KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
C. ESENSI PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyelesaikan permasalahan gerak sehari-sehari dengan
menggunakan analisis vektor
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan pembelajaran dan diskusi kelas siswa dapat menjelaskan
perbedaan besaran vektor dan besaran skalar serta menyebutkan contohnya.
2. Melalui kegiatan pembelajaran dan diskusi kelas siswa dapat menjumlahkan
vektor dengan metode jajar genjang.
3. Melalui kegiatan pembelajaran dan diskusi kelas siswa dapat menguraikan
vektor kedalam koordinat sumbu x dan y.
4. Melalui kegiatan pembelajaran dan diskusi kelas siswa dapat menentukan
besarnya resultan dan selisih vektor dengan menggunakan metode cosinus.
5. Melalui kegiatan pembelajaran dan diskusi kelas siswa dapat menentukan
besarnya resultan vektor yang terdiri lebih dari dua vektor dengan menggunakan
metode analisis.
6. Melalui kegiatan menganalisis fenomena gerak siswa dapat menggambarkan
penjumlahan vektor dengan menggunakan metode jajar genjang.
7. Melalui kegiatan menganalisis fenomena gerak siswa dapat menggambarkan
arah-arah vektor kedalam sumbu x dan sumbu y.
E. PERTANYAAN GURU
1. Apakah setiap besaran dalam fisika memiliki besar/nilai dan arah?
2. Besaran apa saja yang memiliki nilai dan arah?
3. Bagaimana cara menjumlahkan besarnya vektor?
F. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta : perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya
Konsep : Besaran vektor dan besaran skalar
Prinsip : Penjumlahan vektor, representasi dari anak panah untuk suatu besaran
vektor
Prosedur : menggambarkan penjumlahan vektor dengan menggunakan metode
jajar genjang dan metode analitis
1. Besaran Vektor dan Skalar
Selain besaran pokok dan turunan, jenis besaran lain yaitu besaran vektor dan skalar. Besaran vektor
adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah, sedangkan besaran skalar adalah besaran yang
hanya memiliki nilai saja tidak memiliki arah.
Contoh besaran vektor dan scalar
Contoh :
A maka vektor A sama dengan vektor B
B
Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu berlawanan.
Contoh :
a). A + B A B
A+B
b). A + C C A
A+C
c). A – B -B A
A–B
F3
F1
F2
Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah vektor diatas dapat digunakan dua metode yaitu
metode poligon dan metode jajaran genjang.
a). Metode Poligon
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon adalah sebagi berikut
:
Contoh
a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3
F2 F2
F1 F1
F1+F2 F3
b.. F1 - F2 =… F1 + F 2 + F 3
-F2
F1- F2 F1
1). F1 + F2
F1
F1+F2
F2
2). F1 - F2
F1
F1 – F2
-F2
3). F1 + F2 + F3 F1
F1+F2
F2
(F1+F2)+F3
F3
Gambar1.12. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara jajaran genjang
b. Menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor
1) Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor yang membentuk sudut tertentu
Dua vektor F1 dan F2 yang saling mengapit sudut seperti pada gambar maka besar resultan kedua
vektor tersebuta adalah :
F1
R
(180-)
F2
F1 + F2 = R
Secara metematis nilai Resultan ( R ) diselesaikan dengan rumus aturan cosinus sebagai berikut :
R F1
(180-)
A B
F2
Gambar1.14. arah resultan dua vector dengan aturan sinus
Perhatikanlah segitigaa ABC diatas, dengan menggunakan rumus aturan sinus maka diperoleh
rumusan sebagai berikut :
R F
1 ; ingat sin (180 - α) sin α
sin(180 - α) sin β
R F
1
sin α sin β
F sin α
sin β 1
R
dimana β adalah sudut yang menunjukkan arah Vektor Resultan
contoh :
dua buah gaya F1 dan F2 masing – masing besarnya 50 N dan 30 N saling mengapit sudut 60 0.
tentukan arah dan resultan kedua vektor tersebut ?
diketahui :
F1 = 50 N
F2 = 30 N
= 600
Ditanya : R dan ……?
Jawab :
R 502 302 2 50 30 12
R 4900
R 70 N
arah vektor resultan adalah
F1 sin α
sin β
R
F sin α
sin β 1
R
50 sin 60
sin β
70
25 3
sin β 0,618
70
β 38,20
jadi resultanyaa 70 N ke arah 38,20 terhadap F2.
c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor
a. Menguraikan Vektor
Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu buah vektor resultan maka
berlaku juga sebaliknya. Sebauh vektor dapat diuraikankembali menjadi dua buah vektor yang
disebut vektor komponen. Vektor dapat diproueksikan pada sumbu koordinat X, Y atau kartesian.
Uraian vektor pada sumbu Y di sebut komponen Vektor sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X,
vektor komponennya disebut komponen vektor sumbu X.
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada sumbu X dan sumbu Y berikut
:
Y
Fy F
Fx X
Gambar1.15. penguraian sebuah vector pada bidang XY
F (Fx ) 2 (Fy ) 2
F2 F2y
F1y F1
F2x F1x x
F3
Gambar1.16. Penjumlahan dua vector atau lebih pada sumbu X dan Y dengan cara analisis
2). Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke tabel beriut :
R F F
x
2
y
2
untuk menentukan arah vektor resultan digunakan nilai tangen vektor komponen X dan Y :
Tan α
F x
F y
= sudut vektor resultan terhadap sumbu X
contoh :
Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing – masing besarnya adalah 10 N, 20 N dan 5 N terletak seperti pada
gambar 1.17. Tentukan resultan dan arah ketiga vektor tersebut.
F2 = 30 N
F1 = 20 N
530 370
x
F3 = 10 N
Gambar 1.17.
jawab
F3
Gambar 1.18.
Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah :
G. METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Pembelajaran langsung
Pendekatan : saintifik
Metode :
H. MEDIA PEMBELAJARAN
- Laptop
- LCD proyektor
- Video animasi vektor
I. SUMBER BELAJAR
1. Buku siswa SMA/MA kelas X, Marthen Kanginan
J. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama
Langkah Kegiatan Belajar Alokasi
Pembelajaran (Aktivitas Guru) waktu
Pendahuluan 15 Menit
Komunikasi Guru mengucapkan salam
Guru meminta salah satu siswa membuka
dengan doa
Guru mengecek kehadiran siswa
Motivasi Guru memberikan gambaran tentang
pentingnya memahami materi tentang vektor
dan memberikan gambaran tentang
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Mengomunik
a-sikan
Penutup 15 Menit
Di akhir Guru meminta siswa menyimpulkan tentang
pembelajaran besaran vector dan besaran skalar
diharapkan : Guru memberikan tugas rumah (PR)
Guru menyampaikan arahan untuk
pertemuan selanjutnya
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan
memberikan pesan untuk tetap belajar dan
meningkatkan sikap yang baik di rumah dan
berdoa mengucap syukur atas pembelajaran
fisika telah selesai
90 Menit
Pertemuan ke dua
Langkah Kegiatan Belajar
Alokasi waktu
Pembelajaran (Aktivitas Guru)
Pendahuluan 15 Menit
Komunikasi Guru mengucapkan salam
Guru meminta salah satu siswa membuka dengan doa
Guru mengecek kehadiran siswa
Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
Motivasi memahami penjumlahan vector melalui beberapa
metode.
Penutup 15 Menit
Di akhir Guru meminta siswa menyimpulkan tentang
pembelajaran penjumlahan vector secara cosinus
diharapkan : Guru memberikan tes kepada siswa
Guru menyampaikan arahan untuk pertemuan
selanjutnya
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar dan meningkatkan sikap
yang baik di rumah.
Guru meminta siswa untuk berdoa menutup
pertemuan
90 Menit
Pertemuan ke empat
Mengomunikasi
kan
Penutup 15 Menit
Di akhir Guru meminta siswa menyimpulkan tentang
pembelajaran penguraian vektor
diharapkan : Guru memberikan tes kepada siswa
Guru menyampaikan arahan untuk pertemuan
selanjutnya
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan
pesan untuk tetap belajar dan meningkatkan sikap
yang baik di rumah.
Guru meminta siswa untuk berdoa menutup
pertemuan
90 Menit
Pertamuan kelima
Ulangan Harian
Butir
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Pos/Neg Tindak Lanjut
Sikap
Ditanya apa
alasannya
mengganggu
Mengganggu
teman saat
teman yang sedang
Toleransi berdoa, agar
1. 12/7/2017 …. berdoa sebelum -
beragama selanjutnya
makan siang di
tidak
kantin
mengganggu
teman saat
berdoa
Teliti saat Diberi
pengambilan data apresiasi/
2 20/7/2017 …. Teliti +
saat melakukan pujian atas
percobaan ketelitiannya
3 …. …. …. …. …. ….
2. Penilaian Pengetahuan
a. Tugas
1. Dua buah gaya F1= 30N dan F2=20N digunakan 3. Tiga buah gaya bekerja pada sebuah benda
untuk menarik sebuah benda. Tentukan sehingga garis-garis gayanya dapat
besarnya resultan gaya jika sudut apit diantara digambarkan seperti pada gambar dibawah ini.
2 gaya tersebut adalah : Tentukanlah besarnya resultan gaya.
a. 60 derajat
b. 30 derajat
c. 37 derajat (cos 37 = 0,8)
d. 53 derajat(cos 53 = 0,6)
60°
vair
b. Perahu menyebrang dengan sudut 90 4. Tentukan resultannya
derajat terhadap arus air F1=100 N
vperahu F2=200N
F3=50N
b. Ulangan Harian
Dalam bentuk soal uraian
1. Seorang akan menyebrangi sungai menggunakan perahu 4. Selesaikan persoalan berikut dengan menggunakan
dengan kecepatan tetap yaitu 6 m/s. Kecepatan aliran metode cosinus
air pada sungai sebesar 8 m/s tentukanlah : a. F1
a. Besarnya kecepatan resultan antara perahu dan
aliran sungai jika perahu bergerak tegak lurus
60 °
terhadap aliran sungai F2
b. Perahu bergerak membentuk sudut 30 derajat
terhadap aliran sungai Jika F1=F2 , dan resultannya adalah 40√3 N
Tentukan besarnya F1 dan F2
2. Seorang pengendara motor bergerak ke arah utara
sejauh 2 km, kemudian bergerak kearah timur sejauh 8 F1
b.
km dan selanjutnya bergerak lagi ke arah selatan sejauh
6 km. Tentukanlah total(resultan) dari perpindahan
120 °
pengendara motor tersebut. (atas=utara,
bawah=selatan, kanan=timur, kiri=barat) F2
3. Dua buah vektor membentuk sudut apit sebesar 60 5. sebuah benda ditarik oleh beberapa gaya seperti
deraja. pada gambar koordinat berikut ini
jika 𝑅𝑒𝑠𝑢𝑙𝑡𝑎𝑛 − 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑠𝑖ℎ = 20√7 − 20√3.
20 N 10 N
Tentukan nilai a
a 53 37
37
60 ° 10 N
2a
40 N
Tentukanlah gaya resultannya
Pengayaan dilaksanakan dengan cara memberikan tuggas berupa soal pengayaan yang levelnya lebih
tinggi dari soal-soal UH kepada siswa yang nilainya diatas 75