MATEMATIKA DISKRIT
“PEWARNAAN GRAPH”
OLEH:
KELOMPOK 4
1. ANNISA MAHENDRA (22205002)
2. DENNI AFRITA (22205004)
3. FITRIA HANDAYANI (22205008)
Dosen Pembimbing :
Dr. Armiati, M.Pd
Dr. Yulyanti Harisman, S.Si., M.Pd
Puji syukur kepada Allah SWT berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah pada mata kuliah Matematika Diskret yang berjudul “Pewarnaan
Graph”
Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin agar dapat menyelesaikannya dengan baik. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis menerima segala kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan yang akan datang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, saran, dan petunjuk dari semua pihak,
makalah ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, petunjuk, dan partisipasi yang
diberikan, semoga akan senantiasa dapat menjadi amal ibadah serta kebaikan, hingga
akhirnya memperoleh imbalan jasa yang berlipat ganda dan curahan rahmat serta hidayah-
Nya kepada kita semua.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi kita semua.
Padang, Mei 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pewarnaan Titik....................................................................................2
1. Bilangan Khromatik pada Graph....................................................3
2. Bilangan Khromatik pada Beberapa Kelas Graph..........................6
3. Batas Atas Bilangan Khromatik Graph..........................................9
4. Algoritma Pewarnaan Titik pada Graph.........................................12
5. Aplikasi Pewarnaan Titik pada Graph............................................17
B. Pewarnaan Sisi.......................................................................................25
1. Indeks Khromatik pada Graph........................................................25
2. Pengklasifikasian Berdasarkan Indeks Khromatik Graph..............31
3. Aplikasi Pewarnaan Sisi pada Graph..............................................32
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................35
B. Saran.....................................................................................................35
DAFTAR KEPUSTAKAAN..........................................................................36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, matematika
kini menjadi salah satu dasar dari ilmu pengetahuan. Banyak kasus dalam
kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan ilmu matematika.
Cabang dari ilmu matematika kini pun sudah semakin beragam. Salah satu
cabang yang semakin berkembang yaitu graph.
Teori graph merupakan cabang ilmu matematika yang memiliki
peranan dalam pengembangan ilmu matematika. Hal ini terbukti dengan
banyaknya peyelesaian masalah dengan menggunakan graph. Graph memiliki
aplikasi yang sangat luas. Salah satunya pewarnaan graph. Banyak dari
kehidupan sehari-hari yang memiliki karakteristik seperti mewarnai graph.
Salahsatu aplikasi dalam pewarnaan graph adalah persoalan dalam menyusun
jadwal kuliah di suatu perguruan tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan beberapa masalah yang akan
dibahas pada makalah ini adalah:
1. Bagaimana pewarnaan titik pada graph dan aplikasinya?
2. Bagaimana pewarnaan sisi pada graph dan aplikasinya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa itu pewarnaan titik pada graph dan aplikasinya.
2. Mengetahui apa itu pewarnaan sisi pada graph dan aplikasinya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tersebut tetap harus mendapat warna yang berbeda. Sehingga, berkaitan
dengan pewarnaan titik pada graph, cukup dibatasi pada graph-graph yang
sederhana saja.
3
Teorema berikut merupakan akibat langsung dari definisi
bilangan khromatik suatu graph.
Teorema 1
a) Jika ada sebuah pewarnaan- pada graph G,
maka
b)
Jika H sebuah graph bagian dari graph G, maka
c) Jika adalah komponen-komponen graph G,
maka:
Bukti:
a) Jika ada sebuah pewarnaan-k pada graph G, maka semua titik G
dapat diwarnai dengan menggunakan k warna. Karena bilangan
khromatik merupakan minimum banyaknya warna yang diperlukan
untuk mewarnai semua titik graph G sedemikan hingga syarat
pewarnaan titik terpenuhi, maka χ(G) ≤ k.
b) Misal H sebuah graph bagian dari graph G. Berarti
4
Contoh 1
Pewarnaan – 4 atau
Graph G pada contoh 1 di atas dapat diwarnai dengan menggunakan 2 warna
sebagai berikut.
Contoh 2
v1 v2 v1 v2
v5
v4 v3 v4 v3
G H
diperoleh dan berarti
5
Contoh 3
Teorema 2
a) Jika graph G adalah graph komplit dengan n titik, maka
b) Jika graph G adalah graph kosong, maka
Contoh 4
6
graph G dengan χ (G) = 1
Teorema 3
Misalkan G graph tak kosong. Graph G bipartisi jika dan hanya jika
.
Bukti:
( ) Jika G bipartisi maka χ (G) = 2
a) G bipartit maka G dapat dipartisi menjadi dua himpunan, misalkan X dan
Y.
b) Gunakan warna 1 untuk mewarnai semua titik di X (karena tiap titik di X
tidak salingberhubungan)
c) Gunakan warna 2 untuk mewarnai semua titik di Y (karena tiap titik di Y
tidak saling berhubungan)
d) Jadi terdapat sebuah pewarnaan 2 pada G . Berdasarkan teorema 1 maka
(G) ≤ 2
e) Karena graph G tak kosong, maka minimum ada satu sisi di G yang
menghubungkan sebuah titik U di X dan sebuah titik V di Y. Dalam
pewarnaan G, titik U dan titik V harus mendapat warna berbeda. Jadi
(G) ≥ 2. Akibatnya (G) = 2.
7
agar terbentuk suatu graph. Sehingga graph yang terbentuk adalah graph
bipartisi.
Contoh 5
Teorema 4
Bukti :
a) Misalkan adalah sikel dengan titik. Maka panjang sikel adalah n.
b) Jika genap, maka adalah graph bipartisi. Berdasarkan teorema
3 bilangan kromatik adalah 2.
c) Jika ganjil maka bukan graph bipartisi. Berdasarkan teorema 6 dan
bukan graph kosong, maka (G) ≥ 3
d) Selanjutnya misalkan =( )
e) Untuk ganjil dan 1 ≤ ≤ , warnai titik dengan warna 1. Untuk
genap dan 1 ≤ ≤ , warnai titik dengan warna 2. Akhirnya
warnai titik dengan warna 3.
f) Maka diperoleh sebuah pewarnaan – 3 pada . Berdasarkan definisi
bilangan kromatik, maka (G) ≤ 3.
8
h) Jadi untuk adalah sikel dengan titik maka untuk genap maka χ ( )
= 2 dan untuk ganjil maka χ (G) = 3.
Contoh 6 :
9
graph berakibat Kita tinjau dua kasis, yaitu
dan .
Kasus 1:
Dalam hal ini diperoleh . Berarti semua titik di
dapat diwarnai dengan warna sedemikian hingga syarat
pewarnaan terpenuhi. Karena banyaknya warna yang diperlukan untuk
mewarnai di sebanyak-banyaknya pada hal ada
pewarnaan- di graph , maka terdapat paling sedikit satu
Kasus 2:
Berdasarkan asumsi yang diperoleh .
Karena dan , maka
atau (karena bilangan khromatik dari
graph adalah bilangan bulat). Ini berarti ada pewarnaan- pada
graph . Warnai titik di dengan warna (warna baru) selain
warna yang muncul di graph sehingga diperoleh pewarnaan-
pada graph . Dengan demikian, .
Contoh 7
Perhatikan gambar berikut:
A
E
B D
C
10
Pada graph di atas memiliki derajat 4 yang merupakan derajat
maksimumnya. Sehingga dengan menggunakan teorema graph itu dapat
diwarnai dengan menggunakan warna.
Teorema 6
Misalkan G graph terhubung . Jika graph G tidak
dengan
Bukti :
Misal G adalah grap sederhana, k adalah derajat maksimum dari G dengan
nilai k akan ditunjukkan bahwa G dapat diwarnai dengan menggunakan
warna misalnya . mula-mula titik V dipilih dan diberi warna 1.
Kemudian, beberapa titik W lain dipilih, karena paling banyak ada k titik
yang terkait dengan W dan ada paling sedikit warna yang tersedia maka
paling sedikit ada satu warna yang belum digunakan untuk mewarnai titik
yang berdekatan dengan W. Pilih warna itu sampai semua titik di G
mendapat warna.
Perhatikan gambar berikut :
(G) = 6
χ(G) = 5
11
Berdasarkan teorema χ(G) ≤ (G)
Maka 5 < 6 , jadi terbukti.
STEP 3 : Tulis .
STEP 4 : Misalkan warna pertama di , warnailah dengan .
12
STEP 5 : Untuk setiap dengan dan berhubungan langsung
Contoh 8
Perhatikan graph pada gambar berikut.
STEP 2 : Misalkan , , ,
, , dan
.
STEP 3 :
STEP 4 : 1 adalah warna pertama di . Warnai titik dengan
warna 1.
STEP 5 : berhubungan langsung dengan , maka tidak boleh
diwarnai dengan warna 1, sehingga diperoleh
.
.
13
STEP 4 : 1 adalah warna pertama di . Warnai titik dengan
warna 1.
STEP 5 : berhubungan langsung dengan , maka tidak boleh
diwarnai dengan warna 1, sehingga diperoleh
.
.
STEP 4 : 2 warna pertama di . Warnai titik dengan warna 2.
STEP 5 : dan berhubungan langsung dengan , maka tidak
boleh diwarnai dengan warna 2, seingga diperoleh
dan
.
.
STEP 5 : berhubungan langsung dengan , sehingga diperoleh
.
.
STEP 4 : 1 warna pertama di . Warnai titik dengan warna 1.
STEP 5 : Tidak ada titik yang indeks labelnya lebih besar dari 5
yang berhubungan langsung dengan .
.
STEP 4 : 1 warna perama di . Warnai titik dengan warna 1.
STEP 5 : ..
STEP 6 : Daftarkan titik-titik dan warnanya.
V(G) V1 V2 V3 V4 V5 V6
Warna Vi 1 1 2 3 1 1
14
graph merupakan bipartisi, menurut teorema bilangan khromatik
adalah 2.
15
Contoh 9
Terapkan algoritma ini untuk mengkonstruksikan sebuah
pewarnaan graph pada gambar berikut.
STEP 1 : Labeli titik-titik G dengan seperti
tampak pada gambar berikut.
V3 V4
V1 V2
V5 V6
STEP 2 : , , , ,
, dan .
STEP 3 : .
STEP 4 : 1 adalah warna pertama di . Warnai titik dengan
warna 1.
STEP 5 : , dan berhubungan langsung dengan , diperoleh:
,
dan
.
STEP 4 : 2 adalah warna pertama di . Warnai titik dengan
warna 2.
STEP 5 : dan berhubungan langsung dengan , diperoleh
dan
.
.
STEP 4 : 1 adalah warna pertama di . Warnai titik . dengan
warna 1.
STEP 5 : Tidak ada titik berindeks lebih dari 3 yang berhubungan
langsung dengan , diperoleh .
16
STEP 4 : 2 adalah warna pertama di . Warnai titik dengan
warna 2.
STEP 5 : Tidak ada titik berindeks lebih dari 4 yang berhubungan
langsung dengan , diperoleh .
STEP 4 : 1 adalah warna pertama di . Warnai titik dengan
warna 1.
STEP 5 : tidak ada titik berindeks lebih dari 5 yang berhubungan
langsung dengan v5, diperoleh .
Warna 1 2 1 2 1 2
17
berarti mahasiswa memilih mata kuliah , sedangkan angka 0
menyatakan mahasiswa tidak memilih mata kuliah .
1 2 3 4 5 6 7 8
A 0 0 0 1 0 0 1 0
B 1 1 0 1 1 0 0 0
C 0 0 1 0 0 1 1 1
D 0 1 1 0 1 1 0 1
E 1 0 0 0 0 0 0 0
18
Penyelesaian persoalan menentukan jadwal ujian semua mata
kuliah sama dengan menentukan bilangan khromatik suatu graph. Kita
dapat menggambarkan graph yang menyatakan penjadwalan ujian,
dengan titik–titik pada graph menyatakan mata kuliah sedangkan sisi
yang menghubungkan dua titik pada graph menyatakan ada
mahasiswa yang memilih kedua mata kuliah itu.
Persoalan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk graph seperti
di bawah ini :
Titik B A C D E
Derajat 3 2 2 2 1
warna merah biru merah biru Biru
19
Untuk penyusunan jadwal aisstensi, misalkan terdapat tugas
kelompok. Dalam satu kelas terdapat enam kelompok mahasiswa.
Satu mahasiswa dapat bergabung ke dalam kelompok lainnya juga.
Berikut merupakan daftar nama tiap-tiap kelompok.
{Amir, Budi, Yanti}
{Budi, Hasan, Tommy}
{Amir, Tommy, Yanti}
{Hasan, Tommy, Yanti}
{Amir, Budi}
{Budi, Tommy, Yanti}
Di sini persoalan yang akan dipecahkan adalah bagaimana
menyusun jadwal asistensi untuk tiap kelompok agar tidak saling
bertabrakan. Hal yang pertama dilakukan adalah memetakan persoalan
tersebut ke dalam graph seperti yang diperlihatkan pada graph berikut:
20
Dengan menggunakan metode pewarnaan graph, diperoleh
bilangan kromatik tersebut adalah 5. Oleh karena itu, gambar graph
yang telah diwarnai tiap simpulnya adalah sebagai berikut
21
dapat diangkut dalam kereta yang sama, juga dengan atau ,
dengan , dan dengan . Graph yang menyajikan hal ini dapat
dilihat pada Gambar (a), yang titik-titiknya menunjukkan enam zat
kimia dan sisinya menghubungkan pasangan zat kimia yang tidak
dapat dimuat dalam gerbong kereta yang sama.
Gambar (a)
22
Gambar (b)
Gambar (c)
Contoh 11
Ada enam jenis zat kimia yang perlu di simpan di dalam
gudang. Beberapa pasang dari zat itu tidak dapat disimpan di dalam
ruangan yang sama, karena campuran gasnya bersifat eksplosif
(mudah meledak). Untuk zat yang semacam itu perlu dibangun ruang-
23
ruang yang terpisah yang dilengkapi ventilasi dan penyedot udara
keluar yang berlainan. Jika lebih banyak ruangan yang dibutuhkan,
berarti lebih banyak ongkos yang harus dikeluarkan karena itu perlu
diketahui berapa banyak minimum ruangan yang diperlukan untuk
dapat menyimpan semua zat kimia dengan aman. Berikut ini adalah
daftar pasangan zat kimia yang tidak dapat disimpan di dalam ruangan
yang sama.
Zat kimia Tidak dapat disimpan bersama zat kimia
A B, D
B A, D, E, F,
C E,
D A, F, B
E B, C,
F B, D
Penyelesaian :
Graph dari tabel di atas adalah
Keterangan :
Titik menyatakan zat kimia dan sisi yang menghubungkan dua
zat kimia yang tidak boleh terletak dalam satu ruangan.
Titik B D A E F C
Derajat 4 3 2 2 2 1
Warna Merah biru hijau biru hijau merah
24
Bilangan krhomatik dari graph di atas adalah 3, berarti
dibutuhkan banyak ruangan minimum untuk menyimpan enam zat
kimia pada soal di atas adalah sebanyak 3 ruangan.
G1 G2
Gambar 1. Sebuah Pewarnaan sisi-4 graph G1
Gambar 2. Sebuah Pewarnaan sisi-7 graph G2
25
sedemikian sehingga setiap dua sisi yang terkait ke titik yang sama
mendapat warna yang berbeda disebut indeks khromatik graph , dan
dilambangkan dengan .
minimum {k/ada pewarnaan sisi-k pada }
Misalnya pada graph G1 diatas mempunyai indeks khromatik
sama dengan 3, karena minimum banyaknya warna yang diperlukan
untuk mewarnai semua sisi G adalah 3.
Mudah ditunjukkan bahwa sikel dengan n titik Cn mempunyai
indeks kromatik sama dengan 2 jika n genap dan 3 jika n ganjil. Untuk
bukti perhatikan contoh 13 berikut:
G4 (n genap) G5 (n ganjil)
26
Hubungan antara banyaknya titik graf lengkap dan indeks
khromatik untuk graf ituχdapat dirumuskan menjadi jika
Perhatikan gambar:
27
Maka kita dapatkan yang mempunyai 2 komponen, misalkan K dan
L, yang mana keduanya kita sebut rantai Kempe. Pandang rantai kempe
pada misalkan K , lalu pertukarkan warna 1 dan 2 pada rantai
Kempe K, sedangkan titik-titik lainnya tetap.
Maka kita akan memperoleh pewarnaan yang baru pada Graph G.
Bukti:
Misalkan graph sederhana dengan dan v
. Karena terdapat sisi G terkait di titik v,
maka untuk mewarnani semua sisi tersebut diperlukan sebanyak warna.
Sehingga . Untuk membuktikan
digunakan induksi pada . Untuk , maka dan
sehingga . Asumsikan
28
warna tidak muncul pada sisi-sisi yang terkait di titik u.
graph , akibatnya .
Kasus 2: Warna tidak muncul di berbeda dengan warna yang
tidak muncul di .
Misalkan warna tidak muncul di dan warna tidak muncul di
. Klaim bahwa ada sisi terkait dengan di graph bewarna. Sebab
jika tidak, maka warna tidak muncul di , padahal juga tidak
muncul di , kontradiksi. Dengan argument yang sama dapat ditunjukkan
bahwa ada sisi terkait denga di graph bewarna . Selanjutnya,
perhatikan graph bagian yang dibangun oleh sisi-sisi bewarna dan
Subkasus 2.1: Sisi dan sisi terletak pada rantai yang berbeda.
Misalkan sisi terletak pada rantai kempe dan sisi terletak
pada rantai kempe . Terapkan argument rantai kampe pada , akibatnya
warna tidak muncul di titik ; padahal warna juga tidak muncul di
titik . sekarang, warna dapat digunakan untuk mewarnai sisi pada
demikian, .
Subkasus 2.2 : sisi dan sisi terletak pada rantai kempe
yang sama.
29
Misalkan rantai kempe di memuat sisi dan sisi . Maka
ada lintasan dari titik ke titik di pada graph . Misalkan ada sisi
lain dari yang bewarna terkait disebuah titik internal lintasan
tersebut, misalnya titik . Putus rantai pada titik yang sisi terkaitnya
dengan bewarna sehingga diperoleh yang memuat rantai
Kempe baru, namakan . Terapkan argument rantai Kempe pada ,
sehingga warna tidak muncul di titik . Perhatikan sudah terputus
pada pewarnaan baru, selanjutnya terapkan argument rantai Kempe pada
, maka warna tidak muncul di , padahal warna juga tidak muncul
di , sehingga warna dapat digunakan untuk mewaranai sisi pada
graph , akibatnya diperoleh pewarnaan-sisi- pada graph .
Dengan demikian . Jika tidak ada sisi bewarna
yang terkait, maka berupa lintasan. Putus lintasan tersebut pada , dan
terpakan argument rantai Kempe pada rantai tersebut, maka warna
Contoh 15
=3
a.
χ‘(G) = 3
χ‘(G)
3
b. v1 3 v2 v3
4
1 2
1
v4 3
30
=3
χ‘(G) = 4
+1=4
χ ‘(G)
3 4
31
hasil yang eksak seperti terlihat dalam teorema berikut:
Teorema 8
Jika graph bipartisi dan tak kosong, maka
V5 V4
V6
Pada gambar dapat dilihat warna minimum yang bisa diberikan
pada graph bipartisi adalah sama dengan derajat titik tertinggi pada graph
tersebut.
32
Teorema 9:
Bukti:
Andaikan bukan graph kelas dua, maka adalah graph kelas satu,
sehingga . Ini berarti ada pewarnaan sisi- pada
graph . Jadi dapat dipartisi menjadi himpunan sisi-sisi
independen. Setiap himpunan sisi independen tersebut memuat paling
33
b. Aplikasi pewarnaan sisi pada graph khususnya graph bipartisi adalah
untuk mengkonstruksi bujur sangkar latin. Telah diketahui luas,
bahwa bujur sangkar latin banyak digunakan dalam statistika,
khususnya dalam membuat rancangan percobaan yang valid. Secara
formal, defenisi bujur sangkar latin adalah sebuah bujur sangkar latin
order adalah matriks bujur sangakar yang entri-entrinya
dilabel dengan bilangan-bilangan sedemikian hingga
tidak ada sebuah bilangan muncul lebih dari satu baris dan lebih dari
satu kolom.
Contoh bujur sangkar latin dapat dilihat sebagai berikut :
3 4 5 1 2
5 1 2 3 4
2 3 4 5 1
4 5 1 2 3
1 2 3 4 5
34
berwarna , suatu kontradiksi. Sehingga setiap kolom memuat
entri yang berbeda. Dengan demikian matriks merupakan bujur
sangkar latin ordo .
35
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah di uraikan di atas, dapat di simpulkan
bahwa:
1. Pewarnaan titik pada graph dapat di aplikasikan pada:
a. Penjadwalan ujian.
b. Penyusunan jadwal asistensi.
c. Penempatan bahan-bahan kimia secara efisien.
2. Pewarnaan sisi pada graph dapat di aplikasikan pada:
a. Sistem komunikasi.
b. Mengkonstruksikan bujur sangkar latin.
36
DAFTAR KEPUSTAKAAN
37