84-89
http://journalsanitasi.keslingjogja.net/index.php/sanitasi p-ISSN: 1978-5763; e-ISSN: 2579-3896
Abstract
Pb pollution is harmful for human health. The monitoring results of Pb air ambient measurement
by the Environment Agency of Yogyakarta City in 2016 showed that at five measurement points
the Pb exceeded the threshold regulated by the Decree of Yogyakarta Province Governor No
3 3
153 in 2002, i.e. 2 μg/m secondary quality standard 1,500 μg/m . The purpose of this study was
to know the effect of Sansevieria trifasciata on decreasing Pb levels in air. This research was a
quasi-experiment with control time series design. There were three time exposure variation of
Sansevieria trifasciata, namely 30 minutes, 60 minutes and 90 minutes, in five replications. The
research employed special designed glass box to input the pollutant emission from vehicle. The
study results show that 30 minute exposure of Sansevieria trifasciata can decrease Pb from pre-
3 3
test measurement of 829,64 μg/m to 269,6 μg/m (30,56 %), 60 minutes exposure decreased to
3 3
346,22 μg/m (41,70 %) and 90 minutes ex-posure decreased to 368,16 μg/m (44,63 %).
Intisari
Hasil pemantauan pengukuran Pb udara ambient oleh BLH Kota Yogyakarta pada tahun 2016
menunjukkan bahwa di lima titik melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Keputusan Gubernur
Provinsi DIY Nomor 153 Tahun 2002 yaitu2 µg/m3 baku mutu sekunder 1,500 µg/m3. Pence-
maran Pb dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk me-
ngetahui pengaruh tanaman Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata) terhadap penurunan kadar
Pb di udara. Penelitian yang dilakukan merupakan eksperimen semu dengan rancangan rang-
kaian waktu dengan kelompok pembanding (control time series design) dengan variasi waktu
pemaparan selama 30 menit, 60 menit, dan 90 menit dalam lima kali replikasi. Penelitian meng-
gunakan kotak kaca yang dirancang khusus untuk memasukkan emisi pencemar dari kendaraan
bermotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pemaparan tanaman Lidah Mertua 30 me-
nit, kadar Pb turun dari pengukuran pre-test 829,64 µg/m3 menjadi 269,6 µg/m3 (atau turun 30,56
%), pemaparan 60 menit turun menjadi 346,22 µg/m3 (41,70 %), dan pemaparan 90 menit turun
menjadi 368,16 µg/m3 (44,63 %).
84
Sanitasi: Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.10, No.2, November 2018, hal.84-89
daraan pribadi semakin meningkat, se- paran perlakuan tanaman Lidah Mertua
hingga peningkatan pencemaran udara, adalah 30 menit, 60 menit dan 90 menit.
khususnya Pb, semakin tinggi 1). Penelitian ini dilaksanakan pada Januari
Kadar Pb di Kota Yogyakarta dapat 2018 dan berlokasi di Poltekkes Kemen-
dilihat dari hasil pemantauan atau peng- kes Yogyakarta.
ukuran udara ambient oleh Badan Ling- Prosedur penelitian diawali dengan
kungan Hidup. Pada tahun 2016, dari 14 membuat kotak kaca berukuan 100 cm x
titik pemantauan, diketahui bahwa pada 70 cm x 70 cm. Selanjutnya, paparan
lima titik hasilnya adalah sebagai berikut: polutan dilakukan dengan cara mema-
Jalan Tegalrejo sebesar 1,59 µg/m3, Da- sukkan emisi kendaraan bermotor jenis
nurejan sebesar 1,59 µg/m3, Kotagede Yamaha Rc 2 tak pada kontrol. Setelah
sebesar 1,55 µg/ m3, Umbulharjo sebe- itu, tanaman Lidah Mertua dan emisi
sar 1,55 µg/m3, dan Gondomanan sebe- kendaraan dimasukkan ke dalam kotak
sar 1,59 µg/m3. kaca eksperimen, dan ditunggu untuk
Menurut Keputusan Gubernur Pro- masing-masing ketiga variasi waktu pe-
vinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No- maparan sebelum diukur kadar Pb uda-
mor 153 Tahun 2002 tentang Baku Mutu ra. Masing masing kontrol dan perlakuan
Udara Ambient DIY, nilai ambang batas diulang sebanyak lima kali replikasi.
untuk parameter Pb atau timbal adalah 2
µg/m3 baku mutu sekunder 1,500 µg/m3. HASIL
Berdasarkan peraturan tersebut, maka
Pb udara di area lima titik Kota Yogya- Tabel 1.
Rerata hasil pengukuran kadar Pb udara
karta telah telah melebihi ambang batas sebelum dan setelah dipaparkan dengan tanaman
baku mutu yang ditetapkan 3). Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Pendekatan untuk mereduksi kan- selama 30 menit, 60 menit dan 90 menit
Polutan yang diserap kemudian di- dah Mertua dipengaruhi oleh jenis polu-
kirim ke akar dan mikroba kemudian me- tan gas atau partikulat. Dalam penelitian
lakukan detoksifikasi. Proses menyerap sebelumnya, polutan yang diserap dalam
polutan berbahaya dibantu oleh bahan bentuk gas CO, sedangkan penelitian ini
aktif pregnan glikosid yang berfungsi me- adalah polutan Pb 5).
reduksi polutan menjadi asam organik, Emisi Pb ke dalam lapisan atmosfir
gula, dan asam amino yang dibutuhkan bumi dapat berbentuk gas dan partikulat.
oleh tanaman. Emisi Pb dalam bentuk gas, terutama
Penyerapan akan dipengaruhi oleh sekali berasal dari buangan gas kenda-
usia tanaman, dimana semakin bertam- raan bermotor 11). Emisi tersebut meru-
bah umur sampai batas tertentu, maka pakan hasil samping dari pembakaran
kerapatan daun semakin padat. Tetapi ji- yang berasal dari senyawa tetrametil Pb
ka umur tanaman terlalu tua, maka ke- dan tetraetil Pb yang selalu ditambahkan
mampuan menyerapnya pun menjadi dalam bahan bakar kendaraan bermotor
berkurang 5). dan berfungsi sebagai anti ketuk (anti-
Berdasarkan penelitian sebelumnya knock) pada mesin-mesin kendaraan. Di-
oleh Muryani dkk, pada tahun 2014, ten- samping itu, dalam bahan bakar kenda-
tang pengaruh pemaparan tanaman Lily raan bermotor ditambahkan pula bahan
terhadap penurunan kadar Pb di udara, scavenger, yaitu etilendibromida atau
maka persamaan dengan penelitian ini C2H4Br2, etilendikhlorida (C2H4C12) dan
adalah sama-sama dapat menurunkan dihasilkan setelah pembakaran, sehing-
kadar Pb 9). Penurunan kadar Pb oleh ga di dalam gas buangan terdapat se-
penelitian tersebut sebesar 21,79 %, se- nyawa Pb dengan halogen.
dangkan pada penelitian ini, dengan Plumbum di udara dapat berbentuk
menggunakan enam helai daun Lidah gas (Pb halogen) dan partikel. Partikel
Mertua selama 30 menit, rerata penuru- Pb merupakan logam lunak berwarna
nannya adalah 30,56 %. abu-abu kebiruan mengkilat serta mudah
Perbedaan jenis tanaman dan luas- untuk dimurnikan 12). Plumbum meleleh
an daun berpengaruh terhadap penyera- pada suhu 328 0C (662 0F), dengan titik
pan polutan. Indeks luas daun dapat di- didih 1,740 0 C (3,164 0F), berbentuk sul-
gunakan untuk menggambarkan kandu- fida dan memiliki gravitasi 11,34; dengan
ngan total klorofil daun tiap individu tana- berat atom 207,20. Plumbum termasuk
man. Permukaan daun yang semakin lu- logam berat dengan nilai atom 82 dan
as diharapkan mengandung klorofil lebih berat atom 207,2 dengan berat jenis lima
banyak. Indeks luas daun merupakan kali berat jenis air. Pb yang dikeluarkan
hasil bersih asimilasi per satuan luas da- melalui emisi kendaraan bermotor me-
un dan waktu 10). miliki massa tinggal di udara bebas se-
Luas daun tidak konstan terhadap lama 4 hingga 40 hari sebelum bersedi-
waktu, tetapi mengalami penurunan de- mentasi.
ngan bertambahnya umur tanaman. In- Massa tinggal yang cukup lama ini
deks luas daun merupakan gambaran menyebabkan partikel Pb dapat disebar
tentang rasio permukaan daun terhadap oleh angin hingga 100 sampai 1000 kilo-
luas tanah yang ditempati tumbuh oleh meter dari sumbernya. Kondisi penyeba-
tanaman. Laju pertumbuhan tanaman di- ran Pb dan proses sedimentasi ke per-
pengaruhi oleh laju asimilasi bersih dan mukaan tanah dipengaruhi oleh klima-
indeks luas daun 5). Laju asimilasi bersih tologi. Berbeda dengan kondisi yang ter-
yang tinggi dan indeks luas daun yang tutup, dalam penelitian ini digunakan ru-
optimal meningkatkan pertumbuhan ta- ang kaca dengan rerata penurunan pada
naman. kontrol adalah 3,85 %. Pb di udara turun
Hasil penyerapan Pb oleh tanaman ke permukaan kaca atau menempel pa-
Lidah Mertua dengan waktu 90 menit pa- da tanaman Lidah Mertua.
da penelitian ini adalah 44,63 %. Faktor Emisi yang masuk ke dalam kotak
yang mempengaruhi besar kecilnya pe- kaca yang tertutup akan menimbulkan
nyerapan polutan oleh daun tanaman Li- uap yang mengalami pendinginan hing-