Disusun Oleh:
LOLA SUSANTI
PO71241210194
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“KEHAMILAN DENGAN HEPATITIS”, sebagai salah satu tugas mata kuliah
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Alih Jenjang Poltekkes Kemenkes
Jambi.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang
telah diberikan dan semoga makalah ini berguna baik bagi penulis maupun pihak
yang memanfaatkannya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. oleh
karena itu saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan makalah
ini kedepannya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Hepatitis....................................................................................6
2.2 Rumusan Masalah........................................................................................6
2.3 Klasifikasi dan Pengobatan Hepatitis.........................................................6
2.4 Hepatitis dalam masa kehamilan................................................................7
2.5 Tinjauan kasus............................................................................................22
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Kasus.....................................................................................29
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan................................................................................................32
4.2 Saran..........................................................................................................32
BAB V DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masih banyak masyarakat kita yang belum tahu, bahwa hubungan seks
bebas juga bisa menjadi sumber penularan Hepatitis. Sembarang melacur, lalu
seorang suami tanpa disadarinya sebab mungkin tidak tahu, menularkan
penyakitnya kepada istrinya, lalu kepada anak-anaknya lewat cemaran cairan
tubuh antar-anggota keluarga, atau persalinan bayi.
Penyakit ini biasanya jarang terjadi pada wanita hamil. Namun, apabila
timbul ikterus (gejala kuning) pada kehamilan, maka penyebabnya yang paling
sering adalah hepatitis virus.
1.3. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu melakukan penapisan pada
bumil khususnya Kehamilan dengan Hepatitis.
2. Tujuan khusus
a. Agar mengetahui pengertian dan macam–macam penyakit dalam
kehamilan, khususnya pada kasus ibu hamil dengan hepatitis.
b. Agar dapat melakukan manajemen pengkajian data.
c. Agar dapat melakukan diagnosis dari pengkajian data.
BAB II
TINJAUAN TEORI
disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran / tinja penderita biasanya
dengan penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi (fecal
– oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah.
2. Masa inkubasi
menjaga kebersihan.
5.Pencegahan
6. Pengobatan
Penderita yang menunjukkan gejala Hepatitis A seperti minggu pertama
munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya , diharapkan
tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan
terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti
paracetamol sebagai penurun demam dan pusing,vitamin untuk meningkatkan
daya tahan tubuh dan nafsu makan dan obat mual.
1. HEPATITIS B
a. Definisi
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong
berbahaya di dunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus pada sebagian kecil kasus
dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati yang menyerang hati
dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti halnya
Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi
kanker hati.
b. Proses Penularan
a. Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap
virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan
atau segera setelah persalinan.
b. Secara horizontal, terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar,
tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan
sikat gigi secara bersama-sama (jika penderita memiliki penyakit mulut
(sariawan, gusi berdarah) atau luka yang mengeluarkan darah) serta
hubungan seksual dengan penderita atau mitra seksual (baik
heteroseksual maupun pria homoseksual). Sebagai antisipasi, biasanya terhadap
darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu apakah darah
yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.
c. Tanda dan Gejala
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah
demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih / sklera).
Penderita hepatitis B kronik cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut,
sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih berisiko.
d. Diagnosa
Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk
tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses
nekroinflamasi aktif. Tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai
tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis
dan menentukan manajemen anti viral.
e. Pencegahan
f. Pengobatan
1. HEPATITIS C
1. Definisi
Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita penyakit hati alkoholik
seringkali menderita hepatitis C.Proses penularannya dapat pula melalui
kontak darah serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain di
sekitarnya. Hepatitis C adalah akibat dari transplantasi hati di Amerika
Serikat.
4. Pencegahan
1. HEPATITIS D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus
hepatitis D ini menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang
memiliki risiko tinggi terhadap virus ini adalah pecandu obat. Hepatitis D
menular melalui darah yang terinfeksi. Penyakit ini hanya timbul pada orang-
orang yang telah terinfeksi dengan hepatitis B sebelumnya.
1. HEPATITIS E
1. Defenisi
2.Epidemiologi
Insiden hepatitis E tertinggi terdapat pada remaja dan orang dewasa
berusia antara 15 – 40 tahun. Meskipun anak-anak sering terkena infeksi ini
juga, namun mereka jarang menunjukkan gejala. Tingkat kematian umumnya
rendah, Hepatitis E biasanya akan hilang dengan sendirinya dan pasien
sembuh. Namun selama durasi infeksi (biasanya beberapa minggu), penyakit
ini sangat mengganggu aktivitas keseharian. Hepatitis E kadang-kadang
berkembang menjadi sebuah penyakit hati akut yang parah, dan fatal pada
sekitar 2% dari semua kasus. Secara klinis, penyakit ini sebanding dengan
hepatitis A, tetapi pada wanita hamil penyakit ini lebih sering parah dan
berhubungan dengan sindrom klinis yang disebut kegagalan hati fulminan.
Wanita hamil, terutama pada trimester ketiga, mengalami tingkat kematian
tinggi dari penyakit ini (sekitar 20%).
Meskipun ada satu serotipe virus ini, empat genotipe yang berbeda
telah dilaporkan. Genotipe 1 dan 2 hanya terbatas pada manusia dan sering
dikaitkan dengan wabah besar dan epidemi di negara-negara berkembang
dengan kondisi sanitasi yang buruk. Genotipe 3 dan 4 menginfeksi manusia,
babi dan spesies hewan lainnya dan telah bertanggung jawab untuk kasus-
kasus sporadis hepatitis E di negara-negara berkembang dan industri.
3.Penyebaran
Hepatitis E adalah lazim di kebanyakan negara berkembang, dan
umum di negara manapun dengan iklim panas. Hal ini meluas di Asia
Tenggara, Afrika bagian utara dan tengah, India, dan Amerika Tengah. Ini
menyebar terutama melalui kontaminasi tinja pada pasokan air atau makanan;
transmisi orang-ke-orang jarang ditemukan, namun bisa terjadi saat
berhubungan seks oral-anus (misalnya menjilat anus). Wabah epidemi
Hepatitis E paling sering terjadi setelah hujan lebat dan musim hujan karena
gangguan pasokan air.
Hewan peliharaan telah dilaporkan sebagai reservoir untuk virus
hepatitis E, dengan beberapa survei menunjukkan angka infeksi melebihi 95%
yang diantaranya berasal dari babi. Kemungkinan Ini berlaku juga jika
seseorang mengkonsumsi daging babi hutan dan daging rusa mentah. Namun,
tingkat penularan pada manusia melalui rute ini masih diperdebatkan para
ahli.
Sebuah virus flu burung telah digambarkan terkait dengan gejala Hepatitis-
Splenomegaly pada ayam. Virus ini secara genetis dan antigenically terkait
dengan HEV mamalia dan mungkin merupakan sebuah genus baru.
replikasi virus telah ditemukan dalam usus kecil, kelenjar getah bening, usus
besar serta hati babi yang terinfeksi.
4.Pencegahan
Perbaikan sanitasi adalah ukuran paling penting, yang terdiri dari
perawatan kebersihan pada pembuangan limbah manusia; juga penting standar
yang lebih tinggi untuk persediaan air masyarakat, baik prosedur kebersihan
pribadi maupun persiapan makanan sanitasi.
1. HEPATITIS G
1. Definisi
Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan.
2. Penyebab
Disebabkan oleh hepatitis G virus (HGV), yang mirip dengan virus
hepatitis C. Kontak dengan darah yang terinfeksi HGV.
3. Gejala
Kebanyakan orang tidak memiliki gejala akut. Sebanyak 20 % dari
penderita hepatitis C juga menderita hepatitis ini.
4. Diagnosa
Metode yang digunakan untuk mendeteksi HGV sangat komplek untuk
mengetahui adanya antibodi HGV. Namun ketika antibodi telah ditemukan,
virus itu sendiri telah menghilang.
5. Pengobatan
Tidak ada perawatan spesifik untuk penyakit hepatitis akut ini. Penderita
harus banyak istirahat, menghindari alkohol dan makan makanan bergizi.
6. Pencegahan
Hepatitis G ditularkan melalui infeksi melalui darah. Pencegahannya
dengan menghindari kontak dengan darah yang terkontaminasi. Jangan
gunakan jarum suntik atau peralatan lain secara bersamaan.
Oleh karena itu bila pada kehamilan trimester ke III hepar dapat dengan
mudah diraba, berarti sudah terdapat kelainan-kelainan yang sangat bermakna.
Perubahan-perubahan mikroskopik pada hepar akibat kehamilan adalah tidak
khas. Pengaliran darah ke dalam hepar tidak mengalami perubahan, meskipun
terjadi perubahan yang sangat menyolok pada sistem kardio vaskuler.
Berat ringan gejala hepatitis virus pada kehamilan sangat tergantung dari
keadaan gizi Ibu hamil. Gizi buruk khususnya defisiensi protein, ditambah
pula meningkatnya kebutuhan protein untuk pertumbuhan janin, menyebabkan
infeksi hepatitis pada kehamilan memberi gejala-gejala yang jauh lebih berat.
a. Melewati placenta
b. Kontaminasi dengan darah dan tinja Ibu pada waktu persalinan
c. Kontak langsung bayi baru lahir dengan Ibunya
d. Melewati Air Susu Ibu, pada masa laktasi.
Ibu hamil yang mengalami hepatitis B, dengan gejala yang jelas, 48%
dari bayinya terjangkit hepatitis, sedang pada Ibu-lbu hamil yang hanya
sebagai carrier Hepatitis Virus B antigen, hanya 5% dari bayinya mengalami
virus B antigenemia. Meskipun hepatitis virus, belum jelas pengaruhnya
terhadap kelangsungan kehamilan, namun dilaporkan bahwa kelahiran
prematur terjadi pada 66% kehamilan yang disertai hepatitisvirus B. Adanya
icterus pada Ibu hamil tidak akan menimbulkan kern-icterus pada janin. Kem
icterus terjadi akibat adanya unconjugated bilirubin yang melewati placenta
dari Ibu-Ibu hamil yang mengalami hemolitik jaundice.
Bila penularan hepatitis virus pada janin terjadi pada waktu persalinan
maka gejala- gejalanya baru akan nampak dua sampai tiga bulan kemudian.
Sampai sekarang belum dapat dibuktikan, bahwa hepatitis pada Ibu hamil
dapat menimbulkan kelainan kongenital janinnya. Pada pemeriksaan placenta,
dari kehamilan yang disertai hepatitis, tidak dijumpai perubahan-perubahan
yang menyolok, hanya ditemukan bercak-bercak bilirubin. Bila terjadi
penularan virus B in utero, maka keadaan ini tidak memberikan kekebalan
pada janin dengan kehamilan berikutnya.
a. Pencegahan
b. Pengobatan
c. Penanganan Khusus
1. Rawat inap dan tirah baring
2. Isolasi pasien, lakukan pemeriksaan serologik
3. Diet rendah lemak, tinggi karbohidrat dan protein
4. Rehidrasi apabila terjadi defisit cairan akibat muntah
yang
d. berlebihan dan demam
1. Berikan vitamin K, glukosa dan kurkuma rhizoma
2. Evaluasi profil biofisik atau kondisi janin
3. Penatalaksanaan neonatal
4. Evaluasi sistem pembekuan darah
TINJAUAN KASUS
pengkajian
Data subjektif
Yang perlu di kaji : nama. umur, agama, suku, pendidikan, pekerjaan dan
(mengenal) klien.
2. Keluhan utama
Merupakan alasan utama klien untuk datang ke RS dan apa-apa saja yang
di rasa kan klien.
Kemungkinan yang ditemui:klien lemas, cepat lelah dan tampak kuning pada
ekstermitas bagian atas dan bawah.
3. Riwayat perkawinan
4. Riwayat mentruasi
7. Riwayat kesehatan
8. Riwayat kontrasepsi
9. Riwayat seksualitas
a. Kemungkinan klien mengalami apakah aktifitas nya normal atau ada
gangguan.
a) Riwayat spiritual
c) Kebutuhan dasar
2. Data objektif.
1. Pemeriksaan umum
2. Pemeriksaan khusus
sesuai dengan usia kehamilan, apakah ada bekas luka operasi, vulva
apakah bersih, ada varises atau tidak, oedema dan pengeluaran dari
vagina. Anus apakah ada haemoroid, ekstremitas atas dan bawah
kuning
3. Pemeriksaan penunjang
a) Laboratorium
tunggal,intrauterin. Dasar :
2. Masalah
3. Kebutuhan
a. Nutrisi
b. Istirahat
Langkah III : mengidentifikasi diagnosa atau
masalah potensial.
1. Abortus
2. Perdarahan pasca persalinan
1. Beri tahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa saat ini secara umum ibu
dalam keadaan baik.
1. Memberi tahu ibu hasil pemeriksaan,bahwa saat ini secara umum ibu
dalam keadaan baik.
2. Memberi tahu ibu untuk makan makanan yang bergizi,banyak
mengkonsumsi sayuran, dan makanan tinggi protein dan rendah
lemak.
3. Menganjurkan ibu untuk tidak minum kopi dan tidak minum-
minuman yang beralkohol.
4. Memberikan ibu tablet fe serta waktu dan cara mengkonsumsi nya.
5. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup,yaitu pada malam 8 jam
dan siang hari 2 jam agar kondisi ibu tidak bertambah buruk.
6. Menganjurkan ibu untuk mencegah penularan penyakit kepada
anggota keluarga yang lain dengan mengkhususkan peralatan
makanan,dan minuman ataupun barang habis pakai.
7. Memberikan ibu motivasi dan semangat pada ibu bahwa ibu akan baik
– baik saja selama ibu sering memeriksakan diri.
1. Ibu mengerti hasil pemeriksaan, bahwa saat ini secara umum ibu
dalam keadaan baik.
2. Ibu mau untuk makan makanan yang bergizi, banyak mengkonsumsi
sayuran, dan makanan tinggi protein dan rendah lemak.
3. Ibu mau untuk tidak minum kopi dan tidak minum-minuman yang
beralkohol.
4. Ibu mau mengkonsumsi tablet fe serta waktu dan cara mengkonsumsi
nya.
5. Ibu mau untuk istirahat yang cukup,yaitu pada malam 8 jam dan siang
hari 2 jam agar kondisi ibu tidak bertambah buruk.
6. Ibu mau untuk mencegah penularan penyakit kepada anggota keluarga
yang lain dengan mengkhususkan peralatan makanan,dan minuman
ataupun barang habis pakai.
7. Ibu sudah termotivasi dan merasa baik – baik saja selama ibu sering
memeriksakan diri.
8. Berkolaborasi dengan spesialis penyakit dalam dan dokter kandungan
untuk dapat memberikan penanganan dan pencegahan komplikasi
kehamilan.
9. Ibu akan datang pada kunjungan ulang satu minggu kemudian untuk
mengetahui perkembangan ibu dan janin.
10. Hasil pemeriksaan ibu sudah didokumentasikan.
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Data subjektif
Pukul : 10.20
Data objektif
Kontrol ulang kehamilan Keadaan
-Ttv
- Td : 110/ 70mmhg
-N : 88 x/ menit
-S : 36,6°
-P : 20x/ menit
- BB sebelum hamil : 49 kg
- BB setelah hamil : 59 kg
- TB : 154 cm
- Lila : 26 cm
-Inspeksi
Pemeriksaan head to-toe dalam batas normal
-Palpasi
Leopold 1 : Tfu 3 jari dibawah px, difundus teraba bulat, lembek dan tidak
melenting kemungkinan bokong janin
Leopold 2 : Pada perut ibu sebelah kanan teraba keras, memanjang dan
memapan, kmungkinan punggung janin, pada perut ibu sebelah kiri teraba
tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan ekstremitas janin.
Leopold 3 : Pada perut ibu bagian bawah teraba keras, bulat dan melenting
kemungkinan kepala janin dan masih bisa digoyangkan.
Auskultasi :
- DJJ : positif
- Pemeriksaan penunjang :
- HB : 10,5%gr
- HBsAg : Positif 1
ASSESMENT
Dx :
G6P3A1H4, uk 35-36 mg, janin hidup, tunggal, intrauterine, pu-ki, keadaan
jalan lahir normal, dan ku ibu dan janin baik
pemriksaan
3. Menjelaskan kebutuhan istirahat total, seperti siang 1-2 jam dan malam 7-8
jam, alktifitas sedikit dapat mengurangi kerja hepar.
PENATALAKSANAAN
- Tindakan segera:
Hepatitis di sebabkan oleh virus dan merupakan penyakit hati yang paling
sering di jumpai dalam kehamilan. Pada wanita hamil, peniyebab hepatitis
terutama oleh virus hepatitis B walau kemungkinan juga dapat karena virus
hepatitis A atau C . hepatitis juga dapat terjadi pula setiap saat kehamilan dan
mempunyai pengaruh buruk pada janin maupun ibunya. Hepatitis yang
berlangsung kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, hepatitis yang
berlangsung lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.
Pada trimester I dapat terjadi keguguran pada trimester II dan III sering
terjadi premature . adapun beberapa jenis virus hepatitis A, B, C, D, E, dan G.
4.2 Saran
1. Penulis
Diharapkan menjadi koreksi diri dan juga bisa menjadi koreksi tentang
pembuatan makalah yang benar
2. Pembaca