untuk mengembangkan diri dalam
#rganisasi remaja (pemuda2 masjid dan setiap masjid harus mengupayakan
terbentuknya #rganisasi pemuda masjid.
alam praktek di lapangan, kedua strategi besar di atas jangan dipisahkan atau
dipertentangkan. 0ita tidak bisa hanya mengandalkan strategi internal" pers#nal
saja atau sebaliknya hanya menerapkan strategi eternal"instituti#nal saja. Lindari
 juga anggapan yang menyatakan bahwa membina mental remaja hanya menjadi
tugas dari #rang tua saja, sedangkan masyarakat hanya berpangku tangan atau
sebaliknya. `rganisasi dapat melakukan pembinaan mental sekaligus dapat
melatih mereka dalam ber#rganisasi. emikian juga, #rang tua melatih mental
remaja sekaligus mendukung remaja untuk aktif di #rganisasi

BAB III

11
Penutu&

3.1 $es"m&ulan

ari sekian banyak uraian yang kami kemukakan, maka kami dapat
menyimpulkan bahwa4
a. Masjid mempunyai dua arti, yaitu arti umum dan arti khusus. alam arti umum,
masjid adalah semua tempat yang digunakan untuk sujud, sedangkan dalam arti
khusus masjid adalah tempat yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah,
terutama shalat berjamaah.
 b. Masjid mempunyai banyak fungsi diantaranya yaitu sebagai tempat
menjalankan ibadah shalat, sebagai tempat musyawarah, dan sebagai tempat
 pengaduan masyarakat dalam menuntut keadilan.

3.2 !aran

engan mengetahui Peran dan 1ungsi Masjid 0ampus alam


Pengembangan !udaya Islam, maka penulis memberikan beberapa saran 4
a. Mahasiswa dapat memanfaatkan fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat
ibadah tetapi juga dapat memanfaatkan masid untuk kegiatan lain dalam
 pengembangan budaya Islam.
 b. Pengurus masjid dapat melibatkan sek#lah, remaja masjid dan mahasiswa lain
yang berada di sekitar kampus dalam kegiatan pengembangan budaya Islam.
$. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan budaya Islam dalam kehidupan
  bermasyarakat.

12
DA+TAR PU!TA$A

1auzan, 'bdur Rahman Ibrahim. &cc). al-Arabiya Baina %adaik 2 . Riyadh4


/ayasan Vakaf Islam 'rab Saudi.
 3amus Besar Bahasa Indonesia . S#ftware
/unus, Mahmud. XX.  3amus Arab Indonesia . ^akarta4 Mahmud /unus
Vaddurriyah.
L.r.i, 4eran asjid dalam 4eradaban Islam 4 http4]]www.republika.$#.id].
iakses pada4c"%%"&c%+.
/uliani, Sri. &c%+. 'rti Penting Integritas4 http4]]sriyuliani.staff.fisip.uns.a$.id].
iakses pada4c"%%"&c%+
uhairini, &cc. Sejarah Pendidikan Islam. ^akarta4 !umi 'ksara
'bdul Mujib dan ^usuf Mudzakkir, &cc. Ilmu Pendidikan Islam. ^akarta4
0en$ana
Ramayulis, &cc. Ilmu Pendidikan Islam. ^akarta4 0alam Mulia
!eni 'hmad Saebani dan Lendra 'khdiyat, &cc. Ilmu Pendidikan Islam %.
!andung4 Pustaka Setia

13

Anda mungkin juga menyukai