4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran :
D. Materi Matematika
1. Kedudukan Titik
a) Pengamatan Objek Nyata dan Objek Matematika
Mengamati
Perhatikan Gambar 9.1a dan Gambar 9.1b. Apa yang bisa kamu lihat? Misalkan kabel
listrik adalah suatu garis dan burung adalah titik, maka dapat dikatakan bahwa tempat
hinggap burung pada kabel listrik merupakan sebuah titik yang terletak pada suatu
garis, yang dapat dilihat pada Gambar 9.1b. Gambar berikut akan mencoba
pemahaman kamu terhadap kedudukan titik dengan garis.
Jika dimisalkan jembatan penyeberangan merupakan suatu garis dan lokomotif kereta
adalah suatu titik. Kita dapat melihat bahwa lokomotif tidak terletak atau melalui
jembatan penyeberangan. Artinya jika dihubungkan dengan garis dan titik maka dapat
disebut bahwa contoh di atas merupakan suatu titik yang tidak terletak pada garis.
Untuk lebih melengkapi pemahaman kedudukan titik terhadap garis, perhatikan pula
Gambar 9.3a dan Gambar 9.3b.
Gambar di atas merupakan contoh kedudukan titik terhadap bidang, dengan bola
sebagai titik dan lapangan sebagai bidang. Sebuah titik dikatakan terletak pada sebuah
bidang jika titik itu dapat dilalui bidang seperti terlihat pada titik A pada gambar dan
sebuah titik dikatakan terletak di luar bidang jika titik itu tidak dapat dilalui bidang.
Menanya
Masalah 9.1
Sebuah kardus berbentuk kubus ABCD.EFGH. Perhatikanlah kubus tersebut. Segmen
atau ruas garis AB sebagai wakil garis g. Pertanyaan:
a. Tentukan titik sudut kubus yang terletak pada garis g!
b. Tentukan titik sudut kubus yang berada di luar garis g!
Gambar 9.4 Kubus ABCD.EFGH dan garis g
Menalar
Alternatif Penyelesaian
Pandang kubus ABCD.EFGH dan garis g dari gambar di atas, dapat diperoleh:
a. titik sudut kubus yang terletak pada garis g adalah titik A dan B,
b. titik sudut kubus yang berada di luar garis g adalah titik C, D, E, F, G, dan H.
Menyimpulkan
Definisi 9.1
1) Jika suatu titik dilalui garis, maka dikatakan titik terletak pada garis tersebut.
2) Jika suatu titik tidak dilalui garis, maka dikatakan titik tersebut berada di luar
garis.
3) Jika suatu titik dilewati suatu bidang, maka dikatakan titik itu terletak pada
bidang.
4) Jika titik tidak dilewati suatu bidang, maka titik itu berada di luar bidang.
2. Jarak antara titik dengan titik
Menanya
Masalah 9.2
Seorang satpam sedang mengawasi lalu lintas kendaraan dari atap suatu gedung
apartemen yang tingginya 80 m mengarah ke lapangan parkir. Ia mengamati dua buah
mobil yang yang sedang melaju berlainan arah. Terlihat mobil A sedang bergerak ke
arah Utara dan mobil B bergerak ke arah Barat dengan sudut pandang masing-masing
sebesar 50° dan 45°. Berapa jarak antar kedua mobil ketika sudah berhenti di setiap
ujung arah?
Menalar
Alternatif Penyelesaian
Diketahui:
Misalkan: Mobil A = titik A, memiliki sudut pandang 50°
Mobil B = titik B, memiliki sudut pandang 45°.
Tinggi gedung = 80 m
Ditanya: Jarak antar kedua mobil sesudah berhenti?
Perhatikan ilustrasi masalah dalam gambar berikut.
Dari Gambar 9.8, kita memfokuskan perhatian terhadap segitga AOT dan segitiga
BOT. Pada segitiga TAO, panjang AO dapat ditentukan dengan menggunakan
perbandingan tangen.
OT 80 OT
tan 45 AO 80
AO AO tan 45
Pada segitiga TOB,
OT 80 OT
tan 50 BO 67,22
BO BO tan 50
Masih dengan menggunakan teorema Phytagoras pada segitiga AOB, diperoleh
AB AO 2 BO 2
80 2 67,22 2
10918,52
104,49
Menanya
Contoh 9.3
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan projeksi titik A pada garis
a. CD!
b. BD!
Menalar
Penyelesaian
a. Proyeksi titik A pada garus CD
Jika dari titik A ditarik garis yang tegak lurus terhadap segmen garis CD maka
diperoleh titik D sebagai hasil proyeksinya (AD CD).
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam 10 menit
2. Berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Geometri dan memberikan gambaran
tentang aplikasi Geometri dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai bagaimana mendapatkan
menggambarkan kedudukan titik dan jarak antara
dua titik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai .
Inti 1. Guru bertanya tentang bagaimana kedudukan 160 menit
antara dua titik, titik dan garis, titik dan bidang.
2. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru
memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa
dengan menunjuk dua siswa maju ke depan, maka
akan diketahui kedudukan posisi dua siswa
tersebut.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 5 siswa.
4. Tiap kelompok mendiskusikan materi pada Buku
Siswa Hal 284 – 292.
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
6. Tiap Kelompok mendapat tugas menyelesaikan
LKS selanjutnya salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
7. Guru dan siswa bersama sama merangkum dari
hasil presentasi masing masing kelompok yang
telah diberi masukan olek kelompok lain maupun
dari Guru.
Penutup 1. Guru dan Siswa bersama sama menyimpulkan dari 10 menit
semua materi yang telah dipelajari dan
didiskusikan.
2. Guru memberikan PR untuk mengerjakan Uji
Kompetensi 9.1 pada Buku Siswa No.1, No. 2 dan
No. 4 hal.297.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Buku siswa, buku tayang, LKS, lembar penilaian
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tulis
Prosedur Penilaian
a. Penilaian Sikap : Berupa penilaian diri dalam minat belajar
kelompok
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dengan bentuk penilaian kreatifitas
c. Penilaian Keterampilan : Penugasan Proyek
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar : Terlampir
C
F
D C
A B
a.Titik sudut balok yang terletak pada garis g adalah titik ….. dan ……
2. Rumah Andi, Bedu, dan Cintia berada dalam satu pedesaan. Rumah Andi dan Bedu
dipisahkan oleh hutan sehingga harus menempuh mengelilingi hutan untuk sampai ke
rumah mereka. Jarak antara rumah Ani dan Budi adalah 5 km sedangkan jarak antara
rumah Ani dan Cici 13 km.Jarak antara rumah Ani dan Budi serta rumah Budi dan Cici
ditarik garis lurus akan saling berpotongan tegak lurus. Tentukan jarak sesungguhnya
antara rumah Budi dan Cici.
Penyelesaian :
Misalkan rumah Ani, Budi, dan Cici diwakili oleh tiga titik yakni A, B, dan C.Dengan
membuat segitiga bantu yang siku-siku maka ilustrasi di atas dapat digambarkan
menjadi( Gambarlah segitiganya di tempat di bawah ini )
Dengan memakai prinsip teorema Phytagoras, pada segitiga siku-siku ABC, maka
dapat diperoleh panjang dari titik A dan C, yaitu:
AC 2 = AB2 + BC2
…. = 25 + ……2
BC2 = …….
BC =
BC = ± …….
Dari hasil di atas disimpulkan bahwa jarak antara titik A dan C adalah ……, maka
jarak
antara rumah Andi dan Cintia diperoleh ……. km.
A(-2,3) B(5,3)
Masalah-9.3
x
Penyelesaian:
a. AB = BC =
AB = BC =
AB = BC =
AB = BC =
b. AC =
AC =
AC =
AC =
4. Diketahui balok ABCD.EFGH seperti gambar di bawah ini. Tentukan proyeksi titik D
terhadap garis :
H G
a. GH G
E
b. CH
F
D C
Penyelesaian :
A B
a. Proyeksi titik D pada garis GH
Jika titik D di tarik garis yang ……………………………………………
terhadap segmen garis ……
Maka akan diperoleh titik …….. sebagai hasil proyeksi (DH …….)
b. Proyeksi titik D pada garis CH
Jika titik D di tarik garis yang ……………………………………………
terhadap segmen garis ……
Maka akan diperoleh titik T sebagai hasil proyeksi (DT …….)
W V
a. titik P T
b. garis QR U
R S
P Q
Penyelesaian :
PV = a maka
PX = . PV
PX = .a
PX = . …..
PX =
Jadi jarak antara titik X dengan P = PX = ………. Cm
X X
…….cm
Q R R
X‘ X’ ……..cm
XX’ =
XX’ =
XX’ =
XX’ =
B(0,2)
C(3,0)
A(0,0)
3. Sebuah kubus PQRS.TUVW, panjang rusuknya 4 cm. Titik X terletak pada pusat
kubus tersebut, seperti yang disajikan pada Gambar
Hitunglah jarak antara
a. titik S dan X
b. titik X dan garis SR
Penyelesaian : Skor
1. Jarak AC = (3 0) 2 (0 0) 2 5
= (3) 2 (0) 2 2
= 9 2
=3 2
Jarak AB = (0 0) 2 ( 2 0) 2 5
= (0) 2 ( 2) 2 2
= 4 2
=2 2
Karena ABC merupakan Segitiga Siku-siku maka 2
BC2 =AB2 + AC2 4
BC2 = 32 + 22 4
=9 +4 4
= 13 2
BC = 13 2
2. . a. Proyeksi titik E pada garus HG 5
Jika dari titik E ditarik garis yang tegak lurus
Terhadap segmen garis HG maka diperoleh titik H
sebagai hasil proyeksinya (EH HG). 5
b. Proyeksi titik E pada garis FH 5
Jika dari titik E ditarik garis yang tegak lurus
terhadap segmen garis FH maka diperoleh titik T
sebagai hasil proyeksinya (ET FH). 5
3. a. SX adalah ½ dari diagonal SU,berdasarkan sifat Kubus maka panjang diagonal SU
adalah 4√3 5
Jadi jarak S ke X adalah ½ x 4√3 = 2√3. 5
b. misalkan titik tengah SR adalah X’ maka
jarak X ke X’ adalah XX’ 5
jadi XX’ = (2 3 ) 2 2 2 2
= 12 4 1
= 8 1
=2 2 1
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh) X 100
Skor Maksimal
Skor Maksimal soal No. 1 adalah 40
Skor Maksimal soal No. 2.a. adalah 10
Skor Maksimal soal No. 2.b. adalah 10
Skor Maksimal soal No. 3.a. adalah 10
Skor Maksimal soal No. 3.b. adalah 10
Catatan:
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban
akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi
matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan
strategi memecahkan masalah.
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMK NEGERI 7 SAMARINDA
KOMPETENSI KEAHLIAN :
Rekayasa Perangkat Lunak – Teknik Komputer dan Jaringan - Multimedia
Jl. AminahSyukur No. 82 (0541) 7777769, (0541) 731374 Samarinda
E-mail : smkn07samarinda@yahoo.com ; Website : www.smkn7-smr.sch.id
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,
rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam
memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, kritis, dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur, dan perilaku peduli
lingkungan.
3.13 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik, garis dan bidang melalui
demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya.
a. Siswa telah mendeskripsikan jarak titik ke bidang dengan benar.
b. Siswa telah mendeskripsikan jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar
4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta dalam menyelesaikan
masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik,garis dan bidang.
a. Terampil membuat kedudukan titik, jarak antara titik dan titik, jarak titik dengan
garis, jarak titik ke bidang, jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar
dengan benar.
C. Tujuan Pembelajaran :
D. Materi Matematika
1. Jarak Titik Ke Bidang
a) Pengamatan Objek Nyata
Mengamati
Masalah-9.5
Perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 9.18 Seorang pemanah sedang melatih kemampuan memanah
Tino, seorang atlet panahan, sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti satu
pertandingan besar tahun 2012. Pada satu sesi latihan di sport center, mesin pencatat
kecepatan menunjukkan, kecepatan anak panah 40 m/det, dengan waktu 3 detik, tetapi
belum tepat sasaran. Oleh karena itu, Tino, mencoba mengganti jarak posisi tembak
semula terhadap papan target sedemikian sehingga mampu menembak tepat sasaran,
meskipun kecepatan dan waktu berubah sesuai dengan perubahan jarak. Berapakah jarak
minimal posisi Tino terhadap target?
Alternatif Penyelesaian
Tentunya, lintasan yang dibentuk anak panah menuju papan target berupa garis lurus.
Keadaan tersebut dapat kita ilustrasikan sebagai berikut.
Kondisi awal, jarak antara posisi Tino terhadap papan target dapat diperoleh dari
rumusan berikut.
s = v.t 3 x 40 = 120 m
Masalah-9-6
Suatu perusahaan iklan, sedang merancang ukuran sebuah tulisan pada sebuah spanduk,
yang akan dipasang sebuah perempatan jalan. Tulisan/ikon pada spanduk tersebut diatur
sedemikian sehingga, setiap orang (yang tidak mengalami gangguan mata) dapat melihat
dan membaca dengan jelas spanduk tersebut. Ilustrasi keadaan tersebut diberikan pada
Gambar 9.19 berikut ini.
Gambar 9.19 Sudut pandang dua orang terhadap suatu produk
Pada Gambar 9.19, jarak titik A terhadap spanduk adalah panjang garis AC, karena garis
AC tegak lurus terhadap bidang spanduk.
Titik C’ merupakan proyeksi titik C pada bidang yang sama (spanduk). Jadi jarak
sebenarnya titik B terhadap spanduk sama dengan jarak titik B terhadap titik C’.
Menalar
Penyelesaian
KM = 6 2 cm NT = 3 2 cm
RT = 3 6 cm
Segitiga KMR menjadi bidang penghubung menentukan panjang titik N ke bidang KMR,
yaitu NS.
Mencoba
Dengan menggunakan perbandingan panjang rusuk segitiga,maka berlaku:
NT. NR = RT.NS 3 2 .6 3 6 .NS , sehingga diperoleh: NS = 2 3 cm.
Menyimpulkan
2. Jarak Antara Dua Garis dan Dua Bidang yang Sejajar
Gambar 9.24 Dua garis sejajar, k dan l dipotong secara tegak lurus oleh garis m
Garis k dan l dikatakan sejajar jika jarak antara kedua garis tersebut selalu sama
(konstan), dan jika kedua garis tidak berhimpit, maka kedua garis tidak pernah
berpotongan meskipun kedua garis diperpanjang.
E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Metode yang
digunakan ceramah, pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok STAD, presentasi tanya jawab, penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam 10 menit
2. Berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Geometri dan memberikan gambaran
tentang aplikasi Geometri dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
memecahkan masalah mengenai bagaimana
mendapatkan menggambarkan kedudukan titik
dan jarak antara dua titik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai .
Inti 7. Guru bertanya tentang bagaimana kedudukan 160 Menit
antara dua titik, titik dan garis, titik dan bidang.
8. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru
memberi scaffolding dengan mengingatkan
siswa dengan menunjuk dua siswa maju ke
depan, maka akan diketahui kedudukan posisi
dua siswa tersebut.
9. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
10. Tiap kelompok mendiskusikan materi pada Buku
Siswa Hal 292 – 297.
11. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
12. Tiap Kelompok mendapat tugas menyelesaikan
LKS selanjutnya salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi
dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
13.Guru dan siswa bersama sama merangkum dari
hasil presentasi masing masing kelompok yang
telah diberi masukan oleh kelompok lain
maupun dari Guru.
Penutup 1. Guru dan Siswa bersama sama menyimpulkan 10 menit
dari semua materi yang telah dipelajari dan
didiskusikan.
2. Guru memberikan PR untuk mengerjakan Uji
Kompetensi 9.1 pada Buku Siswa No.3, No. 5
dan No. 6 hal.297.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Buku siswa, buku tayang, LKS, lembar penilaian
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tulis
Prosedur Penilaian
a. Penilaian Sikap : Berupa penilaian diri dalam minat belajar kelompok
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dengan bentuk penilaian kreatifitas
c. Penilaian Keterampilan : Penugasan Proyek
Nama : ………...........................................................
Kelompok : ....................................................................
1. Bidang alas limas tegak T.ABCD berbentuk persegi panjang, AB = 4 cm, BC = 3 cm,
dan TA = TB = TC = TD = 6,5 cm.
Hitunglah:
a. Panjang AC
b. Jarak titik puncak T ke bidang alas ABCD
Jawab:
a. AC = AB 2 BC 2
AC = .... 2
....
2
AC = ….
Jadi, panjang AC = …. Cm
b. Jarak T ke bidang alas ABCD adalah …., dengan O adalah titik potong diagonal-
diagonal …. dan ….. Perhatikan TOC siku-siku di O,
OC = ½ (….) =…..cm dan TC = .... cm
TO = TC 2 OC 2
TO = .... 2 .... 2
TO = .... ....
TO = ....
TO =….
Jadi, jarak titik puncak T ke bidang alas ABCD adalah TO = …. cm
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Gambar dan hitunglah
jarak antara:
a. Garis AE dan garis BF
b. Garis AE dan garis GH
Jawab:
a.Garis ….dan garis …. merupakan dua garis yang sejajar. Jarak antara garis …. dan
garis…. dapat digambarkan sebagai berikut:
Buat bidang yang melalui garis…. dan garis….. Bidang diwakili oleh
bidang….
Garis k yang tegak lurus terhadap garis…. dan garis…. dapat dipilih garis…. atau
garis ….
Panjang ruas garis …. merupakan jarak antara garis…. dan garis….
Jadi, jarak antara garis…. dan garis …. yang sejajar sama dengan panjang rusuk …. =
….cm
a. Garis …. dan garis …. merupakan dua garis yang bersilangan tegak lurus. Jarak antara
garis …. dan garis …. ditentukan oleh panjang ruas garis …. Sebab, …. tegak lurus
garis …. dan juga tegak lurus terhadap garis ….
Jadi, jarak antara garis…. dan garis …. yang bersilangan tegak lurus sama dengan
panjang rusuk …. =…. cm
Tes tertulis
1. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB = 10 cm, AD = 8 cm, dan AE = 6 cm. Titik
O adalah titik potong diagonal-diagonal bidang alas AC dan BD. Hitunglah jarak:
a. Titik A ke bidang BCGF
b. Titik A ke bidang CDHG
c. Titik O ke bidang BCGF
2. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk-rusuk AB = 5 cm, BC = 4 cm
dan AE = 3 cm.
a. Hitunglah jarak antara garis AE dan bidang BCGF
b. Hitung jarak antara bidang ABCD dan bidang EFGH
Kunci Jawaban
1. a. Jarak titik A ke bidang BCGF adalah jarak AB = 10 cm, sebab AB tegak lurus
bidang BCGF……………………..(Skor 4)
b. Jarak titik A ke bidang CDHG adalah AD = 8 cm, sebab AD tegak lurus bidang
CDHG (Skor 4)
c. Jarak titik O ke bidang BCGF adalah OR = ½ SR = ½ (10) = 5 cm (Skor 4)
2. a. Garis AE dan bidang BCGF merupakan garis dan bidang yang sejajar. Jarak
antara garis AE dan bidang BCGF ditentukan oleh panjang ruas garis AB, sebab
AB tegak lurus garis AE dan juga tegak lurus bidang BCGF. Jadi, jarak antara
garis AE dan bidang BCGF yang sejajar itu sama dengan panjang rusuk AB = 5
cm. (Skor 4)
b. Bidang ABCD dan bidang EFGH merupakan dua bidang yang sejajar. Jarak
antara bidang ABCD dan bidang EFGH ditentukan oleh panjang ruas garis AE
atau BF atau CG atau DH, sebab AE tegak lurus pada bidang ABCD dan juga
pada bidang EFGH. Jadi, jarak antara bidang ABCD dan bidang EFGH sama
dengan panjang rusuk AE = 3 cm. (Skor 4)
Nilai = Skor yang diperoleh x 5
C. Tujuan Pembelajaran
Candi Borobudur merupakan salah satu aset budaya Indonesia yang berharga dan
terkenal. Mungkin, tujuan parawisata ini bukanlah sesuatu hal yang baru bagi kamu.
Tetapi, tahukah kamu ukuran candi tersebut? Ternyata, luas bangunancandi adalah
123 m × 123 m dengan tinggi bangunan 34,5 m dan memiliki 1460 relief, 504 Arca
Buddha, serta 72 stupa. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat (melambangkan
sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan
menjadi Buddha) terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk
bundar melingkar, dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.
Gambar 9.25 Gambar Candi Borobudur
Pengamatan Objek Matematika
Alternatif Penyelesaian
Karena alas Candi Borobudur berbentuk persegi, maka panjang AB = BC = CD = AD
= 123 m, dan tinggi candi = 34,5 m atau TR = 34,5 m.
Sebuah pohon tumbuh miring di sebuah lapangan. Pada siang hari pada pukul 12.00,
matahari akan bersinar tepat di atas pohon tersebut sehingga bayangan pohon tersebut
merupakan projeksi orthogonal pada lapangan. Misalkan garis PQ adalah pohon
sehingga projeksi PQ adalah PR seperti gambar. Dengan demikian, sudut yang dibentuk
oleh PQ dengan bidang adalah sudut yang dibentuk oleh garis PQ dengan proyeksinya
pada bidang tersebut yaitu sudut QPR. Pada Gambar 9.35 disebut sudut α.
5. Sudut antara Dua Bidang pada Bangun Ruang
Perhatikan gambar buku berikut. Sebuah buku terdiri dari beberapa halaman terbuka
seperti Gambar 9.41. Kumpulan tersebut sering disebut dengan berkas. Halaman
perhalaman merupakan bentuk dari sebuah bidang. Misalkan saja, kita ambil sampul
buku depan dengan sampul belakang. Kita sebut sampul buku depan adalah bidang α dan
sampul buku belakang adalah bidang β. Tentu saja anda sudah mengerti bahwa buku
memiliki tulang buku, dan tulang buku tersebut dimisalkan dengan sebuah garis k.
Perhatikan gambar
E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Metode yang
digunakan ceramah, pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok STAD, presentasi tanya jawab, penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam 10 menit
2. Berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Geometri dan memberikan gambaran
tentang aplikasi Geometri dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai bagaimana menemukan konsep
sudut pada bangun ruang.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai .
Inti 1. Guru bertanya tentang bagaimana menemukan 160 menit
konsep sudut pada bangun ruang.
2. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru
memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa
dengan menunjuk dua siswa maju ke depan, maka
akan diketahui kedudukan posisi dua siswa
tersebut.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
4. Tiap kelompok mendiskusikan materi pada Buku
Siswa Hal 298 – 312.
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
6. Tiap Kelompok mendapat tugas menyelesaikan
LKS selanjutnya salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
7. Guru dan siswa bersama sama merangkum dari
hasil presentasi masing masing kelompok yang
telah diberi masukan olek kelompok lain maupun
dari Guru.
Penutup 1. Guru dan Siswa bersama sama menyimpulkan dari 10 menit
semua materi yang telah dipelajari dan
didiskusikan.
2. Guru memberikan PR untuk mengerjakan Uji
Kompetensi 9.2 pada Buku Siswa No.1 sd No.5
hal.310.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.
G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Buku siswa, buku tayang, LKS, lembar penilaian
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tulis
Prosedur Penilaian
a. Penilaian Sikap : Berupa penilaian diri dalam minat belajar kelompok
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dengan bentuk penilaian kreatifitas
c. Penilaian Keterampilan : Penugasan Proyek
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar : Terlampir
Aspek Penilaian Teknik Instrumen
Kompetensi Observasi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
Sikap Penilaian diri yang disertai rubric
Kompetensi Uraian (dilengkapi pedoman penskoran)
Tes tulis
Pengetahuan
Kompetensi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
Praktik
Ketrampilan yang disertai rubrik
1. Tentukanlah besar sudut yang dibentuk diagonal bidang ABCD pada suatu balok
ABCD.EFGH dengan panjang rusuk s cm.
Cermati segitiga BTC, dengan menggunakan perbandingan sinus bahwa:
.... ....
Sin B = ....
.... ....
Maka arc sin B = ….,artinya besar sudut B = ….. Karena TB = TC, maka besar sudut
C = ….. Akibatnya besar sudut BTC = ….
Meskipun terdapat 4 segitiga yang terbentuk pada bidang alas kubus ABCD.EFGH,
kondisinya berlaku sama untuk setiap sudut yang terkait titik perpotongan diagonal
bidang ABCD.
2. Perhatikan gambar! Pada balok ABCD.EFGH, titik Q di tengah CD. Jika panjang AB
= 12 cm,BC = 8 cm dan CG = 8 cm. Berapakah besar sudut antara garis AH dan BQ?
Penyelesaian
Perhatikan gambar!
Untuk mendapatkan sudut yang dibentuk oleh garis AH dan BQ, kita perlu menggeser
garis AH sepanjang rusuk EF sehingga garis. AH dapat diwakili garis BG. Sudut yang
dbentuk adalah .
Perhatikan segitiga BCQ, siku-siku di C; BC = …. cm; CQ = …. cm sehingga dengan
teorema Phytagoras diperoleh.
BQ = ........ ........
= ........ ........
= .... = ….
Perhatikan segitiga BFG, siku-siku di F; BF = ….cm; FG = ….cm sehingga dengan
teorema Phytagoras diperoleh.
BG = ........ ........
= ........ ........
= .... = ….
Perhatikan segitiga QCG, siku-siku di C; CG = ….cm; CQ = ….cm sehingga dengan
teorema Phytagoras diperoleh.
QG = ........ ........
= ........ ........
= .... = ….
Perhatikan segitiga QBG dengan adalah sudut garis QB dan BG.
Dengan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku QOG dan BOG.
QG 2 QO 2 BG 2 BO 2
.... 10 x
2
.... x 2
.... x 2 .... 10 x
2
Jika kita perpanjang garis BQ, CG, dan DP maka ketiga garis akan berpotongan di
satu titik T. Perhatikan segitiga sama kaki TBD. TM adalah garis tinggi.
Perhatikan kesebangunan antara segitiga TBC dengan TQG, yaitu:
TG GQ TG .... TG ....
atau
TC CB TG .... .... TG .... ....
2TG = TG+….
TG =….
Perhatikan segitiga ABC, siku-siku di B
AC = AB 2 BC 2 atau AC = .... ....
AC = .... 2
AC = …. 2
....
Sehingga CM = .... 2
2
Perhatikan segitiga TCM, siku-siku di C
TM = TC 2 CM 2 atau TM = 24 2 ....
TM = ..... ....
TM = ....
Perhatikan segitiga TBD berpotongan dengan garis ….di titik T sehingga sudut yang
dibentuk TBD dan garis….adalah . Kemudian perhatikan segitiga TCM,
tan = .... .... , tan = .... .... ...., Dengan menggunakan kalkulator maka
.... .... .... ....
....
=arc tan .... =….
....
4. Sebuah limas T. ABCD, dengan panjang TA = 13, AB = 12, CD = 10. Jika adalah
sudut yang dibentuk oleh bidang TAD dengan bidang TBC. Tentukanlah besar .
Penyelesaian:
Bidang …. dan bidang …. berpotongan pada titik T. Garis tinggi …. adalah TP dan
garis tinggi …. adalah TQ sehingga sudut yang dibentuk oleh bidang …. dan bidang….
diwakili oleh garis tinggi …. dan ….sehingga sudut yang dibentuk oleh kedua bidang
adalah sudut .
Perhatikan segitiga TAD
Dengan menggunakan teorema Phytagoras, maka:
TP = TA 2 AP 2
TP = .... ....
TP = .... =….
Perhatikan segitiga TPQ
.... ....
Sin
.... ....
.... ....
Sin atau arc sin = ….
.... ....
Dengan demikian sudut 2 , ….
Tes tertulis
1. Sebuah prisma segitiga ABC.EFG dengan alas berupa segitiga sama sisi ABC
dengan sisi 6 cm dan panjang rusuk tegak 10 cm. Tentukanlah besar sudut yang
dibentuk:
a. Garis AG dan garis BG
b. Garis AG dan garis AB
2. Bidang alas dari limas T.ABCD berbentuk persegi panjang dengan AB = 12 cm, AD
= 5 cm dan TA = TB = TC = TD = 7 cm.
a. Hitunglah panjang AC dan tinggi limas TO
b. Hitunglah sin (TA, bidang alas ABCD)
3. Pada limas segi empat T.ABCD, bidang alas ABCD berbentuk persegi panjang
dengan AB = 8 cm, BC = 6 cm, dan TA = TB = TC = TD = 13 cm. Sudut adalah
sudut antara bidang TBC dengan bidang alas ABCD dan sudut adalah sudut
antara bidang TAB dengan bidang TCD.
a. Hitunglah tan
b. Hitunglah cos
Kunci Jawaban
1. Berdasarkan gambar
AB = BC = AC = 6 cm…………………………………..(Skor 1)
AE = BF = CG = 10 cm…………………………………(Skor 1)
Perhatikan segitiga AEG siku-siku di E sehingga dengan teorema phytagoras:
AG = AE 2 EG 2 ……………………………………(Skor 2)
AG = 10 2 6 2 ……………………………………(Skor 2)
AG = 100 36 ……………………………………(Skor 2)
AG = 136 ……………………………………(Skor 1)
Perhatikan segitiga sama kaki AGB
2. a. Panjang AC:
AC = AB 2 BC 2 ……………………….(Skor 2)
AC = 12 5 2 2
………………………..(Skor 2)
AC = 144 25 ………………………..(Skor 1)
AC = 169 = 13 ………………………..(Skor 2)
Tinggi limas TO:
TO = TC 2 OC 2 ………………………..(Skor 2)
TO = 7 2 6,5 2 ………………………..(Skor 2)
TO = 49 42,25 ………………………..(Skor 1)
3
TO = 6,75 3 ………………………..(Skor 2)
2
3
Jadi, panjang AC = 13 cm dan tinggi limas TO = 3
2
b. Sudut antara rusuk TA dengan bidang alas ABCD adalah TAO, sebab
proyeksi TA pada bidang alas ABCD adalah AO. TAO adalah segitiga siku-
siku di O,sehingga:
TO
sin TAO = …………………………………(Skor 2)
TA
3
3
sin TAO = 2 …………………………………(Skor 2)
7
3
sin TAO = 3 …………………………………(Skor 2)
14
3
Jadi, sin (TA, bidang alas ABCD) = 3
14
3. a. Sudut antara bidang TBC dengan bidang alas ABCD adalah = TPO,
dengan P adalah titik tengah rusuk BC dan O adalah titik potong diagonal AC
dengan diagonal BD. Dapat dihitung bahwa TO = 12 cm dan PO = 4 cm.
TPO adalah segitiga siku-siku di O, sehingga:
TO
tan =tan TPO = ………………………..(Skor 4)
PO
12
tan = 3 ………………………..(Skor 2)
4
Jadi, tan = 3
b. Sudut antara bidang TAB dan bidang TCD adalah QTR dengan Q dan R
masing-masing adalah titik tengah rusuk AB dan rusuk CD. Dapat dihitung
bahwa QR = BC = 6 cm dan TQ = TR = 3 17 cm. Dengan menggunakan
Rumus Kosinus pada QTR, diperoleh:
QR 2 TQ 2 TR 2 2.TQ.TR. cos
TQ 2 TR 2 QR 2
cos
2.TQ.TR
cos
3 17 3 17 6
2 2 2
…………………..(Skor 14)
23 17 3 17
153 153 36 270 15
cos
2153 306 17
15
Jadi, cos
17