Anda di halaman 1dari 12

MATEMATIKA DISKRIT

“PENGGUNAAN GRAPH COLORING DALAM SISTEM PENJADWALAN”

OLEH :

RIZKA IRIANTY (D42114304)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

GOWA

2015
1. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Teorema graf merupakan pokok bahasan yang usianya sudah tua, teorema ini dimulai
pada abad ke-19. Masalah pertama kali yang menggunakan teori ini adalah jembatan
Konigsberg (tahun 1736). Yang pertama kali berhasil menemukan teori ini dengan
pembuktian yang sederhana adalah seorang matematikawan Swiss, L.Euler. Ia
memodelkan masalah ini dengan merepresentasikan daratan sebagai noktah (simpul)
dan jembatan sebagai garis (sisi).

Teknik pewarnaan graf merupakan salah satu subjek yang menarik dan terkenal
dalam bidang graf. Teori - teori mengenainya telah banyak dikembangkan dan
berbagai algoritma dengan kelebihan dan kelemahan masing- masing telah dibuat
untuk menyelesaikannya. Aplikasi dari teknik ini juga telah banyak diterapkan di
berbagai bidang, salah satunya adalah membuat jadwal. Perencanaan jadwal di sini
khususnya diterapkan pada pekerjaan - pekerjaan atau hal - hal yang saling terkait,
misalnya hal - hal yang berlangsung pada waktu yang sama, atau pekerjaan yang
menggunakan sumber daya yang sama, dan sebagainya. Teknik pewarnaan graf akan
membuat jadwal kerja yang dapat menghasilkan hasil yang maksimum dengan cara
yang paling efisien.

1. 2. Rumusan Masalah
1. Apa itu graf?
2. Bagaimana menyusun jadwal dengan menggunakan teknik graph colouring?
1. 3. Flowchart Alur Penulisan
2. PEMBAHASAN
2. 1. Dasar Teori
2. 1. 1. Definisi Graf
Dalam matematika dan ilmu komputer, teori graf adalah cabang kajian yang mempelajari
sifat-sifat graf. Secara informal, suatu graf adalah himpunan benda-benda yang
disebut simpul (vertex atau node) yang terhubung oleh sisi (edge). Biasanya graf
digambarkan sebagai kumpulan titik-titik (melambangkan simpul) yang dihubungkan
oleh garis-garis (melambangkan sisi) atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu
sisi dapat menghubungkan suatu simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang demikian
dinamakan gelang (loop). (Sumber : http://danysatriokintoko.blogspot.com/ )

Secara matematis, graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E) yang dalam hal
ini :
V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices atau node) = {v1, v2, …, vn}
E = himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul = {e1, e2,
…, en} (Rinaldi Munir. 2006)

2.1.2 Terminologi Dasar Graf

Di bawah ini akan didefinisikan beberapa terminologi (istilah) yang akan digunakan
pada pewarnaan graf.
a. Graf tak-berarah (undirected graph)
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. Pada
graf tak-berarah, urutan pasang simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak
diperhatikan. Jadi (vj,vk) = (vk, vj) adalah sisi yang sama. (Janice Laksana. 2013)

b. Bertetangga (Adjacent)
Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga bila keduanya
terhubung langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, vj bertetangga dengan vk
jika (vj, vk) adalah sebuah sisi pada graf G. (Janice Laksana. 2013)
c. Bersisian (Incident)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) sisi e dikatakan bersisian dengan simpul vj dan
simpul vk. (Janice Laksana. 2013)

d. Graf Kosong (Null Graph atau Empty Graph)


Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong disebut sebagai graf
kosong dan ditulis sebagai Nn,, yang dalam hal ini adalah jumlah simpul. (Janice
Laksana. 2013)

e. Derajat (Degree)
Derajat suatu simpul pada suat graf tak-berarah adalah jumlah sisi yang bersisian
dengan simpul tersebut. Notasi : d(v) menyatakan derajat simpul v. (Janice
Laksana. 2013)

f. Graf Planar (Planar Graph) dan Graf Bidang (Plane Graph)


Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan sisi-sisi yang tidak saling
memotong (bersilangan) disebut sebagai graf planar, jika tidak, maka ia disebut graf
tak-planar.
Graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi yang tidak saling berpotongan
disebut graf bidang (plane graph) . (Janice Laksana. 2013)

g. Graf Lengkap (Complete Graph)


Graf lengkap adalah graf sederhana yang setiap simpulnya memiliki sisi ke semua
simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan Kn.
Setiap simpul Kn, berderajat n-1. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n
buah simpul adalah n(n-1)/2. (Janice Laksana. 2013)

h. Graf Bipartit (Bipartite Graph)


Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V1
dan V2, sedemikian sehingga setiap sisi pada g menghubungkan semua simpul di
V1 ke sebuah simpul di V2 disebut sebagai graf bipartit dan dinyatakan sebagai
G(V1, V2). Dengan kata lain, setiap pasang simpul di V1, demikian juga dengan
simpul-simpul di V2 tidak bertetangga/ Apabila setiap simpul di V1 bertetangga
dengan semua simpul di V2 maka graf disebut sebagai graf bipartit lengkap dan
dilambangkan dengan Km,n. Jumlah sisi pada graf bipartite lengkap adalah mn.
(Janice Laksana. 2013)

2. 1. 3. Pewarnaan Graf (Graph Colouring)

Terdapat 3 macam pewarnaan pada graf :


1. Perwarnaan simpul

Pewarnaan Simpul (Vertex Coloring) suatu Graf adalah pemberian warna terhadap
simpul sedemikian sehingga dua simpul yang berdampingan mempunyai warna yang
berlainan. (Kintoko, D. S. 2013)

2. Perwarnaan sisi
Pewarnaan sisi pada graf G adalah penentuan warna bagi setiap sisi pada graf G
sedemikian rupa sehingga tidak ada dua sisi yang saling adjacent mempunyai warna yang
sama. (Kintoko, D. S. 2013)

3. Perwarnaan wilayah / region

Pewarnaan region dari suatu graf planar (graf bidang) G adalah sustu pemetaan warna-
warna ke region-region dari graf G sedemikian hingga region-region yang bertetangga
mempunyai warna yang berbeda.
(Kintoko, D. S. 2013)

Masalah utama dalam pewarnaan simpul graf adalah bagaimana mewarnai semua simpul
pada graf sehingga tidak ada simpul – simpul yang bertetangga, yaitu dihubungkan oleh
minimal satu buah sisi, memiliki warna yang sama. Hal ini biasanya kemudian dikaitkan
dengan penggunaan warna yang seminimum mungkin. (Hengky Budiman.2013)

Jumlah warna minimum yang dapat digunakan untuk mewarnai semua simpul disebut
bilangan kromatik dari graf G, dan disimbolkan dengan X(G). Contohnya graf berikut
disimbolkan χ(G) = 4.

Budiman, Hengky. 2013. Penerapan Graph Colouring Untuk Merencanakan Jadwal

Algoritma Welch-Powell

Algoritma Welch-Powell adalah sebuah cara efisien untuk mewarnai sebuah graph G
Algoritma Welch-Powell :
1. Urutkan semua simpul berdasarkan derajatnya, dari derajat besar ke derajat kecil.
2. Ambil warna pertama (missal merah), warnai simpul pertama yang sudah
diurutkan berdasarkan derajat tadi. Kemudian warnai simpul berikutnya yang
tidak berdampingan dengan simpul pertama tadi dengan warna yang masih sama
(merah).
3. Kemudian lanjutkan dengan warna kedua, dan seterusnya sampai semua simpul
telah diberi warna. (Purnama Sari, Detty, dkk., 2012)

2.2 Detail Masalah


Salah satu contoh penggunaan warna graf untuk penyusunan jadwal adalah ketika
menyusun jadwal ujian. Misalnya terdapat 8 orang mahasiswa (1, 2, …, 8) dan lima buah
mata kuliah yang dapat dipilih (A, B, C, D, E). Hubungan antara masing-masing
mahasiswa dengan mata kuliah yang diambil dapat direpresentasikan dengan table
sebagai berikut : (Janice Laksana. 2013)

A B C D E
1 0 1 0 0 1
2 0 1 0 1 0
3 0 0 1 1 0
4 1 1 0 0 0
5 0 1 0 1 0
6 0 0 1 1 0
7 1 0 1 0 0
8 0 0 1 1 0
Janice Laksana. 2013. Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

2.3 Langkah-Langkah Penyelesaian

Pertama-tama yang harus kita lakukan untuk mengaplikasikan metode pewarnaan graf
dalam membuat jadwal ini adalah dengan menggambarkan graf yang menyatakan
penjadwalan. Simpul-simpul yang ada pada graf menyatakan jadwal yang ada sedangkan
garis (sisi) menyatakan jadwal yang tidak bisa berlangsung secara bersamaan. Jadi
apabila terdapat dua buah simpul dihubungkan oleh sisi, maka kedua jadwal tersebut
tidak dapat dibuat pada waktu yang sama. Untuk batas ruang yang digunakan dapat
direpresentasikan dengan batas jumlah warna sama yang digunakan. Dari proses metode
pewarnaan graf tersebut, kita bisa mengindikasi bagaimana membuat jadwal yang tepat
sehingga jadwal yang memang tidak bisa dibuat pada waktu yang sama tidak konflik.
Kita bisa melihat dari graf kita, dari warna simpul, kita bisa mengetahui apabila simpul
yang berwarna sama, menunjukkan apabila simpul-simpul tersebut dapat dibuat pada
waktu yang sama. Namun apabila warna yang digunakan berbeda, maka jadwal tersebut
tidak dapat dibuat pada waktu yang sama. Jumlah warna yang digunakan menunjukkan
banyaknya jadwal yang harus dibuat dalam penyusunan jadwal. (Hengky Budiman. 2013)
2.4 Solusi
Langkah pertama yang kita lakukan adalah menggambarkan graf yang mnyatakan
penjadwalan ujian. Simpul-simpul pada graf akan merepresentasikan mata kuliah,
sedangkan sisi-sisi yang menghubungkan simpul merepresentasikan adanya mahasiswa
yang memilih mata kuliah tersebut. Gambar graf tersebut dapat dilihat pada Gambar
berikut.

Janice Laksana. 2013. Aplikasi Pewarnaan graph pada Pembuatan Jadwal

Dari graf yang telah dibuat, kita harus memberi warna pada simpul-simpul graf tersebut
yaitu simpul A, B, C, D, dan E namun tidak ada dua simpul yang bertetangga yang
warnanya sama. Selain itu juga kita harus mewarnai sedemikian rupa sehingga kita
jumlah warna yang kita gunakan untuk mewarnai simpul minimum (bilangan kromatik).
Bilangan kromatik graf pada gambar di atas adalah 2. Sehingga, warna yang dapat
diberikan pada simpul dapat dilihat dari Gambar berikut. Dan dari gambar graf itu dapat
kita amati, untuk mata kuliah A, D, dan E, ujian mata kuliah tersebut dapat diadakan pada
waktu yang bersamaan dan untuk mata kuliah B dan C juga dapat diadakan pada waktu
yang sama. Namun untuk mata kuliah A dan B tidak dapat diadakan pada waktu yang
sama, demikian pula A dan C, E dan B, dst. (Janice Laksana, 2013)

Janice Laksana. 2013. Aplikasi Pewarnaan Graph pada pembuatan Jadwal


3. IMPLEMENTASI FLOWCHART
4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

graf adalah himpunan dari objek-objek yang dinamakan titik, simpul, atau sudut
dihubungkan oleh penghubung yang dinamakan garis atau sisi. Pengaplikasian graph
colouring dalam system penjadwalan dilakukan dengan menggambarkan graf yang
menyatakan penjadwalan. Simpul-simpul yang ada pada graf menyatakan jadwal yang
ada sedangkan garis (sisi) menyatakan jadwal yang tidak bisa berlangsung secara
bersamaan. Dari warna simpul, bisa diketahui apabila simpul yang berwarna sama,
menunjukkan apabila simpul-simpul tersebut dapat dibuat pada waktu yang sama. Namun
apabila warna yang digunakan berbeda, maka jadwal tersebut tidak dapat dibuat pada
waktu yang sama.

4.2. Saran

Untuk graf dengan simpul yang tidak banyak, kita bisa menggunakan algoritma secara
manual, namun ketika graf sudah kompleks dan memiliki banyak simpul, untuk
menggunakan algoritma manual akan sulit, sehingga sebaiknya digunakan algoritma
dengan program komputer.
DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Hengky. 2013. Penerapan Graph Colouring Untuk Merencanakan Jadwal.


Makalah Program Studi Teknik Informatika, STEI, ITB, Bandung.

Kintoko, D. S. 2013.Teori Dasar Graf. [Online].Tersedia:


http://danysatriokintoko.blogspot.com. Diakses tanggal 9 Mei 2015.

Laksana, Janice. 2013. Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal. Makalah
Program Studi Teknik Informatika, STEI, ITB, Bandung.

Munir, Rinaldi. 2006. Diktat Kuliah IF 2153. Matematika Diskrit, Edisi Keempat.
Program Studi Teknik Informatika, STEI,ITB.

Purnama Sari, Detty, dkk.. 2012. Algoritma Welch Powell untuk Pengendalian lampu
lalu lintas. UG Jurnal. Vol. 6 No. 03 Tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai