Anda di halaman 1dari 13

APLIKASI PEWARNAAN GRAF

MAKALAH MATEMATIKA DISKRIT

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit Dosen


Pengampu : Al-faris Putra Alam. S. Pd, M.Pd

Disusun oleh : Kelompok 16

Nor Aizah 204101070014

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS KIAI HAJI AHMAD SIDDIQ JEMBER


2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, berkat hidayah dan rahmat-Nya penulis
dapat menyusun makalah yang berjudul “Aplikasi Pewarnaan Graf”. Sholawat serta salam semoga
tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya
kehidupan bagi umat islam.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Matematika Diskrit. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung dan membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini, terutama kepada Orang Tua, keluarga, dan dosen pengampu Mata
Kuliah Matematika Diskrit yakni bapak Al-faris Putra Alam. S. Pd, M.Pd yang senantiasa
memberi arahan kepada penulis dalam proses penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, 11 Mei 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................ 3

APLIKASI PEWARNAAN SISI PADA KEHIDUPAN SEHARI – HARI ATAU BODANG STUDI
LAINNYA .................................................................................................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 6

3
APLIKASI PEWARNAAN SISI PADA GRAF

Pewarnaan sisi pada graf G adalah pemberian warna pada sisi-sisi di graf G sedemikian
sehingga seriap dua sisi yang bertetangga (terhubung langsung) memiliki warna yang berbeda
dan pewarnaan sisi memiliki jumlah warna minimum yang disebut dengan indeks kromatik.

Contoh 1 Diberikan Graf dengan himpunan simpul dan himpunan sisi

Gambar 1 Pewarnaan sisi graf b dengan 3 warna

Contoh 2 Sebuah pabrik reparasi mobil menerima 8 buah mobil rusak yang harus direparasi. Pos
reparasi hanya tersedia sebanyak 3 pos, sedangkan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan
proses perbaikan mobil hanya diberikan satu pekan. Oleh karena itu, dicari berapa banyak shift
yang bisa dibuat oleh pabrik untuk bisa menyelesaikan perbaikan 8 buah mobil dalam waktu
sepekan. Adapun langkah menyelesaikan masalah di atas sesuai dengan pengaplikasian pada
pewarnaan sisi pada graf adalah:

1. Menggambar sisi dan simpul pada graf

Simpul direpresentasikan sebagai jumlah mobil yang rusak dan diperbaiki,


sedangkan simpul merepresentasikan 3 pos yang tersedia.

4
Gambar 2 Skema jadwal reparasi pabrik mobil yang dipresentasikan dalam graf

Setelah sistem kerja pabrik reparasi mobil direpresentasikan ke dalam bentuk graf di atas,
selanjutnya ditentukan pembagian jadwal penggunaan tiap tempat untuk masing-masing mobil.
Pembagian jadwal di sini dibuat dalam bentuk kerja shift. Cara pelaksanaannya adalah dengan
menggunakan konsep pewarnaan sisi pada graf.

2. Mewarnai Graf

Diasumsikan bahwa setiap pos reparasi hanya bisa menerima satu mobil pada satu shift dan
proses reparasi mobil pada tiap pos akan memakan waktu yang relatif sama. Misalkan dimulai
dari jadwal mobil pada pos . Pada sisi tersebut diberikan label yang merupakan shift kerja
pertama hari pertama. Diasumsikan pula bahwa shift bekerja dapat berubah sesuai keadaan,
namun suatu pekerjaan yang dilakukan pada shift tersebut harus terlebih dahulu diselesaikan
sebelum melanjutkan pergantian shift. Selanjutnya, labeli sisi pada jadwal mobil pada pos
. Dikarenakan pos pada bersisian atau bertetangga dengan sisi yang telah dilabeli , maka
sisi ini akan diberi label yang merupakan shift kerja kedua. Namun, pada jadwal mobil di
pos , karena kedua simpul tidak bertetangga dengan yang telah dilabeli , maka dapat dilabeli
kembali dengan label yang berarti bahwa mobil mempunyai jadwal reparasi di pos pada
shift pertama, kemudian di pos pada shift selanjutnya. Hal yang sama dilakukan pada jadwal
reparasi mobil . Pada sisi pertama, yang bertetangga dengan simpul dan , maka sisi ini dilabeli
, karena pada simpul di , telah ada yang dilabeli dan label . Selanjutnya dilakukan metode
yang sama sehingga didapatkan warna minimum sebanyak warna dari 16 sisi yang ada dengan
menggunakan algoritma seperti di atas, dari kasus ini graf akhir yang didapatkan sebagai
berikut.

5
Gambar 3 Graf representasi jadwal reparasi mobil yang telah dilabeli dan diwarnai

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari buah mobil klien pabrik yang direparasi
dalam satu pekan, dibutuhkan paling sedikit shift kerja pada pos reparasi.

Contoh 3 Pada suatu universitas, terdapat 13 fakultas yang membentuk tim untuk bertanding
dalam liga olahraga mahasiswa tingkat universitas tersebut. Liga mahasiswa ini dilaksanakan
dengan sistem setengah kompetisi. Liga mahasiswa dibagi menjadi dua divisi, yaitu divisi utama
dan divisi 1. Divisi utama terdiri atas 7 tim dan divisi 1 terdiri dari 6 tim. Universitas hanya
memiliki 3 buah lapangan dan setiap harinya pertandingan dilakukan dalam 2 kloter, yaitu pagi
dan sore. Hari pertandingan dalam satu divisi harus berselang satu hari dan pertandingan divisi
satu harus lebih dulu selesai dibandingkan dengan divisi utama. Keterbatasan ini membuat
penjadwalan pertandingan menjadi sangat penting karena efektivitas penjadwalan memengaruhi
lamanya kompetisi ini berlangsung.

Banyaknya tim yang bertanding dan pembagian menjadi dua divisi memungkinkan liga
mahasiswa ini berlangsung lama. Semakin lama kompetisi berlangsung maka semakin banyak
dana yang dibutuhkan. Dengan aturan dan keterbatasan di atas, ketua pelaksana ingin mengetahui
jumlah hari minimum yang mungkin untuk melaksanakan liga mahasiswa ini. Semakin sedikit hari
pelaksanaan, maka semakin sedikit pula jumlah pengeluaran.

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan teori graf, khususnya pewarnaan graf. Hal
pertama yang harus dilakukan adalah merepresentasikan sistem pertandingan setengah kompetisi
dengan menggambar graf. Kita misalkan peserta divisi utama adalah fakultas A, B, C, D, E, F, dan
G. Sedangkan peserta divisi 1 adalah P, Q, R, S, T, dan U. Pertandingan sistem setengah kompetisi
kedua divisi tersebut dapat direpresentasikan sebagai berikut.

6
Gambar 4 Representasi sistem setengah kompetisi (round-robin) divisi utama dengan
graf lengkap.

Gambar 5 Representasi sistem setengah kompetisi (round-robin) divisi satu dengan graf
lengkap.

Simpul menandakan tim dan sisi menandakan pertandingan yang terjadi.Setelah


direpresentasikan dalam bentuk graf, langsung saja mulai algoritma pewarnaan sisi pada graf.
Dimulai dari pewarnaan graf pertandingan divisi utama. Berdasarkan teorema vizing dan teorema
pewarnaan graf lengkap, karena peserta divisi utama berjumlah ganjil, yakni 7 peserta, maka
jumlah warna yang dibutuhkan adalah χ’(K7) = 7 warna . Maksimum banyaknya sisi graf lengkap
Kn yang dapat diberi warna sama adalah (n-1)/2 karena setiap 2 sisi yang berlainan bertemu pada
simpul yang sama. Untuk divisi utama ini, lakukan algoritma pewarnaan graf lengkap untuk n
ganjil.

7
Gambar 6 Warnai semua sisi terluar graf lengkap dengan warna yang berbeda

Gambar 6 menunjukkan langkah pertama dalam pewarnaan graf lengkap dengan n


ganjil, yaitu mewarnai seluruh sisi terluar graf dengan warna berbeda. Dalam hal ini karena
ada 7 simpul maka graf diwarnai dengan 7 warna yang berbeda pula.

Langkah selanjutnya adalah mewarnai sisi-sisi dalam graf lengkap dengan warna-warna
yang sudah ada. Langkah awal pada tahap ini adalah memilih sisi dalam yang akan
diwarnai. Pewarnaan sisi-sisi dalam graf lengkap ini dilakukan dengan mencari sisi yang
sejajar dengan salah satu sisi terluar pada graf lengkap. Pada kasus ini, jumlah sisi yang
memiliki warna sama dapat dihitung dengan (7-1)/2 = 3, yang berarti terdapat 3 sisi yang
memiliki warna sama.

Gambar 7 Pilih sisi yang sejejar dengan salah satu sisi terluar dan warnai dengan warna
yang sama.

Lakukan langkah-langkah tersebut hingga semua sisi diwarnai. Graf akan menghasilkan graf
dengan sisi berwarna yang setiap warna yang sama berarti pertandingan dapat dilakukan dengan
pada saat bersamaan. Graf yang lengkap diwarnai dapat dilihat pada gambar 10.

8
Gambar 8 Pewarnaan sisi graf lengkap dengan n = 7.

Dari pewarnaan graf tersebut, dapat dibuat penjadwalan pertandingan dengan sisi yang berwarna
sama dapat dilaksanakan dalam satu waktu di tempat yang berbeda.

Jadwal yang diperoleh adalah sebagai berikut.

Lapangan 2 Lapangan 3
Lapangan 1

A vs B C vs G D vs F
B vs C A vs D E vs G
C vs D B vs E A vs F
D vs E C vs F B vs G
E vs F D vs G A vs C
B vs D A vs E F vs G
A vs G B vs F C vs E

Tabel 1 Jadwal pertandingan divisi utama

Untuk divisi 1, jumlah peserta berjumlah genap, yaitu 6 tim. Maka menurut Teorema Vizing
dan teorema pewarnaan sisi pada graf lengkap, jumlah warna yang dibutuhkan untuk mewarnai
graf tersebut adalah χ’(K6) = 6 – 1 = 5 warna

9
Langkah pertama yang dilakukan dalam pewarnaan sisi graf lengkap dengan jumlah sisi genap
adalah menghapus salah satu simpul. Dalam kasus ini, misal kita menghapus simpul T. Lalu
lakukan pewarnaan sisi untuk graf lengkap dengan 5 simpul.

Gambar 9 Penghapusan simpul T dan pewarnaan graf lengkap dengan n = 5.

Setelah itu, tambahkan kembali simpul T dan warnai sisi dengan warna yang berbeda dengan
sisi yang bersisian dengannya.

Gambar 10 Penambahan kembali simpul T dan proses pewarnaan sisi.

Setelah semua sisi diwarnai, graf yang dihasilkan adalah sebagai berikut.

10
Gambar 11 Pewarnaan graf lengkap dengan n = 6.

Penjadwalan untuk divisi satu juga dilakukan dengan cara yang sama dengan divisi utama, yaitu
dengan melihat warna yang sama pada graf. Hasil penjadwalan pertandingan divisi satu adalah
sebagai berikut.

Lapangan 1 Lapangan 2 Lapangan 3


P vs U Q vs S R vs T
P vs Q R vs U S vs T
Q vs R P vs S T vs U
P vs T Q vs U R vs S
P vs R S vs U Q vs T

Tabel 2 Jadwal pertandingan divisi 1.

Dari pewarnaan kedua graf tersebut kita sudah memperoleh jadwal untuk pertandingan divisi
utama dan jadwal untuk pertandingan divisi satu. Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu satu
hari pertandingan terdapat 2 kloter, yaitu pagi dan sore, terdapat 3 buah lapangan yang terdapat
pada universitas tersebut, hari pertandingan divisi yang sama tidak boleh berturut-turut, serta
pertandingan divisi satu harus selesai lebih dulu, jadwal pertandingan yang efektif adalah sebagai
berikut.

11
Hari Kloter Lap. 1 Lap. 2 Lap. 3
1 Pagi Sore A vs B B vs C C vs G A vs D D vs F E vs G

2 Pagi Sore P vs U Q vs S R vs U R vs T S vs T
P vs Q

3 Pagi Sore C vs D D vs E B vs E C vs F A vs F B vs G

4 Pagi Sore Q vs R P vs T P vs S Q vs U T vs U R vs S

5 Pagi Sore E vs F B vs D D vs G A vs E A vs C F vs G

6 Pagi Sore P vs R S vs U Q vs T
- - -

7 Pagi Sore A vs G B vs F C vs E
- - -

Tabel 3 Jadwal liga olahraga mahasiswa

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa jumlah hari pelaksanaan kompetisi liga olahraga
mahasiswa paling sedikit adalah 7 hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

Preeti, Gupta. A Study of Vertex-Edge Coloring Techniques with Application. International


Journal of Core Engineering & Management. 2014. Vol.1. 27-32
Budiman, Hengky. Penerapan Graph Coloring untuk Merencanakan Jadwal. STEI ITB,
Bandung. 2006.
Munir, R. Matematika Diskrit Ed ke-3. Bandung: Informatika Bandung; 2010.

13

Anda mungkin juga menyukai