∑ F=m. a. Pada gerak rotasi massa dinyatakan dengan momen inersia, percepatan benda
dinyatakan dalam percepatan sudut dan gaya yang bekerja dinyatakan dengan momen gaya,
sehingga pada gerak rotasi berlaku persamaan hukum II Newton, ∑ τ=I . α . Seringkali sebuah
benda melakukan dua gerak sekaligus yaitu gerak rotasi dan translasi.
Contoh soal 1:
Perhatikan gambar 2 balok berikut!
Pada gambar di atas diketahui massa balok masing-masing 3 kg dan 2 kg. Katrol berbentuk
1 2
silinder pejal dengan massa 1 kg dan momen inersia M R . Berapa besar percepatan sistem
2
tersebut?
Penyelesaian:
Pertama kita gambar gaya-gaya yang bekerja pada benda.
1 2
Pada soal diketahui m1=3 kg ,m2=2 kg , M =1 kg dan I = M R
2
Tinjau gerak translasi pada kedua balok
−1
Atau T 1−T 2 = Ma …….(2)
2
Ruas kiri pers (1) dan (2) sama, jadi
−1
( m1 +m2 ) a−m2 g= 2 Ma
(m +m + 12 M ) a=m g
1 2 2
m2 g 2. 10 20 7 −2
a= = = =3 m . s
(m +m + 12 M )
1 2
1
3+ 2+ .1
2
5,5 11
Jika ingin mengitung T 1, terapkan Hk II Newton pada gerak translasi balok 1 ( dipelajari di kelas
X)
7 10
∑ F=m. a →T 1=m1 . a=3 . 3 11 =10 11 N
Silahkan dicoba untuk T 2!
Contoh soal 2
Perhatikan gambar dua balok pada bidang kasar berikut!
1 2
Jika katrol berbentuk silinder pejal dengan massa 2 kg dan momen inersia M R . Berapa
2
besar percepatan sistem tersebut?
Pertama kita gambar gaya-gaya yang bekerja pada benda.
1 2
Pada soal diketahui m1=3 kg ,m2=5 kg , M =2 kg , μ k =0 , 2 dan I = M R
2
Tinjau gerak translasi pada kedua balok
−1
Atau T 1−T 2 = Ma …….(2)
2
Substitusi pers ( 2) ke pers (1)
−1
Ma+ ( m2 −μ k .m 1 ) g=( m1 +m2 ) a
2
(m +m + 12 M ) a= (m −μ . m ) g
1 2 2 k 1
( m2−μk . m1 ) g (5−0 , 2.3 ) 10 44 8 −2
a= = = =4 m. s
(m +m + 12 M )
1 2
1
3+5+ .2
2
9 9
Contoh Soal 3:
Perhatikan gambar berikut!
Jika massa kedua balok masing-masing 4 kg dan 5 kg, massa katrol 2 kg, tentukan:
a. percepatan kedua balok?
b. Jarak yang ditempuh balok setelah 1 sekon!
Pertama kita gambar gaya-gaya yang bekerja pada benda.
1 2
Pada soal diketahui m1=4 kg , m2=5 kg , M =2 kg dan I = M R
2
Tinjau gerak translasi pada kedua balok
−1
Atau T 1−T 2 = Ma …….(2)
2
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
−1
Ma+ ( m2 −m1) g=( m 1+ m2 ) a
2
(m +m + 12 M ) a= (m −m ) g
1 2 2 1
( m2−m1 ) g (5−4). 10 10 −2
a= = = =1 m . s
(m +m + 12 M )
1 2
1
4+5+ .2
2
10
Karena tidak ada kecepatan awal benda, berarti kedua benda bergerak dari keadaan diam
dengan percepatan a = 1 m. s−2. Dengan menggunakan persamaan pada gerak lurus berubah
beraturan dapat kita tentukan jarak yang ditempuh kedua benda setelah 1 sekon sbb:
1 2 1 2
s= a t = 1. 1 =0 , 5m
2 2
Contoh soal 4:
Sebuah bola pejal menggelinding pada miring kasar, seperti ditunjukkan oleh gambar berkut:
Berapa percepatan bola? Berapa koefisien gesekan antara bola dan bidang miring?
Penyelesaian:
Pertama kita gambar gaya-gaya yang bekerja pada bola.
Bola menggelinding, berarti dalam waktu yang bersamaan bola mengalami 2 gerak yaitu
translasi dan rotasi.
Tinjau gerak translasi bola
1 2
Jika bidang licin, dan momen inersia katrol M R , berapa besar tegangan tali T 1 dan
2
T 2!
1 2
Jika bidang licin, massa katrol 1 kg dan momen inersia katrol M R , berapa percepatan
2
gerak kedua balok?
3. Perhatikan gambar berikut!
1 2
Pada gambar di atas massa dan momen inersia katrol 2 kg dan M R . Berapa besar
2
1
gaya F agar benda bermassa 50 kg bergerak ke atas dengan percepatan ?
4
1 2
4. Perhatikan gambar silinder pejal ( M R ¿ bermassa 4 kg yang dari keadaan diam
2
menggelinding dari puncak bidang miring.
Berapa waktu yang diperlukan oleh silinder untuk sampai di dasar bidang?