T
Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera.
EORI graf merupakan salah satu cabang ilmu dalam
struktur diskrit yang berkaitan dengan permasalahan
yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
II. LANDASAN TEORETIS
Graf merupakan salah satu model matematika yang kompleks
dan cukup sulit, akan tetapi bisa juga menjadi solusi yang A. Definisi Graf
sangat baik untuk mengatasi suatu masalah tertentu. Saat ini Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), ditulis
teori graf semakin berkembang karena keunikan dan banyak dengan notasi G = (V,E), yang dalam hal ini V adalah
sekali penerapannya. Salah satu alasan perkembangan teori himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau
graf yang begitu pesat adalah aplikasinya yang sangat luas node) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai bidang menghubungkan sepasang simpul.
ilmu. Keunikan teori graf adalah kesederhanaan pokok B. Jenis-Jenis Graf
bahasan yang dipelajarinya, karena dapat disajikan sebagai
titik (vertex) dan sisi (edge). Berdasarkan ada tidaknya gelung (loop) atau sisi ganda pada
suatu graf, secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua
Salah satu cabang teori graf yang biasa digunakan dalam jenis, yaitu :
memodelkan permasalahan adalah pewarnaan graf (graph a. Graf sederhana (simple graph)
colouring). Pewarnaan graf yaitu pemberian warna pada b. Graf tak sederhana (unsimple graph)
elemen graf yang akan dijadikan subjek dalam memahami
permasalahan. Terdapat tiga macam persoalan pewarnaan graf
yaitu pewarnaan titik, pewarnaan sisi, dan pewarnaan wilayah. Berdasarkan dari strukturnya, graf dapat dibedakan menjadi 5
jenis, yaitu :
a. Graf Ganda (Multigraph)
Salah satu contoh permasalahan yang dapat dimodelkan b. Graf Semu (Pseudograph)
dengan pewarnaan graf adalah permasalahan penyusunan c. Graf Lengkap (Complete graph)
jadwal mata kuliah di kampus khususnya di masing-masing d. Graf Teratur (Regular graph)
e. Graf Bipartit (Bipartit graph) perkuliahan yang ada ke dalam dimensi slot waktu dan
ruangan yang telah ditentukan sehingga diperoleh solusi yang
Berdasarkan dari lintasannya, graf dapat dibedakan menjadi 3 paling optimal
jenis, yaitu :
a. Traversable graph E. Penerapan Pewarnaan Graf dalam Penyusunan
b. Eulerian graph Jadwal Perkuliahan
c. Hamiltonian
Salah satu penerapan dari metode pewarnaan graf dalam
kehidupan sehari-hari adalah dalam penyusunan jadwal.
C. Pewarnaan Graf Pertama-tama, untuk mengaplikasikan metode pewarnaan graf
Dalam teori graf, pewarnaan graf merupakan suatu bentuk dalam membuat jadwal ini adalah dengan menggambarkan
pelabelan graf, yaitu dengan memberikan warna pada graf yang menyatakan penjadwalan. 5 Masing-masing
elemen graf yang akan dijadikan subjek dalam memahami pewarnaan memiliki ciri-cirinya masing-masing. Untuk
pewarnaan titik pada sebuah G, dua titik yang berbeda yang
constraint. Pewarnaan graf adalah kasus khusus dari
dihubungkan oleh sebuah sisi harus memiliki warna yang
pelabelan graf. Pelabelan di sini maksudnya, yaitu
berbeda. Sedangkan untuk pewarnaan sisi pada sebuah G, sisi-
memberikan warna pada titik-titik pada batasan tertentu. Ada sisi dari sebuah titik yang menghubungkan dengan titik-titik
tiga macam persoalan pewarnaan graf, antara lain pewarnaan yang lain harus memiliki warna yang berbeda. Untuk
titik (vertex), pewarnaan sisi (edge), dan pewarnaan wilayah memudahkan dalam penyusunan jadwal dengan pewarnaan
(region). graf, data-data yang berhubungan dengan penjadwalan
diklasifikasikan ke dalam beberapa himpunan. Dalam
Pewarnaan titik maupun pewarnaan sisi pada graf penyusunan jadwal perkuliahan, komponen-komponen yang
merupakan salah satu topik dalam teori graf yang kaya harus diperhatikan antara lain : 1. Mata kuliah pada setiap
dengan aplikasi seperti : semester 2. Jumlah kelas pada setiap semester 3. Ketersediaan
a) Perwarnaan titik (vertex coloring) ruang kuliah 4. Waktu perkuliahan 5. Jumlah mata kuliah
Pewarnaan titik yaitu memberikan warna berbeda pada dalam sehari dari masing-masing kelas 6. Tim pengajar
setiap titik yang bertetangga sehingga tidak ada dua titik masing-masing mata kuliah Untuk poin 1 sampai 3 di dalam
yang bertetangga dengan warna yang sama. Jika graf G graf akan dinyatakan dalam bentuk himpunan titik-titik.
mempunyai gelang (loop), misalnya pada titik v, maka v Sedangkan untuk poin 4, 5 dan 6 di dalam graf akan
berhubungan langsung dengan dirinya sendiri, sehingga dinyatakan dalam bentuk sisi. Metode pewarnaan graf yang
tidak ada pewarnaan titik yang memungkinkan untuk cocok untuk penyusunan jadwal perkuliahan adalah
graf. pewarnaan sisi. Dari proses metode pewarnaan graf tersebut,
dapat dibuat jadwal yang tepat sehingga jadwal dari mata
b) Pewarnaan sisi (edge coloring) kuliah yang sama dan dosen yang sama yang dibuat tidak pada
waktu yang sama/tidak terjadi tumpah tindih jadwal selain itu
Pewarnaan sisi merupakan pemberian warna pada setiap
dapat diatur jumlah maksimal mata kuliah dari masing-masing
sisi pada graf sehingga sisi-sisi yang berhubungan tidak
kelas. Dari sebuah graf yang dibuat dengan pewarnaan sisi,
memiliki warna yang sama. Jadi, graf yang berkaitan
dari warna sisi, dapat diketahui apabila sisi yang berwarna
dengan pewarnaan sisi hanya dibatasi dengan graf-graf sama, menunjukkan apabila sisi-sisi tersebut dapat dibuat pada
yang sederhana saja. waktu yang sama. Namun apabila warna yang digunakan
berbeda, maka jadwal tersebut tidak dibuat pada waktu yang
c) Pewarnaan wilayah (region coloring) sama.
Pewarnaan wilayah merupakan pemberian warna pada
setiap wilayah pada graf sehingga tidak ada wilayah yang
bersebelahan yang memiliki warna yang sama. III. METODOLOGI
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian Algoritma dalam pewarnaan sisi graf dapat diilustrasikan
dalam flowchart berikut
IV. HASIL DAN ANALISIS
Lesmana, Eric Cahya. 2009. Pewarnaan Graf Wibisono, Samuel. 2008. Matematika Diskrit Edisi
Sebagai Metode Penjadwalan Kegiatan 2. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Perkuliahan. Online.
http://informatika.stei.itb.ac.id/rinaldi.munir/Matdi Saondi, Ondi. 2003. Teori Graf. Bandung : Rumah
s/20092010/ Makalah0910/MakalahStrukdis0910- Buku Press.
064.pdf. diakses tanggal 15 April 2013.
LIBRARY ieee;
USE ieee.std_logic_1164.all;
ENTITY top_level_mips IS
PORT (
clk : IN STD_LOGIC;
rst : IN STD_LOGIC;
ALU_result: OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
PCoutTest : OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
PCinTest : OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
instrout : OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
sgnALUSrcout : OUT STD_LOGIC_VECTOR (1 DOWNTO 0);
sgnsignimmout : OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
sgnBranchResultout : OUT STD_LOGIC;
sgnoutalu2out : OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
sgnoutshift2out: OUT STD_LOGIC_VECTOR (31 DOWNTO 0);
sgnMemWriteout : OUT STD_LOGIC;
sgnMemReadout : OUT STD_LOGIC;
sgnRead_Mem1out : OUT STD_LOGIC_VECTOR (7 DOWNTO 0);
sgnMemToRegOut : OUT STD_LOGIC
);
END top_level_mips;