Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 5 SURABAYA


Kelas / Semester : X/1
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Materi Pokok / Topik : Menyusun dan menguraikan gaya
Sub Materi Pokok/Topik : 1. Menggabungkan gaya
2. Menguraikan gaya
Pertemuan ke- : 8 - 11
Alokasi Waktu : 16 X 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia
terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan Ilmu bangunan.
Indikator
1.1.1 Mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
1.1.2 Mempercayai dan meyakini atas segala pemberian dan kenikmatan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
1.2.1 Mensyukuri atas segala ciptaanNYA dengan menerapkan dalam kehidupan
yang berkaitan ilmu bangunan.
Kompetensi Dasar
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan diskusi.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 1


2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
pada bidang penyediaan kebutuhan akan mekanika teknik sebagai cerminan
kehidupan dan pergaulan di bermasyarakat
Indikator
2.1.1 Bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga
pada ilmu mekanika teknik bagi kehidupan mendatang yang lebih baik.
2.1.2 Mengerjakan tugas-tugas terkait dengan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
2.1.3 Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi Dasar
3.4. Menerapkan konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya, Momen dan Kopel
Indikator
3.4.1. Menjelaskan Spesifikasi perhitungan besaran vektor pada gaya dalam statika
bangunan.
Kompetensi Dasar
4.3 Menalar hubungan antara Gaya, Momen dan Kopel pada statika bangunan
Indikator
4.3.1. Menghitung macam-macam besaran vektor pada gaya dengan berbagai cara.
4.3.2. Menentukan harga besaran vektor pada gaya dengan data awal yang sudah
diketahui.
4.3.3. Menyajikan contoh perhitungan penggunaan besaran Vektor pada gaya dalam
statika bangunan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan kesempatan siswa untuk membaca buku teks, siswa dapat menerapkan
konsep penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
2. Dengan menganalisa buku teks, secara mandiri siswa dapat membedakan antara
penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
3. Dengan menganalisa buku teks, secara mandiri siswa dapat memahami konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
4. Dengan bertanya jawab, siswa dapat menunjukkan manfaat memahami konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.
5. Diberikan kesempatan siswa untuk melakukan perhitungan yang berhubungan
dengan konsep penggunaan besaran vektor pada gaya dalam statika bangunan.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Menguraikan dan menggabungkan gaya
a. Menguraikan gaya
Gaya yang berarah miring F dapat diuraikan terhadap bidang datar, tegak dan atau
bidang acuan tertentu. Pada Gambar 3.25. (a) gaya yang membentuk sudut lancip
(α) terhadap bidang datar (bidang X), dapat diuraikan menjadi gaya datar Fx = F
cos α , dan gaya searah bidang Fy = F sin α.
Untuk gaya miring F terhadap bidang acuan pada gambar tertentu yang
membentuk sudut lancip α pada gambar 3.25.(b) dapat diurai menjadi gaya sejajar
bidang F// = F cos α dan gaya tegak lurus bidang F⊥ = F sin α.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 2


Gambar 3.25. Menguraikan gaya
Sumber: Gere & Timoshenko, 1994

b. Menggabungkan gaya
Besaran gaya merupakan besaran vektor, karenanya untuk dapat menggabungkan
atau mencari resultannya perlu menyertakan arah dan titik tangkap gaya tersebut
pada suatu bidang atau struktur.
Dua buah gaya atau lebih dalam satu lintasan yang segaris dengan arah yang sama,
resultan gaya merupakan penjumlah dari dua gaya tersebut. Sedangkan untuk gaya
selintasan yang berlawanan arah, resultan dua gaya tersebut tersebut merupakan
operasi pengurangan. Perhatikan F3 dan F4. Resultan F3 + F4, = R F3+F4 = F3 – F4.
Jika dua gaya atau lebih dalam satu titik tangkap memiliki arah berlainan seperti F5
dan F6, maka resultan kedua gaya itu dapat dilukis dengan menggambar proyeksi
F5 dan F6 seperti pada Gambar 3.26. Demikian halnya pada R F7+F8 yang
merupakan resultan dari F7 dan F8.
Untuk mencari resultan lebih dari dua gaya dalam satu titik tangkap digunakan
cara yang sama seperti dilakukan pada gaya F5 dan F6 atau F7 dan F8. Perhatikan
gaya F9 hingga F11 pada Gambar 3.26. Tentukan dahulu R F9+F10, kemudian
tentukan resultan F11 dengan R F9+F10 menjadi R F9+F10+F11 yang merupakan
resultan F9 hingga F11.

Gambar 3.26. Cara menggabungkan gaya


Sumber: Hasil penggambaran

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 3


Cara penggabungan gaya searah adalah dengan menjumlahkan dan secara grafis
ditunjukkan pada gambar 3.26.(a). Gambar 3.26.(b) menunjukkan grafis
menggabungkan dua gaya berlawanan arah. Secara analitis adalah menentukan
selisih dua gaya tersebut. Gambar 3.26.(c) menunjukkan cara grafis
menggabungkan dua gaya bersambung berbeda arah. Resultan gaya adalah garis
hubung pangkal sampai ujung gaya ke dua. Gambar 3.26.(d) menunjukkan cara
grafis menggabungkan dua gaya satu titik tangkap berbeda arah. Caranya adalah
memproyeksikan gaya kedua pada jung gaya pertama atau sebaliknya. Besar gaya
gabungan / resultan secara prinsip mirip seperti gambar 3.26.(c).
Cara ini dapat diulangi untuk menggbungkan lebih dari dua gaya dalam satu titik
tangkap seperti digrafiskan pada gambar 3.26.(e). Pada gambar 3.26.(e) resultan P9
dan P10 = R P9+P10 menjadi gaya yang harus digabungkan dengan gaya P11 untuk
mengahasilkan resultan dari ke tiga gaya tersebut. Untuk menggabungkan
beberapa gaya berbeda titik tangkapnya, dapat dilakukan dengan cara grafis
maupun analistis. Cara grafis dapat dilakukan dengan lukisan kutub seperti pada
Gambar 3.27.

Gambar 3.27. Cara menggabungkan gaya dengan lukisan kutub


Sumber: Hasil penggambaran

Tahapan lukisan kutub adalah sebagai berikut:


− Gambarlah secara terskala gaya-gaya yang akan digabungkan beserta garis kerja
masing-masing gaya
− Urutkan posisi, susun gaya tersebut secara linear, P1, P2 dan P3 seperti Gambar 3.27b.
− Tentukan titik kutub dan lukis garis kutub gaya tersebut. Yakni pada P1 terdapat
garis kutub 1 dan 2 dan seterusnya
− Plotkan garis kutub tersebut pada masing-masing garis kerja. Pada garis kerja P1,
lukis suatu garis sehingga sejajar dengan garis kutub 1.
− Dari titik potong garis kerja P1 dengan garis kutub 1, lukis garis kutub 2 hingga
memotong garis kerja P2.
− Dari titik potong garis kutub 2 dengan garis kerja P2, lukis garis kutup 3 hingga
memotong garis kerja P3.
− Dari perpotongan garis kutub 3 dan P3, lukis garis kutub 4 hingga memotong garis
kutup awal, garis kutub 1. Perpotongan kedua garis kutub tersebut merupakan letak
garis kerja resultan ketiga gaya, R P1-3

Penyelesaian secara analitis dilakukan dengan kaidah momen dari titik acuan yang
ditentukan. Misal garis kerja P3 dipakai sebagai acuan, dengan yP2, yP1 dan y R
masing merupakan jarak gaya P2, P1 dan R dari garis kerja P3. Persamaan yR dapat
dihitung sebagai berikut :

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 4


yR = (yP2 x P2 + yP1 x P1) / R
yR = (yP2 x P2 + yP1 x P1) / (P1 + P2 + P3)

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Keterampilan Proses
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah Bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Presentasi / Pelaporan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke- 8 & 9) : 8 x 45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 15 menit
Guru memberikan salam lalu memotivasi keseluruh
siswa dengan menceritakan kegunaan dan fungsi
mempelajari ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya dalam statika bangunan . Kemudian guru
meminta salah seorang siswa untuk menceritakan
kembali tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan menerapkan konsep penggunaan besaran
Vektor pada Gaya dalam statika bangunan tersebut
secara singkat.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran yang berkaitan dengan menerapkan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
dalam statika bangunan.

Inti a. Mengamati 330 menit


1. Guru melakukan pengamatan kepada setiap
siswa pada saat membaca buku bacaan tentang
ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran vektor
pada gaya yang berhubungan dengan
menguraikan gaya dalam statika bangunan.
2. Siswa membaca dengan teliti setiap halaman
buku tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan menerapkan konsep penggunaan besaran
vektor pada gaya yang berhubungan dengan
menguraikan gaya dalam statika bangunan.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 5


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan
dorongan kepada seluruh siswa untuk
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
yang berkaitan dengan menerapkan konsep
penggunaan besaran Vektor pada Gaya yang
berhubungan dengan menguraikan gaya dalam
statika bangunan,
2. Siswa mengajukan pertanyaan secara aktif dan
mandiri berkaitan dengan menerapkan konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya yang telah
disajikan tentang menguraikan gaya, seperti:
a. Apakah definisi dari menguraikan gaya ?
b. Bagaimanakah cara menguraikan gaya ?
c. Apakah manfaat belajar tentang menerapkan
konsep penggunaan besaran Vektor pada
Gaya yang berkaitan dengan menguraikan
gaya dalam statika bangunan ?

c. Mengumpulkan data /eksperimen /observasi


/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan
jawaban yang berkaitan dengan penerapan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
yang berkaitan dengan menguraikan gaya
dengan cara membaca buku paket dan sumber-
sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci
(key word) pada buku teks dan membuat ikhtisar
khusus pada materi konsep penggunaan besaran
Vektor berkaitan dengan menguraikan gaya
dalam statika bangunan.
3. Siswa melakukan eksperimen untuk mengetahui
cara menguraikan gaya yang ada dalam statika
bangunan.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi,


Konfirmasi)
1. Siswa merumuskan kaitan yang terdapat dalam
ilmu mekanika dengan menerapkan konsep gaya
yang berkaitan dengan menguraikan gaya dalam
statika bangunan.
2. Siswa menemukan contoh konkrit dalam
kehiduan sehari-hari tentang pentingnya kita
belajar ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya dalam statika bangunan dari
pengalaman yang sudah ada.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 6


3. Siswa mendata contoh-contoh belajar ilmu
mekanika yang berkaitan dengan penerapan
konsep gaya yang berkaitan dengan menguraikan
gaya dalam statika bangunan.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa membuat data tentang pengertian dari
penerapkan konsep gaya dengan menguraikan
gaya dalam statika bangunan.
2. Siswa melakukan presentasi tentang penerapkan
konsep gaya dengan menguraikan gaya dalam
statika bangunan.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat
menguraikan gaya dalam statika bangunan yang
ada.
4. Dengan bimbingan guru siswa membuat contoh
kajian pada ilmu mekanika yang berkaitan
dengan penerapkan konsep penggunaan besaran
Vektor pada Gaya dalam statika bangunan.
5. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
tersebut di depan kelas.

Penutup 1. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil 15 menit


pembelajaran.
2. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa
yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan
belajar mengajar.
4. Mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat pengetahuan yang
telah diberikan.

(Pertemuan ke- 10 & 11) : 8 x 45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 15 menit
Guru memberikan salam lalu memotivasi keseluruh
siswa dengan menceritakan kegunaan dan fungsi
mempelajari ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya yang berhubungan dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan .
Kemudian guru meminta salah seorang siswa untuk

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 7


menceritakan kembali tentang ilmu mekanika yang
berkaitan dengan menerapkan konsep penggunaan
besaran Vektor pada Gaya yang berhubungan
dengan menggabungkan gaya dalam statika
bangunan tersebut secara singkat.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran yang berkaitan dengan menerapkan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya yang
berhubungan dengan menggabungkan gaya dalam
statika bangunan.

Inti a. Mengamati 330 menit


1. Guru melakukan pengamatan kepada setiap
siswa pada saat membaca buku bacaan tentang
ilmu mekanika yang berkaitan dengan
menerapkan konsep penggunaan besaran vektor
pada gaya yang berhubungan dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan.
2. Siswa membaca dengan teliti setiap halaman
buku tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan menerapkan konsep penggunaan besaran
vektor pada gaya yang berhubungan dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan
dorongan kepada seluruh siswa untuk
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
yang berkaitan dengan menerapkan konsep
penggunaan besaran Vektor pada Gaya yang
berhubungan dengan menggabungkan gaya
dalam statika bangunan,
2. Siswa mengajukan pertanyaan secara aktif dan
mandiri berkaitan dengan menerapkan konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya yang telah
disajikan tentang menggabungkan gaya, seperti:
a. Apakah definisi dari menggabungkan gaya ?
b. Bagaimana cara menggabungkan gaya ?
c. Apakah manfaat belajar tentang menerapkan
konsep penggunaan besaran Vektor pada
Gaya yang berkaitan dengan
menggabungkan gaya dalam statika
bangunan ?

c. Mengumpulkan data /eksperimen /observasi


/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 8


jawaban yang berkaitan dengan penerapan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
yang berkaitan dengan menggabungkan gaya
dengan cara membaca buku paket dan sumber-
sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci
(key word) pada buku teks dan membuat ikhtisar
khusus pada materi konsep penggunaan besaran
Vektor berkaitan dengan menggabungkan gaya
dalam statika bangunan.
3. Siswa melakukan eksperimen untuk mengetahui
cara menggabungkan gaya yang ada dalam
statika bangunan.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi,


Konfirmasi)
1. Siswa merumuskan kaitan yang terdapat dalam
ilmu mekanika dengan menerapkan konsep gaya
yang berkaitan dengan menggabungkan gaya
dalam statika bangunan.
2. Siswa menemukan contoh konkrit dalam
kehiduan sehari-hari tentang pentingnya kita
belajar ilmu mekanika yang berkaitan dengan
penerapkan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya dalam statika bangunan dari
pengalaman yang sudah ada.
3. Siswa mendata contoh-contoh belajar ilmu
mekanika yang berkaitan dengan penerapan
konsep gaya yang berkaitan dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa membuat data tentang pengertian dari
penerapkan konsep gaya dengan
menggabungkan gaya dalam statika bangunan.
2. Siswa melakukan presentasi tentang penerapkan
konsep gaya dengan menggabungkan gaya
dalam statika bangunan.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat
menggabungkan gaya dalam statika bangunan
yang ada.
4. Dengan bimbingan guru siswa membuat contoh
kajian pada ilmu mekanika yang berkaitan
dengan penerapkan konsep penggunaan besaran
Vektor pada Gaya dalam statika bangunan.
5. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
tersebut di depan kelas.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 9


Penutup 1. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil 15 menit
pembelajaran.
2. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa
yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan
belajar mengajar.
4. Mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat pengetahuan yang
telah diberikan.

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Alat & Media :
a. Laptop
b. LCD Projector
c. Film / Video
d. Gambar
c. Tabel / Diagram

2. Sumber Belajar :
a. Darmali, Arif dan Ichwan, 1979, Ilmu Gaya Sipil 1, Jakarta : Direktorat PMK,
Depdikbud.
b. Ariestadi,Dian, 2008, Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 untuk SMK, Jakarta :
Direktorat PSMK, Depdiknas.

H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


1. Pengamatan Sikap 1. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio
3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian dan Pilihan Ganda

2. Lembar Pengamatan Sikap

No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan


Mengagumi seluruh panca
indera pada diri manusia sebagai
1
alat indera ciptaan Tuhan YME
yang tidak ternilai harganya

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 10


Memiliki rasa ingin tahu
2
(curiosity)
Menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar
3
dan bekerja baik secara individu
maupun berkelompok

3. Lembar Penilaian Sikap

No Aspek yang Dinilai Rubrik

3: Menunjukkan ekspresi kekaguman pada


panca indera terhadap materi pelajaran
terkait dengan ungkapan verbal yang
menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan

2: Belum secara eksplisit menunjukkan


Mengagumi seluruh panca ekspresi kekaguman atau ungkapan syukur
indera pada diri manusia pada panca indera, namun menaruh minat
1 sebagai alat indera ciptaan terhadap keseluruhan kegiatan belajar
Tuhan YME yang tidak mengajar.
ternilai harganya
1: Belum menunjukkan ekspresi kekaguman
pada panca indera, atau menaruh minat
terhadap belum menunjukkan kekaguman
terhadap keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan verbal yang menunjukkan
rasa syukur terhadap Tuhan

3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


antusias, terlibat aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.

2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak


Menunjukkan rasa ingin tahu terlalu antusias, dan baru terlibat aktif
2
(curiosity) ketika diminta atau disuruh.

1: Tidak menunjukkan antusias dalam


pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat.

3 Menunjukkan ketekunan dan


tanggungjawab dalam belajar 3: Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan
dan bekerja baik secara hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
individu maupun tepat waktu.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 11


2: Berupaya tepat waktu dalam
menyelesaikan tugas, namun belum
menunjukkan upaya terbaiknya.
berkelompok

1: Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam


menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak
selesai

3. Tes Esai
1. Dari soal dibawah ini uraikan dengan penjelasan arah gaya?

2. Dari soal dibawah ini uraikan dengan penjelasan arah gaya

4. Kunci Jawaban
1. Gaya yang berarah miring F dapat diuraikan terhadap bidang datar, tegak dan
atau bidang acuan tertentu. Pada Gambar 3.25. (a) gaya yang membentuk sudut
lancip (α) terhadap bidang datar (bidang X), dapat diuraikan menjadi gaya datar Fx
= F cos α , dan gaya searah bidang Fy = F sin α.
Untuk gaya miring F terhadap bidang acuan pada gambar tertentu yang
membentuk sudut lancip α pada gambar 3.25.(b) dapat diurai menjadi gaya sejajar
bidang F// = F cos α dan gaya tegak lurus bidang F⊥ = F sin α. (skor 40 poin)
2. Cara penggabungan gaya searah adalah dengan menjumlahkan dan secara grafis
ditunjukkan pada gambar 3.26.(a). Gambar 3.26.(b) menunjukkan grafis

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 12


menggabungkan dua gaya berlawanan arah. Secara analitis adalah menentukan
selisih dua gaya tersebut. Gambar 3.26.(c) menunjukkan cara grafis
menggabungkan dua gaya bersambung berbeda arah. Resultan gaya adalah garis
hubung pangkal sampai ujung gaya ke dua. Gambar 3.26.(d) menunjukkan cara
grafis menggabungkan dua gaya satu titik tangkap berbeda arah. Caranya adalah
memproyeksikan gaya kedua pada jung gaya pertama atau sebaliknya. Besar gaya
gabungan / resultan secara prinsip mirip seperti gambar 3.26.(c).
Cara ini dapat diulangi untuk menggbungkan lebih dari dua gaya dalam satu titik
tangkap seperti digrafiskan pada gambar 3.26.(e). Pada gambar 3.26.(e) resultan P9
dan P10 = R P9+P10 menjadi gaya yang harus digabungkan dengan gaya P11 untuk
mengahasilkan resultan dari ke tiga gaya tersebut. Untuk menggabungkan
beberapa gaya berbeda titik tangkapnya, dapat dilakukan dengan cara grafis
maupun analistis. (skor 60 poin)

Surabaya, 15 Juli 2018


Mengetahui Penyusun,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Ilmu Bangunan

(Drs. HERU MURSANYOTO, MM) Tim Bangunan


Pembina Tk.I
NIP. 196309131987031016

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 13

Anda mungkin juga menyukai