Program Studi Magister Pendidikan Matematika FKIP Unila Jln. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung rizkiwahyuni182@gmail.com; Telp 085381104131
Abstract: Development of LKPD Based Guided Invention To Facilitate Ability
and Disposition Understanding Mathematical Concepts. This research aimed to develop student worksheets learner (LKPD) that was able to reduce the learning obstacle and find out the results of its implementation in terms of student’s ability and disposition of mathematical concept understanding. The Learning obstacle means that the learning difficulties experienced by students when studying pythagorean theorem. The subject of this research was VIII class students ofMTs Nurul Ummah in academic years of 2016/2017. The data collection techniques used observation, documentation, interviews, questionnaires, and tests. The results showed that the worksheets based guided discovery for pythagorean theorem able to facilitate of student’s ability and disposition of mathematical concept understanding and reduce the learning obstacles that exist. The analysis of the student's response and findings during implementation used for a basis of further improvement of the worksheets.
Abstrak: Pengembangan LKPD Berbasis Penemuan Terbimbing untuk
Memfasilitasi Kemampuan dan Disposisi Pemahaman Konsep Matematis. Penelitian pengembangan (Research & Development) ini bertujuan untuk mengembangkan LKPD teorema pythagoras yang mampu mengurangi hambatan belajar dan mengetahui hasil implementasinya ditinjau dari kemampuan dan disposisi pemahaman konsep matematis siswa. Adapun hambatan belajar yang dimaksud adalah kesulitan belajar yang dialami siswa pada saat mempelajari konsep teorema pythagoras. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Nurul Ummah Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara, angket dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD berbasis penemuan terbimbing dengan materi teorema pythagoras mampu memfasilitasi kemampuandan disposisi pemahaman konsep matematis siswa. Analisis terhadap respon siswa dan temuan- temuan selama implementasi dijadikan landasan untuk memperbaiki LKPD selanjutnya.
Kata kunci: Pemahaman Konsep, LKPD, Penemuan Terbimbing.
PENDAHULUAN matematis merupakan kecenderungan Matematika merupakan salah sikap individu dalam memahami satu mata pelajaran yang diajarkan suatu konsep matematika. Disposisi pada setiap jenjang pendidikan di merupakan salah satu penunjang se- Indonesia mulai dari Sekolah Dasar seorang untuk memiliki kemampuan. (SD) sampai Sekolah Menengah Atas Siswa yang memiliki disposisi pema- (SMA). Hal itu dilaksanakan karena haman konsep yang baik, maka akan matematika merupakan ilmu penge- semakin baik pula kemampuan pe- tahuan yang penting sebagai pengan- mahaman konsepnya. Hal ini sesuai tar ilmu-ilmu pengetahuan yang lain. dengan pendapat Mahmudi (2010) Salah satu tujuan pembela- yang menyatakan bahwa siswa yang jaran matematika menurut Permen- memiliki disposisi tinggi akan lebih diknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah gigih, tekun, dan berminat untuk me- memahami konsep matematika, men- ngeksplorasi hal-hal baru, sehingga jelaskan keterkaitan antar konsep dan memungkinkan siswa tersebut memi- mengaplikasikan konsep atau algo- liki pengetahuan lebih dibandingkan ritma secara luwes, akurat, efisien, siswa yang tidak menunjukkan pe- dan tepat dalam pemecahan masalah. rilaku tersebut. Oleh karena itu, dis- Berkaitan dengan tujuan tersebut pe- posisi pemahaman konsep mahaman konsep dalam matematika matematisperlu dikembangkan dalam sangat diperlukan bagi siswa, karena pembe-lajaran matematika. ketika siswa sudah paham dengan Belajar mengajar sebagai sua- konsep yang ada maka siswa akan tu proses merupakan suatu yang tidak lebih mudah dalam menyelesaikan se- terlepas dari komponen-komponen buah permasalahan matematis. lain yang saling berinteraksi dida- Memahami konsep tidak ha- lamnya. Salah satu komponen dalam nya terdiri dari unsur kognitif, namun proses tersebut adalah sumber belajar. perlu memunculkan sikap atau pan- Sumber belajar merupakan daya yang dangan positif siswa dalam proses bisa dimanfaatkan guru guna ke- memahami konsep. Sikap ini disebut pentingan proses pembelajaran, baik disposisi pemahaman konsep mate- secara langsung maupun tidak matis.Disposisi pemahamankonsep langsung, sebagian atau keseluruhan (Nana Sudjana & Ahmad Rifai, langkah-langkah yang terstruktur da- 2003). Salah satu sumber belajar yang lam menemukan konsep dasar. digunakan guru untuk menunjang Pengemasan materi yang de- proses pembelajaran adalah LKPD mikian menyebabkan siswa biasanya (Lembar Kerja Peserta Didik). hanya menghafal rumus atau materi LKPD merupakan kumpulan tanpa memahami konsep yang ada lembaran yang berisikan kegiatan karena pembelajaran bersifat kurang yang memungkinkan siswa melaku- bermakna bagi siswa. Dampak yang kan aktivitas nyata dengan objek dan ditimbulkan dari siswa yang hanya persoalan yang dipelajari. Menurut menghafal saja adalah rumus-rumus (Widjajanti,2008) mengatakan, LKPD yang dihafal akan mudah dilupakan merupakan salah satu sumber belajar dan apabila diberi soal yang ber- yang dapat dikembangkan oleh guru variasi siswa akan mudah bingung. sebagai fasilitator dalam kegiatan Kesulitan siswa dalam belajar pembelajaran. LKPD yang disusun matematika biasanya juga disebabkan dapat dirancang dan dikembangkan timbunan materi-materi yang tidak sesuai dengan kondisi dan situasi paham sebelumnya. Banyak siswa kegiatan pembelajaran yang akan yang belum paham materi yang lama dihadapi. Menurut Prastowo (2011) namun sudah ditambahi lagi dengan LKPD adalah suatu bahan ajar cetak materi yang baru dan begitu sete- berupa lembaran-lembaran kertas be- rusnya sehingga siswa susah me- risi materi, ringkasan dan petunjuk- ngikuti materi yang sedang diajarkan. petunjuk pelaksanaan tugas pem- Materi dalam matematika bersifat belajaran yang harus dikerjakan oleh terstruktur dan saling berhubungan siswa, yang mengacu pada kompe- antara materi satu dengan materi yang tensi dasar yang harus dicapai. lainnya. LKPD yang beredar saat ini Materi baru selalu dikaitkan masih bersifat praktis dan tidak dengan bahan yang telah dipelajari menekankan pada proses. Materi dan sekaligus untuk mengingat yang disajikan juga bersifat instan kembali (Suherman, 2003). Jadi, da- tanpa disertai penjelasan detail atau lam mempelajari matematika tidak bisa terlepas dari materi sebelumnya. Siswa dituntut bisa memahami satu nya memahami konsep-konsep mate- pokok bahasan de-ngan tuntas, bukan matika semata, melainkan juga me- hanya sekedar hafal dan bisa saat itu ngajak siswa berpikir konstruktif. saja tetapi bisa digunakan untuk LKPD matematika berbasis pene- jangka panjang. Dengan demikian, muan terbimbing ini diharapkan pemahaman konsep dalam pelajaran mampu membawa siswa pada ke- matematika sangat penting. giatan pembelajaran yang menarik, Salah satu LKPD yang dipan- menyenangkan, sekaligus menantang dang penulis bisa memfasilitasi ke- siswa untuk berpikir dan menalar. butuhan siswa adalah LKPD berbasis Salah satu materi yang di- penemuan terbimbing. Proses pene- ajarkan dalam pelajaran matematika muan melalui LKPD dalam pembe- adalah Teorema Pythagoras. Materi lajaran matematika akan memberikan Teorema Pythagoras ini berhubungan pengalaman secara langsung dan ber- erat dengan kehidupan sehari-hari makna kepada siswa, karena dalam serta terdapat banyak variasi soal LKPD menggunakan pertanyaan- pada materi ini. Selain itu materi pertanyaan terstruktur yang menga- Teorema Pythagoras menjadi materi rahkan siswa menemukan konsep, prasyarat beberapa materi selanjutnya prinsip, dan prosedur matematika seperti materi kubus dan balok, (Hasibuan, 2014). LKPD penemuan teorema Pythagoras dapat digunakan terbimbing merupakan lembaran- untuk mengetahui panjang diagonal lembaran berisi tugas yang harus sisi maupun diagonal ruang. Ber- dikerjakan oleh siswa dengan berpe- kaitan dengan hal tersebut maka doman berupa pertanyaan-pertanyaan pemahaman konsep siswa dalam ma- yang membimbing dan didalamnya teri ini sangat penting. siswa diberikan kesempatan untuk Dengan demikian, diterapkan- bekerja merumuskan hipotesis, me- nya pembelajaran matematika ber- rancang dan melakukan eksperimen, basis penemuan terbimbing diharap- mengumpulkan, dan menganalisis da- kan siswa mampu menemukan ta, serta menarik kesimpulan. konsep-konsep yang ada dalam materi Melalui LKPD ini proses tersebut secara mandiri. Oleh karena pembelajaran matematika bukan ha- itu, pemahaman konsep yang dibe- rikan siswa akan mendorong mun- 9) melakukan revisi terhadap produk culnya disposisi pemahaman konsep akhir, dan 10) melakukan desiminasi matematis. Menurut (Dahiana, 2010) dan implementasi produk serta me- berpendapat bahwa pemahaman da- nyebarluaskan produk.Pada peneliti- lam matematika memiliki efek positif an yang telah dilakukan hanya meng- terhadap belajar siswa. Berkaitan de- ambil langkah pertama hingga ke- ngan hal tersebut peneliti ingin me- tujuh dari alur penelitian Borg dan ngembangkan LKPD berbasis pene- Gall. muan terbimbing untuk memfasilitasi Proses pembelajaran meng- kemampuan dan disposisi pemaha- gunakan LKPD berbasis penemuan man konsep matematis. terbimbing dalam penelitian ini mengukur sejauh mana kemampuan METODE PENELITIAN dan disposisi pemahaman konsep Subjek penelitian adalahsiswa matematis siswa terfasilitasi. Adapun kelas VIII MTs Nurul Ummah. indikator kemampuan pemahaman Penelitian ini merupakan penelitian konsep matematis yang dijadikan pengembangan(Research and Deve- tolak ukur dalam penelitian ini lopment) yang bertujuan untuk me- menurut Peraturan Dirjen Dikdasmen ngetahui kemampuan dan disposisi Depdiknas Nomor. pemahaman konsep matematis siswa 506/C/Kep/PP/2004 melalui pengembangan LKPD. Pene- (Wardhani,2008),indikator litian ini mengikuti alur penelitian kemampuan pemahaman konsep ada- pengembangan Borg & Gall (1979), lah sebagai berikut: 1) kemampuan dengan langkah-langkah yaitu: 1) pe- siswa menyatakan ulang sebuah nelitian pendahuluan dan pengum- konsep, 2) kemampuan mengklasifi- pulan data, 2) melakukan perencana- kasikan objek-objek menurut sifat- an, 3) mengembangkan jenis/bentuk sifat tertentu yang sesuai dengan produk awal, 4) melakukan uji coba konsepnya, 3) kemampuan memberi tahap awal, 5) melakukan revisi ter- contoh dan non contoh dari konsep, hadap produk utama, 6) melakukan 4) kemampuan menyajikan konsep uji coba lapangan, 7) melakukan revi- dalam berbagai bentuk representasi si terhadap produk operasional, 8) matematis, 5) kemampuan mengem- melakukan uji lapangan operasional, bangkan syarat perlu atau syarat dengan pemahaman konsep matema- cukup dari konsep, 6) kemampuan tis, 5) kepercayaan diri, ditunjukkan menggunakan prosedur atau operasi dengan sikap yakin terhadap kemam- tertentu, dan 7) kemampuan meng- puannya dan tidak ragu-ragu dalam aplikasikan konsep atau algoritma pe- memberikan alasan yang berkaitan mecahan masalah.Sedangkan indika- dengan pemahaman konsep matema- tor disposisi pemahaman matematis tis, dan 6) rasa ingin tahu, ditunjuk- siswa yang dijadikan tolak ukur da- kan dengan sikap selalu memiliki lam penelitian ini menurut (Yunarti, perhatian untuk terus peka terhadap 2011) yang digunakan dalam pe- informasi yang berkaitan dengan nelitian ini adalah: (1) pencarian ke- pemahaman konsep matematis. Sikap benaran, ditunjukkan dengan sikap dan kebiasaan berpikir seperti ter- selalu berusaha mendapatkan dan sebut secara akumulatif akan menum- memberikan informasi yang benar buhkan disposisi matematik yaitu ke- berkaitan dengan pemahaman konsep inginan, kesadaran dan dedikasi yang matematis, 2) berpikiran terbuka, di- kuat pada diri siswa untuk belajar tunjukkan dengan sikap bersedia matematika dan melaksanakan berba- mendengar atau menerima pendapat/ gai kegiatan matematik (Suharsono, pemikiran orang lain yang diyakini 2015). benar dan menggunakan pemikiran Pada penelitian ini, data yang tersebut untuk menyelesaikan perma- dikumpulkan adalah data kemampuan salahan terkait pemahaman konsep dan disposisi pemahaman konsep ma- matematis, 3) sistematis, ditunjukkan tematis dan diperoleh melalui obser- dengan sikap rajin atau tekun dalam vasi, dokumentasi, wawancara, ang- mencari informasi atau alasan yang ket dan tes selama proses pembe- relevan; jelas dalam bertanya dan lajaran berlangsung, kemudian diana- tertib dalam bekerja mencari jawaban lisis secara deskriptif. persoalan pemahaman konsep mate- HASIL DAN PEMBAHASAN matis, 4) analitis, ditunjukkan dengan a. Pengembangan LKPDpada sikap tetap fokus pada masalah yang Penemuan Terbimbing. dihadapi serta mencari alasan yang Pengembangan adalah proses sesuai dengan masalah yang berkaitan atau cara pembuatan untuk mengem- bangkan suatu bahan yang akan melatih dan memfasilitasi pemaha- diujikan secara bertahap dan teratur man konsep serta menemukan konsep sehingga dapat membuahkan hasil melalui bimbingan dan arahan dari yang lebih baik. Pengembangan pem- guru karena pada umumnya sebagian belajaran matematika, tidak lepas dari besar siswa masih membutuhkan penggunaan pendekatan yang dipilih konsep dasar untuk dapat menemukan dan kepercayaan tentang apa mate- sesuatu. Hal ini sejalan dengan Abel matika itu, bagaimana matematika di- (Effendi, 2012) yang menyatakan pelajari, dan bagaimana matematika bahwa guru memiliki pengaruh yang seharusnya diajarkan. Sistem keper- paling penting terhadap kemajuan cayaan ini berfungsi sebagai latar siswa dalam proses pembelajaran. belakang teori dalam rangka meng- Penemuan terbimbing diawali evaluasi kegiatan-kegiatan instruk- dengan pemberian masalah dalam ke- sional. hidupan sehari-hari kepada siswa, Penemuan terbimbing adalah membahas tujuan pelajaran, dan me- suatu pembelajaran yang menekankan motivasi peserta didik untuk terlibat siswa untuk mengkonstruksi sendiri dalam kegiatan mengatasi masalah. suatu konsep berdasarkan konsep Dalam fase ini, siswa ditantang untuk awal yang diperolehnya.Pernyataan mendapatkan ide atau gagasan ten- ini sesuai dengan pendapat yang di- tang solusi permasalahan yang disa- kemukakan Ruseffendi (Karim, 2011) jikan atas pengetahuan yang didapat- yang menyatakan bahwa model pene- kan dari pengalaman sebelumnya, muan terbimbing merupakan model sehingga siswa dapat menginter- yang mengatur pengajaran sedemi- prestasikan masalah yang diberikan. kian rupa sehingga anak memperoleh Fase selanjutnya adalah peng- pengetahuan yang sebelumnya belum organisasian untuk belajar. Siswa di- diketahuinya itu tidak melalui pembe- kelompokkan secara heterogen ke- ritahuan, sebagian atau seluruhnya di- mudiandiminta untuk mendiskusikan, temukan sendiri.Penemuan terbim- mendefinisikan dan mengklasifika- bing dalam penelitian ini bercirikan sikan objek menurut sifat tertentu penggunaan masalah kehidupan nya- yang terkait dengan permasalahan ta, dan simulasi permasalahan untuk yang disajikan. Setiap siswa memiliki usaha untuk menemukan dalil-dalil, nuliskan pengertian lalu ke rumus, konsep atau rumus dengan cara tidak ada langkah-langkah dalam terbimbing dalam menyelesaikan menemukan konsep. permasalahannya. Pada tahapan kedua yaitu pe- Kemudian siswa didorong un- rencanaan, dalam merencanakan pem- tuk mendapatkan informasi yang tepat belajaran yang akan dilakukan, pe- dan mencari penjelasan dan solusi. neliti menganalisis standar kompe- Dalam fase ini guru membantu siswa tensi dan kompetensi dasar kemudian dalam merencanakan danmenyiapkan mengembangkan indikator-indikator hasil karya yang tepat, seperti lapo- serta menjabarkannya lagi ke dalam ran, dan pola-pola, serta membantu tujuan pembelajaran dan menuang- mereka untuk menyampaikannya ke- kannya ke dalam silabus dan RPP. pada orang lain. Kemudian guru Pada tahapan ketiga yaitu desain membantu siswa untuk melakukan re- produk awal diperoleh bahwa desain fleksi terhadap penyelidikannya dan produk awal penelitian pengembang- proses-proses yang digunakan kemu- an LKPD adalah menentukan ran- dian menyimpulkan solusi permasa- cangan pengembangan LKPD, me- lahan yang disajikan. nentukan muatan LKPD dengan me- Tahapan pengembangan yang milih materi teorema pythagoras dan pertama yaitu penelitian pendahuluan membagi materi menjadi 6 LKPD, yang dilakukan dengan menganalisis kisi-kisi tes kemampuan pemahaman kurikulum dan mewawancarai guru konsep matematis, instrumen tes, dan matematika dan siswa diperoleh hasil rubrik penilaian. bahwa MTs Nurul Ummahmasih Pada tahapan yang keempat menggunaan KTSP. Sekolah sudah yaitu uji tahap awal meliputi uji ahli mengupayakan pengadaan buku paket dan uji coba skala kecil. Pada uji ahli tetapi buku paket pemerintah masih ini dilakukan oleh dua ahli yaitu ahli sulit dipahami oleh siswa. Belum ada desain danmateri. Hasil yang dipe- LKPD pegangan siswa yang baik dari rolehdari ahli desain LKPD adalah 55 penerbit dan hasil karya guru di- dari total skor 60 dengan persen-tase karenakan penyajian dalam LKPD 91,67% masuk kriteria sangat baik. masih bersifat langsung yaitu me- Sedangkan hasil yang diperoleh dari ahli materi adalah 46 dari total skor dan kreatif jika guru memberikan ke- 52 dengan persentase 88,64% masuk sempatan kepada siswa untuk mene- kategori sangat baik. Pada uji coba mukan suatu konsep, teori, aturan, kelompok skala kecil terlebih dahulu atau pemahaman melalui contoh- diberikan materi dan LKPD ini, pada contoh yang ia jumpai dalam kehi- saat pembelajaran diperoleh pada dupannya. Dalam proses pembela- LKPD 1, 2, dan 3 ada yang tidak jaran LKPD siswa diarahkan untuk dapat diselesaikan oleh siswa sehing- memproses informasi danpelajaran ga perlu diperbaiki. Pada LKPD 3, yang diperoleh sebelumnya melalui soal uji pemahaman terlalu banyak. upayanya mengorganisir, menyimpan, Dalam ujicoba skala kecil, LKPD dan kemudian menemukan hubungan juga diujicobakan kemenarikannya antara pengetahuan yang baru dengan kepada siswa dengan skor 1236 dari pengetahuan yang telah ada. total skor 1456, memiliki persentase Pendesainan keenam LKPD 85 masuk kategori menarik. ini selain sesuai dengan teori belajar Pada tahapan kelima yaitu re- Konstruktivisme dan Kognitivisme, visi produk awal dilakukan berda- sesuai juga dengan teori belajar Beha- sarkan uji coba tahap awal. Saran dari viorisme yang dikemukakan oleh ahli desain, materi yaitu LKPD 1, 2, Gagne (1979) yang menyatakan bah- dan 3 perlu diperbaiki. Pada tahapan wa belajar merupakan sebuah sistem yang keenam yaitu uji coba lapangan yang didalamnya terdapat berbagai dilakukan di kelas VIII MTs Nurul unsur yang saling terkait sehingga Ummah. Pada proses pembelajaran menghasilkan perubahan perilaku. LKPD 1 sampai 6, secara keseluruhan Proses pembelajaran meng- siswa mampu mengerjakan gunakan LKPD berbasis penemuan permasalahan-permasalahan dalam terbimbing ini, siswa mulai mengala- LKPD. mi perubahan tingkah laku, yang se- Selain itu, pendesainan ke- mula pada pertemuan pertama dan enam LKPD ini juga sesuai dengan kedua siswa dengan kemampuan ting- teori belajar Kognitif yang dikemu- gi mendominasi pembelajaran dan kakan oleh Bruner (1990) yaitu pro- siswa yang berkemampuan sedang ses belajar akan berjalan dengan baik dan rendah hanya mengikuti (pasif) menjadi lebih dapat percaya diri dan menyelesaikan masalah matematika. berbagi dalam mengemukakan pen- (Herawati, 2010) menyatakan bahwa dapat pada pertemuan-pertemuan se- dalam mempelajari matematika, siswa lanjutnya. Saat proses post-test hasil harus memahami konsep matematika yang diperoleh yaitu nilai terendah 35 terlebih dahulu agar dapat menyele- dan nilai tertinggi adalah 96dan rata- saikan soa-soal dan mampu mengapli- rata siswa adalah 70. Presentase pen- kasikan pembelajaran tersebut dalam capaian kelulusan yaitu 63,33%.Pada dunia nyata. tahap ketujuh yaitu Revisi Produk Pada proses pembelajaran, sis- Operasional, revisi dilakukan dengan wa diberikan LKPD yang diharapkan memperhatikan catatan-catatan pada mampu memfasilitasi kemampuan pe- penelitian. mahaman konsep matematis siswa.LKPD yang paling menarik b. Kemampuan Pemahaman adalah LKPD 3. Pada LKPD 3 siswa Konsep Matematis. diminta untuk menentukan bilangan Kemampuan pemahaman kon- yang me-rupakan tripel pythagoras. sep matematis siswa adalah kemam- Siswa ter-tarik saat melakukan puan seseorang untuk menyatakan percobaan untuk menunjukkan bahwa ulang sebuah konsep, mengklasifika- ukuran sedotan yang terbentuk dibuat sikan objek-objek menurut sifat-sifat tripel pytha-goras. Mereka harus tertentu yang sesuai dengan konsep- ekstra bekerja sama dalam membuat nya, memberi contoh dan non contoh segitiga siku-siku dari potongan dari konsep, menyajikan konsep da- sedotan, meng-gambar bentuk lam berbagai bentuk representasi ma- segitiga yang dihasil-kan dari tematis, mengembangkan syarat perlu kumpulan sedotan yang telah atau syarat cukup dari konsep, meng- dipilihnya dan mengukur dengan bu- gunakan prosedur atau operasi ter- sur untuk mengetahui segitiga siku- tentu, dan mengaplikasikan konsep siku telah terbentuk. atau algoritma pemecahan masalah. Siswa banyak kesulitan dalam Dalam proses pembelajaran membuat segitiga siku-siku dari sedo- matematika, pemahaman konsep ma- tan tersebut sehingga mereka me- tematis merupakan landasan yang ngambil berbagai ukuran. Ada kelom- sangat penting untuk berpikir dalam pok yang fokus memegang sedotan terjebak dalam mencari selisih antara agar mampu direkatkan sesuai uku- 5 dan 4 2. Siswa hanya memahami ran, ada juga yang meletakkan isolasi bahwa 5 lebih besar dari 4 2. Ada pada setiap ujung jari mereka. Mereka siswa yang mencoba sedikit menyi- kecewa saat sudah merekatkan ketiga sihkan panjang tangga agar terbentuk sedotan tersebut, namun segitiga yang sudut 450, ada juga siswa yang hanya dihasilkan tidak membentuk sudut menggunakan teorema pythagoras, siku-siku. Ada yang direkatkan antara tanpa memperhatikan sudutnya. Dari sedotan pertama dan kedua, namun berbagai aktivitas, pendapat serta ketika akan merekatkan sedotan ke- hasil pengerjaan siswa terhadap tiga, justru tidak dapat terbentuk. LKPD pada proses pembelajaran, Selain itu, yang menarik per- LKPD ini mampu memfasilitasi ke- hatian siswa kembali adalah LKPD 5 mampuan memahami konsep mate- yang berisi membandingkan sisi-sisi matis siswa. pada segitiga siku-siku dengan sudut Hasil pencapaian indikator ke- khusus. Pada permasalahan ini, dibe- mampuan disposisi pemahaman kon- rikan gambaran bahwa panjang tang- sep matematis siswa ditampilan pada ga yang dihasilkan tidak memungkin- Tabel 1 berikut. 0 kan untuk sudut 45 . Banyak siswa
Tabel 1. Rekapitulasi Data Posstest Pencapaian Indikator Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis pada Kelas Uji Coba Lapangan
No INDIKATOR PENCAPAIAN MAKSIMUM PERSENTASE
1. Menyatakan ulang sebuah 71 90 78,89 konsep 2. Mengklasifikasikan objek menurut sifat tertentu yang 45 60 75,00 sesuai konsep 3. Memberi contoh dan non 42 60 70,00 contoh dari konsep 4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk 56 60 93,33 representasi matematis 5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup 133 210 63,33 dari konsep 6. Menggunakan prosedur 74 90 82,22 atau operasi tertentu 7. Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan 60 120 50,00 masalah Terlihat bahwa indikator kemampuan sep matematis. Disposisi pemahaman pemahaman konsep matematis siswa konsep matematis siswa terhadap ma- dalam mengerjakan tes dari Tabel 1, tematika tampak pada saat mereka tertinggi adalah menyajikan konsep mengerjakan tugas yang penuhper- dalam berbagai bentuk representasi caya diri, rasa ingin tahu, analitis, matematis dan terendah adalah meng- sistematis, berpikiran terbuka, dan aplikasikan konsep atau algoritma pe- pencarian kebenaran (Yunarti, 2011). mecahan masalah. Dilihat dari jawab- Analisis ketercapaian muncul- an siswa, kebanyakan siswa belum nya disposisi pemahaman konsep optimal dalam mengaplikasikan konsep matematis siswa dilakukan setiap in- atau algoritma pemecahan masalah. dikator disposisi matematis siswa saat pembelajaran. Adapun persentase tiap c. Disposisi Pemahaman Konsep Matematis indikator disposisi pemahaman kon- sep matematis berdasarkan banyak- Disposisi pemahaman konsep nya siswa yang diamati selama enam matematis merupakan kecenderungan pertemuan disajikan pada Tabel 2. sikap individu dalam memahami kon-
Tabel 2. Pencapaian Indikator Disposisi Pemahaman Konsep Matematis Siswa
Setiap pertemuan mengalami sesama, ber-tanya jika mengalami
peningkatan dalam memunculkan dis- kesulitan sehingga dapat disimpulkan posisi pemahaman konsep matematis, bahwa LKPD yang digunakan mampu terkecuali pada pertemuan ke- mem-fasilitasi disposisi pemahaman _empat.Hal ini terjadi karena siswa konsep matematis dengan sudah ter-biasa menggunakan LKPD mengarahkan sis-wa untuk berani dan dan guru selalu mengingatkan untuk mampu menyi-kapi permasalahan tetap be-kerja sama dan peduli secara positif. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan hasil penelitian Borg, W.R. dan Gall, M.D. 1979. danpembahasan dapat disimpulkan Educational Research An Introduction. New York: bahwa: Longman. 1. Penelitian ini telah menghasilkan Bruner, J. 1990. Acts of Meaning. LKPD materiteorema pythagoras Cambridge: Havard University berbentuk bimbingan-bimbingan Press. yang diberikan kepada siswa da- Dahiana, W.O. 2010. Peningkatan lam menemukan konsep, tugas, Kemampuan Pemahaman dan Generalisasi Matematis Siswa dan latihan yang berperan dalam MTs Melalui Pendekatan pemahaman konsep yang terjadi Induktif-Deduktif Berbasis Kontruktivisme. Tesis tidak dalam kehidupan sehari-hari. diterbitkan. Bandung: UPI 2. LKPD menjadi kebutuhan yang Effendi, L.A. 2012. Pembelajaran perlu dikembangkan. Hasil vali- Matematika dengan Metode dasi menunjukkan bahwa LKPD Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan telah layak digunakan dan terma- Representasi dan Pemecahan suk dalam kategori sangat baik. Masalah Matematis Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan. 3. Ketercapaian indikator kemam- Vol. 13, No. 2. puan pemahaman konsep mate- Gagne, R. & Briggs, L.J. matis siswa dengan KKM 70 be- 1979.Principle of Instructional lum tercapai dengan baik karena Design. New York: Holt Rinchart and Winstone. kurang dari 70% siswa yang mencapai KKM yaitu 63,33%. Hasibuan, Haryani. 2014. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing 4. Disposisi pemahaman konsep pada Pembelajaran Matematika matematis rata-rata seluruhindi- Kelas XI IPA SMAN.1 Lubuk Alung. Jurnal Pendidikan katordaripertemuan 1 sampai 6 Matematika. Vol.3, No. 1, tercapaidanmengalamipening- Hal.38-44. katan. Herawati, Oktiana D.P. 2010. Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA N.6 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 4, No. 1. Karim, Asrul. 2011. Penerapan Widjajanti, Endang. 2008. Kualitas Metode Penemuan Terbimbing Lembar Kerja Siswa. [Online]. dalam Pembelajaran Matematika Tersedia: http://staff.uny.ac.id. untuk Meningkatkan Pemahaman [10 Oktober 2016]. Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Yunarti, Tina. 2011. Pengaruh Dasar. Jurnal Riset Edisi Metode Socrates terhadap Khusus.No.1. ISSN 1412-565X. Kemampuan dan Disposisi Berpikir Kritis Matematis Siswa Mahmudi, Ali. 2010. Tinjauan SMA. Disertasi tidak diterbitkan. Asosiasi antara Kemampuan Bandung: UPI. Pemecahan Masalah Matematis dan Disposisi Matematis. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta, 17 April 2010
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai.
2003. Teknologi Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru.
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Suharsono. 2015. Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman dan Disposisi Matematik Siswa SMA Menggunakan Teknik Probing Prompting. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran. Vol.2, No. 3, Hal.278-289. STKIP Siliwangi Bandung.
Suherman, Erman. 2003. Strategi
Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung: JICA- UPI.