Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN: 2086-4280

Jeheman, Gunur, & Jelatu e-ISSN: 2527-8827

Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap


Pemahaman Konsep Matematika Siswa
Adrianus A. Jeheman1, Bedilius Gunur2, dan Silfanus Jelatu3*
1,2,3*Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Santu Paulus, Indonesia
Jalan A. Yani No 10, Ruteng, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
1jehemanguy07@gmail.com, 2Gbedilius@gmail.com,
3*silfanusjelatu@yahoo.co.id

Artikel diterima: 20-02-2019, direvisi: 26-05-2019, diterbitkan: 31-05-2019

Abstrak
Pemahaman konsep matematika masih rendah di kalangan pelajar baik pada tingkat dasar
maupun menengah. Penggunaan pendekatan pembelajaran harus menjadi perhatian utama
untuk memperoleh pemahaman konsep yang baik. Pendekatan Matematika Realistik (PMR)
dapat dijadikan sebagai solusi dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini untuk
mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan PMR lebih baik dibandingkan dengan pemahaman konsep matematika yang
diajarkan dengan menggunakan pendekatan konvensional. Penelitian ini merupakan
penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Posttest-Only Group Control Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Widya Bhakti Ruteng yang
berjumlah 95 orang. Pengambilan sampel kelas dilakukan menggunakan teknik random
sampling yang diawali dengan pengujian kesetaraan kelas. Data dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen yang berbentuk uraian dan menggunakan teknik tes. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik lebih baik dari siswa yang menggunakan
pendekatan konvensional. Penggunaan pendekatan matematika realistik pada pembelajaran
matematika berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa.
Kata Kunci: Pemahaman Konsep, Pembelajaran Konvensional, PMR

Effect of Realistic Mathematical Approaches on Understanding Students'


Mathematical Concepts
Abstract
Understanding the concept of mathematics is still low among students both at the elementary
and secondary levels. The use of a learning approach must be a major concern to obtain a
good understanding of concepts. Realistic Mathematics Approach (PMR) can be used as a
solution to teaching mathematics. This study is to find out whether understanding the
mathematical concepts of students taught by using PMR is better than understanding
mathematical concepts taught using the conventional approach. This research is a quasi-
experimental study with research design Posttest-Only group Control Design. The population
in this study were all eighth-grade students of Widya Bhakti Ruteng Middle School, totaling 95
people. Class sampling is done using a random sampling technique that begins with class
equality testing. Data was collected using instruments in the form of descriptions and using
test techniques. The results of the study indicate that understanding students' mathematical
concepts taught using realistic mathematical approaches is better than students who use
conventional approaches. The use of realistic mathematical approaches to learning
mathematics influences the understanding of students' concepts.
Keywords: Understanding of Concepts, Conventional Learning, PMR.

Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 191


Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

I. PENDAHULUAN Lebih lanjut Firdaus, Kailani, Bakar, Bin,


Perkembangan ilmu pengetahuan dan dan Bakry (2015) menegaskan bahwa
teknologi (IPTEK) saat ini semakin masif. matematika sebagai salah satu disiplin
Atas situasi ini, manusia dituntut mampu ilmu berkontribusi dalam pengembangan
adaptif yang ditunjang oleh kemampuan IPTEK, solutif dalam persoalan kehidupan,
untuk berpikir secara kritis serta serta membekali kemampuan berpikir dan
kooperatif (bekerja sama). Dengan berargumentasi.
kemampuan ini berbagai macam informasi Pendidikian merupakan wadah untuk
yang bergerak begitu cepat dari berbagai mampu menguasai ilmu matematika. Hal
sumber dapat disaring dan dimanfaatkan ini ditandai oleh proses pembelajarannya.
dengan baik untuk kebutuhan hidup Pemerintah melalui Permendiknas tentang
(Yahaya & Salam, 2014). Kemampuan- standar isi merumuskan bahwa salah satu
kemampuan ini diharapkan dimiliki oleh tujuan belajar matematika di sekolah yaitu
manusia khususnya generasi yang lahir penguasaan terhadap konsep matematika
pada era teknologi ini. (Jelatu, Mandur, Jundu, & Kurniawan,
Kemampuan-kemampuan yang 2018). Permendiknas tersebut
disebutkan di atas perlu dikembangkan. menguraikan beberapa poin urgen yang
Salah satu jembatan yang dapat mencapai mencirikan kemampuan memahami
tujuan tersebut ialah melalui penguasaan konsep matematika, yakni: menjelaskan
ilmu matematika. Karakteristik ilmu keterkaitan antarkonsep dan
matematika yang hierarkis, terstruktur, mengaplikasikan konsep atau algoritma,
logis, dan sistematis akan memungkinkan secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
siswa untuk terampil berpikir secara dalam pemecahan masalah. Zulnaidi dan
rasional (Husnaeni, 2016; Kurniati, Zakaria (2012) menambahkan bahwa
Prahmana, Makur, & Jelatu, 2018; Zulnaidi pemahaman konsep matematika
& Zakaria, 2012). merupakan akar atau dasar menuju
Matematika berperan penting dalam penguasaan konsep matematika lainnya
berbagai disiplin dan memajukan daya yang lebih tinggi atau serta menunjang
pikir manusia (Nunes & Bryant, 2000). kemampuan koneksi antara konsep
Selain itu, matematika itu ibarat pohon tersebut.
beringin yang bercabang-cabang, namun Hadi dan Kasum (2015) menegaskan
bukan seperti pohon palem (Jelatu, bahwa landasan penting yang digunakan
Sariyasa, & Ardana, 2018). Sangat tidak untuk berpikir dalam menyelesaikan
tepat apabila matematika dikatakan hidup permasalahan matematika maupun
untuk dirinya sendiri, tetapi matematika permasalahan nyata yang relevan dengan
memiliki peran yang universal untuk ilmu matematika adalah pemahaman konsep
yang lain maupun dalam perkembangan matematika. Apabila pebelajar memiliki
teknologi modern (Nunes & Bryant, 2000). konseptualisasi yang baik, maka dapat

192 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Jeheman, Gunur, & Jelatu e-ISSN: 2527-8827

dipastikan bahwa mereka akan mampu siswa tidak mampu mengerjakan soal yang
merekam, memahami, serta dapat beorientasi pemahaman konsep. Informasi
mengaplikasikan, dan memodifikasi suatu rendahnya prestasi belajar matematika
konsep dalam menyelesaikan berbagai memberikan gambaran tentang rendahnya
variasi permasalahan serta soal pemahaman konsep matematika. Hal ini
matematika (Lisnani, 2019; NCTM, 2000). relevan dengan penelitian Hutagalung
Namun, kepemilikan pemahaman (2017) yang menemukan ada hubungan
konsep matematika yang baik belum kausalitas antara rendahnya pemahaman
sepenuhnya sampai pada seluruh konsep matematika siswa dan rendahnya
pebelajar saat ini. Beberapa fakta di pretasi belajar siswa.
sekolah yang secara khusus ditemukan Beberapa studi, menuturkan bahwa
peneliti menunjukkan bahwa kondisi ideal proses pembelajaran konvensional seperti
yang diharapkan tentang pemahaman pembelajaran yang berpusat pada guru
konsep masih kurang. Beberapa siswa kurang efektif dalam mencapai
masih menganggap matematika sulit dan pemahaman konsep yang optimal. Fakta
tak bermakna. Mereka memiliki yang peneliti temukan membenarkan
pandangan bahwa matematika banyak argumentasi ini. Oleh karena peran guru
bergelut dengan perhitungan yang sulit merupakan aspek sentral untuk mencapai
dan rumus yang memerlukan daya ingat tujuan pemahaman konsep, maka dalam
serta daya analisis dalam penggunaannya. konteks pembelajaran matematika yang
Hal ini diketahui dari hasil wawancara kekinian, guru mesti berpandangan bahwa
tidak terstruktur dengan beberapa siswa. materi-materi matematika bukanlah
Kondisi ini menurut peneliti disebabkan sebuah materi hafalan, namun lebih dari
oleh kecendrungan menghafal dan kurang itu, yaitu memahami konsep dari apa
melakukan perkenalan dengan apa yang diberikan (Jehadus, 2018; Mueller,
mendasari atau apa kegunaan dari materi Yankelewitz, & Maher, 2014). Dalam
matematika yang dipelajari. mempelajari matematika, siswa harus
Setelah melakukan UTS dan UAS mampu memahami konsep yang
kepada siswa SMP Widya Bhakti Ruteng, melandasi matematika atau materi yang
serta pemberian beberapa soal yang diajarkan. Hal ini direfleksikan melalui
berorientasi pengukuran pemahaman pemisalan dimana siswa mampu
konsep, peneliti mendapatkan informasi mendefenisikan kembali bahan pelajaran
bahwa dari tiga rombongan belajar yang matematika dengan bahasa mereka
berjumlah 95 orang, sebanyak 43 orang sendiri, mampu mengklasifikasikan contoh
yang nilainya memenuhi kriteria serta bukan contoh. Kedua kata kerja
ketuntasan minimal. Artinya, 60% siswa operasional ini menggambarkan bahwa
yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan konsep matematika bukan hanya sekedar
minimal. Selain itu, hampir 70% persen dihafal.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 193
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Salah satu pembelajaran yang mampu Tujuan dari PMR adalah memberikan
mengakomodasi siswa dalam kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan pemahaman konsep menemukan kembali dan merekonstruksi
matematika yaitu pembelajaran konsep-konsep matematika dengan
matematika realistik (PMR) (Fitriani & mengaitkan konsep-konsep matematika
Maulana, 2016). PMR adalah salah satu dengan dunia nyata, sehingga siswa
pendekatan pembelajaran yang pertama mempunyai pengertian yang kuat tentang
kali dikembangkan oleh sekelompok ahli konsep-konsep matematika. PMR akan
matematika dari freudenthal institute, secara operasional memberikan
Utrecht University di Negeri Belanda pada pengertian tentang relevansi serta
tahun 1971 (Afriansyah, 2016; Muhtadi & kegunaan matematika (materi yang
Sukirwan, 2017; Sugihatno, Budiyono, & diajarkan) dengan dan atau dalam
Slamet, 2017). PMR berpandangan bahwa kehidupan sehari-hari. Semua kajian
matematika adalah kegiatan manusia. tersebut akan secara independen
Eksplorasi ide, konsep, masalah nyata dikonstruksi dan dikembangkan oleh
merupakan aktifitas kelas matematika siswa. Selain itu, penyelesaian masalah
(Soviawati, 2011). Oleh karena tidak harus tunggal dan tidak harus sama
matematika merupakan aktifitas manusia, antara satu siswa dengan siswa lainnya.
maka PMR berorientasi pada relevansi Beberapa penelitian terdahulu
antara konsep matematika dengan menunjukan bahwa PMR efektif dalam
konteks permasalahan di dunia nyata dan meningkatkan kemampuan matematis
juga berorientasi pada siswa (Wardono & siswa (Ahmad & Asmaidah, 2017; Alamiah
Mariani, 2018; Warsito, Nuraini, & & Afriansyah, 2017; Lisnani, 2019;
Sukirwan, 2019). Muhtadi & Sukirwan, 2017)
PMR merupakan pendekatan yang Berdasarkan uraian-uraian di atas,
bermula pada permasalahan yang nyata maka peneliti bertujuan untuk
bagi siswa, mengutamakan keterampilan membuktikan secara empirik dan ilmiah
proses (process of doing mathematics), tentang pengaruh pendekatan matematika
diskusi dan kolaborasi, interaktif (tutor realistik terhadap pemahaman konsep
sebaya) dengan maksud agar mereka matematis siswa.
berkekuatan penuh untuk bereksperimen
baik secara individu maupun kelompok II. METODE
(Ahmad & Asmaidah, 2017; Sirait & Azis, Jenis penelitian adalah penelitian
2017). Dalam PMR, guru berperan dalam eksperimen semu. Penelitian ini
menfasilitasi proses belajar untuk menggunakan Posttest-Only Control Grup
memungkinkan terjadinya interaksi yang Design. Terdapat dua kelompok yang
optimal serta menerapkan scaffolding terlibat dalam peneltian ini yakni
(Özkaya & Karaca, 2017). kelompok yang mendapat perlakuan
194 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Jeheman, Gunur, & Jelatu e-ISSN: 2527-8827

(eksperimen) dan kelompok yang tidak dengan menggunakan uji normalitas dan
mendapat perlakuan (kontrol). Kedua uji homogenitas.
kelompok yang terlibat dalam penelitian
ini dipilih secara random (random kelas). III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun kelompok eksperimen yaitu Data dalam penelitian ini diperoleh dari
kelompok yang dalam proses hasil posttest yang diberikan setelah kelas
pembelajaran menggunakan Pendekatan eksperimen dan kelas kontrol
Matematika Realistik (PMR) dan kelompok mendapatkan perlakuan. Deskriptif data
yang dalam proses pembelajaran mencakup perhitungan nilai mean,
menggunakan pendekatan konvensional median, modus, varians dan standar
adalah kelompok kontrol. deviasi. Dalam penelitian ini, statistik
Populasi dalam penelitian ini adalah deskriptif data dihitung dengan bantuan
seluruh siswa kelas VIII SMP Widya Bhakti SPSS versi 16.0. Adapun statistik deskriptif
Ruteng tahun ajaran 2018/2019. Dalam data posttest dari penelitian ini baik kelas
penelitian ini, peneliti mengambil dua eksperimen maupun kelas kontrol dapat
kelas yang dijadikan sebagai kelas kontrol disajikan pada tabel berikut.
dan kelas eksperimen. Dalam Dari tabel 1, terlihat bahwa kelas
pelaksanaannya, peneliti melakukan eksperimen mempunyai rentangan nilai
random sampling. Sebelum dilakukan dari 51 sampai dengan 80, nilai rata-rata
random sampling dilakukan uji kesetaraan sebesar 65,26, median 67, modus 64,
kelas. Dari proses tersebut diperoleh hasil varians 64, dan standar deviasi 7,94
bahwa kelas VIII C terpilih sebagai kelas sedangkan pada kelas kontro lmempunyai
eksperimen sedangkan kelas VIII A sebagai rentangan nilai dari 44 sampai dengan 73,
kelas kontrol. nilai rata-rata sebesar 60,55, median 65,
Teknik pengumpulan data yang modus 65, varians 62,16, dan standar
digunakan adalah tes. Tes diberikan saat deviasi 7,92.
peneliti telah melakukan treatment untuk Data frekuensi nilai posttest kelas
mengukur ketercapaian siswa pada aspek Tabel 1
pemahaman konsep matematika. Deskripsi Data Kelas Posttest
Statistika Kelas
Data yang diperoleh dalam penelitian
Eksp. Kontrol
ini dianalisis dengan menggunakan teknik
Jumlah Siswa 33 31
statistik deskriptif dan inferensial (Uji-t).
Maksimum (Xmaks) 80 73
Statistik inferensial (uji-t) digunakan untuk Minimum (Xmin) 51 44
menguji perbedaan rerata pemahaman Rata-rata 65,26 60.55
konsep matematis siswa antara kelas Median (Me) 67 65
eksperimen dan kelas kontrol. Persyaratan Modus (Mo) 64 65
pengujian hipotesis adalah data terlebih Varians 63,97 62,16
Standar Deviasi (S) 7.94 7,92
dahulu dilakukan pengujian populasi
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 195
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat eksperimen yakni 0,147 dan pada kelas
pada gambar 1. kontrol 0,086. Kedua nilai ini ≥ 0,05,
Dari data yang disajikan pada gambar 1 sehingga dapat disimpulkan kedua kelas
menunjukkan adanya perbedaan tersebut berdistribusi normal.
perhitungan antara dua kelas. Secara Uji homogenitas adalah uji untuk
statistik deskriptif diperoleh bahwa nilai mengetahui apakah kedua kelompok
rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari sampel berasal dari populasi yang tidak
pada nilai rata-rata pada kelas kontrol jauh berbeda dari keseragamannya.
dengan selisih 4,71. Adapun ketentuan dalam pengujian
Sebelum melakukan analisis data homogenitas adalah jika sig. > 0.05 maka
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat data homogen. Berikut ditampilkan tabel
analisis yakni uji normalitas dan mengenai hasil uji homogenitas data
homogenitas. Apabila uji prasyarat analisis berupa nilai posttest kelas eksperimen dan
terpenuhi maka data akan dianalisis kelas kontrol.
menggunakan statistik parametris, namun Data pada tabel 3 menujukan bahwa
apabila uji prasyarat analisis tidak nilai siginifikansi 0,065 ≥ 0,05 . Artinya,
terpenuhi maka statistik yang digunakan data Posttest kelas eksperimen dan kelas
untuk menganalisis data adalah statistik kontrol berasal dari populasi yang
nonparametris. homogen.
Uji normalitas data pada penelitian ini Berdasarkan uraian sebelumnya terlihat
bertujuan untuk mengetahui apakah data bahwa uji prasyarat analisis data telah
sampel berasal dari populasi yang terpenuhi. Hasil perhitungan menunjukkan
berdistribusi normal atau tidak (lihat tabel data berupa nilai hasil posttest kelas
2). eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi
Berdasarkan data pada tabel 2 terlihat normal dan homogen. Karena uji prasyarat
bahwa nilai signifikan pada kelas analisis data telah terpenuhi, selanjutnya

Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Data
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Stat. Df Sig. Stat. Df Sig.
𝑅1 .144 31 .102 .949 31 .147
𝑅2 .128 33 .187 .944 33 .086

Tabel 3
Uji Homogenitas Data dengan SPSS
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.270 1 62 .605
Gambar 1. Diagram Batang Hasil Posttest

196 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Jeheman, Gunur, & Jelatu e-ISSN: 2527-8827

dilakukan proses analisis data berupa terhadap perolehan pemahaman konsep


pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis matematika siswa.
dilakukan menggunakan statistik Penelitian ini dilaksanakan di SMP
parametris berupa uji-t. Rumus uji-t yang Widya Bhakti Ruteng. Dalam penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini adalah t- materi pembelajaran yang diajarkan pada
test polled varian. Adapun hipotesis yang kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah
diuji dalam penelitian ini adalah: sistem persamaan linear dua variabel,
H0 : Pemahaman konsep matematis siswa masing-masing dalam kurun waktu 12 x 45
yang diajarkan dengan PMR tidak menit atau 6 kali pertemuan tatap muka.
lebih baik dari pemahaman konsep Berdasarkan data hasil penelitian yang
siswa yang diajarkan dengan model telah dideskripsikan, hasil perolehan data
pembelajaran langsung. posttest menunjukkan bahwa skor
H𝟏 ∶ Pemahaman konsep matematis siswa maksimum dan minimum kelas
yang diajarkan dengan PMR lebih baik eksperimen lebih tinggi dari skror
dari pemahaman konsep siswa yang maksimum dan minimum kelas kontrol,
diajarkan dengan model pembelajaran nilai rata-rata pemahaman konsep
langsung. matematis siswa pada kelas eksperimen
Berdasarkan hipotesis penelitian yaitu 65,26 dan pada kelas kontrol 60.55,
tersebut, maka dapat dirumuskan Selanjutnya dari hasil uji hipotesis
hipotesis statistik sebagai berikut: menujukan bahwa 𝐻0 ditolak dan 𝐻1
H0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2 diterima. Hal ini berarti rata-rata skor
H1 : 𝜇1 > 𝜇2 pemahaman konsep matematis siswa yang
Keterangan: menggunakan PMR lebih baik dari rata-
𝜇1 : Rata-rata skor pemahaman konsep rata skor pemahaman konsep matematika
siswa pada kelompok eksperimen. siswa yang menggunakan pembelajaran
𝜇2 : Rata-rata skor pemahaman konsep langsung.
siswa pada kelompok kontrol. Perbedaan hasil kedua kelas tersebut
Dari hasil analisis diketahui bahwa disebabkan oleh perbedaan orientasi pada
nilai signifikan sebesar 0,018 . Nilai sig. ≤ aktifitas pembelajaran yang menunjukan
0,05 maka 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima. bahwa PMR lebih mengedepankan
Hasil ini menggambarkan pemahaman kegiatan siswa. Aktifitas ini direfleksikan
konsep siswa yang diajarkan dengan PMR melalui kegiatan menemukan, mengolah,
lebih baik dibandingkan dengan dan melaporkan informasi yang diperoleh
pemahaman konsep siswa yang diajarkan melalui beragam sumber, serta melakukan
dengan pembelajaran langsung. Dari hasil presentasi hasil kerja (Afriansyah, 2017;
pengujian hipotesis yang telah dilakukan Nopiyani, Turmudi, & Prabawanto, 2016;
dapat disimpulkan bahwa PMR Widyastuti & Pujiastuti, 2014).
memberikan berpengaruh yang positif
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 197
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Temuan dalam penelitian ini sejalan bereksperimen menemukan konsep serta


dengan penelitian yang dilakukan oleh mengkonstruksi berbagai prosedur untuk
Özkaya & Karaca (2017), Putra (2016), dan memecahkan masalah. Siswa diharapkan
Widyastuti & Pujiastuti (2014) yang menampilkan seluruh konstribusinya serta
menunjukkan bahwa kemampuan membatasi ruang otoritarian seorang
matematika siswa yang mengikuti guru. Kemudian pada tahap keempat
pembelajaran matematika realistik lebih terjadi interaktivitas (interactivity) antara
tinggi dari kemampuan matematis siswa siswa dengan guru serta siswa dengan
yang mengikuti pembelajaran siswa. Melalui interaksi ini siswa akan
konvensional. Salah satu kemampuan memperoleh pembenaran, klarifikasi, serta
tersebut adalah pemahaman konsep. proyeksi terkait temuan-temuan. Selain
Dengan demikian, ada pengaruh itu, mereka juga melakukan refleksi untuk
penerapan pembelajaran matematika mencapai bentuk yang formal dari temuan
realistik terhadap pemahaman konsep secara yang dilakukan secara independen
matematika siswa. oleh siswa. Pada tahap kelima atau tahap
Pada PMR, aktifitas pembelajaran penutup siswa diminta untuk
diawali dengan menggali pengalaman- mengintegrasikan materi yang mereka
pengalaman siswa dalam kesehariaanya dapat dengan topik lainnya (intertwining).
(masalah yang kontekstual). Hal ini akan Pada kelas yang menggunakan
memungkinkan siswa menggunakan pembelajaran konvensional, aktifitas
pengalaman atau pengetahuan yang telah eksplorasi oleh siswa tidak nampak. Guru
dimiliki sebelumnya untuk menyelesaikan sebagai pemberi ilmu melakukan desain
serta memahami kegunaan dari materi lingkungan belajar yang memungkinkan
yang diajarkan (Sirait & Azis, 2017). Tahap adanya kekuatan ingatan. Siswa cenderung
kedua yaitu use models (penggunaan menunjukan perilaku pasif dan hanya
model). Pada tahap ini, terlibat dalam mengikuti segala petunjuk atau informasi
aktifitas menemukan secara aktif berbagai dari sumber ilmu, baik berupa tulisan
ide atau gagasan dari situasi yang maupun lisan. Ekspresi ketidakpahaman
sebenarnya. Model tersebut berfungi siswa tampak saat guru melakukan
sebagai petunjuk atau pengarah untuk audience tentang materi yang telah
mencapai pemahaman tentang model diceramahkan. Sebagian kecil siswa yang
yang lebih formal (Zakaria & Syamaun, ikut bertanya, sedangkan siswa yang lain
2017). hanya terlihat diam. Hanya beberapa siswa
Pada tahap ketiga yaitu students’ yang aktif dan berani untuk mengerjakan
contribution (konstribusi siswa). Pada soal latihan yang diberikan di depan kelas.
tahap ini lingkungan belajar berorientasi Pembelajaran di kelas terasa monoton dan
pada siswa. Siswa berkesempatan untuk kurang menyenangkan. Guru hanya
mengekspresikan berbagai strategi untuk menyampaikan materi tahap demi tahap
198 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Jeheman, Gunur, & Jelatu e-ISSN: 2527-8827

dan siswa diberikan kesempatan untuk PMR dapat memberikan dampak positif
mencatat dan diberikan soal latihan. Siswa bagi pemahaman terbentuknya sikap
juga terlihat kurang bersemangat saat tanggung jawab serta kerja keras dari
mengerjakan soal latihan yang diberikan, siswa. Dengan menggunakan PMR dalam
mereka cenderung menunggu jawaban proses pembelajaran matematika, setiap
dari teman yang lebih pintar ataupun siswa memiliki persiapan yang baik, tidak
penjelasan lanjutan dari guru. Hal seperti takut dalam mengungkapkan pendapat
inilah yang membuat siswa sulit untuk atau ide serta bertanggung jawab.
memahami konsep dari materi yang telah Berikut beberapa saran yang dapat
diberikan, sehingga pemahaman konsep disampaikan peneliti terkait penelitian ini.
matematis siswa cukup rendah. (1) Guru hendaknya menerapkan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat pendekatan matematika realistic sebagai
disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran yang mampu mengaktifkan
pendekatan matematika realistik pada siswa dan meningkatkan kerja sama siswa
pembelajaran matematika berpengaruh
dalam menyelesaikan permasalahan
terhadap pemahaman konsep siswa. Hal
ini berarti siswa yang mengikuti matematika sebagai upaya meningkatkan
pembelajaran dengan pendekatan kemampuan pemahaman konsep
matematika realistik di kelas lebih baik matematika siswa. (2) Para peneliti untuk
dalam memahami konsep matematis melakukan penelitian lanjutan dengan
dibandingkan siswa yang mengikuti mengkaji faktor-faktor lain yang
pembelajaran langsung. mempengaruhi kemampuan pemahaman
konsep matematika sehingga menambah
IV. PENUTUP
wawasan yang lebih luas. (3) Diharapkan
Berdasarkan hasil penelitian dan
kepada pihak sekolah agar dapat
pembahasan dapat dibuat kesimpulan
memfasilitasi sehingga penggunaan
bahwa penggunaan PMR dalam
pendekatan pembelajaran pada setiap
pembelajaran matematika pada pokok
proses pembelajaran berjalan dengan baik.
bahasan sistem persamaan linear dua
variabel berpengaruh positif terhadap
UCAPAN TERIMA KASIH
pemahaman konsep matematika siswa.
Ucapan terima kasih penulis haturkan
Untuk itu, sebagai bentuk implikasi, maka
kepada pihak sekolah yang telah
diharapkan para guru dapat
mengijinkan penulis untuk melakukan
mengimplementasikan PMR dalam proses
penelitian.
pembelajaran matematika. Selain sebagai
penunjang ketercapaian pemahaman
DAFTAR PUSTAKA
konsep matematika, PMR dapat
Afriansyah, E. A. (2016). Makna Realistic
membangkitkan semangat siswa dalam dalam RME dan PMRI. LEMMA, II(2),
belajar. Keterlibatan penuh siswa dalam 96–104.
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 199
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

https://doi.org/10.22202/jl.2016.v2i2 pembelajaran kooperatif tipe


.578 memeriksa berpasangan (pair
Afriansyah, E. A. (2017). Desain Lintasan checks). EDU-MAT Jurnal Pendidikan
Pembelajaran Pecahan Melalui Matematika, 3(April), 59–66.
Pendekatan Realistic Mathematics Husnaeni. (2016). The Enhancement of
Education. Mosharafa: Jurnal Mathematical Critical Thinking Ability
Pendidikan Matematika, 6(3), 463– of Aliyah Madrasas Student Model
474. Using Gorontalo by Interactive
Ahmad, M., & Asmaidah, S. (2017). Learning Setting Cooperative Model.
Pengembangan Perangkat Journal of Education and Practice,
Pembelajaran Matematika Realistik 7(8), 159–164.
untuk Membelajarkan Kemampuan Hutagalung, R. (2017). Peningkatan
Pemecahan Masalah Matematika kemampuan pemahaman konsep
Siswa SMP. Mosharafa: Jurnal matematis siswa melalui
Pendidikan Matematika, 6(3), 373– pembelajaran guided discovery
384. berbasis budaya toba di smp negeri
Alamiah, U. S., & Afriansyah, E. A. (2017). 1tukka. MES (Journal of Mathematics
Perbandingan Kemampuan Education and Science), 2(2), 70–77.
Komunikasi Matematis Siswa antara Jehadus, E. (2018). Model Quantum Untuk
yang Mendapatkan Model Mengatasi Kecemasan. Jurnal
Pembelajaran Problem Based Pendidikan Dan Kebudayaan Missio,
Learning dengan Pendekatan Realistic 10(2), 137–142.
Mathematics Education dan Open- Jelatu, S., Mandur, K., Jundu, R., &
Ended. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Kurniawan, Y. (2018). Relasi Antara
Matematika, 6(2), 207–216. Visualisasi Spasial dan Orientasi
Firdaus, F., Kailani, I., Bakar, M. N. Bin, & Spasial terhadap Pemahaman Konsep
Bakry, B. (2015). Developing Critical Geometri Ruang. Journal of Songke
Thinking Skills of Students in Math, 1(1), 47–59.
Mathematics Learning. Journal of Jelatu, S., Sariyasa, S., & Ardana, I. M.
Education and Learning (EduLearn), (2018). Effect of GeoGebra-Aided
9(3), 226. REACT Strategy on Understanding of
Fitriani, K., & Maulana. (2016). Geometry Concepts. International
Meningkatkan Kemampuan Journal of Instruction, 11(4), 325–
Pemahaman dan Pemecahan 336.
Masalah Matematis Siswa SD Kelas V https://doi.org/10.12973/iji.2018.114
melalui Pendekatan Matematika 21a
Realistik. Mimbar Sekolah Dasar, 3(1), Kurniati, K., Prahmana, R. C. I., Makur, A.
40–52. P., & Jelatu, S. (2018). Math Comics,
https://doi.org/10.17509/mimbar- Vectors, and the Strategy of Preview,
sd.v3i1.2355 Question, Read, Reflect, Recite,
Hadi, S., & Kasum, M. U. (2015). Review (PQ4R). Formatif: Jurnal
Pemahaman konsep matematika Ilmiah Pendidikan MIPA, 8(3), 159–
siswa smp melalui penerapan model 174.
200 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
p-ISSN: 2086-4280
Jeheman, Gunur, & Jelatu e-ISSN: 2527-8827

https://doi.org/10.30998/formatif.v8i Putra, F. G. (2016). Pengaruh Model


3.2716 Pembelajaran Reflektif dengan
Lisnani, L. (2019). Pemahaman Konsep Pendekatan Matematika Realistik
Awal Calon Guru Sekolah Dasar Bernuansa KeIslaman Terhadap
Tentang Pecahan. Mosharafa: Jurnal Kemampuan Komunikasi Matematis
Pendidikan Matematika, 8(1), 61–70. Peserta Didik. Al-Jabar: Jurnal
https://doi.org/10.31980/mosharafa. Pendidikan Matematika, 7(2), 105–
v8i1.388 116.
Mueller, M., Yankelewitz, D., & Maher, C. Sirait, A. R., & Azis, Z. (2017). The Realistic
(2014). Teachers Promoting Student of Mathematic Educational Approach
Mathematical Reasoning. (RME) toward the Ability of the
Investigations in Mathematics Mathematic Connection of Junior
Learning, 7(2), 1–20. High School in Bukhari Muslim
https://doi.org/10.1080/24727466.20 Medan. American Journal of
14.11790339 Educational Research, 5(9), 984–989.
Muhtadi, D., & Sukirwan. (2017). https://doi.org/10.12691/education-
Implementasi Pendidikan Matematika 5-9-10
Realistik (PMR) untuk Meningkatkan Soviawati, E. (2011). Pendekatan
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Realistik (PMR) untuk
Matematik dan Kemandirian Belajar Meningkatkan Kemampuan Berfikir
Peserta Didik. Mosharafa: Jurnal Siswa di Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan Matematika, 6(1), 1–12. Penelitian Pendidikan, Edisi Khus(2),
NCTM. (2000). Principles and Standards for 79–85.
School Mathematics. VA: NCTM. Sugihatno, A. C. M. S., Budiyono, & Slamet,
Nopiyani, D., Turmudi, & Prabawanto, S. I. (2017). Realistic Matematic
(2016). Penerapan Pembelajaran Approach through Numbered Head
Matematika Realistik Berbantuan Together Learning Model. Journal of
GeoGebra untuk Meningkatkan Physics: Conference Series, 895(1),
Kemampuan Komunikasi Matematis 012026.
Siswa SMP. Mosharafa: Jurnal https://doi.org/10.1088/1742-
Pendidikan Matematika, 5(2), 45–52. 6596/895/1/012026
Nunes, T., & Bryant, P. (2000). Learning Wardono, & Mariani, S. (2018). The
and Teaching Mathematics, An analysis of mathematics literacy on
International Perspective. UK: PMRI learning with media schoology
Psychology Press. of junior high school students. Journal
Özkaya, A., & Karaca, S. Y. (2017). the of Physics: Conference Series, 983(1),
Effects of Realistic Mathematics 012107.
Education on Students ’ https://doi.org/10.1088/1742-
Achievements and Attitudes in Fifth 6596/983/1/012107
Grades Mathematics Courses. Warsito, W., Nuraini, Y., & Sukirwan, S.
International Online Journal of (2019). Desain Pembelajaran Pecahan
Education and Teaching (IOJET), 4(2), melalui Pendekatan Realistik di Kelas
185–197. V. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika 201
Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika
http://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa

Matematika, 8(1), 25–36. Bedilius Gunur, M.Pd.


Widyastuti, N. S., & Pujiastuti, P. (2014).
Lahir di Ajang Desa Bangka
Pengaruh Pendidikan Matematika
Ajang Kecamatan Rahong
Realistik Indonesia (PMRI) Terhadap Utara Kabupaten Manggarai
Pemahaman Konsep dan Berpikir pada tanggal 09 September
Logis Siswa. Jurnal Prima Edukasia, 1988. Sejak 2012 sampai
2(2), 183. sekarang menjadi staf
pengajar di STKIP Santu
https://doi.org/10.21831/jpe.v2i2.27
Paulus Ruteng. Studi S1 bidang Pendidikan
18 Matematika tahun 2008 di Universitas
Yahaya, N. S., & Salam, S. N. A. (2014). Cokroaminoto Palopo dan tamat pada Tahun
Mobile Learning Application for 2012. Studi S2 bidang Pendidikan Matematika
Children: Belajar Bersama Dino. tahun 2014 di Universitas Ganesha Singaraja
Denpasar dan tamat pada Tahun 2016.
Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 155(October), 398–404.
Silfanus Jelatu, M.Pd.
Zakaria, E., & Syamaun, M. (2017). The
Effect of Realistic Mathematics Lahir di Mukun (Kab.
Education Approach on Students’ Manggarai Timur, NTT), pada
tanggal 4 Mei 1992. Staf
Achievement And Attitudes Towards
pengajar di Program Studi
Mathematics. Mathematics Pendidikan Matemaika STKIP
Education Trends and Research, Santu Paulus Ruteng. Studi S1
2017(1), 32–40. di bidang pendidikan
https://doi.org/10.5899/2017/metr- matematika Universitas Flores, Ende-NTT, lulus
tahun 2014; S2 di Bidang Pendidikan Matematika
00093
Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja-Bali,
Zulnaidi, H., & Zakaria, E. (2012). The lulus tahun 2017; Beberapa publikasi telah
Effect of Using GeoGebra on dilakukan baik pada jurnal internasional
Conceptual and Procedural bereputasi, jurnal nasional terakreditasi, maupun
Knowledge of High School junrla yang tidak terakreditasi. Salah satu tulisan
dengan judul “Effect of GeoGebra-Aided REACT
Mathematics Students. Asian Social
Strategy on Understanding of Geometry
Science, 8(11), 102–106. Concepts” dipublikasikan pada jurnal
https://doi.org/10.5539/ass.v8n11p1 internasional bereputasi (SCOPUS Q3) yaitu
02 International Journal of Instruction pada tahun
2018.

RIWAYAT HIDUP PENULIS


Adrianus Akuila Jeheman, S.Pd.

Lahir di Borong, Kab. Manggrai


Timur, NTT, pada tanggal 08
Juli 1996. Studi S1 Pendidikan
Matematika di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Santu Paulus Ruteng,
Lulusan tahun 2018

202 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika


Volume 8, Nomor 2, Mei 2019
Copyright © 2019 Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika

Anda mungkin juga menyukai