Penyusun
H. Haryono, S.Pd, M.Pd
Diharapkan siswa akan lebih memahami bahwa ilmu fisika adalah ilmu yang terus
berkembang melalui pengamatan dan penyusunan teori. Modul ini berisi uraian materi
pokok yang disertai dengan bahan evaluasi berupa lembar kerja yang merupakan tugas
terstruktur dan uji pemahaman sebagai tugas mandiri siswa. Lembar Kerja Siswa atau
LKS yang terdapat dalam lampiran modul ini dipergunakan sebagai panduan dalam
Dengan mempelajari modul ini, diharapkan para siswa dapat lebih mudah mencari
bahan referensi dalam pelaksanaan proses belajar menganjar dengan sistem sks yang
Kami menyadari bahwa modul ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan
Pada kesempatan ini, kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak
khusunya Bapak Drs. Saras Mawantyo, M.Pd sebagai kepala Madrasah dan rekan-rekan
Akhir kata semoga segala upaya yang kita lakukan dapat memajukan pendidikan
Penulis
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
yang wajib dipelajari oleh siswa selama belajar di MAN 3 Jembrana. Mata pelajaran ini
memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap kepada para siswa, sehingga
Supaya Anda belajar lebih lancar di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam , maka modul
ini harus dikuasai dengan betul. Anda disarankan untuk belajar secara berurutan, mulai
dari modul pertama sampai modul terakhir. Belajar dengan modul memerlukan
kemandirian, keteguhan hati dan kejujuran Anda. Apabila Anda belum menguasai
sepenuhnya, perlu Anda mengulangi bagian yang belum Anda kuasai itu, sehingga dasar
2. Mendiskusikan hasil lembar kerja dengan teman, kakak asuh maupun guru
4. Mengikuti saran dalam umpan balik dan tindak lanjut, sehingga Anda lebih siap
Selain modul ini, Anda diharapkan membaca pula buku-buku acuan yang banyak
terdapat di perpustakaan dan sumber belajar online di internet untuk lebih meningkatkan
Selamat belajar!
TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN
A. Standar Kompetensi
B. Kompetensi Dasar
KEMAMPUAN PRASARAT
Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vector
dan besaran scalar. Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah.
Jarak perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan
contoh besaran vector. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana
vector itu bekerja. Misalnya, jarak perpindahan mobil sejauh 50 m ke arah utara, aatau
gaya tarikan Tono terhadap meja sebesar 24 N ke arah selatan dan lain sebagainya
PRETES
grafis.
Di dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu besaran vector
dan besaran scalar. Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai (besar) dan arah.
Jarak perpindahan, kecepatan, gaya, tekanan, medan magnet dan lain-lain merupakan
contoh besaran vector. Besaran-besaran ini selalu dapat dikaitkan dengan arah kemana
vector itu bekerja. Misalnya, jarak perpindahan mobil sejauh 50 m ke arah utara, aatau
gaya tarikan Tono terhadap meja sebesar 24 N ke arah selatan dan lain sebagainya.
Tetapi lain halnya dengan besaran scalar, besaran sekalar hanya memiliki nilai (besar)
saja, tidak memiliki arah. Contoh besaran scalar diantaranya: luas, volume, suhu, waktu,
dan mengurangkan). Bila kita menjumlahkan atau nmengurangkan dua atau lebih
besaran scalar maka dapat kita lakukan sebagaimana biasanya yaitu dengan cara aljabar
biasa, langsung kita jumlahkan atau kita kurangkan begitu saja. Itu sangat berbeda bila
kita menjumlahkan atau mengurangkan besaran vector. Kita harus memperhatikan pula
Tetapi sebelum itu kita harus tahu bagaimana menggambarkan sebuah vector, karena
pemahaman akan hal ini akan sangat membantu . Sebuah vector dapat digambarkan
dengan sebuah anak panah, besarnya vector ditunjukkan oleh panjang anak panah dan
Menjumlahkan atau mengurangkan dua buah vector atau lebih dapat dilakukan dengan
Cara poligom.
secara berurutan kemudian menarik garis dari pangkal vector awal hingga ujung vector
C
Contoh:
-A
A B
C R
R B
R=A+B+C R = C -A + B
R = C + (- A) + B
Sedangkan untuk menentukan nilai dan arah dari hasil penjumlahan vector sapat
Vektor-vektor yang akan dijumlahkan dilukis dengan pangkal vector berhimpit pada
satu titik dan lengkapi garis bantu hingga membentuk gambar jajaran genjang.
Contoh: R = A + C
A 2
θ 1
C
Besarnya vector R adalah:
2 2
R A C 2 A . C cos
R A C
sin sin 1 sin 2
2) Caea analisis.
Penjumlahan vector dengan cara ini setiap vector yang dijumlahkan diuraikan terlebih
dahulu menurut sumbu-x dan sumbu –y.
Contoh: y
F1
F1y
F2x F3x
Θ1 F1x x
F2y
F2
F3y
F3
vektor sudut Vector dalam arah sb-x Vector dalam arah sb-y
F1 θ1 F1x = F1 cos θ1 F1y = F1 sin θ1
F2 θ2 F2x = F2 cos θ2 F2y = F2 sin θ2
F3 θ3 F3x = F3 cos θ3 F3y = F3 sin θ3
Jumlah ΣFx = …………………………… ΣFy = ……………………………
RANGKUMAN
1. Besaran vector adalah besaran yang selain memiliki nilai juga memiliki arah,
misalnya kecepatan, percepatan, gaya, momentum. Besaran scalar adalah
besaran yang hanya memiliki nilai saja.
2. Hasil penjumlahan ataupun pengurangan dari beberapa vector disebut resultan
vector Ada tiga cara mencari resultan beberapa vector pada suatu bidang, yaitu
dengan metode jajaran genjang, metode segi tiga, dan polygon.
3. Rumus untuk menentukan besarnya resultan dua vector yang diapit oleh sudut.
TEST
Kerjakan dengan cara memilih salah satu jawaban yang ada anggapbenar dengan
menggunakan cara
(3) (4)
(5)
3. Dua buah vector mengapit sudut tertentu. Jika jumlah kedua vector
dan selish kedua vector memiliki resultan yang sama, maka besar sudut
yang diapit kedua vector adalah …
a. 300
b. 450
c. 900
d. 1200
e. 1800
4. Jika sebuah vector 12 N diurakan menjadi dua buah vector yang saling
tegak lurusdan yang sebuah dari padanya membentuk sudut 30 0 dengan
vector itu, maka besar masing-masing vector adalah …
a. 6 N dan 6√3 N
b. 6 N dan 6√2 N
c. 6 N dan 3√2 N
d. 3 N dan 3√3 N
e. 3 N dan 3√2 N
(Ebtanas tahun 1986)
5. Apabila tiap skala pada gambar di bawah ini 1 newton, maka resultan
kedua gaya tersebut adalah …
y
F2
x
F1
a. 3 N
b. 6 N
c. 8 N
d. 10 N
d. 24 N
(Ebtanas tahun 1990)
6. Resultan ketiga
F3 = 130 N gaya pada gambar berikut adalah …
F1 = 30√2 N
F2 = 30√2 N
a. 125 N
b. 100 N
c. 70 N
d. 50 N
e. 25 N
(Ebtanas tahun 1994)
7. Dua buah vector masing-masing 8 satuan dan 6 satuan.Besanya vector
resultan yang tidak mungkin adalah …
a. 1 satuan
b. 2 satuan
c. 4 satuan
d. 10 satuan
e. 14 satuan
UMPAN BALIK
Setelah anda selesai menjawab pertanyaan pada evaluasi periksalah jawaban anda
setelah divalidasi bersama-sama dengan guru di kelas, atau melihat kembali materi
pada modul ini. Gunakan rumus berikut ini untuk mengetahui ketuntasan belajar
anda.
RANCANAN REMIDIAL
Remidial dirancang ketika siswa yang sudah melakukan test akhir belum
memenuhi KKM wajib mengikuti remidial disamping tugas yang diberikan yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Standar Nasional pendidikan. 2006. Kurikulum 2006 KTSP: Mata Pelajaran
Fisika untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah aliyah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 1987 sesuai dengan tahun 1998.
Erlangga.