Artinya Letak kedua benda setiap saat dapat diketahui atau ditentukan,
d.l.p. Lintasan atau Orbit kedua benda didapat eksak.
Enam p.d. orde ke-2 itu mempunyai 12 tetapan integrasi. Harga ke-12 tetapan
integrasi dapat ditentukan dari keadaan awal kedua benda, y.i. Enam koordinat
kedudukan awal (tiga koordinat X,Y,Z untuk masing-masing benda), dan enam
komponen kecepatan awal (tiga komponen kecepatan awal vX ,vY ,vZ untuk
masing-masing benda)
(I.6a,b,c)
(I.9a,b,c)
Kalikan (I.9a,b,c) masing-masing dengan Z, X dan Y dan dijumlahkan
a1Z + a2X + a3Y = 0 (I.10)
Persamaan bidang datar, orbit benda berada pada bidang
datar tetap
Kalikan (1.6a) dengan 2(dX/dt) dan (1.6b) dengan 2(dY/dt) dan (1.6c) dengan
2(dZ/dt) dan ketiganya dijumlahkan
(I.12)
r2 X 2
Y2 Z2 (I.13)
(I.14)
(I.15)
Integrasikan persamaan dan hasilnya adalah
Akan dicari apa makna matematis dari ketiga Hukum Pergerakan Kepler
Hk. Kepler I Orbit planet berupa elips dengan matahari di tiik fokus elips
Hk. Kepler II Garis hubung matahari planet dalam selang waktu sama
menyapu luas daerah yang sama
Hk. Kepler III Kuadrat waktu edar planet mengitari matahari sebanding
dengan pangkat tiga setengah sumbu panjang elips
Pilih bidang orbit sebagai bidang (X,Y). Jadi gerak benda hanya ditentukan
oleh persamaan yang mengandung variabel X dan Y saja. Jadi hanya
persamaan (I.9a) dan (I.16) yang relevan.
(I.21) (I.20)
Kita beralih ke tata koordinat Cartesian ke tata koordinat Kutub dengan cara
X = r cos ; Y = r sin
1
Nyatakan u 2
r c
(I.28) (I.29)
Pemecahan persamaan differensial (I.28) adalah
u H co s( ) (I.30)
dengan tetapan integrasi dan nyatakan 1
(I.30) dalam variabel lama u 2
r c
Diperoleh
p
r (I.31)
1 e co s
c2
p (I.32)
h c 2 21
e (1 2 ) (I.33)
(I.34)
Persamaan (I.31) adalah persamaan irisan kerucut. Irisan kerucut dapat: lingkaran, elips,
parabola atau hiperbola.
Elips adalah sebuah irisan kerucut jadi membuktikan Hk. Kepler I
p = parameter kerucut, e = eksentrisitas, = anomali benar (lihat gambar)
Dalam hal benda pusat; matahari, perifokus (B) menjadi perhelion dan apofokus (A)
menjadi apohelion
Dalam hal bintang ganda, benda pusat adalah bintang, kedua titik menjadi periastron dan
apoastron
Setengah jarak AB: setengah sumbu besar dan ditulis a yang harganya p = a(1-e 2) (I.35)
Titik perifokus dicapai bila = 00 atau r=a(1-e), sedang apofokus bila = 1800 atau
r=a(1+e)
Catat: benda pusat m1 di titik fokus orbit
Sudut kedudukan perifokus terhadap garis acuan tertentu: garis potong bidang orbit dan
bidang langit (bidang tegaklurus garis pandang).
Bila h < 0 dan e < 1 , orbit berupa elips,
h = 0 dan e = 1, orbit berupa parabola,
h > 0 dan e > 1, orbit berupa hiperbola.
Dari persamaan (I.19) bahwa harga h ditentukan energi total orbit.
Perhatikan dari persamaan (I.25) dapat ditulis
½ r2d= ½ c dt (I.36)
Ruas kiri adalah luas segitiga yang disapu vektor radius dalam waktu dt. Untuk selang
waktu tetap atau sama, ruas kanan akan tetap pula. Ini adalah Hk. Kepler II
Akibat hukum itu. Bila benda berada di dekat perifokus akan bergerak cepat, sedang
di sekitar apofokus kecepatannya rendah. Integrasi persamaan (I.36)
luas Elips A = 1/2 c Periode P (I.37)
A = ab = a2 (1 – e2)1/2 (I.38)
2 2 1
v GM ( )
r a