Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

“STRATEGI PEMBELAJARAN”

ANDI FAUZIAH

(517024)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


1
(STKIP) MUHAMMADIYAH BONE

2020
TUGAS 2

1. Kemukakan klasifikasi strategi pembelajaran ditinjau dari segi pengaturan


guru dan siswa disertai dengan penjelasan singkatnya masing-masing!
2. Bandingkan antara strategi pembelajaran deduktif dengan strategi
pembelajaran induktif dilihat dari sisi:
2.1 Proses pengolahan pesan,
2.2 Langkah-langkah/tahap-tahap kegiatannya
3. Jika anda sebagai guru ingin mengembangkan kemampuan murid-murid anda
untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis, strategi pembelajaran apakah
yang seyogyanya Anda gunakan? Jelaskan jawaban Anda!

Jawab
1. Menurut Abimayu & Sulo (2008:60) klasifikasi strategi pembelajaran ditinjau
dari segi pengaturan guru dan siswa ada 3, yaitu: a) pengaturan guru, b)
hubungan guru-siswa, dan c) pengaturan siswa. Berikut penjelasan klasifikasi
strategi pembelajaran dari segi guru dan siswa, sebagai berikut:
a) Dari segi pengaturan guru, dapat dibedakan pengajaran oleh seorang
guru atau oleh suatu tim (team teaching). Team teaching merupakan
salah satu strategi pembelajaran yang melibatkan murid dan dua orang
guru atau lebih dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta
suasana belajar yang lebih kondusif. Adanya tim pengajar lebih dari
satu, maka murid lebih leluasa untuk menggali informasi lebih yang
berhubungan dengan pelajaran dan diharapkan dapat mengurangi rasa
bosan pada guru atau mata pelajaran sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar (Rahmawati, 2018:41).
Kedua orang guru atau lebih itu bersama-sama Pelaksanaan
mengajarnya dapat dilaksanakan secara bergiliran dengan metode
ceramah atau secara bersama dengan metode diskusi panel misalkan.
b) Dari segi hubungan guru-siswa, dapat dibedakan atas (i) strategi
pembelajaran tatap muka yaitu pembelajaran dimana guru dan siswa
berada dalam satu ruangan/ kelas dengan komunikasi/interaksi
pembelajaran yang berlangsung secara face-to-face communication,

2
dan (ii) strategi pembelajaran jarak jauh yaitu pembelajaran dimana
guru dan siswa tidak berada dalam satu ruangan/kelas sehingga
komunikasi/interaksi pembelajaran berlangsung melalui penggunaan
media/teknologi pembelajaran sebagai perantara.
c) Dari segi pengaturan siswa, dapat dibedakan atas, (i) strategi
pembelajaran individual, yaitu pembelajaran yang diorganisir secara
individual dengan orientasi pemberian kesempatan kepada setiap
siswa secara individual untuk belajar sesuai kemampuan sendiri
dengan tujuan untuk mengembangkan potensi/kemampuan setiap
individu secara optimal, (ii) strategi pembelajaran kelompok kecil
yaitu pembelajaran dimana siswa-siswa diorganisir dalam kelompok-
kelompok kecil, besarnya 4-7 orang untuk mendiskusikan dan/atau
mengerjakan topik/tugas-tugas yang diperhadapkan kepada siswa
(besarnya sekitar 35-45 orang) yang diasumsikan memiliki usia dan
kemampuan yang relatif sama dikumpulkan dalam satu kelas,
kemudian diajar oleh seorang guru dengan menggunakan format
pembelajaran yang sama untuk seluruh murid dalam kelas.
2. Perbandingan antara strategi deduktif dan strategi induktif, sebagai berikut:
Strategi Deduktif Strategi Induktif
2.1 Proses pengolahan pesan 2.1 Proses pengolahan pesan
Strategi deduktif adalah Strategi induktif adalah
strategi pembelajaran dengan proses strategi pembelajaran dengan proses
pengolahan pesan yang berlangsung pengolahan pesan yang berlangsung
dari hal-hal yang bersifat umum dari hal-hal yang bersifat khusus
menuju ke hal-hal yang bersifat menuju ke hal-hal yang bersifat
khusus (Nuryasin & Sukisno, umum (Nissa & Sukardiyono,
2018:443). 2017:105).
2.2 Langkah-langkah 2.2 Langkah-langkah
kegiatannya kegiatannya
Pada garis besarnya, strategi Langkah-langkah pembelajaran
pembelajaran deduktif meliputi strategi induktif, pada garis
langkah-langkah (a) guru besarnya terdiri atas (a) pengajuan
mengemukakan generalisasi, (b) data/fakta atau peristiwa khusus, (b)

3
penjelasan konsep-konsep, dan (c) penyusunan konsep berdasarkan
pencarian data yang dilakukan oleh fakta-fakta, dan (c) penyusunan
siswa (Yasin et al., 2019:84) generalisasi berdasarkan konsep-
konsep. Bila sudah ada teori yang
benar pada umumnya dirumuskan
hipotesis, (d) terapan generalisasi
pada data baru atau hipotesis, dan
(e) penarikan kesimpulan lanjut
(Marlina, 2017:55).

3. Jika saya sebagai guru saya akan mengembangkan kemampuan murid-murid


saya untuk memecahkan masalah dan berpikir kritis, dengan menggunakan
strategi heuristik. Dimana, strategi heuristik merupakan strategi pembelajaran
yang menghendaki siswa untuk terlibat aktif dalam proses pengolahan pesan-
pesan belajar (tujuan pembelajaran). Strategi ini lebih berpusat pada siswa
(student centre) dan bertujun untuk mengembangkan kemampuan intelektual,
berpikir kritis, dan memecahan masalah para siswa (Akyuninah, 2017:55).
Dalam staretgi heuristik, peranan guru adalah: menciptakan suasana
berpikir sehingga murid berani bereksplorasi dalam penemuan dan
pemecahan masalah, sebagai fasilitator dalam pemebelajaran dan penelitian,
sebagai rekan diskusi siswa dalam klasifikasi dan pencarian alternatif
pemecahan pemecahan masalah, dan sebagai pembimbing penelitian,
pendorong keberanian berpikir alternatif dalam pemecahan masalah.
Sementara peranan siswa adalah mengambil prakarsa dalam pencarian
masalah dan pemecahan masalah, pelaku aktif dalam belajar melakukan
penelitian, penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan masalah, serta
penemuan pemecahan masalah (Putra, Purwanti, & Khoiriyah, 2018:40).

DAFTAR PUSTAKA

4
Abimanyu, S & Sulo, S. S. L. 2008. Strategi Pembelajaran: Direktor Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Akyuninah, U. D. (2017). Pengaruh Strategi Heuristic Vee terhadap Kemampuan
Disposisi Matematis pada Materi. INSPIRAMATIKA Jurnal Inovasi
Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 3(1), 53–62.
Marlina, A. (2017). Pengaruh Strategi Pembelajaran Induktif (Melalui Metode
Ceramah dengan Metode Diskusi) dan Motivasi Belajar terhadap
Pengetahuan Siswa tentang Keanekaragaman Hayati Eksperimen di MTS
Alhikmah Pulogadung Jakarta. IJEEM: Indonesian Journal of
Environmental Education and Management, 2(2), 51–65.
Nissa, L. H., & Sukardiyono. (2017). Pengembangan LKPD Fisika dengan
Strategi Pembelajaran Induktif untuk Mengukur Keterampilan Berpikir
Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 6, 104–110.
Nuryasin, & Sukisno, T. (2018). Keefektifan Strategi Pembelajaran Deduktif
Berbantuan Electronic Workbench pada Kompetensi Gerbang Logika di
SMK IT Ihsanul Fikri Magelang. Program Studi Pendidikan Teknik
Mekatronika : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta, 8(5), 438–449.
Putra, L. V., Purwanti, K. Y., & Khoiriyah, I. S. A. (2018). Pembelajaran
Matematika Model Tutor Sebaya dengan Strategi Heuristik Vee.
JANACITTA : Journal of Primary and Children’s Education, 1(2), 38–44.
Rahmawati. (2018). Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Melalui Pelaksanaan
Team Teaching. Kabilah, 3(1), 34–56.
Yasin, M., Darnawati, Yusuf, H., Ashari, I., Mancipto, M., & Hamid. (2019).
Pengembangan Strategi Pembelajaran (Induktif Vs Deduktif) dan Self-
Efficacy Yang Sesuai Dengan Perkembangan Pengetahuan Siswa Tentang
Konsep Dasar Matematika di SD Se-Kota Kendari Sulawesi Tenggara.
Jurnal Gema Pendidikan, 26(1), 83–96.

Anda mungkin juga menyukai