Kelas : TI.19.A.RPL-1
Dengan :
r
⃗ adalah vektor yang pangkalnya di pusat koordinat dan ujungnya di posisi benda; x adalah
⃗r ⃗r
komponen vektor dalam arah sumbu x; y adalah komponen vektor dalam arah sumbu
y; z adalah komponen vektor r dalam arah sumbu z; iˆ adalah vektor satuan yang seara
dengan sumbu x , jˆ adalah vector satuan yang searah sumbu y, dan kˆ adalah vektor satuan
iˆ
yang searah sumbu z. Vektor satuan artinya vektor yang panjangnya satu, atau | |
|jˆ| |kˆ| ⃗r
= 1, = 1, dan =1 . Panjang vector menyatakan jarak benda dari pusat
koordinat memenuhi dalil Phitagoras (karena komponen saling tegak lurus), yaitu :
¿
r=¿ r⃗∨ √x + y +z
2 2 2
Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita lihat sifat perkalian vektor satuan. Sifat perkalian
skalar yang dipenuhi adalah
iˆ• iˆ = 1,
ˆj •ˆj =1,
kˆ • kˆ =1 iˆ• ˆj = 0,
ˆj • kˆ =1,
iˆ • k=1
Posisi di Permukaan Bumi
Posisi tempat dipermukaan Bumi dinyatakan oleh koordinat lintang danbujur. Koordinat lintang
bernilai dari -90o atau 90o LS(kutub selatan Bumi) ke +90o atau 90o LU (kutub utaraBumi).
Koordinat bujur bernilai dari -180o (180o BB)sampai +180o (180o BT). Posisi di permukaan Bumi
lebih mudah digambarkan dalam diagram bola seperti diilsutrasikan pada Gambar 1.2.
106,8227o BT, derajat bujur adalah λ, sehingga λ = 106,8227o (Bujur timur bernilai positive)
Sehingga:
⃗r = (-1841 i^+6091^j−688k^) km
2. Perpindahan
⃗r2 dalam
dalam arah z; x2 adalah komponen vektor
⃗r1
z1 adalah komponen vektor arah
x;
⃗r2 ⃗r2
y2 adalah komponen vektor dalam arah y; Z2 adalah komponen vektor dalam
r
arah z;
Jika kita nyatakan dalam komponen-komponen vektor maka kita dapat
menulis vektor perpindahan sebagai berikut
^ ^ ^ ^
∆r⃗21=( x2i + y2 ^j+ z2k )−(x i
1 + y1 ^j+ z1k )
¿ (x2−x1)i^ +( y2− y1) ^j+(z2−z1)k^
Perpindahan adalah besaran vektor sehingga memiliki panjang dan arah. Arahnya sama dengan
⃗r ⃗r
arah kita melihat dari ujung vektor 1 ke ujung vektor 2 . Besar perpindahan benda, yaitu
panjang vector perpindahan adalah
∆r
21 =|⃗
r
|=√(x2−x1)2+( y2− y1)2+(z2−z1)2
21
l= d+d
tan α tan β
¿ d( + )
¿ d( )
d sin (α+ β) ¿
sinαsin β
d=l sinαsin β
sin (α +β )
Metode triangulasi banyak digunakan dalam survei dan
pemetaan. Namun aplikasi yang luar biasa dari metode
triangulan saat ini adalah pada teknologi Global
Positioning System (GPS). Hampir semua HP pintar
(smartphone) saat ini telah dilengkapi dengan GPS.
Dengan peralatan kecil yang ada di genggaman tangak
maka kita dapat mengetahui di lokasi mana di permukaan
bumi kita sedang berada
2.4 Contoh Soal Penentuan Jarak dengan menggunakan satelit
Misalkan alat GPS menerima sinyal dari 3 satelit. Sinyal tersebut memberi
informasi tentang koordinat 3 satelit berupa sudut lintang dan bujur. Dengan rumus
yang telah dipasang dalam alat GPS maka koordinat 3 satelit dapat ditentukan.
Misalkan koordinat 3satelit tersebut adalah (x1,y1,z1), (x2,y2,z2), dan (x3,y3,z3).
Berdasarkan waktu yang ada di sinyal satelit maka alat GPS dapat menghitung
jarakmasing-masing satelit. Misalkan jarak masing-masing satelit yang dihitung
adalah d1, d2, dan d3. Yang akan kita tentukan adalah koordinatalat GPS yang
berada di bumi. Misalkan GPS tersebut berada pada koordinat (x,y,z) dan kooridinat
tersebut yang akan kita tentukan.Maka dengan persamaan phitagoras kita bisa
dapatkan tiga persamaan berikut :
1.
2.
3.
Sekarang kita kurangkan persamaan pertama dengan persamaan kedua sehingga diperoleh:
Dengan cara yang sama kita mengurangkan persamaan dua dan tiga diperoleh :
Dengan cara yang sama pula kita mengurangkan persamaan pertama dan ketiga diperoleh:
Dengan memasukkan koordinat tiap satelit serta jaraknya ke peralatan GPS maka persamaan
tersebut dapat diselesaikan secara serentak sehingga kita dapatkan nilai x,y dan z yang
merupakan koordinat GPS.
3. Jarak Tempuh
3.1 Pengertian Jarak Tempuh
Jarak adalah total panjang lintasan tempuh suatu benda pada selang waktu tertentu.
Jarak termasuk besaran skalar yang berarti memiliki nilai. Sedangkan perpindahan
merupakan perubahan posisi suatu benda pada selang waktu tertentu. Menghitung jarak
tempuh jauh lebih sulit daripada menghitung perpindahan karena panjang tiap potongan
lintasan yang ditempuh benda harus diukur. Saat menghitung perpindahan kita tidak perlu
mencatat tiap saat gerakan benda atau tidak mempedulikan posisi benda selama bergerak.
Yang perlu dicatat hanya di mana posisi awal benda dan di mana posisi akhirnya.
Sedangkan untuk menentukan jarak tempuh maka tiap saat posisi benda harus dicatat.
Jarak pergerakan benda dalam tiap pertambahan waktu sekecil apapun harus diukur.
Lokasi di permukaan bumi dinyatakan oleh sudut lintang dan sudur bujur. Dalam
bahasa Inggris sudut lintang disebut latitude sedangkan sudut bujur disebut longitude. Jika
kita diberikan data sudut lintang dan sudut bujur dua kota, berapakah jarak terdekat dua
kota tersebut? Tentu jarak tersebut bukan sebuah garis lurus yang menghubungkan kedua
kota. Sebab kalau lokasi kota cukup jauh maka garis lurus yang menghubugkan dua kota
akan menembus tanah disebabkan oleh bentuk bumi yang mendekati bola. Jarak tedekat
adalah garis lengkung mengikuti lengkungan permukaan bumi tetapi kalau diporoyeksikan
ke bawah akan berupa garis lurus. Penerbangan pesawat komersial antar kota akan
cenderung menempuh jarak terpendek tersebut. Untuk menentukan jarak terpendek dua
lokasi di permukaan bumi kita dapat menggunakan persamaan
S=R ∆σ
ϕ2+cosϕ1cos ¿
ϕ1sin ¿
sin ¿
¿ ∆σ =arccos¿
dengan φ1 adalah sudut lintang lokasi pertama; φ2 adalah sudut lintang lokasi
kedua; λ1 adalah sudut bujur lokasi pertama; λ2 adalah sudut bujur lokasi kedua.
Keterangan :
Dalam penentuan jarak tempuh didapatkan sebagai berikut :
Lintang Utara = Positif
Lintang Selatan = Negatif
Bujur Barat = Negatif
Bujur Timur = Positif
3.4 Contoh Soal
Kordinat kota Jakarta adalah 6,1745 o LS, 106,8227o BT dan kordinat kota Osaka adalah
34,69390 LU,135,5020BT. Tentukan jarak terpendek kedua kota tersebut!
Jawab :
ϕ2+cosϕ1cos ¿ ϕ1sin ¿
sin ¿
∆σ =arccos¿
Diketahui :
φ1 adalah sudut lintang lokasi pertama (Jakarta)=-6,1745 0 (negative karena selatan)
φ2 adalah sudut lintang lokasi kedua (Osaka)= 34,6939 0 λ1 adalah sudut bujur lokasi
pertama (Jakarta)= 106,82270 λ2 adalah sudut bujur lokasi kedua (Osaka) = 135,502 0
¿ 00
(34,69390)cos ¿
(34,69390)+ cos(−6,17450)cos ¿
(−6,17450)sin ¿ sin ¿
∆ σ=arccos ¿
= 0,8554 Rad
4. Kecepatan Rata-rata
4.1 Pengertian Kecepatan Rata-rata
Kecepatan rata-rata didefinsikan sebagai perbandingan antara perpindahan dengan
⃗r
lama waktu melakukan perpindahan. Misalkan pada saat t1 posisi benda adalah 1 dan
r⃗
pada saat t2, posisi benda adalah 2 .
Maka :
• Perpindahan benda adalah : ∆ ⃗r21=r⃗2−⃗r1
• Lama waktu benda berpindah adalah : ∆t=t2−t1
4.2 Definisi
∆⃗r21
v =
⟨⃗ ⟩
∆t
… ,
Di sini kita gunakan tanda kurung siku, ⟨ ⟩ sebagai simbol untuk rata-rata.
Kecepatan rata rata juga merupakan besaran vektor. Karena hanya ditentukan oleh
perpindahan dan waktu tempuh untuk melakukan perpindahan maka kecepatan rata-
rata tidak dipengaruhi lintasan yang ditempuh. Informasi yang kita butuhkan hanya
posisi awal, posisi akhir dan waktu tempuh. Bagaimana cara benda bergerak selama
selang waktu tersebut tidak perlu diperhatikan.