Anda di halaman 1dari 27

GERAK DUA DIMENSI

Disusun oleh:

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIIVERSITAS


WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
TAHUN 202

1
Gerak Dua Dimensi

Besaran-besaran gerak seperti posisi, perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya,


dan sebagainya merupakan besaran-besaran vektor. Oleh karena itu pembahasan tentang
gerak akan lebih lengkap kalau diungkapkan dengan metode vektor. Awalnya
penggunaan medote vektor terasa sulit. Namun, apabila kita sudah terbiasa maka akan
mendapatkan bahwa metode vektor cukup sederhana. Analisis yang cukup panjang dan
rumit yang dijumpai pada metode skalar sering menjadi sangat singkat dan sederhana
jika dilakukan dengan metode vektor.

 Analisis Vektor Untuk Gerak Dua Dimensi


Untuk memahami penerapan metode vektor dalam analisis gerak, mari kita mulai
mengkaji benda yang melakukan gerak dua dimensi. Beberapa besaran gerak sebagai
berikut.
 Posisi
Untuk menjelaskan gerak dua dimensi secara lengkap, kita perlu menggunakan
koordinat dua sumbu. Kita gunakan sumbu x yang arahnya horizontal dan sumbu y yang
arahnya vertikal. Posisi benda diukur dari pusat koordinat ditulis dalam notasi vektor
sebagai

r
r  x iˆ  y (1.1)
ˆj

dengan
r : vektor yang pangkalnya di sumbu koordinat dan ujungnya di posisi benda.
x : komponen vektor r dalam arah sumbu x (proyeksi vektor r sepanjang
sumbu x)
y : komponen vektor r dalam arah sumbu y (proyeksi vektor r sepanjang
sumbu y)

iˆ : vektor satuan yang searah dengan sumbu x dan ˆj adalah vektor satuan yang

searah sumbu y. Vektor satuan artinya vektor yang panjangnya satu, atau

iˆ  1
dan ˆj  1.

2
Panjang vektor r memenuhi

r
rr 
x2y2 (1.2)

rr
y

Gambar 1.1 Posisi sebuah benda dalam koordinat dua dimensi

 Sifat perkalian vektor satuan


Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita lihat sifat perkalian vektor satuan.
Sifat perkalian skalar yang dipenuhi adalah

iˆiˆ  1

ˆj  ˆj  1

i ˆ  ˆj  0

ˆj  iˆ 
(1.3)
0

 Perpindahan
Misalkan sebuah benda mula-mula berada di titik A dengan vektor posisi r1 .
Beberapa saat berikutnya, benda tersebut berada pada titik B dengan vektor posisi r2 .
Kita mendefinisikan perpindahan benda dari titik A ke titik B sebagai
r r
r
 2  2 1 (1.4)

3
rr
21

y rr
2

rr
1

Gambar 1.2 Vektor perpindahan benda adalah selisih verktor posisi akhir dengan
vektor posisi awal

Tampak dari Gbr. 1.2 bahwa, vektor perpindahan r21 adalah vektor yang pangkalnya
r
berada di ujung vektor dan
r1 kepalanya berada di ujung vektor r2 .
Kita juga dapat menulis vektor r1 dan r2 dalam komponen-komponennya,
yaitu

r
r  x iˆ  y ˆj
1 1 1

r
 x iˆ  y ˆj
r2 2 2 (1.5)
dengan
x1 : komponen vektor r
r dalam arah x
y1 : komponen vektor r1
dalam arah y
x2 : komponen vektor rr1
r dalam arah x
y2 : komponen vektor r2
r2dalam arah y

Dinyatakan dalam komponen-komponen vektor maka kita dapat menulis vektor


perpindahan sebagai berikut

r
r  (x iˆ  y ˆj)  (x iˆ  y ˆj)
21 2 2 1 1

 (x 2  x1 )iˆ  ( y 2  y1 ) (1.6)
ˆj

Besar perpindahan benda, yaitu panjang perpindahan, adalah


4
r21 r
 r  (x 21 x )2  ( y 
21 y ) 2 (1.7)
2

Contoh 1.1

Mula-mula posisi sebuah benda dinyatakan oleh vektor rr


1 8iˆ  10 ˆj m.

Beberapa saat berikutnya, posisi benda menjadi r


r2 5iˆ  20 m. Berapakah vekto
perpindahan serta besar perpindahan benda? ˆj
Jawab
r r
 2  2 r1

= (5iˆ  20 ˆj)  (8iˆ  10 ˆj)

= (5  8)iˆ  (20  10) ˆj   13iˆ  10 ˆj m

Besar perpindahan benda

r21  (13)2  (10)2  269 = 16,4 m

Contoh 1.2

Posisi benda tiap saat ditentukan oleh persamaan r


r  10t iˆ  (10t  5t 2 ) ˆj

(satuan meter). (a) Tentukan posisi benda pada saat t = 1 s dan t = 10 s. (b) Tentukan
perpindahan benda selama selang waktu t = 1 s sampai t = 10 s.

Jawab
(a) Posisi benda saat t = 1 s
r
r1 10 1iˆ  (10 1  5 1 ) ˆj  10 iˆ  5 ˆj m
2

Posisi benda saat t = 10 s


r
r2 10 10 iˆ  (10 10  5 10 ) ˆj  100 iˆ  400 ˆj m
2

5
(b) Perpindahan benda antara t = 1 s sampai t = 10 s

r r
 2  2 r1

= (100iˆ  400 ˆj)  (10iˆ  5 ˆj)

= (100  10)iˆ  (400  5) ˆj   90iˆ  405 ˆj m

 Kecepatan Rata-Rata
Kita mendefinisikan kecepatan rata-rata sebagai perbandingan antara
perpindahan
r dengan lama waktu melakukan perpindahan. Misalkan saat t1 posisi benda
adalah dan pada saat t2, posisi benda adalah r . Maka
r1 2

Perpindahan benda adalah: r  r  r


21 2 1

Lama waktu benda berpindah adalah: t  t2  t1

Definisi kecepatan rata-rata adalah

r
vr  (1.8)
21
t

Di sini kita gunakan tanda kurung siku, …, sebagai simbol untuk rata-rata. Kecepatan
rata-rata juga merupakan besaran vektor.

Contoh 1.3

Pada saat t = 2 s posisi sebuah benda adalah rr


1 m dan pada saat t = 6 s
10iˆ

posisi benda menjadi r


r2 8 m. Berapakah kecepatan rata-rata benda selama
perpindahan tersebut? ˆj

Jawab
Perpindahan benda
r r r
  r

6
21
2 1

7
 (8 ˆj)  (10iˆ)  10iˆ  8 ˆj m.

Lama perpindahan benda t = 6 – 2 = 4 s

8
Kecepatan rata-rata benda

r  10iˆ  8 ˆj
vr    2,5iˆ  m/s
2 ˆj 4
21
t

Contoh 1.4

Posisi sebuah benda yang sedang bergerak memenuhi hubungan r


r  3iˆ  5t 2 ˆj
m. Berapakah kecepatan rata-rata benda antara t = 0 s sampai t = 5 s?

Jawab
Posisi benda saat t = 0 s
r
r 3iˆ  5  0 ˆj  3iˆ m
2
1

Posisi benda saat t = 5 s


r
r2 3iˆ  5  5 ˆj  3iˆ  125 ˆj m
2

Perpindahan benda
r r r
ˆ ˆ ˆ
  2 r 1 (3i  125 j)  (3i )  125 j
21

Lama perpindahan benda t = 5-0 = 5 s


Kecepatan rata-rata benda
r 125 ˆj
v    25 m/s.
r 21 ˆj 5
t

 Kecepatan Sesaat
Kecepatan sesaat diperoleh dari kecepatan rata-rata dengan mengambil selang
waktu yang sangat kecil, yaitu mendekati nol. Dapat pula dikatakan bahwa kecepatan
sesaat merupakan kecepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat kecil (mendekati
nol). Jadi, definisi kecepatan sesaat adalah

r
vr  (1.9)
21
t

dengan t  0 . Definisi ini dapat ditulis dalam bentuk diferensial sebagai berikut

9
r
vdr 
(1.10)
dt

Contoh 1.5

Sebuah benda bergerak dengan posisi yang memenuhi r


r  4t iˆ  (6t  5t 2 ) ˆj m.

Tentukan kecepatan sesaat benda pada saat t = 2 s.

Jawab
Kecepatan sesaat benda pada sembarang waktu adalah
r
vdr   4iˆ  (6  m/s
dt 10t) ˆj
Kecepatan sesaat benda pada saat t = 2 menjadi
r
v  4iˆ  (6  10 2) ˆj  4iˆ  m/s
14 ˆj

 Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan
kecepatan benda dengan lama kecepatan tersebut berubah. Misalkan saat t1 kecepatan
r r
sesaat benda adalah v dan pada saat t2 kecepatan sesaat benda dalah .vMaka
1 2

Perubahan kecepatan benda adalah v  v  v


21 2 1

Lama waktu kecepatan berubah adalah t  t2  t1

Definisi percepatan rata-rata adalah

r

ar  21 (1.11)
t

Percepatan rata-rata juga merupakan besaran vektor.

Contoh 1.6
Sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang memenuhi persamaan
r

v  2 cos (0,1t) iˆ  sin (0,1t) ˆj 
10
m/s. Tentukan percepatan rata-rata benda antara selang

waktu t1 = 10/6 s sampai t2 = 10 s.

11
Jawab
Kecepatan benda ⎧ saat t = 10/6 s
v⎛  10 ⎞ ˆ ⎛ 10 ⎞ ⎧ ⎛⎞ˆ ⎛  ⎞ ˆ⎫
ˆ⎫
10,12⎨cos⎜ ⎟ i  sin ⎜

⎟ j⎬  2⎨cos⎜ ⎟ i  sin ⎜ ⎟ j⎬
6 0,1 6 6 6
⎩ ⎝⎝ ⎠ ⎠ ⎭ ⎩ ⎝

⎝ ⎠ ⎭
⎧3 1 ⎫
=2 i ˆ  ˆj 
ˆ3j iˆ  m/s
⎨ ⎬
⎩ 2 2⎭
Kecepatan benda saat t = 10 s

  
v  2 cos0,1 10iˆ  sin 0,1 10 ˆj  2 cos  iˆ  sin   ˆj
2

 
= 2 (1)iˆ  0 ˆj  m/s
2 iˆ

Perubahan kecepatan benda antara t = 10/6 sampai t = 10 s adalah


r r r
ˆ ˆ ˆ 3)iˆ  m/s
  2 v 1 (2i )  3i  j)  (2
21

(  ˆj

Lama waktu perubahan kecepatan benda


t = 10 – 10/6 = 60/6 – 10/6 = 50/6 s
Percepatan rata-rata benda
r 3)iˆ  ˆj
r  21

 (2  0,45iˆ  0,12 m/s2.
a  
ˆj
t 50 / 6

 Percepatan sesaat
Jika selang waktu yang kita ambil dalam menghitung percepatan rata-rata
mendekati nol, maka percepatan rata-rata tersebut berubah menjadi percepatan sesaat.
Jadi, percpetan sesaat didefinisikan sebagai

r
a r
v 21 (1.12)
t

dengan t diambil menuju nol. Juga definisi ini dapat ditulis dalam bentuk diferensial
sebagai berikut

12
r
adv  (1.13)
dt

13
Contoh 1.7
Kecepatan sesaat benda sebagai fungsi waktu diberikan oleh hubungan
r
v  10t 2iˆ  m/s. Berapakah percepatan sesaat benda pada saat t = 5 s?
3 ˆj

Jawab
Pertama kita tentukan percepatan sesaat pada sembarang waktu, yaitu
r
a   20t
dv m/s2
dt iˆ
Percepatan sesaat pada saat t = 5 s adalah
r
a  20  5iˆ  m/s2
100iˆ

Sampai di sini kita sudah membahas bagaimana mendapatkan besaran-besaran


gerak dimulai dari posisi benda. Dari posisi benda kita mendapatkan kecepatan rata-rata
dan kecepatan sesaat dan dari kecepatan sesaat kita bisa menentukan percepatan rata-
rata dan percepatan sesaat. Bagaimana dengan sebaliknya? Jika kita mengetahui
percepatan, dapatkah kita menentukan kecepatan? Dan jika kita mengetahui kecepatan,
dapatkan kita menentukan posisi? Jawabannya, dapat. Dan itu yang akan kita pelajari
selanjutnya.

1. Menentukan kecepatan dari percepatan


Kita mulai dari definisi percepatan sesaat pada persamaan (1.13). Persamaan
tersebut dapat ditulis ulang menjadi

r
dv  (1.14)
r
a dt

Lalu kita integral ruas kiri dan kanan dengan batas-batas: (i) kecepatan dari vo sampai
r
v dan (ii) waktu dari t sampai t :
o

r
v t
r
 rdv   (1.15)
a dt
14
r
ov ot

Integral ruas kiri bisa segera diselesaikan dan hasilnya adalah v  vo . Integral di ruas

15
kanan baru dapat dilakukan setelah kita mengetahui bentuk eksplisit dari fungsi a .
Dengan mengganti integral ruas kiri dengan v  kita dapatkan
vo

r t r
v    a dt
o
r to
v
atau

r r
v v  (1.16)
o 
tr
a dt
to

Persamaan (1.16) merupakan bentuk yang umum yang berlaku untuk


percepatan apa pun, baik yang konstan maupun tidak konstan. Kalau kita tinjau kasus
khusus untuk percepatan yang konstan, maka percepatan pada integral persamaan
(1.16) dapat dikeluarkan dari integral dan kita peroleh

r r
v  v  ar
o 
t
dt
to

 vo  a(t  to )
(1.17)

Contoh 1.8 (percepatan konstan)

Pada saat to = 2 s sebuah partikel memiliki kecepatan 3iˆ  4 m/s. Berapa


ˆj

kecepatan partikel pada sembarang waktu jika percepatannya adalah


 10iˆ  2 m/s2?
ˆj

Jawab

Dari soal kita daatkan informasi to = 2 s, rv r


 3iˆ  4 m/s dan a  10iˆ  2 m/s2.
ˆj ˆj

16
o

Karena percepatan konstan maka kita bias langsung menggunakan persamaan (1.17)

v  vo  a(t  to )

= (3iˆ  4 ˆj)  (10iˆ  2 ˆj)(t  2)

= [3  10(t  2)]iˆ  [4  2(t  2)] ˆj

17
= (23  10t)iˆ  (2t) m/s
ˆj

Contoh 1.9 (percepatan sembarang)

Sebuah benda memiliki percepatan r


a  4tiˆ  5t 2 m/s2. Jika pada saat t = 4
ˆj

kecepatan benda adalah r


vo 10 m/s, tentukan kecepatan benda pada sembarang
waktu. ˆj
Jawab
Karena benda memiliki percepatan yang sembarang, maka kita gunakan persamaan
umum (1.16). Kita dapatkan kecepatan benda adalah

r r
v  v  ardt
t

o 
to

 10 ˆj   (4tiˆ  5t 2 ˆj)dt


4

ˆ ⎡ 2 t 5
5 3 ˆ⎤ ˆ 2 ˆ 3 ˆ
 16i   64j
3 j⎥  10 j  2t t
i t
 10 j  ⎢  3
2t ⎣ 4
⎛5 3 ⎦
 32
350 ⎞ ˆ 2t 2 iˆ  t 
j m/s
⎜ ⎟
⎝ 3 3⎠

2. Menentukan posisi dari kecepatan


Kita berangkat dari definisi kecepatan sesaat yang diberikan oleh persamaan
(1.19). Kita dapat menulis ulang persaman tersebut menjadi

r
dr  (1.18)
r
v dt

Misalkan pada saat to benda berada pada posisi ro dan dapa saat t sembarang posisi
benda dinyatakan oleh r . Dua ruas dalam persamaan (1.18) dapat diintegral menjadi

18
r
r t
r
r dr   (1.19)
v dt
r
or ot

Integral di ruas kiri dapat segera diselesaikan dan memberikan r  ro . Integral di ruas
kanan baru dapat diselesaikan setelah kita mengetahui bentuk eksplisit dari fungsi v .
Dengan mengganti ruas kiri persamaan (1.19) dengan r  kita peroleh
ro

r t r
r    v dt
o
r to
r
atau

r r
r r  (1.20)
o 
tr
v dt
to

Persamaan (1.20) merupakan bentuk yang umum yang berlaku untuk


kecepatan apa pun, baik yang konstan maupun tidak konstan. Kalau kita tinjau kasus
o khusus untuk kecepatan yang konstan, vo , maka kecepatan pada integral persamaan
(1.20) dapat dikeluarkan dari integral dan kita peroleh

r r r
r  r  vt dt
o o 
to

 ro  vo (t  to )
(1.21)

Kasus khusus lainnya adalah untuk gerak dengan percepatan yang konstan. Untuk
kasus ini maka kecepatan pada integral persamaan (1.20) diganti dengan kecepatan pada
persamaan (1.17) sehingga diperoleh

r r t r r
r  r  v  a (t  t
o  o
to

t 19
)dt o

r
 r  vr dt r
a (t  )dt
o  
t to to
 o
to

20
r r r
 r  v dt  a (t  t
t t )dt
o o 
to

to
o

r 1 r
 r  v (t  )  a (t  t (1.22)
o o
r to )2
o
2

Contoh 1.10 (percepatan konstan)

Sebuah benda bergerak dengan percapatan r


a  10 m/s2. Pada waktu nol
ˆj

detik, kecepatan benda adalah 5i


m/s dan posisinya 50 m. Tentukan: (a) kecepatan
ˆ ˆj

benda pada sembarang waktu (b) Posisi benda pada sembarang waktu.

Jawab

Dari soal kita dapat informasi to = 0, r r r


a  10 m/s2,  5iˆ m/s, dan  50 ˆj m.
ˆj
vo ro
a) Karena percepatan benda konstan maka kecepatan benda pada sembarang waktu
tentukan dari persamaan (2.17), yaitu

v  vo  a(t  to )

= 5iˆ  (10 ˆj)(t  0) = 5iˆ  10 t m/s


ˆj

b) Posisi benda tiap saat dihitung dengan persamaan (1.22)

r r
r r 1 r
v (t  )  a (t  t ) 2
o o
r to 2
o

1
= 50 ˆj  (5iˆ)(t  0)  (10 ˆj)(t  0)2
2

21
= 50 ˆj  5t iˆ  5t 2 ˆj = 5t iˆ  (50  5t 2 ) ˆj m

Contoh 1.11

Pada saat t = 0, benda berada pasa posisi rr


o 20iˆ  10 m. Benda tersebut
ˆj

bergerak dengan kecepatan r


v  10iˆ  5t1/ m/s. Tentukan posisi benda pada
2 ˆ
j

22
sembarang waktu

Jawab
Karena percepatan benda tidak konstan maka kita gunakan bentuk umum yang
diungkapkan oleh persamaan (1.20)

r r
r  r  vrdt
t

o 
to

ˆ ˆ t ˆ 1/2 ˆ
 (20i  10 j)   10i   j dt
5t
0

ˆ ˆ⎡ ⎤
t

ˆ 10 3 / 2 ˆ
 (20i  10 j)  10ti  t j
⎣⎢ 3 ⎥⎦0
⎛ 10 ⎞ ⎛ 10 3/ 2 ⎞ ˆ
 (20iˆ  10 ˆj)  10tiˆ  t 3/ 2 ˆj  10t  20iˆ  10  t jm
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝ 3 ⎠ ⎝ 3 ⎠

Soal dan Penyelesaian

1) Kecepatan sebuah mobil dapat dinyatakan dalam persamaan r


v  30iˆ  50 km/jam.
ˆj

Pada saat t = 0 posisi mobil adalah r


ro 10iˆ  30 km. Tentukan posisi mobil pada saat
t = 0,5 jam. ˆj
Jawab
Dari bentuk kecepatan, tampak bahwa gerakan mobil merupakan gerak dengan
kecepatan konstan, sehingga kita dapat langsung menggunakan rumus

r  ro  vt

 (10iˆ  30 ˆj)  (30iˆ  50 ˆj)  0,5

 (10iˆ  30 ˆj)  (15iˆ  25 ˆj)  (10  15)iˆ  (30  25) ˆj

 25iˆ  5 km.
ˆj

23
r
2) Posisi sebuah benda memenuhi persamaan r (t)  t 4iˆ  m. Tentukan:
2tˆj

a) Posisi benda pada saat t = 1 s


b) Posisi benda pada saat t = 3 s
c) Perpindahan benda antara t = 1 s sampai t = 3 s.
d) Kecepatan rata-rata benda antara t = 1 s sampai t = 3 s.
e) Kecepatan sesaat benda

Jawab

a) r
r (1)  14 iˆ  2 1 ˆj  1iˆ  2 ˆj m.

r
b) r (3)  34 iˆ  2  3 ˆj  81iˆ  6 ˆj m.

r r r
c) r  r (3)  r (1)  (81iˆ  6 ˆj)  (1iˆ  2 ˆj)  80iˆ  4 ˆj m.

d) Selang waktu rperpindahan benda t = 2 s. Kecepatan rata-rata benda


r r 80iˆ  4 ˆj 80 ˆ 4 ˆ
v    i  j  40iˆ  2 m/s.
ˆj
t 2 2 2

r
e) v   4t 3iˆ  2 m/s
d
r ˆj
dt

3) Antara t = 1 s sampai t = 3 s kecepatan sebuah benda adalah r


v m/s dan antara
1
10iˆ

t = 3 s sampai t = 8 s, kecepatan benda adalah r


v 2 4iˆ  8 m/s. Berapa kecepatan
rata-rata benda antara t = 1 s sampai t = 8 s? ˆj
Jawab
Kita hitung dulu perpindahan total benda.
Penpindahan benda antara t = 1 s sampai t = 3 s adalah
r r
r  v  (10iˆ)  (3  1)  20 iˆ m.
t
24
1 1 1

Penpindahan benda antara t = 3 s sampai t = 8 s adalah


r
r  vr t  (4iˆ  8 ˆj)  (8  3)  20 iˆ  40 ˆj m.
2 2
2

25
Perpindahan total benda antara t = 1 s sampai t = 8 s
r r
r  r 
r  20iˆ  (20iˆ  40 ˆj)  40iˆ  40 ˆj
r mn
1 2

Selang waktu perubahan tersebut adalah t  8  1  7 s.


Kecepatan rata-rata benda
r
r r 40iˆ  40 ˆj 40 ˆ 40
ˆvj    i  m/s.

26
referensi:
rumus-gerak-dalam-dua-dimensi.pdf

27

Anda mungkin juga menyukai