Anda di halaman 1dari 43

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan


Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Geometri
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memcahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa
percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam memilih
dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah,
kritis, dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur, dan perilaku peduli
lingkungan.
3.13 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik, garis dan bidang melalui
demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya.
a. Siswa telah mendiskripsikan kedudukan titik dengan benar
b. Siswa telah mendiskripsikan jarak antara titik dan titik dengan benar.
c. Siswa telah mendiskripsikan jarak titik dengan garis dengan benar.
4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta dalam menyelesaikan
masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik,garis dan bidang.
 Terampil membuat kedudukan titik, jarak antara titik dan titik, jarak titik dengan
garis.

C. Tujuan Pembelajaran :

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran


geometri ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat

1. Termotivasi dalam mempersiapkan pembelajaran geometri.


2. Aktif dalam pembelajaran geometri.
3. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
4. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
5. Menentukan kedudukan titik
6. Menghitung jarak antara titik dengan titik.
7. Menghitung jarak titik dengan garis.

D. Materi Matematika
1. Kedudukan Titik
a) Pengamatan Objek Nyata dan Objek Matematika
Mengamati

Gambar 9.1a Burung Gambar 9.1b Titik pada garis

Perhatikan Gambar 9.1a dan Gambar 9.1b. Apa yang bisa kamu lihat? Misalkan kabel
listrik adalah suatu garis dan burung adalah titik, maka dapat dikatakan bahwa tempat
hinggap burung pada kabel listrik merupakan sebuah titik yang terletak pada suatu
garis, yang dapat dilihat pada Gambar 9.1b. Gambar berikut akan mencoba
pemahaman kamu terhadap kedudukan titik dengan garis.

Gambar 9.2a Jembatan penyeberangan Gambar 9.2a Garis dan titik

Jika dimisalkan jembatan penyeberangan merupakan suatu garis dan lokomotif kereta
adalah suatu titik. Kita dapat melihat bahwa lokomotif tidak terletak atau melalui
jembatan penyeberangan. Artinya jika dihubungkan dengan garis dan titik maka dapat
disebut bahwa contoh di atas merupakan suatu titik yang tidak terletak pada garis.
Untuk lebih melengkapi pemahaman kedudukan titik terhadap garis, perhatikan pula
Gambar 9.3a dan Gambar 9.3b.

Gambar 9.3a Bola di lapangan Gambar 9.3b Dua titik A dan B

Gambar di atas merupakan contoh kedudukan titik terhadap bidang, dengan bola
sebagai titik dan lapangan sebagai bidang. Sebuah titik dikatakan terletak pada sebuah
bidang jika titik itu dapat dilalui bidang seperti terlihat pada titik A pada gambar dan
sebuah titik dikatakan terletak di luar bidang jika titik itu tidak dapat dilalui bidang.
Menanya
Masalah 9.1
Sebuah kardus berbentuk kubus ABCD.EFGH. Perhatikanlah kubus tersebut. Segmen
atau ruas garis AB sebagai wakil garis g. Pertanyaan:
a. Tentukan titik sudut kubus yang terletak pada garis g!
b. Tentukan titik sudut kubus yang berada di luar garis g!
Gambar 9.4 Kubus ABCD.EFGH dan garis g

Menalar
Alternatif Penyelesaian
Pandang kubus ABCD.EFGH dan garis g dari gambar di atas, dapat diperoleh:
a. titik sudut kubus yang terletak pada garis g adalah titik A dan B,
b. titik sudut kubus yang berada di luar garis g adalah titik C, D, E, F, G, dan H.
Menyimpulkan
Definisi 9.1
1) Jika suatu titik dilalui garis, maka dikatakan titik terletak pada garis tersebut.
2) Jika suatu titik tidak dilalui garis, maka dikatakan titik tersebut berada di luar
garis.
3) Jika suatu titik dilewati suatu bidang, maka dikatakan titik itu terletak pada
bidang.
4) Jika titik tidak dilewati suatu bidang, maka titik itu berada di luar bidang.
2. Jarak antara titik dengan titik
Menanya
Masalah 9.2
Seorang satpam sedang mengawasi lalu lintas kendaraan dari atap suatu gedung
apartemen yang tingginya 80 m mengarah ke lapangan parkir. Ia mengamati dua buah
mobil yang yang sedang melaju berlainan arah. Terlihat mobil A sedang bergerak ke
arah Utara dan mobil B bergerak ke arah Barat dengan sudut pandang masing-masing
sebesar 50° dan 45°. Berapa jarak antar kedua mobil ketika sudah berhenti di setiap
ujung arah?
Menalar
Alternatif Penyelesaian
Diketahui:
Misalkan: Mobil A = titik A, memiliki sudut pandang 50°
Mobil B = titik B, memiliki sudut pandang 45°.
Tinggi gedung = 80 m
Ditanya: Jarak antar kedua mobil sesudah berhenti?
Perhatikan ilustrasi masalah dalam gambar berikut.

Gambar 9.8 Posisi mobil dari gedung

Dari Gambar 9.8, kita memfokuskan perhatian terhadap segitga AOT dan segitiga
BOT. Pada segitiga TAO, panjang AO dapat ditentukan dengan menggunakan
perbandingan tangen.
OT 80 OT
tan 45    AO   80
AO AO tan 45
Pada segitiga TOB,
OT 80 OT
tan 50    BO   67,22
BO BO tan 50
Masih dengan menggunakan teorema Phytagoras pada segitiga AOB, diperoleh
AB   AO  2   BO  2
  80 2   67,22  2
 10918,52
 104,49

Maka diperoleh, jarak antara kedua mobil tersebut adalah 104,49 m.

3. Jarak titik dengan garis


Seperti diuraikan di awal bab ini, kamu pasti sudah mengetahui kedudukan titik
terhadap garis.
Terdapat dua kemungkinan titik pada garis, yaitu titik terletak pada garis atau titik
berada di luar garis. Titik dikatakan terletak pada garis, jika titik tersebut dilalui oleh
garis. Dalam hal ini, jarak titik ke garis adalah nol. Dari Gambar 9.10, kita dapat
melihat bahwa titik A dan B terletak pada garis g. Titik A dan titik B dikatakan sebagai
titik yang segaris atau kolinear. Untuk selanjutnya mari kita cermati kemungkinan
jarak titik yang tidak terletak pada suatu garis, dengan kata lain kita akan mengkaji
jarak titik terhadap garis dengan kegiatan dan permasalahan berikut.

Gambar 9.10 Titik terletak pada garis

Menanya
Contoh 9.3
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan projeksi titik A pada garis
a. CD!
b. BD!

Gambar 9.14 Kubus ABCDEFGH

Menalar
Penyelesaian
a. Proyeksi titik A pada garus CD
Jika dari titik A ditarik garis yang tegak lurus terhadap segmen garis CD maka
diperoleh titik D sebagai hasil proyeksinya (AD  CD).

Gambar 9.15 Proyeksi titik A pada garis CD

b. Proyeksi titik A pada garis BD


Jika dari titik A ditarik garis yang tegak lurus terhadap segmen garis BD maka
diperoleh titik T
sebagai hasil proyeksinya (AT  BD).

Gambar 9.16 Proyeksi titik A pada garis BD


E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Metode yang
digunakan ceramah, pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok STAD, presentasi tanya jawab, penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam 10 menit
2. Berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Geometri dan memberikan gambaran
tentang aplikasi Geometri dalam kehidupan sehari-
hari.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai bagaimana mendapatkan
menggambarkan kedudukan titik dan jarak antara
dua titik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai .
Inti 1. Guru bertanya tentang bagaimana kedudukan 160 menit
antara dua titik, titik dan garis, titik dan bidang.
2. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru
memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa
dengan menunjuk dua siswa maju ke depan, maka
akan diketahui kedudukan posisi dua siswa
tersebut.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok
dengan tiap kelompok terdiri atas 5 siswa.
4. Tiap kelompok mendiskusikan materi pada Buku
Siswa Hal 284 – 292.
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk
terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
6. Tiap Kelompok mendapat tugas menyelesaikan
LKS selanjutnya salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.
Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
7. Guru dan siswa bersama sama merangkum dari
hasil presentasi masing masing kelompok yang
telah diberi masukan olek kelompok lain maupun
dari Guru.
Penutup 1. Guru dan Siswa bersama sama menyimpulkan dari 10 menit
semua materi yang telah dipelajari dan
didiskusikan.
2. Guru memberikan PR untuk mengerjakan Uji
Kompetensi 9.1 pada Buku Siswa No.1, No. 2 dan
No. 4 hal.297.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.

G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Buku siswa, buku tayang, LKS, lembar penilaian
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tulis
Prosedur Penilaian
a. Penilaian Sikap : Berupa penilaian diri dalam minat belajar
kelompok
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dengan bentuk penilaian kreatifitas
c. Penilaian Keterampilan : Penugasan Proyek
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar : Terlampir

Aspek Penilaian Teknik Instrumen


Kompetensi  Observasi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
Sikap  Penilaian diri yang disertai rubric
Kompetensi Uraian (dilengkapi pedoman penskoran)
 Tes tulis
Pengetahuan
Kompetensi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
 Praktik
Ketrampilan yang disertai rubrik

Samarinda, 8 Juli 2013


Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah,

Penty Farida, S.Pd Mohamad Daroini, S.Pd


NIP 19690207 200801 2023 NIP 19690518 199703 1001
LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : X
Materi : 1. Kedudukan titik
2. Jarak antara titik dengan titik
3. Jarak antara titik dengan garis
Nama : ………...........................................................
Kelompok : ....................................................................

1. Sebuah kayu berbentuk balok ABCD.EFGH. Perhatikan balok di samping. Segmen


atau ruas garis EH sebagai wakil dari garis g. Tentukan :
G H
G
E

C
F
D C

A B

a. Titik sudut balok yang terletak pada garis g.


b. Titik sudut balok yang terletak di luar garis
Penyelesaian:

a.Titik sudut balok yang terletak pada garis g adalah titik ….. dan ……

b.Titik sudut balok yang terletak di luar garis g adalah….,…..,…..,…..,….. dan ……

2. Rumah Andi, Bedu, dan Cintia berada dalam satu pedesaan. Rumah Andi dan Bedu
dipisahkan oleh hutan sehingga harus menempuh mengelilingi hutan untuk sampai ke
rumah mereka. Jarak antara rumah Ani dan Budi adalah 5 km sedangkan jarak antara
rumah Ani dan Cici 13 km.Jarak antara rumah Ani dan Budi serta rumah Budi dan Cici
ditarik garis lurus akan saling berpotongan tegak lurus. Tentukan jarak sesungguhnya
antara rumah Budi dan Cici.

Penyelesaian :

Misalkan rumah Ani, Budi, dan Cici diwakili oleh tiga titik yakni A, B, dan C.Dengan
membuat segitiga bantu yang siku-siku maka ilustrasi di atas dapat digambarkan
menjadi( Gambarlah segitiganya di tempat di bawah ini )

Dengan memakai prinsip teorema Phytagoras, pada segitiga siku-siku ABC, maka
dapat diperoleh panjang dari titik A dan C, yaitu:

AC 2 = AB2 + BC2

132 = …..2 + ……2

…. = 25 + ……2

BC2 = 169 - …..

BC2 = …….

BC =

BC = ± …….

Dari hasil di atas disimpulkan bahwa jarak antara titik A dan C adalah ……, maka
jarak
antara rumah Andi dan Cintia diperoleh ……. km.

3. Perhatikan posisi titik berikut ini!

A(-2,3) B(5,3)

Masalah-9.3
x

Tentukan jarak antara titik: C(5,-2)

a. A dan B b. A dan C c. B dan C

Penyelesaian:

a. AB = BC =
AB = BC =

AB = BC =

AB = BC =

b. AC =

AC =

AC =

AC =

4. Diketahui balok ABCD.EFGH seperti gambar di bawah ini. Tentukan proyeksi titik D
terhadap garis :
H G
a. GH G
E
b. CH
F
D C

Penyelesaian :
A B
a. Proyeksi titik D pada garis GH
Jika titik D di tarik garis yang ……………………………………………
terhadap segmen garis ……
Maka akan diperoleh titik …….. sebagai hasil proyeksi (DH …….)
b. Proyeksi titik D pada garis CH
Jika titik D di tarik garis yang ……………………………………………
terhadap segmen garis ……
Maka akan diperoleh titik T sebagai hasil proyeksi (DT …….)

5. Sebuah kubus PQRS.TUVW panjang rusuknya 6 cm.Titik X terletak pada pusat


kubus tersebut, seperti gambar di bawah ini. Tentukan jarak antara titik X terhadap :

W V

a. titik P T
b. garis QR U
R S
P Q
Penyelesaian :

a. Karena titik X berada ditengah garis PV maka jarak PX = ……. , karena

PV = a maka

PX = . PV

PX = .a

PX = . …..

PX =
Jadi jarak antara titik X dengan P = PX = ………. Cm

b. Perhatikan gambar berikut

X X
…….cm

Q R R
X‘ X’ ……..cm

XX’ =

XX’ =

XX’ =

XX’ =

Jadi jarak antara titik X ke garis QR adalah XX’ =


Tes tertulis
1. Perhatikan posisi titik titik berikut ini!

B(0,2)

C(3,0)
A(0,0)

Tentukan jarak dari titik B ke titik C !.


2. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan proyeksi titik
E pada garis
a. GH!
b. FH!
T

3. Sebuah kubus PQRS.TUVW, panjang rusuknya 4 cm. Titik X terletak pada pusat
kubus tersebut, seperti yang disajikan pada Gambar
Hitunglah jarak antara
a. titik S dan X
b. titik X dan garis SR
Penyelesaian : Skor
1. Jarak AC = (3  0) 2  (0  0) 2 5

= (3) 2  (0) 2 2
= 9 2
=3 2
Jarak AB = (0  0) 2  ( 2  0) 2 5

= (0) 2  ( 2) 2 2
= 4 2
=2 2
Karena ABC merupakan Segitiga Siku-siku maka 2
BC2 =AB2 + AC2 4
BC2 = 32 + 22 4
=9 +4 4
= 13 2
BC = 13 2
2. . a. Proyeksi titik E pada garus HG 5
Jika dari titik E ditarik garis yang tegak lurus
Terhadap segmen garis HG maka diperoleh titik H
sebagai hasil proyeksinya (EH  HG). 5
b. Proyeksi titik E pada garis FH 5
Jika dari titik E ditarik garis yang tegak lurus
terhadap segmen garis FH maka diperoleh titik T
sebagai hasil proyeksinya (ET  FH). 5
3. a. SX adalah ½ dari diagonal SU,berdasarkan sifat Kubus maka panjang diagonal SU
adalah 4√3 5
Jadi jarak S ke X adalah ½ x 4√3 = 2√3. 5
b. misalkan titik tengah SR adalah X’ maka
jarak X ke X’ adalah XX’ 5
jadi XX’ = (2 3 ) 2  2 2 2
= 12  4 1
= 8 1
=2 2 1
Nilai = (Jumlah skor yang diperoleh) X 100
Skor Maksimal
Skor Maksimal soal No. 1 adalah 40
Skor Maksimal soal No. 2.a. adalah 10
Skor Maksimal soal No. 2.b. adalah 10
Skor Maksimal soal No. 3.a. adalah 10
Skor Maksimal soal No. 3.b. adalah 10
Catatan:
Penyekoran bersifat holistik dan komprehensif, tidak saja memberi skor untuk jawaban
akhir, tetapi juga proses pemecahan yang terutama meliputi pemahaman, komunikasi
matematis (ketepatan penggunaan simbol dan istilah), penalaran (logis), serta ketepatan
strategi memecahkan masalah.
PEMERINTAH KOTA SAMARINDA
DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMK NEGERI 7 SAMARINDA
KOMPETENSI KEAHLIAN :
Rekayasa Perangkat Lunak – Teknik Komputer dan Jaringan - Multimedia
Jl. AminahSyukur No. 82  (0541) 7777769,  (0541) 731374 Samarinda
E-mail : smkn07samarinda@yahoo.com ; Website : www.smkn7-smr.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : SMK Negeri


Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Geometri
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memcahkan
masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,
rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam
memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, kritis, dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur, dan perilaku peduli
lingkungan.
3.13 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik, garis dan bidang melalui
demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya.
a. Siswa telah mendeskripsikan jarak titik ke bidang dengan benar.
b. Siswa telah mendeskripsikan jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar
4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta dalam menyelesaikan
masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik,garis dan bidang.
a. Terampil membuat kedudukan titik, jarak antara titik dan titik, jarak titik dengan
garis, jarak titik ke bidang, jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar
dengan benar.

C. Tujuan Pembelajaran :

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran


geometri ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat

1. Termotivasi dalam mempersiapkan pembelajaran geometri.


2. Aktif dalam pembelajaran geometri.
3. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
4. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
5. Menghitung jarak titik ke bidang.
6. Menghitung jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar.

D. Materi Matematika
1. Jarak Titik Ke Bidang
a) Pengamatan Objek Nyata
Mengamati
Masalah-9.5
Perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 9.18 Seorang pemanah sedang melatih kemampuan memanah
Tino, seorang atlet panahan, sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti satu
pertandingan besar tahun 2012. Pada satu sesi latihan di sport center, mesin pencatat
kecepatan menunjukkan, kecepatan anak panah 40 m/det, dengan waktu 3 detik, tetapi
belum tepat sasaran. Oleh karena itu, Tino, mencoba mengganti jarak posisi tembak
semula terhadap papan target sedemikian sehingga mampu menembak tepat sasaran,
meskipun kecepatan dan waktu berubah sesuai dengan perubahan jarak. Berapakah jarak
minimal posisi Tino terhadap target?
Alternatif Penyelesaian
Tentunya, lintasan yang dibentuk anak panah menuju papan target berupa garis lurus.
Keadaan tersebut dapat kita ilustrasikan sebagai berikut.

Kondisi awal, jarak antara posisi Tino terhadap papan target dapat diperoleh dari
rumusan berikut.
s = v.t  3 x 40 = 120 m

Masalah-9-6
Suatu perusahaan iklan, sedang merancang ukuran sebuah tulisan pada sebuah spanduk,
yang akan dipasang sebuah perempatan jalan. Tulisan/ikon pada spanduk tersebut diatur
sedemikian sehingga, setiap orang (yang tidak mengalami gangguan mata) dapat melihat
dan membaca dengan jelas spanduk tersebut. Ilustrasi keadaan tersebut diberikan pada
Gambar 9.19 berikut ini.
Gambar 9.19 Sudut pandang dua orang terhadap suatu produk
Pada Gambar 9.19, jarak titik A terhadap spanduk adalah panjang garis AC, karena garis
AC tegak lurus terhadap bidang spanduk.
Titik C’ merupakan proyeksi titik C pada bidang yang sama (spanduk). Jadi jarak
sebenarnya titik B terhadap spanduk sama dengan jarak titik B terhadap titik C’.

Gambar 9.20 Jarak titik B ke titik C


Definisi:
Misalkan X adalah suatu bidang datar, dan titik P merupakan sebuah titik yang berada
diluar bidang X. Jarak antara titik P terhadap bidang X,merupakan jarak titik P ke tiitk
berat bidang X.
Menanya
Contoh:
Perhatikan kubus di bawah ini
Kubus ABCD.EFGH, memiliki panjang rusuk 8 cm. Titik P terletak pada pusat kubus
tersebut.
Hitunglah jarak
a) Titik B ke P!
b) Titik Pke BC!
Menalar dan Mencoba
Penyelesaian
AC = 8 2 cm, dan panjang diagonal ruang CE = 8 3 cm
a) Karena Pmerupakan titik terletak pada pusat kubus, maka panjang segmen garis
1 1
BP  BH  CE  4 3 cm
2 2
b) Jarak titik P terhadap BC, berarti menghitung jarak titik terhadap garis. Cermati
segitiga sama kaki BPC pada Gambar 9.22

Gambar 9.22 Segitiga sama kaki BPC


PB = PC = 4 3 , BC = 8 cm
Dari Gambar 9.22 di atas berlaku:
PT2 = PB2 – BT2
PT2 = (5 3 )2 – (4)2 = 32
PT = 4 2 cm
Menanya
Contoh:
Sebuah kubus KLMN.OPQR memiliki panjang rusuk 6 cm. Perhatikan segitiga KLR,
tentukanlah jarak titik N ke bidang KMR.

Menalar
Penyelesaian

KM = 6 2 cm NT = 3 2 cm
RT = 3 6 cm
Segitiga KMR menjadi bidang penghubung menentukan panjang titik N ke bidang KMR,
yaitu NS.
Mencoba
Dengan menggunakan perbandingan panjang rusuk segitiga,maka berlaku:
NT. NR = RT.NS  3 2 .6  3 6 .NS , sehingga diperoleh: NS = 2 3 cm.

Menyimpulkan
2. Jarak Antara Dua Garis dan Dua Bidang yang Sejajar

Gambar 9.24 Dua garis sejajar, k dan l dipotong secara tegak lurus oleh garis m
Garis k dan l dikatakan sejajar jika jarak antara kedua garis tersebut selalu sama
(konstan), dan jika kedua garis tidak berhimpit, maka kedua garis tidak pernah
berpotongan meskipun kedua garis diperpanjang.

E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Metode yang
digunakan ceramah, pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok STAD, presentasi tanya jawab, penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam 10 menit
2. Berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Geometri dan memberikan gambaran
tentang aplikasi Geometri dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak
memecahkan masalah mengenai bagaimana
mendapatkan menggambarkan kedudukan titik
dan jarak antara dua titik.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai .
Inti 7. Guru bertanya tentang bagaimana kedudukan 160 Menit
antara dua titik, titik dan garis, titik dan bidang.
8. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru
memberi scaffolding dengan mengingatkan
siswa dengan menunjuk dua siswa maju ke
depan, maka akan diketahui kedudukan posisi
dua siswa tersebut.
9. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
10. Tiap kelompok mendiskusikan materi pada Buku
Siswa Hal 292 – 297.
11. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
12. Tiap Kelompok mendapat tugas menyelesaikan
LKS selanjutnya salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi
dan menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
13.Guru dan siswa bersama sama merangkum dari
hasil presentasi masing masing kelompok yang
telah diberi masukan oleh kelompok lain
maupun dari Guru.
Penutup 1. Guru dan Siswa bersama sama menyimpulkan 10 menit
dari semua materi yang telah dipelajari dan
didiskusikan.
2. Guru memberikan PR untuk mengerjakan Uji
Kompetensi 9.1 pada Buku Siswa No.3, No. 5
dan No. 6 hal.297.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.

G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Buku siswa, buku tayang, LKS, lembar penilaian
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tulis
Prosedur Penilaian
a. Penilaian Sikap : Berupa penilaian diri dalam minat belajar kelompok
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dengan bentuk penilaian kreatifitas
c. Penilaian Keterampilan : Penugasan Proyek

I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar : Terlampir

Aspek Penilaian Teknik Instrumen


Kompetensi  Observasi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
Sikap  Penilaian diri yang disertai rubric
Kompetensi Uraian (dilengkapi pedoman penskoran)
 Tes tulis
Pengetahuan
Kompetensi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
 Praktik
Ketrampilan yang disertai rubrik

Samarinda, 8 Juli 2013


Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah,
Penty Farida, S.Pd Mohamad Daroini, S.Pd
NIP 19690207 200801 2023 NIP 19690518 199703 1001

LEMBAR KERJA SISWA


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X
Materi : 1. Jarak antara titik ke bidang
2. Jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar

Nama : ………...........................................................
Kelompok : ....................................................................

1. Bidang alas limas tegak T.ABCD berbentuk persegi panjang, AB = 4 cm, BC = 3 cm,
dan TA = TB = TC = TD = 6,5 cm.
Hitunglah:
a. Panjang AC
b. Jarak titik puncak T ke bidang alas ABCD
Jawab:
a. AC =  AB  2   BC  2
 AC =  .... 2
  ....
2

 AC = ….
Jadi, panjang AC = …. Cm
b. Jarak T ke bidang alas ABCD adalah …., dengan O adalah titik potong diagonal-
diagonal …. dan ….. Perhatikan  TOC siku-siku di O,
OC = ½ (….) =…..cm dan TC = .... cm
TO =  TC  2   OC  2
 TO =  .... 2   .... 2
 TO = ....  ....
 TO = ....
 TO =….
Jadi, jarak titik puncak T ke bidang alas ABCD adalah TO = …. cm
2. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Gambar dan hitunglah
jarak antara:
a. Garis AE dan garis BF
b. Garis AE dan garis GH
Jawab:
a.Garis ….dan garis …. merupakan dua garis yang sejajar. Jarak antara garis …. dan
garis…. dapat digambarkan sebagai berikut:
 Buat bidang  yang melalui garis…. dan garis….. Bidang  diwakili oleh
bidang….
 Garis k yang tegak lurus terhadap garis…. dan garis…. dapat dipilih garis…. atau
garis ….
 Panjang ruas garis …. merupakan jarak antara garis…. dan garis….
Jadi, jarak antara garis…. dan garis …. yang sejajar sama dengan panjang rusuk …. =
….cm
a. Garis …. dan garis …. merupakan dua garis yang bersilangan tegak lurus. Jarak antara
garis …. dan garis …. ditentukan oleh panjang ruas garis …. Sebab, …. tegak lurus
garis …. dan juga tegak lurus terhadap garis ….
Jadi, jarak antara garis…. dan garis …. yang bersilangan tegak lurus sama dengan
panjang rusuk …. =…. cm
Tes tertulis
1. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB = 10 cm, AD = 8 cm, dan AE = 6 cm. Titik
O adalah titik potong diagonal-diagonal bidang alas AC dan BD. Hitunglah jarak:
a. Titik A ke bidang BCGF
b. Titik A ke bidang CDHG
c. Titik O ke bidang BCGF
2. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang rusuk-rusuk AB = 5 cm, BC = 4 cm
dan AE = 3 cm.
a. Hitunglah jarak antara garis AE dan bidang BCGF
b. Hitung jarak antara bidang ABCD dan bidang EFGH
Kunci Jawaban
1. a. Jarak titik A ke bidang BCGF adalah jarak AB = 10 cm, sebab AB tegak lurus
bidang BCGF……………………..(Skor 4)
b. Jarak titik A ke bidang CDHG adalah AD = 8 cm, sebab AD tegak lurus bidang
CDHG (Skor 4)
c. Jarak titik O ke bidang BCGF adalah OR = ½ SR = ½ (10) = 5 cm (Skor 4)
2. a. Garis AE dan bidang BCGF merupakan garis dan bidang yang sejajar. Jarak
antara garis AE dan bidang BCGF ditentukan oleh panjang ruas garis AB, sebab
AB tegak lurus garis AE dan juga tegak lurus bidang BCGF. Jadi, jarak antara
garis AE dan bidang BCGF yang sejajar itu sama dengan panjang rusuk AB = 5
cm. (Skor 4)
b. Bidang ABCD dan bidang EFGH merupakan dua bidang yang sejajar. Jarak
antara bidang ABCD dan bidang EFGH ditentukan oleh panjang ruas garis AE
atau BF atau CG atau DH, sebab AE tegak lurus pada bidang ABCD dan juga
pada bidang EFGH. Jadi, jarak antara bidang ABCD dan bidang EFGH sama
dengan panjang rusuk AE = 3 cm. (Skor 4)
Nilai = Skor yang diperoleh x 5

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA


DINAS PENDIDIKAN
UPTD SMK NEGERI 7 SAMARINDA
KOMPETENSI KEAHLIAN :
Rekayasa Perangkat Lunak – Teknik Komputer dan Jaringan - Multimedia
Jl. AminahSyukur No. 82  (0541) 7777769,  (0541) 731374 Samarinda
E-mail : smkn07samarinda@yahoo.com ; Website : www.smkn7-smr.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan


Kelas/Semester : X / Genap
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Geometri
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti SMK Kelas X


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memcahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1.3 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Memiliki motivasi internal, kemampuan bekerjasama, konsisten, sikap disiplin,
rasa percaya diri, dan sikap toleransi dalam perbedaan strategi berpikir dalam
memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah.
2.2 Mampu mentransformasi diri dalam berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah, kritis, dan disiplin dalam melakukan tugas belajar matematika.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur, dan perilaku peduli
lingkungan.
3.13 Mendeskripsikan konsep jarak dan sudut antar titik, garis dan bidang melalui
demonstrasi menggunakan alat peraga atau media lainnya.
a. Siswa telah mendiskripsikan konsep sudut dalam bangun ruang
b. Siswa telah mendiskripsikan sudut antara dua garis dalam ruang dengan benar
c. Siswa telah mendiskripsikan sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang
dengan benar
d. Siswa telah mendeskripsikan sudut antara dua bidang pada bangun ruang
dengan benar.
4.13 Menggunakan berbagai prinsip bangun datar dan ruang serta dalam menyelesaikan
masalah nyata berkaitan dengan jarak dan sudut antara titik,garis dan bidang.
 Terampil membuat sudut pada bangun ruang dengan benar.

C. Tujuan Pembelajaran

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam pembelajaran


geometri ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat

1. Termotivasi dalam mempersiapkan pembelajaran geometri.


2. Aktif dalam pembelajaran geometri.
3. Bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
4. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
5. Menemukan konsep sudut pada bangun ruang
6. Menghitung sudut antara dua garis dalam ruang
7. Menghitung sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang
8. Menghitung sudut antara dua bidang pada bangun ruang
9. Menghitung jarak antara dua garis dan dua bidang yang sejajar.
D. Materi Matematika
1. Menemukan Konsep Sudut pada Bangun Ruang
Pengamatan Objek Nyata
Masalah-9.7

Candi Borobudur merupakan salah satu aset budaya Indonesia yang berharga dan
terkenal. Mungkin, tujuan parawisata ini bukanlah sesuatu hal yang baru bagi kamu.
Tetapi, tahukah kamu ukuran candi tersebut? Ternyata, luas bangunancandi adalah
123 m × 123 m dengan tinggi bangunan 34,5 m dan memiliki 1460 relief, 504 Arca
Buddha, serta 72 stupa. Candi Borobudur memiliki 10 tingkat (melambangkan
sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan
menjadi Buddha) terdiri dari 6 tingkat berbentuk bujur sangkar, 3 tingkat berbentuk
bundar melingkar, dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.
Gambar 9.25 Gambar Candi Borobudur
Pengamatan Objek Matematika
Alternatif Penyelesaian
Karena alas Candi Borobudur berbentuk persegi, maka panjang AB = BC = CD = AD
= 123 m, dan tinggi candi = 34,5 m atau TR = 34,5 m.

Gambar 9.26 Limas T.ABCD


Garis tinggi TR memotong diagonal AC dan DB secara tegak lurus. Oleh karena itu,
pada segitiga TAR berlaku
123 2
TR2 + AR2 = TA2, dengan AR = m dan TR = 34,5 m, sehingga diperoleh:
2
2
 123 2 
2
TA =     34,5 2
 2 
 

TA2 = 11346,75 + 1190,25 = 12537


TA = 12537 =111,968  112 m
Karena bidang ABCD merupakan persegi, berlaku bahwa TA = TB = TC = TD = 112
m. Selanjutnya, untuk menentukan besar sudut yang dibentuk oleh TA terhadap
bidang alas. Perhatikan segitiga TAR dengan menggunakan perbandingan cosinus.
AR 61,5 2
cos A =  = 0,77
TA 112
arc cos A = 39,5o
Jadi, besar sudut TAR, TBR, TCR, dan TDR adalah 39,5o
Jadi, sudut kemiringan yang dibentuk sisi miring dari dasar candi ke puncak candi
adalah sebesar 39,5o.
Sedangkan besar sudut yang terbentuk di puncak candi adalah menentukan besar
sudut ATR pada segitiga siku-siku TAR dengan menggunakan perbandingan tangen.
AR 61,5 2
tan  ATR =  = 2,52
TR 34,5

Nilai arc tan  ATR = 68,35o


Besar  BTR =  CTR =  DTR = 68,35o
Jadi, besar sudut di puncak candi merupakan  ATC atau besar  BTD, yaitu
sebesar 2 x  ATR = 136,7o.
1. Sudut antara Dua Garis dalam Ruang
Pengamatan Objek Nyata

Gambar 9.29 Tiang bendera


Satu tim pramuka membuat tiang bendera dari tiga tongkat dan tali pandu. Tiang bendera
tersebut disambung dan diikat menjadi sebuah tiang. Tiang tersebut berdiri tegak dengan
bantuan tali yang diikat pada tongkat dan ditarik dengan kuat ke pasak yang sudah
ditancapkan ke tanah ketiga arah.
Pengamatan Objek Matematika

Gambar 9.30 Sudut pada 2 garis


TB adalah tiang bendera dengan TC dan TA adalah tali pandu. Dari Gambar 9.30, jelas
kita lihat bahwa sudut yang dibentuk oleh TB dan TA adalah α dan sudut yang dibentuk
oleh TB dan TC adalah β.
3. Sudut antara Garis dan Bidang pada Bangun Ruang
Mengamati
Perhatikan gambar!
Gambar 9.35 Bayangan pohon miring Gambar 9.36 Proyeksi PQ ke
bidang

Sebuah pohon tumbuh miring di sebuah lapangan. Pada siang hari pada pukul 12.00,
matahari akan bersinar tepat di atas pohon tersebut sehingga bayangan pohon tersebut
merupakan projeksi orthogonal pada lapangan. Misalkan garis PQ adalah pohon
sehingga projeksi PQ adalah PR seperti gambar. Dengan demikian, sudut yang dibentuk
oleh PQ dengan bidang adalah sudut yang dibentuk oleh garis PQ dengan proyeksinya
pada bidang tersebut yaitu sudut QPR. Pada Gambar 9.35 disebut sudut α.
5. Sudut antara Dua Bidang pada Bangun Ruang
Perhatikan gambar buku berikut. Sebuah buku terdiri dari beberapa halaman terbuka
seperti Gambar 9.41. Kumpulan tersebut sering disebut dengan berkas. Halaman
perhalaman merupakan bentuk dari sebuah bidang. Misalkan saja, kita ambil sampul
buku depan dengan sampul belakang. Kita sebut sampul buku depan adalah bidang α dan
sampul buku belakang adalah bidang β. Tentu saja anda sudah mengerti bahwa buku
memiliki tulang buku, dan tulang buku tersebut dimisalkan dengan sebuah garis k.
Perhatikan gambar

Gambar 9.41 Buku Gambar 9.42 Berkas atau Buku


Berdasarkan gambar di atas, kedua sampul buku berpotongan di tulang buku atau
bidang α dan bidang β berpotongan di garis k. Perhatikan bahwa garis PQ tegak lurus
dengan garis k dan garis RQ tegak lurus juga dengan garis k. Dengan demikian, sudut
yang dibentuk oleh bidang α dan bidang β adalah sudut yang dibentuk oleh garis PQ
dan RQ.

E. Model/Metode Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific). Metode yang
digunakan ceramah, pembelajaran koperatif (cooperative learning) menggunakan
kelompok STAD, presentasi tanya jawab, penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Memberi salam 10 menit
2. Berdoa
3. Mengabsen kehadiran siswa
4. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
memahami Geometri dan memberikan gambaran
tentang aplikasi Geometri dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin
tahu dan berpikir kritis, siswa diajak memecahkan
masalah mengenai bagaimana menemukan konsep
sudut pada bangun ruang.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai .
Inti 1. Guru bertanya tentang bagaimana menemukan 160 menit
konsep sudut pada bangun ruang.
2. Bila siswa belum mampu menjawabnya, guru
memberi scaffolding dengan mengingatkan siswa
dengan menunjuk dua siswa maju ke depan, maka
akan diketahui kedudukan posisi dua siswa
tersebut.
3. Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri atas 5
siswa.
4. Tiap kelompok mendiskusikan materi pada Buku
Siswa Hal 298 – 312.
5. Selama siswa bekerja di dalam kelompok, guru
memperhatikan dan mendorong semua siswa
untuk terlibat diskusi, dan mengarahkan bila ada
kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
6. Tiap Kelompok mendapat tugas menyelesaikan
LKS selanjutnya salah satu kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya ke depan
kelas. Sementara kelompok lain, menanggapi dan
menyempurnakan apa yang dipresentasikan.
7. Guru dan siswa bersama sama merangkum dari
hasil presentasi masing masing kelompok yang
telah diberi masukan olek kelompok lain maupun
dari Guru.
Penutup 1. Guru dan Siswa bersama sama menyimpulkan dari 10 menit
semua materi yang telah dipelajari dan
didiskusikan.
2. Guru memberikan PR untuk mengerjakan Uji
Kompetensi 9.2 pada Buku Siswa No.1 sd No.5
hal.310.
3. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberitahu tentang materi yang akan dipelajari
pada pertemuan berikutnya.

G. Alat/Media/Sumber Pembelajaran
Buku siswa, buku tayang, LKS, lembar penilaian
H. Penilaian Hasil Belajar
Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tulis
Prosedur Penilaian
a. Penilaian Sikap : Berupa penilaian diri dalam minat belajar kelompok
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis uraian dengan bentuk penilaian kreatifitas
c. Penilaian Keterampilan : Penugasan Proyek
I. Instrumen Penilaian Hasil Belajar : Terlampir
Aspek Penilaian Teknik Instrumen
Kompetensi  Observasi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
Sikap  Penilaian diri yang disertai rubric
Kompetensi Uraian (dilengkapi pedoman penskoran)
 Tes tulis
Pengetahuan
Kompetensi Daftar cek/skala penilaian (rating scale)
 Praktik
Ketrampilan yang disertai rubrik

Samarinda, 8 Juli 2013


Mengetahui :
Guru Mata Pelajaran, Kepala Sekolah,

Penty Farida S.Pd Mohamad Daroini, S.Pd


NIP 19690207 200801 2023 NIP 19690518 199703 1001
LEMBAR KERJA SISWA
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : X
Materi : 1. Menemukan konsep sudut pada bangun ruang
2. Sudut antara dua garis dalam ruang
3. Sudut antara garis dan bidang pada bangun ruang
4. Sudut antara dua bidang pada bangun ruang
Nama : ………...........................................................
Kelompok : ....................................................................

1. Tentukanlah besar sudut yang dibentuk diagonal bidang ABCD pada suatu balok
ABCD.EFGH dengan panjang rusuk s cm.
Cermati segitiga BTC, dengan menggunakan perbandingan sinus bahwa:
.... ....
Sin B =   ....
.... ....
Maka arc sin B = ….,artinya besar sudut B = ….. Karena TB = TC, maka besar sudut
C = ….. Akibatnya besar sudut BTC = ….
Meskipun terdapat 4 segitiga yang terbentuk pada bidang alas kubus ABCD.EFGH,
kondisinya berlaku sama untuk setiap sudut yang terkait titik perpotongan diagonal
bidang ABCD.
2. Perhatikan gambar! Pada balok ABCD.EFGH, titik Q di tengah CD. Jika panjang AB
= 12 cm,BC = 8 cm dan CG = 8 cm. Berapakah besar sudut antara garis AH dan BQ?
Penyelesaian
Perhatikan gambar!

Untuk mendapatkan sudut yang dibentuk oleh garis AH dan BQ, kita perlu menggeser
garis AH sepanjang rusuk EF sehingga garis. AH dapat diwakili garis BG. Sudut yang
dbentuk adalah  .
Perhatikan segitiga BCQ, siku-siku di C; BC = …. cm; CQ = …. cm sehingga dengan
teorema Phytagoras diperoleh.
BQ = ........  ........
= ........  ........
= .... = ….
Perhatikan segitiga BFG, siku-siku di F; BF = ….cm; FG = ….cm sehingga dengan
teorema Phytagoras diperoleh.
BG = ........  ........
= ........  ........
= .... = ….
Perhatikan segitiga QCG, siku-siku di C; CG = ….cm; CQ = ….cm sehingga dengan
teorema Phytagoras diperoleh.
QG = ........  ........
= ........  ........
= .... = ….
Perhatikan segitiga QBG dengan  adalah sudut garis QB dan BG.
Dengan teorema phytagoras pada segitiga siku-siku QOG dan BOG.
QG 2  QO 2  BG 2  BO 2
....  10  x 
2
....  x 2 
....  x 2  ....  10  x 
2

....  x 2  ....  100  ....  ....


....  ....  20 x
....  20 x atau x  ....
Perhatikan segitiga BOG siku-siku di O, sehingga:
.... ....
cos  =   .... atau  = arc cos (….) = ….
.... ....
3. Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. Titik P di tengah rusuk GH
dan titik Q di tengah FG. Tentukanlah sudut antara garis CG dengan bidang BDPQ.
Penyelesaian

Jika kita perpanjang garis BQ, CG, dan DP maka ketiga garis akan berpotongan di
satu titik T. Perhatikan segitiga sama kaki TBD. TM adalah garis tinggi.
Perhatikan kesebangunan antara segitiga TBC dengan TQG, yaitu:
TG GQ TG .... TG ....
 atau   
TC CB TG  .... .... TG  .... ....
 2TG = TG+….
 TG =….
Perhatikan segitiga ABC, siku-siku di B
AC = AB 2  BC 2 atau AC = ....  ....
AC = .... 2
AC = …. 2
....
Sehingga CM =  .... 2
2
Perhatikan segitiga TCM, siku-siku di C
TM = TC 2  CM 2 atau TM =  24 2  ....
TM = .....  ....
TM = ....

Perhatikan segitiga TBD berpotongan dengan garis ….di titik T sehingga sudut yang
dibentuk TBD dan garis….adalah  . Kemudian perhatikan segitiga TCM,

tan  = ....  .... , tan  = ....  .... ...., Dengan menggunakan kalkulator maka
.... .... .... ....
 .... 
 =arc tan  ....  =….
 .... 

4. Sebuah limas T. ABCD, dengan panjang TA = 13, AB = 12, CD = 10. Jika  adalah
sudut yang dibentuk oleh bidang TAD dengan bidang TBC. Tentukanlah besar  .
Penyelesaian:

Bidang …. dan bidang …. berpotongan pada titik T. Garis tinggi …. adalah TP dan
garis tinggi …. adalah TQ sehingga sudut yang dibentuk oleh bidang …. dan bidang….
diwakili oleh garis tinggi …. dan ….sehingga sudut yang dibentuk oleh kedua bidang
adalah sudut  .
Perhatikan segitiga TAD
Dengan menggunakan teorema Phytagoras, maka:

TP = TA 2  AP 2
TP = ....  ....
TP = .... =….
Perhatikan segitiga TPQ
.... ....
Sin   
.... ....
....  .... 
Sin   atau   arc sin   = ….
....  .... 
Dengan demikian sudut   2 ,   ….

Tes tertulis
1. Sebuah prisma segitiga ABC.EFG dengan alas berupa segitiga sama sisi ABC
dengan sisi 6 cm dan panjang rusuk tegak 10 cm. Tentukanlah besar sudut yang
dibentuk:
a. Garis AG dan garis BG
b. Garis AG dan garis AB

2. Bidang alas dari limas T.ABCD berbentuk persegi panjang dengan AB = 12 cm, AD
= 5 cm dan TA = TB = TC = TD = 7 cm.
a. Hitunglah panjang AC dan tinggi limas TO
b. Hitunglah sin  (TA, bidang alas ABCD)
3. Pada limas segi empat T.ABCD, bidang alas ABCD berbentuk persegi panjang
dengan AB = 8 cm, BC = 6 cm, dan TA = TB = TC = TD = 13 cm. Sudut  adalah
sudut antara bidang TBC dengan bidang alas ABCD dan sudut  adalah sudut
antara bidang TAB dengan bidang TCD.
a. Hitunglah tan 
b. Hitunglah cos 
Kunci Jawaban
1. Berdasarkan gambar

AB = BC = AC = 6 cm…………………………………..(Skor 1)
AE = BF = CG = 10 cm…………………………………(Skor 1)
Perhatikan segitiga AEG siku-siku di E sehingga dengan teorema phytagoras:
AG = AE 2  EG 2 ……………………………………(Skor 2)
AG = 10 2  6 2 ……………………………………(Skor 2)
AG = 100  36 ……………………………………(Skor 2)
AG = 136 ……………………………………(Skor 1)
Perhatikan segitiga sama kaki AGB

Dengan perbandingan nilai cosinus, diperoleh:


AG ' 3
cos  =  ……………………………………(Skor 2)
AG 136
= 0,257247878 ……………………………………(Skor 1)
 = arc cos 0,257247878
= 75,09o .............................................(Skor 2)
Karena  ABG adalah segitiga sama kaki, nilai  adalah:
 AGB =  =180 - 2  GAB………………………………….(Skor 2)
= 180o - 2  …………………………………..(Skor 1)
o o
= 180 – 2(75,09 ) …………………………………..(Skor 1)
o o
= 180 – 150,18 …………………………………..(Skor 1)
= 29,82o …………………………………..(Skor 1)
Jadi, besar sudut  adalah 29,82o

2. a. Panjang AC:
AC =  AB  2   BC  2 ……………………….(Skor 2)
 AC = 12   5 2 2
………………………..(Skor 2)
 AC = 144  25 ………………………..(Skor 1)
 AC = 169 = 13 ………………………..(Skor 2)
Tinggi limas TO:
TO =  TC  2   OC  2 ………………………..(Skor 2)
 TO =  7  2   6,5 2 ………………………..(Skor 2)
 TO = 49  42,25 ………………………..(Skor 1)
3
 TO = 6,75  3 ………………………..(Skor 2)
2
3
Jadi, panjang AC = 13 cm dan tinggi limas TO = 3
2
b. Sudut antara rusuk TA dengan bidang alas ABCD adalah  TAO, sebab
proyeksi TA pada bidang alas ABCD adalah AO.  TAO adalah segitiga siku-
siku di O,sehingga:
TO
sin  TAO = …………………………………(Skor 2)
TA
3
3
 sin  TAO = 2 …………………………………(Skor 2)
7
3
 sin  TAO = 3 …………………………………(Skor 2)
14
3
Jadi, sin  (TA, bidang alas ABCD) = 3
14
3. a. Sudut antara bidang TBC dengan bidang alas ABCD adalah  =  TPO,
dengan P adalah titik tengah rusuk BC dan O adalah titik potong diagonal AC
dengan diagonal BD. Dapat dihitung bahwa TO = 12 cm dan PO = 4 cm. 
TPO adalah segitiga siku-siku di O, sehingga:
TO
tan  =tan  TPO = ………………………..(Skor 4)
PO
12
 tan  = 3 ………………………..(Skor 2)
4
Jadi, tan  = 3
b. Sudut antara bidang TAB dan bidang TCD adalah    QTR dengan Q dan R
masing-masing adalah titik tengah rusuk AB dan rusuk CD. Dapat dihitung
bahwa QR = BC = 6 cm dan TQ = TR = 3 17 cm. Dengan menggunakan
Rumus Kosinus pada  QTR, diperoleh:
QR 2  TQ 2  TR 2  2.TQ.TR. cos 
TQ 2  TR 2  QR 2
 cos  
2.TQ.TR

 cos  
3 17  3 17    6
2 2 2
…………………..(Skor 14)
23 17 3 17 
153  153  36 270 15
 cos    
2153 306 17
15
Jadi, cos  
17

 Skor yang diperoleh 


Nilai =  Skor total
  100
 

Mengetahui, Samarinda, 10 September 2014

Kepala SMP IT MADINA Guru Mapel Matematika.

(Hairudin, M.Pd ) ( Muhammad Firdaus, SPd )

NIP : 19740414 200701 1 042 NITK: 201207 1 0100

Anda mungkin juga menyukai