Anda di halaman 1dari 12

MATERI POKOK

MATA PELAJARAN FISIKA-1


Modul 2

Penyusun
H. Haryono, S.Pd, M.Pd

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 JEMBRANA
Alamat : Jl. Raya Banyubiru no. 245 Banyubiru Negara Jembrana
E-mail : man3jembrana@gmail.com
Bali 2019
KATA PENGANTAR
Modul ini merupakan bahan ajar yang dipergunakan untuk membantu siswa-

siswi MAN 3 Jembrana dalam mempelajari konsep-konsep dasar ilmu fisika.

Diharapkan siswa akan lebih memahami bahwa ilmu fisika adalah ilmu yang terus

berkembang melalui pengamatan dan penyusunan teori. Modul ini berisi uraian materi

pokok yang disertai dengan bahan evaluasi berupa lembar kerja yang merupakan tugas

terstruktur dan uji pemahaman sebagai tugas mandiri siswa. Lembar Kerja Siswa atau

LKS yang terdapat dalam lampiran modul ini dipergunakan sebagai panduan dalam

pelaksanaan kegiatan praktikum di laboratorium.

Dengan mempelajari modul ini, diharapkan para siswa dapat lebih mudah mencari

bahan referensi dalam pelaksanaan proses belajar menganjar dengan sistem sks yang

telah diterapkan di MAN 3 Jembrana.

Kami menyadari bahwa modul ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami

mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan

untuk perbaikan modul ini .

Pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak

khusunya Bapak Drs. Saras Mawantyo, M.Pd sebagai kepala Madrasah dan rekan-rekan

guru yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan modul ini.

Akhir kata semoga segala upaya yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan

di negara kita, khusunya dalam bidang ilmu Fisika.

Penulis
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Mata Pelajaran Fisika 1 merupakan mata pelajaran paket di kelas X semester I

yang wajib dipelajari oleh siswa selama belajar di MAN 3 Jembrana. Mata pelajaran ini

memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap kepada para siswa, sehingga

mereka mampu belajar lebih lanjut di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.

Supaya Anda belajar lebih lancar di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam , maka modul

ini harus dikuasai dengan betul. Anda disarankan untuk belajar secara berurutan, mulai

dari modul pertama sampai modul terakhir. Belajar dengan modul memerlukan

kemandirian, keteguhan hati dan kejujuran Anda. Apabila Anda belum menguasai

sepenuhnya, perlu Anda mengulangi bagian yang belum Anda kuasai itu, sehingga dasar

belajar Anda lebih mantap.

Dalam memperlajari modul ini diharapkan Anda :

1. Membaca dan mencermati uraian kegiatan belajar dengan seksama.

2. Mendiskusikan hasil lembar kerja dengan teman, kakak asuh maupun guru

pembimbing mata pelajaran.

3. Mengerjakan uji pemahaman.

4. Mengikuti saran dalam umpan balik dan tindak lanjut, sehingga Anda lebih siap

untuk menghadapi ujian kompetensi dasar.

Selain modul ini, Anda diharapkan membaca pula buku-buku acuan yang banyak

terdapat di perpustakaan dan sumber belajar online di internet untuk lebih meningkatkan

pemahaman dan memperluas pengetahuan Anda.

Selamat belajar!
 TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

A. Standar Kompetensi

Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.

B. Kompetensi Dasar

1. Melakukan penjumlahan vektor

 KEMAMPUAN PRASARAT

Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vector

dan besaran scalar. Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah.

Jarak perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan

contoh besaran vector. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana

vector itu bekerja. Misalnya, jarak perpindahan mobil sejauh 50 m ke arah utara, aatau

gaya tarikan Tono terhadap meja sebesar 24 N ke arah selatan dan lain sebagainya

 PRETES

Kerjakan dengan singkat dan jelas.

1. Apa yang kalian ketahui tentang besaran vektor dan skalar.

2. Berikan contoh tentang besaran vektor dan skalar

 TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran selesai siswa dapat:

1. Menjumlahkan dua besaran vektor dalam arah yang berbeda-bedasecara

grafis.

2. Menggambar vektor, resultan vektor, komponen vektor serta menghitung

besar dan arah resultan vektor

3. Melakukan percobaan untuk menemukan resultan dua vektor sebidang

4. Menerapkan operasi vektor.


KEGIATAN BELAJAR

BESARAN VEKTOR DAN SKALAR

Besaran Vektor dan Skalar

Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vector

dan besaran scalar. Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah.

Jarak perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan

contoh besaran vector. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana

vector itu bekerja. Misalnya, jarak perpindahan mobil sejauh 50 m ke arah utara, aatau

gaya tarikan Tono terhadap meja sebesar 24 N ke arah selatan dan lain sebagainya.

Tetapi lain halnya dengan besaran scalar, besaran sekalar hanya memiliki nilai (besar)

saja, tidak memiliki arah. Contoh besaran scalar diantaranya: luas, volume, suhu, waktu,

panjang, energi, dan lain sebagainya.

Dari kedua besaran tersebut ada perbedaan cara mengoperasikannya (menjumlahkan

dan mengurangkan). Bila kita menjumlahkan atau nmengurangkan dua atau lebih

besaran scalar maka dapat kita lakukan sebagaimana biasanya yaitu dengan cara aljabar

biasa, langsung kita jumlahkan atau kita kurangkan begitu saja. Itu sangat berbeda bila

kita menjumlahkan atau mengurangkan besaran vector. Kita harus memperhatikan pula

kemana arah masing-masing vector itu bekerja. Jadi, menggunakan aturan-aturan

tertentu. Bagaimana caranya?

Tetapi sebelum itu kita harus tahu bagaimana menggambarkan sebuah vector, karena

pemahaman akan hal ini akan sangat membantu . Sebuah vector dapat digambarkan

dengan sebuah anak panah, besarnya vector ditunjukkan oleh panjang anak panah dan

arahnya ditunjukkan oleh arah anak panah tersebut.


Contoh:

Vector A Vector - A Vector B Vector 2B Vector C

Menjumlahkan atau mengurangkan dua buah vector atau lebih dapat dilakukan dengan

dua cara, yaitu dengan cara geometris dan cara analisis.

Cara poligom.

Cara ini dapat dilakukan dengan menggambarkan vector-vektor yang dijumlahkan

secara berurutan kemudian menarik garis dari pangkal vector awal hingga ujung vector

akhir sebagai hasil penjumlahan.

C
Contoh:

-A
A B
C R

R B

R=A+B+C R = C -A + B
R = C + (- A) + B

Sedangkan untuk menentukan nilai dan arah dari hasil penjumlahan vector sapat

dilakukan dengan cara jajaran genjang.dan analisis.


1) Cara jajaran genjang

Vektor-vektor yang akan dijumlahkan dilukis dengan pangkal vector berhimpit pada

satu titik dan lengkapi garis bantu hingga membentuk gambar jajaran genjang.

Kemudian lukis panjang diagonalnya dari jajaran genjang tersebut.

Contoh: R = A + C

A 2

θ 1

C
Besarnya vector R adalah:
2 2
R  A  C  2 A . C cos

Arah vector R dapat ditentukan berdasarkan:

R A C
 
sin  sin 1 sin  2

2) Caea analisis.
Penjumlahan vector dengan cara ini setiap vector yang dijumlahkan diuraikan terlebih
dahulu menurut sumbu-x dan sumbu –y.
Contoh: y
F1
F1y

F2x F3x

Θ1 F1x x

F2y
F2

F3y
F3
vektor sudut Vector dalam arah sb-x Vector dalam arah sb-y
F1 θ1 F1x = F1 cos θ1 F1y = F1 sin θ1
F2 θ2 F2x = F2 cos θ2 F2y = F2 sin θ2
F3 θ3 F3x = F3 cos θ3 F3y = F3 sin θ3
Jumlah ΣFx = …………………………… ΣFy = ……………………………

Besarnya jumlah ketiga vector gaya tersebut adalah:


2 2
R   Fx   Fy

Arah hasil penjumlahan vector adalah:


 Fy
tg 
 Fx

 RANGKUMAN

1. Besaran vector adalah besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah,
misalnya kecepatan, percepatan, gaya, momentum. Besaran scalar adalah
besaran yang hanya memiliki nilai saja.
2. Hasil penjumlahan ataupun pengurangan dari beberapa vector disebut resultan
vector Ada tiga cara mencari resultan beberapa vector pada suatu bidang, yaitu
dengan metode jajaran genjang, metode segi tiga, dan polygon.
3. Rumus untuk menentukan besarnya resultan dua vector yang diapit oleh sudut.

R= v12  v 2 2  2v1v 2 cos 

 TEST

Kerjakan dengan singkat dan jelas.

1. Hitunglah resultan dari dua buah vector A dan B jika:


a. A = 8 satuan, B = 6 satuan, kedua vector salaing tegak lurus.
b. A = 12 satuan, B = 4 satuan, kedua vector membentuk sudut 600.
c. A = 5 satuan, B = 10 satuan, kedua vector membentuk sudut 1200

 SUMBER MEDIA YANG DIGUNAKAN

Penggaris, busur, neraca, karet gelang ,Pesona edukasi dan Internet


 TEST AKHIR

Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggapbenar dengan

menggunakan cara

1. Di bawah ini merupakan penjumlahan vector secara segi tiga.


(1) (2) .

(3) (4)

(5)

Gambar yang resultan vektornya sama dengan nol adalah …


a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (4)
e. (5)
(Ebtanas tahun 1995)
2. Vektor a = 3 satuan , b = 4 satuan, ‫׀‬a + b5 = ‫ ׀‬satuan, maka besar
sudut yang diapit oleh vector a dan b adalah:
a. 900
b. 450
c. 600
d. 1200
e. 1800
(Ebtanas tahun 1986)

3. Dua buah vector mengapit sudut tertentu. Jika jumlah kedua vector
dan selish kedua vector memiliki resultan yang sama, maka besar sudut
yang diapit kedua vector adalah …
a. 300
b. 450
c. 900
d. 1200
e. 1800
4. Jika sebuah vector 12 N diurakan menjadi dua buah vector yang saling
tegak lurusdan yang sebuah dari padanya membentuk sudut 30 0 dengan
vector itu, maka besar masing-masing vector adalah …
a. 6 N dan 6√3 N
b. 6 N dan 6√2 N
c. 6 N dan 3√2 N
d. 3 N dan 3√3 N
e. 3 N dan 3√2 N
(Ebtanas tahun 1986)
5. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini 1 newton, maka resultan
kedua gaya tersebut adalah …
y
F2

x
F1

a. 3 N
b. 6 N
c. 8 N
d. 10 N
d. 24 N
(Ebtanas tahun 1990)

6. Resultan ketiga
F3 = 130 N gaya pada gambar berikut adalah …

F1 = 30√2 N

F2 = 30√2 N
a. 125 N
b. 100 N
c. 70 N
d. 50 N
e. 25 N
(Ebtanas tahun 1994)
7. Dua buah vector masing-masing 8 satuan dan 6 satuan.Besanya vector
resultan yang tidak mungkin adalah …
a. 1 satuan
b. 2 satuan
c. 4 satuan
d. 10 satuan
e. 14 satuan

 UMPAN BALIK

Setelah anda selesai menjawab pertanyaan pada evaluasi periksalah jawaban anda

setelah divalidasi bersama-sama dengan guru di kelas, atau melihat kembali materi

pada modul ini. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui ketuntasan belajar

anda.

Tingkat penguasaan yang anda peroleh:

90 % - 100 % baik sekali


80 % - 89 % baik
70 % - 79 % cukup
< 69 % kurang
Apabila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda telah tuntas

mempelajari kegiatan belajar dan dapat mempelajari kegiatan belajar selanjutnya.


Jika tingkat penguasaan anda kurang dari 80 % anda harus mempelajari kembali

kegiatan belajar ini, terutama bagian yang belum anda kuasai.

 RANCANAN REMIDIAL

Remidial dirancang ketika siswa yang sudah melakukan test akhir belum

memenuhi KKM wajib mengikuti remidial disamping tugas yang diberikan yang

digali melalui media internet

 DAFTAR PUSTAKA

1. Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran

Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional

2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi. Soal-soal Ujian

Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.

3. Alonso, M. Dan E.D. Finn.1980. Fundamental University Physics. New Cork:

Addison Wesley Longmen.

4. Halliday and Resnick. 1991. Fisika Jilid 1 ( Terjemahan ). Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai