Anda di halaman 1dari 22

Oleh :

Dr. Asep Yoyo Wardaya, M.Si

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Sumber : Fisika Dasar Mikrajuddin Abdullah ITB

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 1


Besaran Gerak : besaran fisis yang
mendeskripsikan gerak benda
Contoh besaran Gerak: posisi,
perpindahan, jarak tempuh, kecepatan, laju,
percepatan, gaya, momentum linier,
momentum sudut, torka, dsb.
Bentuk besaran gerak: vektor, skalar dan
juga tensor (tidak dibahas di kuliah ini).
Terkadang mahasiswa lebih sulit
menggunakan konsep vektor pd bes. gerak.

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 2


Analisis yang cukup panjang dan rumit
yang dijumpai pada metode skalar sering
menjadi sangat singkat dan sederhana jika
dilakukan dengan metode vektor.
Jika benda hanya bergerak pada lintasan
berupa garis lurus maka kita cukup
menggunakan satu sumbu koordinat.
Jika benda bergerak pada bidang datar
(dianggap gerak 2D) maka dibutuhkan dua
sumbu koordinat yang saling tegak lurus.

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 3


 Contoh gerak 2 dimensi adalah Gerak
pemain bola, gerak benda di atas meja,
gerak pembalap di sirkuit, gerak kapal di
atas laut.
 Gerak dalam ruang membutuhkan tiga
sumbu koordinat untuk menjelaskan gerak
benda secara lengkap.
 Posisi benda adalah
r=xi+yj+zk
dimana i, j dan k adalah vektor-vektor basis
dari koordinat kartesian pada arah sumbu x, y
dan z berturut-turut yang bersifat ortonormal
(ortogonal dan normal)

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 4


Ortogonal : i j k
Normal : i =  j  = k = 1
i i i  j i j  k i k  1, i i j  j i k  k i i  0.

Panjang vektor r
menyatakan jarak benda
dari pusat koordinat
memenuhi dalil Phitagoras
(karena komponen saling
tegak lurus), yaitu

r r  x y z 2 2 2

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 5


Kasus penjumlahan dan Pengurangan Vektor

B+C=A

BC=A

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 6


Perubahan posisi benda didefinsikian sebagai
perpindahan.
Misalkan sebuah benda mula-mula berada dititik
A dengan vektor posisi r1 .Beberapa saat
berikutnya, benda tersebut berada pada titik B
dengan vektor posisi r2 .Kita mendefinisikan
perpindahan benda dari titik A ke titik B sebagai
berikut
r21 = r2 – r1 = (x2 i + y2 j + z2 k) - (x1 i + y1 j + z1 k)
= (x2 - x1) i + (y2 - y1) j + (z2 - z1) k

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 7


 x2  x1    y2  y1    z2  z1 
2 2 2
r21  r21 

Contoh: Setelah kita membuat sebuah sistem koordinat


ternyata sebuah benda berada pada posisi r1 = 8i+10j -
15k m. Beberapa saat kemudian benda bergerak dan
posisinya menjadi r2 = -5i + 20j m. Berapakah vektor
perpindahan serta besar perpindahan benda?
Jawab :
Perpindahan benda
r21 = r2 – r1 = (-5 - 8) i + (20 - 10) j + (0 + 15)k

Besar perpindahan benda

 13  10   15   494 m


2 2 2
r21  r21 

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 8


Misalkan pada saat t1 posisi benda adalah r1 dan
pada saat t2, posisi benda adalah r2.
Maka perpindahan benda adalah: r21 = r2 – r1
Lama waktu benda berpindah adalah: t = t2 – t1
Kecepatan rata-rata didefinisikan
sebagai perbandingan antara r
perpindahan dengan lama waktu v 
t
perpindahan yg didefinisikan sebagai

 Laju rata-rata adalah rasio antara r s


jarak tempuh dengan waktu tempuh v  t  t

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 9


Contoh soal:
Pada saat t = 2 s posisi sebuah benda adalah r1 = 10i m,
pada saat t = 6 s posisi benda menjadi r2 = 8j+10k m, dan
pada waktu t = 16 s posisi benda adalah r3 = 15i -10j -5k
m. Berapakah kecepatan rata-rata dan laju rata-rata
benda selama perpindahan dari t1 ke t2, dari t2 ke t3, dan
dari t1 ke t3?
Jawab :
A. Perpindahan dan waktu perpindahan benda dari t1 ke
t2 adalah
r21 = r2 – r1 = -10 i + 8 j + 10k m ; t21 = 6-2 = 4 s

Kecepatan rata-rata benda dari t1 sampai t2 adalah

r21 10i  8 j  10k m


v 21    2,5i  2 j  2,5k
t21 4 s

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 10


Laju rata-rata benda dari t1 sampai t2 adalah
r21 m
 2,5  22   2,5  4,06
2 2
v 21  
t21 s

B. Perpindahan dan waktu perpindahan benda dari t2 ke


t3 adalah
r32 = r3 – r2 = 15 i - 18 j - 15k m ; t32 = 16 - 6 = 10 s
Kecepatan rata-rata benda dari t2 sampai t3 adalah
r32 15i  18 j  15k m
v32    1,5i  1,8 j  1,5k
t32 10 s
Laju rata-rata benda dari t2 sampai t3 adalah
r32 m
1,5   1,8   1,5  2,78
2 2 2
v32  
t32 s
9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 11
C. Perpindahan dan waktu perpindahan benda dari t1 ke
t3 adalah
r31 = r3 – r1 = 5 i - 10 j - 5k m ; t31 = 16 - 2 = 14 s
Kecepatan rata-rata benda dari t1 sampai t3 adalah

r31 5i  10 j  5k m
v31    0,36i  0,71j  0,34k
t31 14 s

Laju rata-rata benda dari t1 sampai t3 adalah


r31 m
 0,36    0,71   0,34 
2 2 2
v31    0,87
t31 s

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 12


Kecepatan dan Laju Sesaat :
 Kecepatan rata-rata tidak memberikan informasi gerak
benda tiap saat. Apakah suatu saat kecepatan benda
membesar, mengecil, atau bahkan berhenti tidak
terkandung dalam kecepatan rata-rata. Padahal
kebanyakan benda memiliki kecepatan yang berbeda
pada saat yang berbeda.
 Kecepatan sesaat diperoleh dari kecepatan rata-rata
dengan mengambil selang waktu yang sangat kecil,
yaitu mendekati nol. Dapat pula dikatakan bahwa
kecepatan sesaat merupakan kecepatan rata-rata
pada selang waktu yang sangat kecil (mendekati nol).
 Definisi kecepatan sesaat adalah
r dr
v  lim 
t  0 t dt
9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 13
 Sedangkan definisi laju sesaat adalah
dr
v
dt
Contoh :
Sebuah benda bergerak dengan posisi yang memenuhi
persamaan r = 4t i + (6t – 5t2) j m. Tentukan kecepatan
sesaat dan laju sesaat benda pada saat t = 2 s.
Jawab:
dr m
v t 2   4i   6  10t  j  4i   14  j
dt t  2 t 2 s

dr m
 4   14  = 14,56
2
v 2

dt s
9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 14
Selama gerakan kadang kecepatan benda berubah.
Perubahan tersebut bisa berupa perubahan nilai saja,
perubahan arah saja, atau perubahan nilai dan arah.
Pada kuliah ini yang dibahas hanya berupa perubahan
nilai saja. Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai
perbandingan antara perubahan kecepatan benda
dengan lama kecepatan tersebut berubah atau
didefinisikan sebagai
v
a 
t

Percepatan rata-rata juga merupakan besaran vektor

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 15


Jika selang waktu yang kita ambil dalam menghitung
percepatan rata-rata mendekati nol, maka percepatan rata-
rata tersebut berubah menjadi percepatan sesaat. Jadi,
percepatan sesaat didefinisikan sebagai
v dv
a  lim 
t  0 t dt
Contoh Soal: Kecepatan sesaat benda sebagai fungsi
waktu diberikan oleh hubungan v = 10 t2i+3j
m/s. Berapakah percepatan sesaat benda pada saat t =
5 s?
Jawab:

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 16


dv m
a  20t i 2
dt s
Percepatan sesaat pada saat t = 5 s adalah
m m
a  20  5 i 2  100 i 2
s s
Menentukan Kecepatan dari Percepatan
Dimulai dari definisi percepatan sesaat (diambil konstan)
yang dapat ditulis ulang dalam bentuk persamaan
v t

 dv   a dt  v  v 0  a  t  t0 
v0 t0

Diperoleh: v  v 0  a  t  t0  (kasus percepatan konstan)


9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 17
Kasus percepatan sesaat (diambil tidak konstan) yang
dapat ditulis ulang dalam bentuk persamaan
v t t

 dv   a dt
v0 t0
 v  v 0   a dt ; a  fungsi t
t0

Contoh Soal:
Pada saat t0 = 2 s sebuah partikel memiliki kecepatan 3 i
+ 4 j m/s. Berapa kecepatan partikel pada sembarang
waktu jika percepatannya adalah -10 i + 2 j m/s2 ?
Jawab :
t0 = 2 s ; v0 = 3 i + 4 j m/s ; a = -10 i + 2 j m/s2
v  v0  a  t  t0 
= 3i+4j   10i  2j t  2 =  23  10t  i+2tj
9/6/2022 Laksmi Widajanti/Lepdik UNDIP 18
Contoh Soal:
Sebuah benda memiliki percepatan a = -4t i + 5t2 j m/s2.
Jika pada saat t = 4 s kecepatan benda adalah v0 = -10j
m/s, tentukan kecepatan benda pada sembarang waktu.
Jawab:
t t
v  v 0   a dt  10 j   4t i  5t 2 j dt
t0 4

 10 j  2t i  t j
t
2 5 3
3 4

 10 j  2t 2 i  53 t 3 j  2.42 i  53 .43 j


 5 3 350 
  32  2t  i   t 
2
j
3 3 

9/6/2022 Laksmi Widajanti/Lepdik UNDIP 19


Menentukan Posisi dari Kecepatan
Dari definisi kecepatan sesaat yang dapat ditulis ulang sbg
v t t

 dr   v dt
v0 t0
 r  r0   v dt (Bentuk Umum)
t0

a. Kasus khusus 1: v = v0 konstan.  r  r0  v 0  t  t0 

b. Kasus khusus 2: v tidak  v  v 0  a  t  t0 


konstan tetapi a konstan.
t
r  r0    v 0  a  t  t0   dt
t0
r  r0  v 0  t  t0   a  t  t0 
1 2
Diperoleh : 2

9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 20


c. Kasus khusus 3: v tidak konstan
dan a juga tidak konstan.
Maka berlaku rumus bentuk umum yaitu:
v t t

 dr   v dt
v0 t0
 r  r0   v dt (Bentuk Umum)
t0

dimana v dan a sama-sama merupakan


fungsi waktu
v = v (t) dan a = dv/dt
Nilai a tidak muncul di perhitungan fungsi r
karena nilai v sebagai fungsi sembarang waktu.

9/6/2022 Laksmi Widajanti/Lepdik UNDIP 21


Contoh soal (v sebagai bentuk umum) :
Pada saat t = 0, benda berada pasa posisi r0 = -
20i + 10j m. Benda tersebut bergerak dengan
kecepatan v = 10i + 5t1/2j m/s m/s. Tentukan
posisi benda pada sembarang waktu?
Jawab :
t t
r  r0   v dt   20i  10 j   10i  5t1/ 2 jdt
t0 0
t
  20i  10 j  10ti   5t 2
3
3/ 2
j
0

  20  10t  i  10  t 10 3 / 2


3 j
9/6/2022 Asep Yoyo Wardaya, Fisika UNDIP 22

Anda mungkin juga menyukai