A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan kesempatan siswa untuk membaca buku teks, siswa dapat menerapkan
konsep penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
2. Dengan menganalisa buku teks, secara mandiri siswa dapat membedakan antara
penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
3. Dengan menganalisa buku teks, secara mandiri siswa dapat memahami konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
4. Dengan bertanya jawab, siswa dapat menunjukkan manfaat memahami konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
5. Diberikan kesempatan siswa untuk melakukan perhitungan yang berhubungan
dengan konsep penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menguraikan dan menggabungkan gaya
a. Menguraikan gaya
Gaya yang berarah miring F dapat diuraikan terhadap bidang datar, tegak dan atau
bidang acuan tertentu. Pada Gambar 3.25. (a) gaya yang membentuk sudut lancip
(α) terhadap bidang datar (bidang X), dapat diuraikan menjadi gaya datar Fx = F
cos α , dan gaya searah bidang Fy = F sin α.
Untuk gaya miring F terhadap bidang acuan pada gambar tertentu yang
membentuk sudut lancip α pada gambar 3.25.(b) dapat diurai menjadi gaya sejajar
bidang F// = F cos α dan gaya tegak lurus bidang F⊥ = F sin α.
b. Menggabungkan gaya
Besaran gaya merupakan besaran vektor, karenanya untuk dapat menggabungkan
atau mencari resultannya perlu menyertakan arah dan titik tangkap gaya tersebut
pada suatu bidang atau struktur.
Dua buah gaya atau lebih dalam satu lintasan yang segaris dengan arah yang sama,
resultan gaya merupakan penjumlah dari dua gaya tersebut. Sedangkan untuk gaya
selintasan yang berlawanan arah, resultan dua gaya tersebut tersebut merupakan
operasi pengurangan. Perhatikan F3 dan F4. Resultan F3 + F4, = R F3+F4 = F3 – F4.
Jika dua gaya atau lebih dalam satu titik tangkap memiliki arah berlainan seperti F5
dan F6, maka resultan kedua gaya itu dapat dilukis dengan menggambar proyeksi
F5 dan F6 seperti pada Gambar 3.26. Demikian halnya pada R F7+F8 yang
merupakan resultan dari F7 dan F8.
Untuk mencari resultan lebih dari dua gaya dalam satu titik tangkap digunakan
cara yang sama seperti dilakukan pada gaya F5 dan F6 atau F7 dan F8. Perhatikan
gaya F9 hingga F11 pada Gambar 3.26. Tentukan dahulu R F9+F10, kemudian
tentukan resultan F11 dengan R F9+F10 menjadi R F9+F10+F11 yang merupakan
resultan F9 hingga F11.
Penyelesaian secara analitis dilakukan dengan kaidah momen dari titik acuan yang
ditentukan. Misal garis kerja P3 dipakai sebagai acuan, dengan yP2, yP1 dan y R
masing merupakan jarak gaya P2, P1 dan R dari garis kerja P3. Persamaan yR dapat
dihitung sebagai berikut :
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Keterampilan Proses
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah Bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Presentasi / Pelaporan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke- 8 & 9) : 8 x 45 menit
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 15 menit
Guru memberikan salam lalu memotivasi keseluruh
siswa dengan menceritakan kegunaan dan fungsi
mempelajari ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya dalam statika bangunan . Kemudian guru
meminta salah seorang siswa untuk menceritakan
kembali tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan menerapkan konsep penggunaan besaran
Vektor pada Gaya dalam statika bangunan tersebut
secara singkat.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran yang berkaitan dengan menerapkan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
dalam statika bangunan.
e. Mengkomunikasikan
1. Siswa membuat data tentang pengertian dari
penerapkan konsep gaya dengan menguraikan
gaya dalam statika bangunan.
2. Siswa melakukan presentasi tentang penerapkan
konsep gaya dengan menguraikan gaya dalam
statika bangunan.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat
menguraikan gaya dalam statika bangunan yang
ada.
4. Dengan bimbingan guru siswa membuat contoh
kajian pada ilmu mekanika yang berkaitan
dengan penerapkan konsep penggunaan besaran
Vektor pada Gaya dalam statika bangunan.
5. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
tersebut di depan kelas.
ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 15 menit
Guru memberikan salam lalu memotivasi keseluruh
siswa dengan menceritakan kegunaan dan fungsi
mempelajari ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya yang berhubungan dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan .
Kemudian guru meminta salah seorang siswa untuk
e. Mengkomunikasikan
1. Siswa membuat data tentang pengertian dari
penerapkan konsep gaya dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan.
2. Siswa melakukan presentasi tentang penerapkan
konsep gaya dengan menggabungkan gaya
dalam statika bangunan.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat
menggabungkan gaya dalam statika bangunan
yang ada.
4. Dengan bimbingan guru siswa membuat contoh
kajian pada ilmu mekanika yang berkaitan
dengan penerapkan konsep penggunaan besaran
Vektor pada Gaya dalam statika bangunan.
5. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
tersebut di depan kelas.
2. Sumber Belajar :
a. Darmali, Arif dan Ichwan, 1979, Ilmu Gaya Sipil 1, Jakarta : Direktorat PMK,
Depdikbud.
b. Ariestadi,Dian, 2008, Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 untuk SMK, Jakarta :
Direktorat PSMK, Depdiknas.
H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
3. Tes Esai
1. Dari soal dibawah ini uraikan dengan penjelasan arah gaya?
4. Kunci Jawaban
1. Gaya yang berarah miring F dapat diuraikan terhadap bidang datar, tegak dan
atau bidang acuan tertentu. Pada Gambar 3.25. (a) gaya yang membentuk sudut
lancip (α) terhadap bidang datar (bidang X), dapat diuraikan menjadi gaya datar Fx
= F cos α , dan gaya searah bidang Fy = F sin α.
Untuk gaya miring F terhadap bidang acuan pada gambar tertentu yang
membentuk sudut lancip α pada gambar 3.25.(b) dapat diurai menjadi gaya sejajar
bidang F// = F cos α dan gaya tegak lurus bidang F⊥ = F sin α. (skor 40 poin)
2. Cara penggabungan gaya searah adalah dengan menjumlahkan dan secara grafis
ditunjukkan pada gambar 3.26.(a). Gambar 3.26.(b) menunjukkan grafis